14
tidak mau dianggap kuper, kuno, cupu, baik dalam hal berpakaian, pengkonsumsian makanan, maupun dalam hal pergaulan.Kenyataannya,
mahasiswa yang membeli produk-produk mahal demi memenuhi kebutuhan dan agar selalu dianggap up to date.Mahasiswa rela meminjam uang untuk membeli
barang bermerek, melakukan hal yang selalu berhubungan dengan perlombaan meningkatkan citra pergaulan dikalangan mahasiswa.
Tingkat konsumsi yang berlebihan cenderung mengarah ke ajang memamerkan barang, dan mengarah pada kesenjangan sosial yang semakin jauh
antara mahasiswa yang mempunyai gaya hidup mewah dengan yang memiliki gaya hidup sederhana. Mahasiswa terbawa oleh kebiasaan-kebiasaan yang
ditimbulkan dari adanya para mahasiswa lain yang kehidupan ekonominya sudah terbiasa tinggibaik dalam sikap maupun perilakunya, terpengaruh teknologi yang
semakin tinggi peradabannya.
B. Teori Gaya Hidup Konsumtif
Teori gaya hidup lifestyle yang digunakan sebagai penjelasan mengenai deskripsi gaya hidupkonsumtif. Gaya hidupmerupakan bagian dari budaya yang
lahir secaraspontan dari kalangan masyarakat. Masyarakat terbagi kedalam kelas bawah dan kelas menengah keatas. Dalam mengisi waktu luangnya, masyarakat
akan mengalami yang dinamakan dengan gaya hidup. Gaya hidup ada yang normal dan ada yang berlebihan atau disebut dengan konsumtif. Cenderung dalam
bergaya hidup konsumtif dilakukan oleh golongan masyarakat kelas menengah keatas.
Universitas Sumatera Utara
15
Teori gaya hidup lifestyle lebih mengarahkan pada bagaimanainterpretasi kita untuk memahami tentang suatu fenomena yang terjadi. Teorigaya hidup
lifestyle dicirikan dengan penggunaan tanda-tanda
signs, symbol-
simbolsymbol, dan petanda-petandasignifieds.
Gaya hidup yang ditawarkandalam masyarakat adalah hasil pergulatan diri kita dalam pencarian
identitas dan sensibilitas kita dengan lingkungan dimana kita hidup. Jadigaya hidup tidakterlepas dari pencarian identitas serta kesenangan dari penggunaan
tanda- tandasigns, petanda-petanda signifieds, serta simbol-simbol symbols. Gaya mulai menjadi modus keberadaan manusia modern. “Kamu
bergayamaka kamu ada, kalau kamu tidak bergaya siap-siaplah dianggap tidak ada:diremehkan, diabaikan atau mungkin dilecehkan”.Ketika gaya menjadi
segala-galanyamaka perburuan penampilan dancitra juga akan masuk dalam konsumsi. Gaya hidup adalah tindakan konsumsiyang menjadi suatu gaya.Gaya
hiduptidakterlepas dari penggunaan uang. Uangmenjadi sebuah cara representasi seseorang terhadap pemenuhan
setiap kebutuhan terlebih kepada pengkonsumsian baik dalam hal
pengkonsumsian makanan ataupun kuliner. Kuliner adalah suatu topik yang layak jadi perhatian kita karenajelasmerupakan cara aksi yang dirangsang oleh
perkembangan aksi industri konsumen.Perkembangan kulinersaat ini tidak diwujudkan dalam pemenuhan kebutuhan pangan saja tetapi dengan adanya
kuliner kebanyakan jaman sekarang makan itu hanya digunakan sebagai bahan untuk update-an saja.Semuanya dijadikan simbolkeberadaan seseorang termasuk
Universitas Sumatera Utara
16
dalam pengkonsumsian makanan dikalangan remajayang cenderung ingin mencari identitas diri dan penghargaan.
Untuk mencapaisuatu gaya hidup yang diinginkan seseorang memerlukan uang yang lebihatauekstra. Dengan demikian,
uang menjadi lebih berkuasa.Seseorang yang mempunyai uang lebih akan lebih leluasa untuk
menampilkangaya hidupnya dengan penggunaan simbol.Disini terjadi pertukaran simbolikantara uang dengan makanan itu sendiri.
Suatu konsumsi tidak harusdipahami sebagai nilai manfaat, suatu keperluan material, tetapiterutama sebagai konsumsi tanda.Logika yang
mendasarinya bukan lagi logikakebutuhan need melainkan adalah logika hasrat desire.
C. Teori Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa