Salam Permintaan Maaf. 1 Sumimasen

Pada percakapan di atas selain terdapat kata hajimemashite dan doozo yoroshiku, aisatsu yang juga digunakan adalah kata ohayoo gozaimasu. Ohayoo gozaimasu adalah aisatsu berdasarkan waktu. Artinya adalah “selamat pagi”. Kata ini, dapat digunakan juga pada perkenalan yang terjadi pada pagi hari. Seperti yang terdapat pada contoh 2. pada contoh percakapan tersebut, sebelum memulai perkenalan, nona Satoo memberikan salam ohayoo gozaimasu, dan diucapkan kembali oleh tuan Yamada. Aisatsu ini digunakan sebagai ungkapan rasa hormat kepada seseorang. 3.2. Salam Permintaan Maaf. 3.2.1 Sumimasen Contoh percakapan : A : Anô, sumimasen. Yamaguchi no sensei no heya shitsu wa dochira deshooka? Maaf. Ruangan Pak Yamaguchi dimana ya? B : A, rokkai desu. Erebeta o oriruto, sugu mae ni kaigishitsu ga arimasu. Sensei no heya wa sono migi tonari desu. Ah, di lantai 6. begitu turun dari lift, langsung ada ruang rapat di depannya ruangan bapak itu ada disebelah kanan ruangan itu. A : Doumo arigatou gozaimasu. Terima kasih banyak Nichijo Kaiwa, hal 136 Sumimasen adalah aisatsu yang digunakan untuk meminta maaf kepada orang lain. Biasanya permintaan maaf yang memakai kata sumimasen adalah permintaan maaf Universitas Sumatera Utara karena telah mengganggu, meminta waktu, meminta petunjuk akan sesuatu hal, juga meminta atau menanyakan suatu hal. Hal ini lebih diperjelas dari contoh percakapan di atas. Pada contoh percakapan ini, jelas tergambar bahwa si A belum pernah mengenal B, namun A berusaha menanyakan sesuatu kepada B. Untuk memulai percakapan dan ingin menanyakan sesuatu, A mengucapkan sumimasen. Salam ini berfungsi agar terlihat sopan dan juga merupakan ungkapan perasaan menyesal karena telah mengganggu waktu orang lain. Selain menyatakan permintaan maaf karena akan meminta bantuan orang lain, sumimasen juga digunakan ketika ingin meminta orang lain untuk mengulangi suatu perbuatan atau ucapan yang disebabkan oleh banyak hal seperti karena tidak dapat mendengar, terlalu cepat, dan lainnya. Contoh ungkapannya yaitu: 1. Sumimasen, mou ichi dou onegaishimasu Maaf, bisa diulang sekali lagi 2. Sumimasen, mou sukoshi yukkuri onegaishimasu. Maaf, bisa tolong sedikit diperlambat Japanese for Busy People I Hal 171.

3.2.2 Doumo Sumimasen

Doumo Sumimasen adalah aisatsu yang digunakan pada saat ingin berterima kasih namun juga ada terselip rasa meminta maaf karena telah menerima bantuan dari pihak kedua tersebut. Contoh percakapan : Universitas Sumatera Utara Miller : Sumimasen. ABC store wa doko desuka? Maaf. Toko ABC dimana ya? Onna no hito : ABC store wa desuka? Asoko ni shiroi birudingu ga arimasune. Ano birudingu no naka desu. Toko ABC? Di sana ada gedung putih. Toko itu ada di dalam gedung tersebut Miller : Sou desuka. Doumo sumimasen Begitu ya. Maaf telah merepotkan dan terimakasih Onna no hito : Iie Tidak apa-apa Minna no Nihongo Hal 81. Dari contoh percakapan di atas dapat tergambar bahwa, Miller meminta petunjuk atas suatu hal kepada wanita yang belum dikenalnya dan bisa tergambar situasinya berada di jalanan. Rasa terima kasih dan sekaligus meminta maaf atas kelancangannya telah mengganggu wanita tersebut di utarakan dengan aisatsu Doumo sumimasen. Salam ini berfungsi sebagai penghormatan kepada orang lain karena telah bersusah payah merepotkan diri untuk kita.

