67
1 2
3 4
- Siswa memiliki
perhatian yang lebih pada proses
pembelajaran PAK.
- Siswa mampu
berkonsentrasi dalam mengikuti
pembelajaran PAK. -
Siswa lebih giat dalam belajar
meskipun materi sulit. -
Siswa mampu menyebutkan dan
menjelaskan tokoh, alur, pesan inti serta
makna dari film yang telah disaksikannya.
- Siswa meluangkan
waktu lebih untuk mempelajari materi
PAK dibandingan dengan bidang studi
lain.
- Siswa aktif dan mau
bertanya ketika mengikuti proses
pembelajaran di kelas. 19
20
21
22-25
26-28
29-30
Setelah instrumen dalam penelitian ini mendapat persetujuan dari dosen pembimbing untuk disebarkan kepada responden maka peneliti menyebarkan
instrumen ini kepada responden sesuai dengan jumlah populasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yakni siswa-siswi kelas VIII SMP Stella Duce 2
Yogyakarta, kemudian instrumen tersebut diisi oleh sampel dalam penelitian ini dengan waktu yang telah diberikan oleh oleh guru mata pelajaran Pendidikan
Agama Katolik. Pengisian angket penelitian ini dibimbing oleh guru Pendidikan Agama Katolik, sesuai dengan kesepakatan awal sebelum dilaksanakannya
penelitian.
68
Usaha yang dilakukan oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian ini adalah:
a. Menghubungi guru mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik SMP Stella
Duce 2 Yogyakarta untuk memohon izin serta bantuan dalam melaksanakan penelitian di sekolah.
b. Menyerahkan surat izin penelitian kepada bagian tata usaha untuk izin resmi
mengadakan penelitian di sekolah. c.
Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk menentukan waktu penelitian.
d. Menyerahkan instrumen penelitian kepada guru mata pelajaran PAK untuk
didistribusikan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian. Setelah instrumen penelitian ini mendapat persetujuan dari desen
pembimbing skripsi untuk didistribuskan kepada responden, maka pada Senin, 12 Oktober 2015 instrumen penelitian ini langsung penulis serahkan kepada guru
PAK di SMP Stella Duce 2 untuk didistribusikan kepada siswa sesuai dengan jumlah sampel dan dicadangkan 12 sampel, untuk mengantisipasi bila ada data
yang rusak. Istrumen tersebut kemudian diisi oleh responden, dengan memberi tanda ceklist √ pada salah satu alternatif pilihan yang dianggap sesuai dengan
pengalamannya. Instrumen yang didistribusikan kepada responden untuk diisi berjumlah
115 dengan harapan yang terisi lengkap dan kembali sejumlah 103 sesuai dengan jumlah sampel. Pada Jumat, 23 Oktober 2015 peneliti mengambil instrumen yang
telah diisi oleh responden. Instrumen yang kembali sejumlah 115. Peneliti tinggal mengambil secara acak 103 angket yang terisi lengkap guna dijadikan sebagai
sampel penelitian.
69
F. Pengembangan Instrumen
1. Uji Coba Terpakai
Pengembangan instrumen dalam penelitian ini dilaksanakan dengan uji coba terpakai. Data instrumen yang diperoleh melalui angket yang telah dikerjakan oleh
responden sebelum diolah untuk uji hipotesis terlebih dahulu digunakan untuk uji validitas dan reliabilitasnya. Dari uji validitas dan reliabilitas dapat diketahui
item-item dari angket yang valid atau tidak valid. Instrumen yang tidak valid tidak digunakan dalam uji hipotesis.
2. Uji Validitas
Melalui hasil uji validitas pada penelitian “Pengaruh Penggunaan Media
Film Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
” tersebut dapat diketahui masing-masing validitasnya. Validitas yang dimaksud adalah validitas variabel
bebas yakni media film dan variabel terikat yakni minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK. Uji validitas item digunakan untuk mengetahui seberapa
cermat suatu item dengan mengukur objeknya. Item dikatakan valid jika ada korelasi dengan skor total Duwi Priyatno, 2012: 117. Teknik uji validitas uji
validitas item dengan Bivariate Correlations dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor total item, kemudian pengujian dilakukan
dengan kaidah keputusan jika, t
hitung
t
tabel
berarti valid sebaliknya jika t
hitung
t
tabel
berarti tidak valid Riduwan, 2011: 98. T
tabel
ditentukan berdasarkan nilai- nilai r product moment dengan jumlah sampel 103 siswa dan taraf signifikansi 5
maka t
tabel
untuk menentukan validitas adalah 0,195. Adapun uji validitas dengan menggunakan SPSS 16.0.
70
a. Validitas untuk variabel X
Tabel 3. Validitas variabel X
Butir Item
Hasil Butir
Item Hasil
1 0,508
6 0,626
2 0,625
7 0,525
3 0,495
8 0,475
4 0,650
9 0,419
5 0,613
10 0,382
Dari variabel X terdapat 10 item yang valid karena nilai t
hitung
dari 10 item tersebut lebih besar dari t
tabel
.
b. Validitas untuk variabel Y
Tabel 4. Validitas variabel Y
Butir Item
Hasil Butir
Item Hasil
11 0,469
21 0,612
12 0,569
22 0,573
13 0,461
23 0,655
14 0,489
24 0,668
15 0,563
25 0,684
16 0,674
26 0,570
17 0,625
27 0,607
18 0,662
28 0,600
19 0,612
29 0,473
20 0,709
30 0,427
Dari variabel Y terdapat 20 item yang valid karena nilai t
hitung
dari 20 item tersebut lebih besar dari t
tabel
.
3. Analisis Reliabilitas
Realibilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapan pun alat ukur tersebut digunakan
71
akan memberikan hasil ukur yang sama Nana Sudjana, 2004: 120-125. Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas di mana item yang masuk
pengujian adalah item yang valid saja. Metode yang sering digunakan dalam penelitian untuk mengukur skala rentangan seperti skala Likert 1-5 adalah
Cronbach Alpha Duwi Priyatno, 2012: 120. Menggunakan batasan 0,6 dapat, dapat ditentukan apakah instrumen reliabel atau tidak. Menurut Sekaran dalam
Duwi Priyatno 2012: 120, reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Uji reliabilitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows.
a. Reliabilitas variabel X
Tabel 5. Reliabilitas variabel X Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.694 10
Output SPSS, memberikan nilai alpha Cronbach untuk keseluruhan skala pengukuran variabel x sebesar 0,694. Nilai Alpha Cronbach ini berada pada batas
0,7 sehingga dapat disimpulkan untuk variabel x mempunyai reliabilitas yang dapat diterima.
b. Reliabilitas variabel Y
72
Tabel 6. Reliabiliatas variabel Y Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.896 20
Output SPSS, memberikan nilai alpha Cronbach untuk keseluruhan skala
pengukuran variabel y sebesar 0,896. Dengan demikian reliabilitas variabel Y masuk dalam reliabilitas baik.
c. Reliabilitas keseluruhan
Tabel 7. Reliabilitas keseluruhan Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.897 30
Secara keseluruhan berdasarkan tabel di atas maka didapatkan simpulan
bahwa tingkat keajegan tergolong baik oleh karena itu jika angket ini dikenakan kepada populasi yang lain konsistensinya dapat dipertanggungjawabkan.
G. Uji Persyaratan Analisis
Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji prasayarat analisis yaitu dengan uji normalitas data dari P-P Plot, uji linearitas regresi, dan
homokedastisitas. 1.
Uji Normalitas Data
73
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data variabel berdistribusi normal atau tidak. Sampel dianggap normal apabila hasil uji
menunjukkan titik-titik nilai data terletak dalam satu garis lurus Uyanto 2009: 39. Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sampel dianggap normal apabila hasil uji menunjukkan tidak signifikan pada taraf 5. Uji normalitas juga menjadi
salah satu indikator untuk dapat mengetahui bahwa data yang diperoleh dari hasil penelitian benar-benar representatif, sehingga layak untuk digeneralisasikan.
2. Uji Linearitas Regresi
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terikat memiliki hubungan yang linear atau tidak Riduwan, 2011: 220.
Linearitas hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilakukan melalui uji F dengan taraf signifikansi 0,05. Dalam analisis ini, uji linearitas akan
menggunakan bantuan program computer SPSS versi 16.0 for windows, dengan kriteria jika nilai linearity di bawah atau sama dengan 0,05 maka kelinearan
terpenuhi.
3. Uji Homogenitas dan Homokedastisitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari beberapa
populasi sama atau tidak. Jika signifikansi 0,05 maka dikatakan bahwa varian sama; sedangkan, jika signifikansi 0,05 maka dikatakan bahwa varian tidak
sama Zul Asri, 2015. Uji homogenitas menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows.
74
Uji homokedastisitas adalah kondisi ketika nilai residu pada tiap nilai prediksi bervariasi dan variasinya cenderung konstan atau tetap. Pengujian
homokedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot. Kriterianya yaitu: Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola teratur bergelombang,
melebar kemudian menyempit, maka terjadi heterokedastisitas. Sebaliknya, Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasatisitas Duwi Priyatno, 2012: 87 atau uji homokedastisitas terpenuhi. Hasil uji homokedastisitas melalui bantuan
program SPSS 16.0 for windows.
4. Analisis Deskripsi Analisis deskripsi yang digunakan adalah deskripsi statistik untuk
menggambarkan statistik data seperti mean, standar deviasi, varian, range, serta mengukur distribusi dengan skewness dan kurtosis.
H. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitiaan ini menggunakan tekhnik linear sederhana dengan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows untuk melihat
pengaruh variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Pengujian signifikansi pada 0,05 untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan variabel X
terhadap Y. Signifikansi adalah tingkat kesalahan yang bisa diterima. Jika pegujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 artinya peluang melakukan
kesalahan sebesar 5. Untuk mengambil keputusan dapat dilihat menggunakan nilai signifikansi. Jika signifikansi kurang dari 0,05, maka ada pengaruh antara