Teori Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa

16 dalam pengkonsumsian makanan dikalangan remajayang cenderung ingin mencari identitas diri dan penghargaan. Untuk mencapaisuatu gaya hidup yang diinginkan seseorang memerlukan uang yang lebihatauekstra. Dengan demikian, uang menjadi lebih berkuasa.Seseorang yang mempunyai uang lebih akan lebih leluasa untuk menampilkangaya hidupnya dengan penggunaan simbol.Disini terjadi pertukaran simbolikantara uang dengan makanan itu sendiri. Suatu konsumsi tidak harusdipahami sebagai nilai manfaat, suatu keperluan material, tetapiterutama sebagai konsumsi tanda.Logika yang mendasarinya bukan lagi logikakebutuhan need melainkan adalah logika hasrat desire.

C. Teori Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa

Kebanyakan mahasiswa ingin terlihat eksis, tidak ketinggalan jaman dan akan berusaha mengikuti trend yang ada sekarang ini. Jika seorang mahasiswa berada di lingkungan pergaulan yang teman-temanya berpenampilan glamour, maka ia akan merasa tidak mau tertandingi dan berkeinginan melampaui penampilan temannya.Jika seorang mahasiswa berteman dengan orang-orang yang memiliki gadget atau smartphone berteknologi tinggi, ia pun akan berusaha untuk memiliki smartphone yang lebih canggih dari temannya. Jika teman- temannya mengkonsumsi makanan yang mahal dan terkenal, maka ia akan mengkonsumsinya juga. Rentang masa remaja berlangsung pada usia 11-23 tahun, yang artinya sebagian besar mereka belum masuk usia kerja. Lalu bagaimana mereka bisa Universitas Sumatera Utara 17 mendapatkan uang untuk memenuhi semua keinginan mereka?Ya, orang tua. Bagi keluarga dengan kesanggupan materi atau ekonomi menengah keatas memberikan uang saku yang banyak bukanlah sebuah masalah, tapi bagi sebagian orang dengan tingkat ekonomi menengah kebawah menuruti kemauan sang anak merupakan sebuah beban. Bagi mereka yang berada dalam himpitan ekonomi, jika anak sudah merengek bahkan sampai memaksa dan mengancam, orang tua hanya bisa menuruti keinginan mereka, orang tua rela berhutang, mencari pekerjaan tambahan, menjual barang-barang hanya demi memenuhi keinginan anaknya.Miris memang, pergaulan anak yang seharusnya merupakan tahap untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi remaja, malah menjadi tahap yang menguras tenaga serta keuangan orang tua. Dalam memenuhi kebutuhannya, kebanyakan mahasiswa seringkali didorong oleh motif tertentu untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibutuhkan. Motif konsumsi yang berkembang pada mahasiswamodern saat ini adalah lebih banyak berdasarkan emosional motif daripada rasional motif. Fenomena yang dihadapi mahasiswa modern dalam kehidupan sehari-hari adalah diwarnai dengan maraknya kegiatan konsumsi. Konsumsi terhadap suatu barang merupakan gaya hidup tertentu dari kelompok status tertentu. Konsumsi terhadap barang merupakan gaya hidup tertentu. Mahasiswa yang berada dalam status ekonomi keluarga kelas atas cenderung mempunyai gaya hidup yang berbeda dengan kelas bawah. Secara otomatis mahasiswa yang berada di kelas atas cenderung untuk berkonsumsi lebih Universitas Sumatera Utara 18 banyak dibandingkan mahasiswa yang berada di kelas bawah. Hal ini terjadi karena dengan sumberdaya yang melimpah akan membuat mahasiswa mudah dalam membelanjakannya dan apabila penggunaan tersebut dilakukan tanpa landasan rasional maka akan mengarah pada perilaku konsumtif. Mahasiswa merupakan pelajar yang belajar di Perguruan Tinggi, jenjang pendidikan setelah masa Sekolah Menengah Atas. Dilihat dari sudut usia, kebanyakan mahasiswaberkisar antara umur 19-23 tahun, merupakan tahap golongan remaja akhir masa dewasa dini. Gaya hidup mahasiswa ini tak jauh berbeda pula dengan pelajar sekolah menengah, mereka masih cenderung berubah-ubah karakternya untuk mencapai tujuan menemukan jati diri.Mahasiswa sering berkumpul menghabiskan waktu luang mereka untuk berbagi informasi dan pengalaman. KotaMedan merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Utara dan Kota Medan merupakan kota yang sedang mengalami pengembangan kota yang pesat. Tak jarang ditemui mahasiswa yang ingin tampil lebih maju dan terdepan di jaman yang sudah modern ini. Mahasiswa yang selalu berlomba-lomba mengkonsumsi berbagai produk yangtidak dibutuhkan need, tetapi mengkonsumsi yang diinginkan want.

D. Usaha Kuliner