3.2.3 Gomen dan Gomen nasai

Gomen adalah aisatsu yang digunakan ketika kita ingin meminta maaf atas suatu kesalahan yang telah diperbuat terhadap pihak lain. Namun, jika berbuat salah dengan orang yang lebih tua, atasan, ataupun orang yang belum begitu akrab dengan kita, boleh di gunakan kata Gomen nasai sebagai bentuk yang lebih sopan. Universitas Sumatera Utara Contoh percakapan 1 : A : Ano sa, nichiyoubi no yakusoku nandakedo. Hm, ini. Tentang janji di hari minggu B : Moshikashite, dame nano? Ada kemungkinan tidak bisa? A : Gomen. Nichiyoubi, Osaka ni shucchou ni nacchatte. Maaf. Hari minggu sepertinya akan tugas ke Osaka. B : Shigoto dakara ne. Ii yo, ii yo. Karena pekerjaan, ya tidak apa-apa. A : Gomen. Hontou ni Gomen. Maaf ya. Benar-benar minta maaf. Nihongo Journal, januari 1997 : 36 Contoh Percakapan 2 : Young : Osaki ni shitsureishimasu. Saya pergi duluan Ten in : A, young san, chotto soudan ga arundakedo. Nona Young, bisa tunggu sebentar ada yang ingin dibicarakan Young : Nan deshouka? Ada apa? Ten in : Jitsu wa, uchi no ten in ga hitori bike no jiko de nyuuin shite shimattanda. Sore de, kawari nimou ichi nichi arubaito o onegaidekinaikana. Sebenarnya, ada satu dari pegawai kami yang kecelakaan motor dan ma- -suk rumah sakit. Untuk itu, apakah anda bisa jadi penggantinya? Universitas Sumatera Utara Young : Itsu desuka? Kapan? Ten in : Kondo no nichiyoubi nanda. Hari minggu ini Young : Aa, Nichiyoubi desuka…. Hm, hari Minggu ya? Ten in : Tekitona hito ga inaindayo. 1, 2 jikan demo iindakedo, ishogashi? Tidak ada orang lain yang bisa menggantikannya. 1 atau 2 jam juga boleh, Apa anda sibuk? Young : Ee, nichiyoubi wa benkyousurundesu. Getsuyoubi ni shiken ga arun desu. Iya. Hari minggu belajar. Karena hari senin ada ujian. Ten in : Sou.. Begitu ya. Young : A, Gomen nasai. Maaf ya. Ten in : Iya. Tidak apa-apa Nihongo Journal, januari 1997 : 37 Dari percakapan 1 di atas, dapat diketahui bahwa kedua pihak tersebut telah saling mengenal dan terlihat sangat akrab. Hal ini dapat terlihat dari kata-kata yang digunakan dalam percakapan tersebut yang menggunakan bahasa percakapan sehari-hari dan bukannya bahasa formal. Ketika ingin mengucapkan rasa maaf dalam hubungan yang akrab dapat menggunkan aisatsu gomen. Sedikit berbeda dengan aisatsu gomen, pada Universitas Sumatera Utara percakapan 2, aisatsu yang digunakan untuk mengungkapkan rasa permintaan maaf adalah gomen nasai. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gomen nasai digunakan pada hubungan yang jenisnya lebih kepada saling menghormati. Biasanya digunakan pada orang yang belum dekat dan orang-orang yang derajatnya lebih tinggi. Pada percakapan 2 di atas dapat diketahui hubungan keduanya berupa atasan, nona Young merasa menyesal atau meminta maaf karena tidak dapat membantu untuk menggantikan seorang pegawai di toko tersebut. Untuk menolaknya, ia memberikan satu alasan. Untuk tidak membuat perasaan pihak yang meminta bantuannya tersinggung, ia mengucapkan gomen nasai sebagai pernyataan maaf yang sedalamnya. 3.3. Salam Pertemuan 3.3.1 Hisashiburi dan O genki