Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan
15 bahwa perkembangan iman dan sikap dapat terolah. Jadi PAK adalah
bentuk pelayanan demi pembinaan iman di sekolah; sekolah dengan situasi dan kondisinya, kelemahan dan kelebihannya beserta tuntutan-
tuntutannya. Dalam belajar PAK hal yang tidak boleh diabaikan adalah segi afeksinya,
tanpa mengabaikan unsur kognitif. Kognitif memang perlu, namun segi kognitif itu bukan menjadi yang yang utama dan terutama. Dalam belajar PAK guru juga
harus mampu membantu peserta didik sampai pada pemahaman mengenai iman peserta didik dan pada akhirnya menghantarkan peserta didik untuk menghayati
secara penuh imannya. Dalam rangka pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK
dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Komkat KWI menyatakan bahwa hakikat Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara
terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat
beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Secara lebih operasional dikatakan bahwa Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan
salah satu usaha untuk memampukan siswa berinteraksi berkomunikasi tentang pemahaman, pergumulan dan penghayatan iman. Interaksi tersebut mengandung
unsur pengetahuan iman, pergumulan iman dan penghayatan iman. Dengan kemampuan berinteraksi melalui unsur-unsur tersebut diharapkan iman siswa
semakin diperteguh. Pendidikan Agama Katolik PAK pada dasarnya bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman.
16 Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil
Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan
perjuangan untuk perdamaian, keadilan, kebahagiaan, kesejahteraan, persaudaraan, kesetiaan, dan kelestarian lingkungan hidup yang dirindukan oleh
setiap orang dari berbagai agama dan kepercayaan Maman Sutarman Lalu, 2004: 20.
Tujuan Pendidikan Agama Katolik menurut Komisi Kateketik KWI yang dilansir oleh Yoseph Kristianto 2007: 18 Pendidikan Agama Katolik di sekolah
dimaksudkan untuk membentuk siswa agar: 1 menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2 menjadi manusia yang berakhlak
mulia dengan memiliki etika, budi pekerti dan moral; serta 3 mampu meningkatkan potensi spiritual, dengan mengenal, memahami dan
menginternalisasikan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan pribadi maupun kemasyarakatan.
Keberhasilan PAK tidak hanya terletak pada hasil atau out put sebagaimana tercermin dalam prestasi hasil studi yang dilambangkan dengan
nilai, melainkan juga outcome, yakni menyangkut kesiapan dan kecakapan siswa dalam menjalani hidup secara cerdas dan bertanggung jawab di tengah masyarakat
soft skills. Hal ini mengisyaratkan bahwa PAK harus komitmen terhadap upaya pembinaan sikap hidup peserta didik. Sebab kesuksesan, prestasi, kebahagiaan
dan kebermaknaan hidup seseorang tidak dijamin oleh prestasi studinya secara kognitif saja atau Intelligence Quotient IQ, melainkan ditentukan juga oleh
kecerdasan yang lainnya seperti kecerdasan emosional atau Emotional Quotient