Efektivitas pemanfaatan program Geogebra pada pembelajaran matematika dalam upaya membantu pemahaman materi luas dan keliling segiempat untuk siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2012 2013
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM UPAYA
MEMBANTU PEMAHAMAN MATERI LUAS DAN KELILING
SEGIEMPAT UNTUK SISWA KELAS VII A SMP PANGUDI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh :
YUSTINUS DWI ARIANTO NIM : 091414093
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2013
(2)
(3)
(4)
iv
pula berkah yang melimpah bagi kita, marilah bersyukur atas apa yang kita capai berkat pertolongan –Nya”
Karya ini ku persembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus
Orangtua tercinta
Kakak dan adik serta keluarga besarku Marta Novia
Sahabat seperjuanganku Teman – teman yang mendukungku
(5)
(6)
vi
Yustinus Dwi Arianto. 2013. Efektivitas Pemanfaatan Program GeoGebra pada Pembelajaran Matematika dalam Upaya Membantu Pemahaman materi Luas dan Keliling Segiempat untuk Siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2012/2013.Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pemanfatan program GeoGebra pada pembelajaran matematika dalam upaya membantu pemahaman materi luas dan keliling segiempat, juga untuk melihat tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran.
Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur Moyudan. Subyek penelitian adalah 37 siswa kelas VIIA dengan kemampuan akademis anak ada beberapa yang menonjol namun mayoritas menengah ke bawah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif – deskriptif dan penelitian kuantitatif. Data penelitian diperoleh dari observasi langsung oleh observer, tes hasil belajar siswa, kuesioner, dan wawancara siswa. Efektivitas ditinjau dari hasil belajar siswa dengan melihat angka nilai hasil belajar dan analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal. Tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran dilihat dari hasil observasi, kuesioner, dan wawancara.
Dari hasil belajar siswa menunjukan bahwa pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra efektif dalam membantu pemahaman siswa pada materi luas dan keliling segiempat. Keefektifan pembelajaran berdasarkan kriteria efektivitas secara kuantitatif dan kualitatif yang masing – masing menunjukan bahwa efektivitas pembelajaran tinggi, yaitu secara kuantitatif 75,68 % siswa memenuhi KKM yaitu ≥ 66, dan secara kualitatif 75,68 % siswa memiliki nilai ≥7. Kemudian dari analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal menunjukan program GeoGebra dapat membantu pemahaman sebagian besar atau mayoritas siswa, hal ini dikarenakan kesalahan siswa yang menunjukan ketidakpahaman cukup kecil. Sedangkan dari hasil kuesioner dan wawancara, tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra terhadap pembelajaran, semua siswa senang dengan alasan program GeoGebra dapat mempermudah dan membantu dalam memahami dan mengerti materi dan dalam mengerjakan soal – soal (67,6 %), program GeoGebra dapat menambah wawasan, menambah ilmu, serta membuat siswa menerima materi dengan cepat (21,6 %), dan sisanya mengatakan program GeoGebra efektif, baik, dan karena belum pernah menggunakan program GeoGebra. Mayoritas siswa memberikan kesan bahwa pemanfaatan program GeoGebra menarik, materi menjadi lebih mudah dipahami dan dimengerti, program GeoGebra bermanfaat membantu mencapai tujuan pembelajaran.
Kata – kata kunci : Efektivitas, Program GeoGebra, Pemahaman, Luas dan Keliling, Segiempat.
(7)
vii
Yustinus Dwi Arianto. 2013. The Effectiveness Of GeoGebra Program Utilization In Mathematic Learning To Enhance Students’ Learning Comprehension On The Area And Circumference Of Quadrilateral For VII A Students Of SMP Pangudi Luhur Moyudan Academic Year 2012/2013. Mathematic Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Theacers Training and Education, Sanata Dharma University.
The Research aims to see the effectiveness of GeoGebra program implementation on mathematic learning as effort to improve students’ understanding on the quadrilateral area and circumference material, also to see students’ response towards the implementation of GeoGebra program in mathematic Learning.
This research was held in SMP Pangudi Luhur Moyudan. There were 37 students’ of VII A class as the research subject in which most of them had middle to low academic competence while the rest had prominent academic competence. The research methods applied where qualitative – descriptive research and quantitative research. The data where gathered through direct observation by the researcher, students’ test result, questionnaire, and students’ interview result. The effectiveness was viewed through the students’ learning result based on the test score and the analysis of students’ mistakes in doing the test. The students’ responses towards the implementation of GeoGebra program in learning where viewed through the observation result, questionnaire, and interview result.
