BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Pendidikan Agama Katolik
a. Pelajaran Pendidikan Agama Katolik
Pelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah, memiliki kedudukan yang sama dengan
bidang studi yang lainnya seperti Matematika, Sejarah, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Pendidikan
Kewarganegaraan. Karena berkedudukan sama dengan mata pelajaran lain di sekolah, maka Pendidikan Agama Katolik di sekolah harus berpedoman pula pada
kurikulum yang berlaku. Pelajaran agama Katolik di sekolah merupakan salah satu bagian dari
tugas pastoral Gereja terhadap anak-anak yang bertujuan agar peserta didik mampu menggumuli hidup dari segi pandangan-pandangan Katolik dan dengan
demikian mudah-mudahan berkembang terus menjadi manusia paripurna manusia beriman Setyakarjana, 1997: 9.
Setyakarjana 1997: 9 berpendapat: Dalam Pendidikan Agama Katolik peserta didik diajak untuk memahami
imannya, bagaimana pengahayatan iman tersebut dapat tumbuh, terjadi perkembangan iman didalamnya dan akhirnya dapat diwujudkan dalam
hidupnya sehari-hari. Dalam PAK informasi dipentingkan, sama seperti dengan pelajaran lain di sekolah, peserta didik diuji dan diberi nilai atas
penguasaan informasi yang diberikan. Namun hal itu dibuat dengan tidak mengabaikan aspek pembinaan iman. Peserta didik dimungkinkan
mempertanggungjawabkan informasi yang diterima, dengan demikian peserta didik diajak untuk memikirkan imannya dan dari sini diharapkan
15 bahwa perkembangan iman dan sikap dapat terolah. Jadi PAK adalah
bentuk pelayanan demi pembinaan iman di sekolah; sekolah dengan situasi dan kondisinya, kelemahan dan kelebihannya beserta tuntutan-
tuntutannya. Dalam belajar PAK hal yang tidak boleh diabaikan adalah segi afeksinya,
tanpa mengabaikan unsur kognitif. Kognitif memang perlu, namun segi kognitif itu bukan menjadi yang yang utama dan terutama. Dalam belajar PAK guru juga
harus mampu membantu peserta didik sampai pada pemahaman mengenai iman peserta didik dan pada akhirnya menghantarkan peserta didik untuk menghayati
secara penuh imannya. Dalam rangka pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK
dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Komkat KWI menyatakan bahwa hakikat Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara
terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat
beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Secara lebih operasional dikatakan bahwa Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan
salah satu usaha untuk memampukan siswa berinteraksi berkomunikasi tentang pemahaman, pergumulan dan penghayatan iman. Interaksi tersebut mengandung
unsur pengetahuan iman, pergumulan iman dan penghayatan iman. Dengan kemampuan berinteraksi melalui unsur-unsur tersebut diharapkan iman siswa
semakin diperteguh. Pendidikan Agama Katolik PAK pada dasarnya bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman.