Perumusan Masalah Pengertian dan Teori Sosiolinguistik

Dalam penggunaannya, aisatsu selalu diikuti dimana dan dengan siapa berbicara atau berinteraksi. Selain salam yang menunjukkan waktu, salam juga terdapat dalam hubungan interaksi seperti pada saat perkenalan, pertemuan dan perpisahan, dan lain-lain. Contoh salam dalam perkenalan : - Goshōkai itashimasu. Kochira…-san desu Saya perkenalkan, ini….. - Hajimemashite, namae wa……desu Perkenalkan, nama saya… Contoh salam dalam pertemuan : - Ogenki desuka. Apa kabar? Dalam perpisahan antara lain : - Sayounara. Selamat Tinggal Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk menganalisis tentang kata salam melalui skripsi yang berjudul : ANALISIS PENGGUNAAN KATA SALAM DITINJAU DARI SOSIOLINGUISTIK BAHASA JEPANG

I.2 Perumusan Masalah

Bahasa Jepang tergolong unik. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya salam aisatsu yang beragam sesuai keadaan ketika terjadinya proses komunikasi. Keragaman salam aisatsu dalam kehidupan sosial masyarakat Jepang antara lain salam yang menunjukkan, perkenalan, pertemuan, perpisahan, dan permintaan maaf. Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk meneliti kata-kata salam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Universitas Sumatera Utara Berikut beberapa perumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas, yakni ; 1. Bagaimana jenis-jenis kata salam dalam bahasa Jepang? 2. Bagaimana penggunaan kata-kata salam di kehidupan masyarakat Jepang?

I.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Agar penulisan skripsi ini dapat terorganisir dengan baik maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan. Ruang lingkup penulisan skripsi ini adalah terbatas pada jenis-jenis kata salamaisatsu. Penulis ingin menjabarkan tentang bagaimana batasan penggunaan aisatsu dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dalam perkenalan, pertemuan, perpisahan, permintaan maaf, dan dengan berbagai contoh yang akan melengkapi penjelasan-penjelasannya. I. 4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori. I.4.1 Tinjauan pustaka Menurut Abdul Chaer 2004:4, sosiolinguistik adalah bidang ilmu antar disiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu dalam masyarakat. Menyempurnakan pendapat sebelumnya, sosiologi linguistik menyoroti keseluruhan masalah yang berhubungan dengan organisasi sosial perilaku bahasa, tidak hanya mencakup pemakaian bahasa saja, melainkan juga sikap-sikap bahasa, perilaku terhadap bahasa dan pemakai bahasa Sumarsono Paina Partana, 2004:2. Universitas Sumatera Utara Kajian yang akan dibahas kali ini adalah mengenai kata-kata salam yang yang merupakan salah satu objek dari sosiolinguistik. Persalaman greeting sendiri adalah kalimat minor berupa klausa atau bukan, bentuknya tetap, yang dipakai dalam pertemuan antara pembicara, memulai percakapan, minta diri dan sebagainya Kridalaksana, 1983 : 147. Salam juga berarti adalah cara manusia untuk sengaja mengkomunikasikan kepedulian kesadaran lain untuk menunjukkan perhatian antara individu atau kelompok masyarakat yang menjalin hubungan komunikasi dengan sesamanya www.wikipedia.org Persalaman greeting ini, dalam bahasa Jepang disebut dengan aisatsu.

