Analisis Keputusan HASIL DAN PEMBAHASAN

Panelis cenderung tidak menyukai tekstur produk yoghurt sinbiotik yang cenderung padat dan lembek pada saat dikonsumsi. Marshall 2003 menyatakan bahwa tekstur yang padat dan lembek disebabkan karena total padatan yang terlalu tinggi. Dan menurut Nugraheni dan Satwika 2003, beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya tekstur, antara lain adalah total padatan, komposisi bahan, homogenisasi, tipe kultur dan keasaman. Bakteri asam laktat dapat melakukan aktivitas proteolitik didalam yoghurt sehingga menyebabkan perubahan struktur fisik produk yoghurt. Tekstur yoghurt terbentuk karena terjadi penggumpalan protein pada saat pH mencapai titik isoelektrik.

D. Analisis Keputusan

Mutu suatu bahan pangan dapat diketahui berdasarkan tiga sifat yaitu kimia, fisik, dan organoleptik. Diterima tidaknya bahan atau produk pangan oleh konsumen lebih banyak ditentukan oleh faktor sifat organoleptik, karena berhubungan langsung dengan selera konsumen Mangkosubroto, 1987. Analisa keputusan pada dasarnya adalah suatu prosedur logis dan kuantitatif yang tidak hanya menerangkan mengenai proses pengambilan keputusan, tetapi juga merupakan suatu cara untuk membuat keputusan Tiomar, 1994. Analisa keputusan adalah untuk memilih alternatif terbaik yang dilakukan dengan membangdingkan aspek kualitas, kuantitas dan aspek financial dari produk yoghurt sinbiotik uwi ungu dengan perlakuan konsentrasi starter dan lama fermentasi. Pemilihan alternative pada pembuatan yoghurt sinbiotik uwi ungu dilakukan berdasarkan uji organoleptik rasa, aroma, warna dan tekstur dari 20 panelis. Berdasarkan hasil uji organoleptik tingkat kesukaan rasa, aroma, warna dan tekstur yoghurt sinbiotik uwi ungu Lampiran 9, 11, 13, dan 15 menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada warna dan tekstur, dan tidak berbeda nyata pada rasa dan aroma. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 18. Analisa keputusaan terbaik yoghurt sinbiotik uwi ungu Perlakuan pH Total BAL Log CFUml Viskosit as centi poice Protein terlarut Total Asam Organoleptik Starter Ferm entas jam Warna Aroma Rasa Tekstur 0.5 0.5 0.5 12 18 24 6.0 5.6 4.9 6.0961 6.3711 7.6127 4.7341 5.3224 5.3822 0.0927 0.1200 0.1417 0.227 0.262 0.383 111 74.5 98 132.5 109.5 84.5 101 128.5 106 124 67 121 1 1 12 18 5.9 5.3 6.2230 6.8006 5.8832 6.7003 0.0708 0.0817 0.255 0.295 94.5 103 110.5 72.5 108.5 99.5 72.5 113.5 1 24 4.8 7.1267 7.9491 0.1169 0.410 149.5 84 83 122.5 1.5 1.5 1.5 12 18 24 6.0 5.2 4.8 6.1260 7.1006 7.5843 6.6997 7.1644 9.1559 0.1036 0.1145 0.1417 0.353 0.367 0.438 88 118 66.5 88.5 113 92 91 103 75.5 87.5 119 66.5 Keterangan : data dengan block berwarna hitam adalah perlakuan penelitian yang dipilih sebagai perlakuan terbaik yang selanjutnya dilakukan analisa finansial. Berdasarkan hasil uji organoleptik tingkat kesukaan warna, aroma, rasa dan tekstur, maka nilai rata – rata terbaik didapatkan pada konsentrasi starter 1 dan lama fermentasi 24 jam. Dan berdasarkan uji Total BAL perlakuan 1 dan lama fermentasi 24 jam, didapatkan hasil yang memenuhi standart yaitu 10 7 Log CFUml. Pada hasil penelitian Susanto 2011 diperoleh juga hasil perlakuan terbaik pada konsentrasi starter 2 dan lam fermentasi 24 jam. Dari hasil tersebut, maka yoghurt sinbiotik uwi ungu dengan perlakuan konsentrasi starter 1 dan lama fermentasi 24 jam S2F3 merupakan produk yang paling disukai dan dapat diterima oleh konsumen sehingga dapat memberikan keuntungan secara finansial jika diaplikasikan sebagai produk industri. Alternatif ini selanjutnya dengan analisis finansial.

E. Hasil Analisa Produk Terbaik