Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

b. Peneliti menganalisis kalimat berdasarkan jumlah klausanya, seperti mengacu pada teori tentang klausa yang dijelaskan oleh Alwi dalam TBBBI, 2010: 319. c. Peneliti juga menganalisis kalimat berdasarkan bentuk sintaksis, seperti mengacu pada teori tentang bentuk sintaksis kalimat yang dijelaskan oleh Alwi dalam TBBBI, 2010: 360 . d. Peneliti membuat kesimpulan berdasarkan langkah b dan c tersebut. e. Peneliti meminta triangulasi hasil analisis ini kepada ahli. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengkodean dalam analisis kalimat. Manfaat pengkodean adalah semakin memudahkan peneliti dan pembaca dalam mengamati jenis-jenis kalimat yang ada pada karangan. Berikut ini dipaparkan pengkodean yang digunakan oleh peneliti dalam tabel 4 dan 5 di bawah ini. Tabel 4. Kode Fungsi Sintaksis Tabel 5. Kode Penomoran Karangan Contoh penggunaan kode penomoran karangan: kode Kr1.P1.K1 menunjukkan karangan nomor urut pertama, pada paragraf pertama dan pada kalimat pertama. S = Subjek P = Predikat O = Objek Pel = Pelengkap K= Keterangan Kr 1 Karangan 1 P 1 Paragraf 1 K 1 Kalimat 1

3.7 Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu Moelong, 2006: 330. Setelah peneliti menyelesaikan analisis data, peneliti harus melakukan triangulasi. Jadi, peneliti melakukan pengecekan keabsahan data kepada ahli. Peneliti melakukan triangulasi kepada dua orang triangulator, yaitu Dr. Y. Karmin, M.Pd. dan Septina Krismawati, S.S., M.A. Setelah peneliti memperoleh data yang valid, peneliti dapat segera menyajikan data dalam bentuk deskripsi kata-kata. 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini terdiri atas tiga bagian, yaitu deskripsi data, analisis data, dan pembahasan. Bagian pertama, peneliti menguraikan data penelitian. Bagian kedua, peneliti menjelaskan hasil temuan dari analisis data berdasarkan kedua rumusan masalah, yaitu 1 jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa yang digunakan guru- guru SD Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, dan 2 jenis kalimat berdasarkan bentuk sintaksis yang digunakan guru-guru SD Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Bagian ketiga, peneliti membahas temuan penelitian dalam konteks teori yang dianut dan penelitian yang sejenis.

4.1 Deskripsi Data

Data penelitian ini berupa kalimat-kalimat yang dihasilkan para guru SD Mahakam Ulu pada karangan mereka. Kalimat yang dari segi jumlah klausanya disebut sebagai kalimat tunggal dan majemuk serta kalimat yang dari segi bentuk sintaksisnya disebut sebagai kalimat deklaratif, interogatif, dan imperatif. Dari 20 karangan para guru ditemukan 188 kalimat yang dapat diambil sebagai data penelitan. Adapun rincian kalimat pada karangan guru-guru SD Mahakam Ulu adalah sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.1.1 Data Kalimat berdasarkan Jumlah Klausa

Berdasarkan jumlah klausa, data kalimat yang terdiri dari satu klausa berupa kalimat tunggal berpredikat nomina, kalimat tunggal berpredikat verba, kalimat tunggal berpredikat adjektiva, dan kalimat tunggal berpredikat numeral. Sementara itu, data kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa berupa kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran. Berdasarkan perhitungan, peneliti menemukan kalimat tunggal sebanyak 105 buah kalimat dengan rincian: 1 kalimat tunggal berpredikat nomina sebanyak 2 buah kalimat, 2 kalimat tunggal berpredikat verba sebanyak 100 buah kalimat, 3 kalimat tunggal berpredikat adjektiva sebanyak 2 buah kalimat, dan 4 kalimat tunggal dengan frasa numeral sebanyak 1 buah kalimat. sedangkan kalimat majemuk dalam karangan guru-guru SD Mahakam Ulu berjumlah 83 buah kalimat dengan rincian : 1 kalimat majemuk setara sebanyak 23 kaimat, 2 kalimat majemuk bertingkat sebanyak 51 kalimat, dan majemuk campuran sebanyak 9 kalimat. Peneliti merinci hasil yang ditemukan di dalam Tabel 3 mengenai data kalimat berdasarkan jumlah klausa dan contoh kalimat yang dimaksud.