Penelitian Terdahulu STUDI KEPUSTAKAAN

2.2 Landasan Teori

Penelitian ini menggunakan teori yang dianggap relevan dan dapat mendukung temuan sehingga dapat memperkuat penelitian yang dilakukan. Teori yang dimaksud adalah kalimat, jenis kalimat, jenis karangan, dan kompetensi guru sekolah dasar SD. 2.2.1 Kalimat Dalam sintaksis, hal yang dikaji meliputi frasa, klausa, kalimat, dan wacana. Namun, penelitian ini hanya akan mengkaji kalimat. Kalimat akan dianalisis dari segi jenisnya yang dipakai dalam karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Hasan Alwi, dkk dalam TBBBI, 2010:317 menjelaskan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam bentuk lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi bunyi diikuti oleh kesenyapan. Dalam wujud tulisan Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik ., tanda tanya ?, atau tanda seru , sementara itu di dalamnya disertakan pula tanda koma ,, titik dua :, tanda pisah -, dan spasi. Ramlan 2005: 21 menuturkan bahwa kalimat ada yang terdiri dari satu kata, dua kata, atau tiga kata. Sesungguhnya yang menentukan satuan kalimat bukannya banyaknya unsur, melainkan intonasinya. Setiap satuan kalimat dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Miftaful Khairah 2014: 146 berpendapat bahwa kalimat bisa dibentuk oleh kata, frasa, dan klausa. Satuan bahasa dapat dikategorikan sebagai kalimat atau bukan, tidak bergantung pada banyaknya kata, melainkan pada intonasi final dan keutuhan makna. Dengan demikian, terdapat dua hal penting berkenaan dengan konsep kalimat, yaitu konstituen dasar dan intonasi final. Miftaful Khairah 2014: 147 menjelaskan bahwa konstituen dasar kalimat biasanya berupa klausa karena di dalam klausa sudah terdapat fungsi internal bahasa, yaitu fungsi semantik, fungsi sintaksis, dan fungsi pragmatiknya. Fungsi-fungsi ini membangun keutuhan makna sebuah klausa. Jika sebuah klausa diberi tanda baca atau intonasi final, terbentuklah sebuah kalimat yang lengkap. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kalimat itu merupakan satuan bahasa terkecil dari tataran analisis bahasa. Dalam pembentukannya, kalimat tidak ditentukan oleh banyak sedikitnya unsur kata yang membentuknya, tetapi oleh intonasi final dan keutuhan makna yang akan disampaikan. 2.2.1.1 Bagian-Bagian Kalimat Hasan Alwi, 2010: 318 mengatakan bahwa dilihat dari bentuknya, kalimat dapat dirumuskan sebagai konstruksi sintaksis terbesar yang terdiri atas dua kata atau lebih. Antara kalimat dan kata terdapat dua satuan antara, yaitu frasa dan klausa. Klausa merupakan satuan sintaksis yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung unsur predikasi, sedangkan frasa adalah satuan sintaksis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak mengandung unsur predikasi. Keduanya masih termasuk ke dalam satuan tata bahasa. Kalimat dalam banyak hal tidak berbeda dengan klausa. Keduanya sama- sama memiliki unsur predikasi. Dilihat dari segi struktur internalnya, kalimat dan klausa terdiri atas unsur predikat dan subjek dengan atau tanpa objek, pelengkap atau keterangan. Perbedaan antara klausa dan kalimat hanya terdapat bagaimana cara pandang dari kedua bentuk itu. Contoh-contoh di bawah ini dapat memperjelas uraian tentang klausa dan kalimat. 1 a. dia pandai S + P b. Dia pandai. 2 a. anak itu makan kue S + P + O b. Anak itu makan kue. 3 a. beliau memakai baju warna biru S+ P + O + Pel b. Beliau memakai baju warna biru. Bentuk 1a, 2a, 3a di atas sering diacu sebagai klausa karena terdiri atas unsur-unsur predikasi sekurang-kurangnya unsur S-P tetapi tidak memperhatikan intonasi dan tanda baca. Namun, kutipan 1b, 2b, 3b dapat dikatakan kalimat karena memperhatikan unsur-unsur predikasi dengan intonasi atau tanda baca akhir. Menurut Alwi, dkk 2010: 321, kalimat minimal terdiri atas unsur subjek dan predikat. Kedua unsur kalimat itu merupakan unsur yang wajib hadir. Di samping kedua unsur itu, ada kata atau kelompok kata yang kehadirannya dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI