vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Posisi yang paling potensial bagi para pebisnis untuk mengembangkan usahanya adalah di sekitar Universitas Sumatera Utara. Usaha jenis kuliner
makanan dan minuman berkembang pesat di daerah Universitas Sumatera Utara. Dilihat dari bermunculannya satu per satu usaha dari tahun ke tahun. Adapun
jenis-jenisnya seperti : minuman dingin jus, es, kolak durian, gorengan, jenis kue dan roti, jenis mie yang di goreng dan berkuah ditawarkan di sekitar
Universitas Sumatera Utara. Semakin meningkatnya jumlah para penjual dan berbagai jenis makanan
yang dijual di sekitar Universitas Sumatera Utara, hal ini semakin menambah unik lokasi sekitar universitas. Terlihat dari, disekitar lokasi yang selalu banyak
ditemukan jenis makanan dan minuman dan selalu ramai akan mahasiswa yang datang untuk nongkrong dan bersantai.
Selain sebagai tempat mata pencarian penjual, serta menambah unik lokasi sekitar Universitas Sumatera Utara, secara tidak langsung juga menambah
pemasukan bagi Pemerintah kota Medan. Hal ini mengakibatkan objek tempat kuliner di sekitar Universitas Sumatera Utara menjadi semakin beragam dan
semakin berkembangnya kawasan perbelanjaan yang terdapat di sekitar Universitas Sumatera Utara yang dikenal juga dengan “ PajakUniversitas
Sumatera Utara Pajus”. Ditempat ini dijual beranekaragam kebutuhan pokok terlebih jenis-jenis jajanan kuliner.
Universitas Sumatera Utara
viii
Selain identik dengan berbagai kuliner, tak asing lagi didengar bahwa di sekitar Universitas Sumatera Utara juga terdapat banyak tempat kostrumah
kontrakan bagi para mahasiswa. Hal ini akan semakin menambah tingkat pemasukan bagi para penjual. Kebanyakan anak kost ataupun yang mengontrak di
daerah sekitar Universitas Sumatera Utara adalah pelajar, mahasiswa dan pekerja. Mereka tidak hanya menghabiskan waktu di sekolah, kampus ataupun di kantor
tempat bekerja. Melainkan melakukan aktifitas tambahan seperti les privat, mengikuti kelompok-kelompok organisasi, serta bersosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya. Hal ini akan menghabiskan waktu mereka dengan segala aktivitas tersebut dan alhasil rasa lelah yang muncul. Akibatnya timbul rasa malas untuk
memasak makanannya sendiri, dan akan membeli makanan dari luar. Mahasiswa dalam hal ini melakukan konsumsi lebih banyak dengan cara yang instan-instan
atau siap saji. Bukan hanya itu saja, mahasiswa membeli kuliner cenderung hanya untuk
bergaya, supaya pernah merasakan makanan yang terkenal ataupun diminati banyak orang tetapi belum tentu itu seleranya. Ada yang terikut-ikut sama teman-
temannya, supaya tidak dikatakan ketinggalan jaman. Ada juga yang korban dari iklan-iklan seperti televisi, radio, dan internet. Pada saat seperti ini dikatakan
mengkonsumsi suatu produk bukan karena kebutuhan tetapi hanya karena keinginan dan mengkonsumsi produk tersebut tanpa mengetahui apa manfaat
sebenarnya bagi dirinya sendiri. Hal ini merupakan gaya hidup lifestyle yang berlebihankonsumtif. Tak jarang di temui pada setiap individu yang bergaya
Universitas Sumatera Utara
ix
hidup seperti hal di atas, terlebih kepada mahasiswa yang mudah terpengaruh oleh lingkungan.
Perbedaan gaya hidup mahasiswa dapat dilihat dari sisi perspektif status sosial ekonomi orang tua. Semakin tinggi jabatan orang tua atau semakin
meningkatnya tingkat perekonomian orang tua, maka semakin banyak mahasiswa yang bergaya hidup konsumtif. Didukung dengan banyaknya jumlah uang bulanan
yang diberikan kepada anak, maka semakin tinggi pula tingkat konsumsinya dan akan cenderung bergaya hidup konsumtif. Hasil survei sebagian anak yang di
wawancarai bahwa uang bulanan dari tahun ke tahun semakin bertambah mulai dari Rp 100.000,- hingga mencapai Rp 500.000,- . Hal ini menunjukkan tingkat
pendapatan orang tua semakin meningkat dan sangat berpengaruh bagi kehidupan seorang anak.
Keadaan sosial ekonomi mahasiswa Universitas Sumatera Utara bersifat heterogen. Artinya, bahwa taraf kehidupan ekonomi mahasiswa Universitas
Sumatera Utara pada umumnya dari ekonomi menengah keatas. Dapat dilihat dari pendapatan orang tua dan meningkatnya uang bulanan yang diberikan
menyebabkan terjadinya bergaya hidup konsumtif. Cenderung bergaya hidup konsumtif terlihat dari penggunaan dan pembelian yang tidak berdasarkan
kebutuhan pokoknya dalam sehari-hari namun lebih kepada penampilan, merek makanan, harga diri atas pengkonsumsian makanan serta harga makanan yang
bergengsi. Bukan makan karena lapar, tetapi kebanyakan mahasiswa yang sengaja
datang berkunjung hanya untuk menunjukkan dirinya sedang makan apa, makan
Universitas Sumatera Utara
x
di mana, serta makan bersama siapa. Semua ini juga terjadi karena adanya faktor pendukung tambahan yang membuat keinginan untuk lebih tampil update yaitu
media sosial. Media sosial yang dimaksudkan seperti : twitter, facebook, wechat, istagram, path, balckberry messanger, dll. Hal ini salah satu faktor pendukung
bergaya hidup konsumtif. Semakin tinggi pendapatan orang tua, semakin meningkat uang saku ataupun
uang bulanan seorang anak. Semakin luas pergaulan anak, semakin tinggi pengaruhnya terhadap anak, dan semakin berkembangnya teknolongi, semakin
tinggi pula tingkat penunjukan diri seorang anak. Hal-hal diatas sangat berpengaruh terhadap mahasiswa, terkhusus dibidang bergaya hidup. Situasi
seperti ini dapat meningkatkan pertumbuhan usaha makanan dan minuman. Seolah-olah tak pernah habis, maka tempat kuliner berlomba-lomba menyajikan
menu istimewa dengan cita rasa beragam. Mulai dari rasa yang benar-benar khas Indonesia hingga ke barat-baratan.
Pertumbuhan usaha kuliner di sekitar Universitas Sumatera Utara semakin meningkat. Dapat dilihat dari bertambahnya jumlah usaha kuliner yang berada di
sekitar Universitas Sumatera Utara yang mampu mengurangi jumlah pengangguran di sekitar Universitas Sumatera Utara. Bahkan, usaha kuliner yang
berkembang dalam beberapa tahun terakhir ini, menghidupkan suasana malam di sekitar Universitas Sumatera Utara, Medan.Oleh karena itu, observasi ini
dilakukan dengan maksud mengetahui “PERANAN GAYA HIDUP KONSUMTIF MAHASISWA TERHADAP PERTUMBUHAN USAHA
Universitas Sumatera Utara
xi
KULINER STUDI PADA USAHA KULINER DI SEKITAR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”
B. Rumusan Masalah