Identifikasi Masalah Pengaruh penggunaan media film terhadap minat belajar siswa kelas VIII dalam pembelajaran pendidikan agama Katolik di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

13 hipotesis yang telah dirumuskan oleh penulis pada bab sebelumnya. Bab ini terdiri dari beberapa bagian yaitu: jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual variabel, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, kisi-kisi penelitian, pengembangan instrumen terdiri dari uji coba terpakai, uji validitas, analisis reliabilitas, uji persyaratan analisis terdiri dari uji normalitas data, uji linearitas regresi, uji homogenitas dan homokedastisitas, analisis deskripsi, uji hipotesis. Proses penelitian sudah dimulai dan dilakukan dalam bab ini yaitu dengan menggunakan uji coba terpakai pada instrumen yang akan digunakan sebagai alat pengumpulan data yang diperlukan guna membuktikan hipotesis, sehingga hasilnya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Bab IV berisi pembahasan hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini penulis akan melaporkan hasil penelitian yang diperoleh lewat instrumen yang telah diujikan kepada responden untuk dapat melakukan pembahasan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mensortir data-data yang diperlukan untuk dapat membuktikan hipotesis. Melalui pembahasan hasil penelitian ini, penulis akan mendapatkan jawaban yang sesungguhnya dari masalah yang telah dirumuskan. Kemudian penulis akan menguraikan keterbatasan hasil penelitian. Bab V merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan dan saran terhadap seluruh penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dan sekaligus mengakhiri kegiatan penelitian untuk menjawab permasalahan dari judul yang telah dipilih oleh penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Pendidikan Agama Katolik a. Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Pelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah, memiliki kedudukan yang sama dengan bidang studi yang lainnya seperti Matematika, Sejarah, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Pendidikan Kewarganegaraan. Karena berkedudukan sama dengan mata pelajaran lain di sekolah, maka Pendidikan Agama Katolik di sekolah harus berpedoman pula pada kurikulum yang berlaku. Pelajaran agama Katolik di sekolah merupakan salah satu bagian dari tugas pastoral Gereja terhadap anak-anak yang bertujuan agar peserta didik mampu menggumuli hidup dari segi pandangan-pandangan Katolik dan dengan demikian mudah-mudahan berkembang terus menjadi manusia paripurna manusia beriman Setyakarjana, 1997: 9. Setyakarjana 1997: 9 berpendapat: Dalam Pendidikan Agama Katolik peserta didik diajak untuk memahami imannya, bagaimana pengahayatan iman tersebut dapat tumbuh, terjadi perkembangan iman didalamnya dan akhirnya dapat diwujudkan dalam hidupnya sehari-hari. Dalam PAK informasi dipentingkan, sama seperti dengan pelajaran lain di sekolah, peserta didik diuji dan diberi nilai atas penguasaan informasi yang diberikan. Namun hal itu dibuat dengan tidak mengabaikan aspek pembinaan iman. Peserta didik dimungkinkan mempertanggungjawabkan informasi yang diterima, dengan demikian peserta didik diajak untuk memikirkan imannya dan dari sini diharapkan