I.4.2 Kerangka Teori

Sosiolinguistik merupakan ilmu antar disiplin antara sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah terhadap hal yang ada dalam masyarakat. Sementara linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa, atau bahasa menjadi objek kajiannya Abdul Chaer, 2004 : 2. Sedangkan Pride dan Holmes dalam Sumarsono Paina Partana, 2004:2, merumuskan sosiolinguistik secara sederhana : “The study of language of part of culture and society”, artinya sosiolinguistik adalah kajian bahasa sebagai bagian dari kebudayaan dan masyarakat. Sosiolinguistik lazim didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari ciri dan berbagai variasi bahasa, serta hubungan diantara para bahasawan dengan ciri fungsi variasi bahasa itu di dalam suatu masyarakat bahasa Kridalaksana. Sosisolinguistik adalah kajian mengenai bahasa dan pemakaiannya dalam konteks sosial dan kebudayaan Rene Appel, dkk 1976:10. Universitas Sumatera Utara Sosiolinguistik juga dikenal sebagai linguistik Antropologi atau linguistik Sosial yaitu suatu cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dengan masyarakat. Sosiolinguistik merupakan ilmu yang mengkaji bahasa dari segi hubungan antara latar, peserta, tajuk pembicaraan, fungsi suatu interaksi, bentuk hubungan, dan nilai-nilai yang dipegang oleh ahli-ahli yang terlibat dalam pertuturan sesama sendiri Nor Hazizan Talib, www.google.com.2002. Penulis menggunakan teori pendekatan sosiolinguistik ini karena berhubungan dengan aisatsu sebagai alat komunikasi objek yang digunakan masyarakat Jepang dalam berinteraksi di kehidupan sehari-hari. Contohnya pada perkenalan, pertemuan, perpisahan dan lainnya. Dan sesuai dengan pendapat dari Pride dan Holmes diatas, Aisatsu sebagai objek dari kajian sosiolinguistik juga merupakan salah satu budaya dari masyarakat Jepang. I.5 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian I.5.1 Tujuan Penelitian Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui jenis-jenis kata salam aisatsu dalam bahasa Jepang. 2. Untuk mengetahui penggunaan aisatsu di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang.

I.5.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Agar para pembelajar bahasa Jepang dapat memperkaya kosa kata dalam bahasa Jepang 2. Mengetahui aisatsu kotoba secara luas sesuai pemakaian waktu dan keadaan. 3. Dan juga sebagai referensi untuk penulis lain dalam meneliti judul yang berkaitan dengan aisatsu.

I. 6 Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu, memberi gambaran yang secermat mungkin mengenai individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu Koentjaraningrat, 1976 : 30. Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diteliti dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat ini berdasarkan fakta atau data-data yang tampak atau semestinya. Metode deskriptif yang digunakan dalam penulisan ini adalah suatu metode yang diartikan sebagai langkah-langkah dalam penyusunan, yakni : 1. Mengumpulkan : mengumpulkan data sebelum menyusun menjadi satu kajian untuk dapat menemukan apa masalah pokoknya. 2. Menyusun : ketika sudah mendapatkan data-data sesuai pokok kajian, maka disusunlah rangkaian dari setiap masalah dari yang luas menjadi sangat spesifik. 3. Mengklasifikasikan : setelah semua data berdasarkan teori, masalah sampai kepada siapa yang memberikan defenisi akan pembenaran ilmu dalam ruang Universitas Sumatera Utara lingkup yang dimuat penulis dalam penelitian yang dilakukan hingga penggolongan yang jelas. 4. Mengkaji : mengkaji semua masalah yang ditemukan dengan jelas. 5. menginterpretasikan data. BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG AISATSU KOTOBA DAN SOSIOLINGUISTIK

2.1 Pengertian dan Teori Sosiolinguistik

Bahasa dapat dikaji secara internal maupun secara eksternal. Kajian internal hanya bisa dilakukan dengan menggunakan teori-teori dan prosedur-prosedur yang ada dalam disiplin saja. Kajian secara eksternal berarti kajian tersebut terhadap hal-hal atau faktor yang berada diluar bahasa yang bsrkaitan dengan penggunaan bahasa didalam kelompok-kelompok sosisal masyarakat. Penelitian atau kajian bahasa secara eksternal melibatkan dua disiplin ilmu atau lebih, sehingga wujudnya berupa ilmu antar disiplin yang namanya merupakan gabungan dari disiplin ilmu-ilmu yang bergabung itu. Sosiolinguistik merupakan gabungan antara disiplin sosiologi dan disiplin linguistik Abdul Chaer, 2004:2. Menurut Dittmar dalam Abdul Chaer 2004:2 istilah sosiolinguistik itu sendiri baru muncul pada tahun1952 dalam karya Haver C. Currie yang menyarankan perlu adanya penelitian mengenai hubungan antara prilaku ujaran dengan status sosial. Universitas Sumatera Utara Dalam mengkaji sosiolinguistik ini J. A. Fishman dalam Abdul Chaer 2004 : 3 menggunakan judul sosiolinguistik, kemudian menggantinya dengan sosiologi bahasa, sociologi of language. Ia mengatakan kajian sosiolinguistik lebih bersifat kualitatif. Sosiolingustik lebih berhubungan dengan perincian-perincian penggunaan bahasa yang sebenarnya. Selanjutnya, Ia juga menyatakan bahwa sosiolinguistik ialah bidang yang mengkaji ciri-ciri variasi bahasa, ciri-ciri fungsi variasi ini dan ciri-ciri penutur yang menggunakannya apabila ketiga unsur ini berinteraksi, berubah dan mengubah satu sama lain dalam suatu masyarakat bahasa, dengan perkataan lain sosiolingustik merupkan kajian yang menumpukkan perhatian kepada bahasa dalam konteks sosial dan kebudayaan. Seperti deskripsi pola-pola pemakaian bahasa dalam budaya tertentu, pilihan pemakaian bahasa tertentu yang dilakukan penutur, topik, dan latar pembicaraan. Sedangkan sosiologi bahasa lebih berhubungan dengan faktor-faktor sosial, yang saling timbal balik dengan bahasa Abdul Chaer, 2004:7. Menurut Nababan dalam Abdul Chaer 2004:6 banyak orang menganggap kedua istilah itu sama, tetapi banyak juga yang menganggapnya berbeda. Ada yang mengatakan digunakannya istilah sosiolingustik karena penelitianya dimasuki bidang linguistik, dan istilah sosiologi bahasa digunakan kalau penelitian itu dimasuki dari bidang sosiologi. Tentang Sosiologi telah banyak batasan yang telah dibuat oleh para sosiolog, intinya kira-kira adalah bahwa sosiologi itu adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat. Sedangkan Linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin Universitas Sumatera Utara yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu didalam masyarakat Abdul Chaer,2004:4. Beberapa rumusan mengenai sosiolinguistik dari beberapa pakar yang tertulis dalam Abdul Chaer 2004:3-4 adalah sebagai berikut: 1. Sosiolinguistik lazim didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari ciri dan berbagai variasi bahasa,serta hubungan diantara para bahasawan dengan ciri fungsi variasi bahasa itu didalam suatu masyarakat bahasa Kridalaksana. 2. Pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan...disebut sosiolinguistik Nababan. 3. Sosiolinguistics is the study of the characteristics of language varieties, the characteristics of their functions,and the characteristics of their speakers as these three constantly interact, change and change one another within a speech community = sosiolinguistik adalah kajian tentang ciri khas variasi bahasa, fungsi-fungsi variasi bahasa, dan pemakai bahasa karena ketiga unsure ini selalu berinteraksi,berubah, dan saling mengubah satu sama lainnya dalam satu masyarakat tutur J.A.Fishman. 4. Sosiolinguistyiek is de studie van taal en taalgebruik in de context van maatschapij en kultuur = sosiolinguistik adalah kajian mengenai bahasa dan pemakaiannya dalam konteks social dan kebudayaan Rene Appel, Gerad Hubert, Greus Meijer . 5. Sociolinguistiek is subdisiplin van de taalkunde, die bestudert welke social factoren enn rol spleen in het taalgebruik er welke taal spelt in het social verkeer =sosiolinguistik adalah sub disiplin ilmu bahasa yang mempelajari Universitas Sumatera Utara faktor-faktor sosial yang berperan dalam penggunaan bahasa dan pergaulan social G.E.Booji,J.G.Kersten,dan H.J.Verkuyl.

2.2 Pengertian dan Fungsi Aisatsu