Teori Keynes Teori Suku Bunga 1.

telah diterangkan sebelumnya, permintaan perusahaan untuk berinvestasi akan semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh pergeseran permintaan dari titik D ke D yang berarti peningkatan investasi sebesar E – E1 dan kenaikan tingkat suku bunga pada titik i 1 . Sebaliknya apabila minat menabung masyarakat meningkat akibat peningkatan marjinal rate of time preference, maka akan menurunkan tingkat suku bunga artinya semakin banyak orang yang ingin menabung suply tabungan meningkat, maka harga bunga tabungan akan semakin rendah dimana faktor lainnya tidak berubah. Keadaan ini akan menyebabkan peningkatan penawaran yang akan menggser kurva penawaran ke sebelah kanan S-S sehingga penawaran akan bergeser ke titik E2. Peningkatan penawaran pinjaman menyebabakan penurunan suku bunga ke titik i 2 .

3. Teori Keynes

Menurut Keynes, tingkat bunga merupakan suatu fenomena moneter yang artinya tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran akan uang ditentukan dalam pasar uang. Uang akan mempengaruhi kegiatan ekonomi GNP sepanjang uang itu mempengaruhi tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga selanjutnya akan mempengaruhi keinginan untuk mengadakan investasi, dengan demikian akan mempengaruhi Gross National Product GNP. Sedangkan menurut kaum klasik, uang hanya mempengaruhi harga barang teori kuantitas uang. Dalam hal ini ada tiga motif mengapa orang menghendaki memegang uang tunai, yaitu meliputi :  Motif Transaksi Keynes tetap menerima pendapat golongan cambridge bahwa orang memegang uang tunai guna memenuhi dan melancarkan transaksi yang dilakukan dan permintaan masyarakat untuk tujuan ini dipengaruhi oleh Universitas Sumatera Utara pendapatan nasional, semakin besar volume transaksi maka semakin besar pula kebutuhan uang untuk memenuhi transaksi.  Motif Berjaga - jaga Keynes membedakan permintaan akan uang untuk tujuan melakukan pembayaran – pembayaran tidak reguler, atau yang diluar transaksi normal. Misalnya untuk membayar keadaan – keadaan darurat seperti kecelakaan, sakit dan pembayaran yang tidak terduga tersebut, karena sifat uang yang likuid yaitu mudah ditukarkan dengan barang lain.  Motif Spekulasi Sesuai dengan namanya, motif dari memegang uang ini adalah terutama untuk memperoleh keuntungan yang bisa diperoleh seandainya pemegang uang tersebut meramal apa yang terjadi diwaktu yang akan datang dengan benar. Keynes khususnya menekankan adanya hubungan langsung antara keinginan untuk tujuan spekulasi. Permintaan besar apabila bunga rendah dan apabila tingkat bunga tinggi maka permintaan kecil, orang perlu memegang uang tunai dan karena kegiatan spekulasi tersebut mendapatkan keuntungan, maka orang akan bersedia membayar harga tertentu untuk memegang uang tunai. Permintaan akan uang menurut keynes disebut dengan “Liquidity Preference”. Harga tergantung dari tingkat bunga. Sumbu horizontal mengukur jumlah dan permintaan uang dengan sumbu vertikal untuk tingkat bunga. Universitas Sumatera Utara

2.6 Motif Spekulasi