D. Pemecahan Masalah
1. Pengertian Pemecahan Masalah
Dalam BSNP tahun 2006, termuat salah satu tujuan mata pelajaran matematika untuk Sekolah Menengah Pertama yaitu memecahkan masalah
yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Dari tujuan ini dapat dipahami bahwa kemampuan pemecahan masalah merupakan kompetensi yang diharapkan dimiliki dan dikuasai oleh siswa
khususnya siswa Sekolah Menengah Pertama. Berikut ini pengertian pemecahan masalah menurut beberapa tokoh :
Menurut Susanto 2013: 195-196, pemecahan masalah merupakan proses menerapkan pengetahuan
knowledge
yang telah diperoleh siswa sebelumnya ke dalam situasi yang baru. Pemecahan juga merupakan
aktivitas yang sangat penting dalam pembelajaran matematika, karena tujuan belajar yang ingin dicapai dalam pemecahan masalah berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari. Menurut Wena 2009: 52, pemecahan masalah dipandang sebagai
suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi baru. Pemecahan masalah tidak
hanya sekedar bentuk kemampuan menerapkan aturan yang telah dikuasai melalui kegiatan belajar terdahulu, melainkan proses untuk mendapatkan
seperangkat aturan pada tingkat yang lebih tinggi.
Dari beberapa pengertian pemecahan masalah di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemecahan masalah adalah proses terencana yang
dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu penyelesaian tertentu menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya.
2. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah
Berdasarkan uraian tentang pemecahan masalah di atas, dapat dipahami tentang makna kemampuan pemecahan masalah, yaitu
keterampilan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan operasi prosedural sesuai tindakan, tahap demi tahap secara sistematis sebagai
usaha untuk menyelesaikan atau menemukan jawaban dari suatu masalah. 3.
Langkah –langkah Pemecahan Masalah Dalam penelitian ini langkah pemecahan masalah yang digunakan
adalah langkah pemecahan masalah menurut Polya dalam Purnamasari 2015: 2-3. Adapun aspek-aspek yang harus dicantumkan siswa pada
setiap langkah-langkah pemecahan masalah adalah : a.
Memahami masalah Aspek yang harus dicantumkan siswa pada langkah ini meliputi apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan. b.
Merencanakan Penyelesaian Aspek yang harus dicantumkan siswa pada langkah ini meliputi urutan
langkah penyelesaian dan mengarahkan pada jawaban yang benar.
c. Menyelesaikan Rencana Penyelesaian
Aspek yang harus dicantumkan siswa pada langkah ini meliputi pelaksanaan cara yang telah dibuat dan kebenaran langkah yang sesuai
dengan cara yang dibuat. d.
Memeriksa Kembali Aspek yang harus dicantumkan siswa pada langkah ini meliputi
penyimpulan jawaban yang diperoleh dengan benarmemeriksa jawabannya dengan tepat.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sari, Elniati, dan Fauzan 2014: 57, menunjukkan bahwa hasil
pretest
siswa per indikator pemecahan masalah yaitu pada langkah memahami masalah
sebesar 41,67, langkah merencanakan penyelesaian sebesar 4,17, menyelesaikan rencana penyelesaian sebesar 12,5, dan pada langkah
memeriksa kembali sebesar 0. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah terlebih pada proses
memeriksa kembali. Langkah yang paling dikuasai oleh siswa adalah langkah memahami masalah.
4. Pedoman Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah
Pedoman penilaian kemampuan pemecahan masalah yang dibuat oleh Gibbon dalam Purnamasari 2015: 4 dan digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Kualifikasi Hasil Rata-rata tiap Tahap Pemecahan Masalah
Persentase Kriteria
t
75 Tinggi
50 75
Sedang 25
50 Rendah
25 Sangat Rendah
E. Keliling dan Luas Lingkaran