The students test result showed that learning by implemanting GeoGebra program is effective to help students understand the material of area and circumference of quadrilateral. The learning effectiveness based on effectiveness criteria quantitatively and qualitatively which each showed that the learning effectiveness is high, quantitatively, 75,68 % students fullfiled the Minimum Completeness Criteria (KKM) that is ≥66, and qualitatively 75,68 % students had a score ≥ 7. Then, based on the analysis of students mistake in answering the question showed that GeoGebra program was able to help most or majority students in understanding the material science the result showed that the students’ mistakes because of misunderstanding where minor. Mean while, the questionnaire and interview result showed that based on the students response towards the implementation of GeoGebra program, all students where enthusiastic because GeoGebra program facilitates and helps them understand and comprehend the material in answering the questions (67,6%), GeoGebra program is able to improve the concept, improve the knowledge, and help students absorb the material quickly (21,6%), and the rest stated that GeoGebra program is effective, good, and the students never use GeoGebra program. Majority students gave an interesting impression that because of GeoGebra program implementation, the materials are easier to be understood and GeoGebra program is benefical to help students achieve the learning goal.
Keywords : Effectiveness, GeoGebra Program, Comprehension, Area and Circumference, Quadrilataeral.
(8)
(9)
ix
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” Efektivitas Pemanfaatan Program GeoGebra pada Pembelajaran Matematika dalam Upaya Membantu Pemahaman materi Luas dan Keliling Segiempat untuk Siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan”. Dalam penyusunan skripsi ini peneliti mendapatkan banyak bantuan, dukungan, motivasi, doa, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus, yang telah menjaga motivasi penulis dan memberikan berkah yang melimpah sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.
2. Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Drs. A. Atmadi, M.Si, selaku Kepala Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd., selaku Dosen Pembimbing sekaligus sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Matematika yang dengan kerelaan hati membimbing dan memberi masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi .
5. Kepala SMP Pangudi Luhur Moyudan, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
6. Ibu Theresia Sri Rahayu, S. Pd., selaku Guru Bidang Studi Matematika SMP Pangudi Luhur Moyudan yang telah memberi masukan dan bimbingan selama penulis melakukan penelitian dalam kelas.
7. Bapak F. X Tukimin dan Ibu Ch. Tukijem, selaku orang tua dari penulis yang selalu mendoakan penulis setiap waktu agar penulis mendapatkan apa yang dicita – citakan.
(10)
x
semangat, dan kritik serta saran yang membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Siswa – siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan yang telah bersedia menjadi subyek penelitian dan mau bekerja sama selama penelitian.
10.Andreas Ricky P, Stefanus Wikaryawan, dan Yohanes Ardi B. P. Yang telah membantu sebagai observer dalam penelitian.
11.Ricky, Kribo, Sujud, Etus, Ucup, Deni, Sasa, Merry, Wulan, dan Siska yang bersama – sama saat bimbingan skripsi.
12.Teman – teman Pendidikan Matematika 2009.
13.Semua pihak yang memberi dukungan, bimbingan, bantuan, serta motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mohon masukan, kritik, dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 15 Juli 2013 Penulis
(11)
xi
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT... vii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah... 5
C. Pembatasan Masalah... 6
D. Rumusan Masalah... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Batasan Istilah...7
G. Manfaat Penelitian ... 9
H. Sistematika Penulisan... 9
(12)
xii
1. Pengertian Belajar ... 11
2. Taksonomi Bloom ... 13
3. Pengertian Matematika ... 14
4. Pembelajaran... 15
5. Hasil Belajar... 16
6. Efektivitas Pembelajaran... 18
7. Pemahaman... 18
8. Pemanfaatan Media Komputer dalam Pembelajaran... 20
9. Program GeoGebra... 23
10. Luas dan Keliling Segiempat... 25
B. Kerangka Berpikir... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 40
A. Jenis Penelitian... 40
B. Waktu dan Tempat Penelitian...41
C. Subyek Penelitian... 41
D. Obyek Penelitian ... 41
E. Bentuk Data... 42
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data... 43
H. Metode/Teknik Analisis Data ... 50
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 54
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA ... 57
A. Pelaksanaan Penelitian... 57
1. Perencanaan Pembelajaran... 57
(13)
xiii
C. Analisis Data ... 64
1. Analisis Hasil Observasi ... 65
2. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa... 68
3. Analisis Hasil Kuesioner... 78
4. Analisis Hasil Wawancara ... 83
BAB V PEMBAHASAN... 93
A. Peran Program GeoGebra dalam membantu pemahaman siswa... 93
B. Hasil belajar siswa dengan memanfaatkan program GeoGebra... 98
C. Efektivitas pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra... 104
D. Tanggapan Siswa Terhadap Pemanfaatan Program GeoGebra Dalam Pembelajaran... 105
E. Keterbatasan Penelitian... 107
BAB VI PENUTUP ... 108
A. Kesimpulan ... 108
B. Saran ... 110
DAFTAR PUSTAKA ... 111 LAMPIRAN
(14)
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi – kisi lembar observasi 46
Tabel 3.2 Kisi – kisi tes hasil belajar siswa 47
Tabel 3.3 Kisi – kisi kuesioner 48
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Tes Hasil Belajar Siswa 52 Tabel 3.5 Kriteria efektivitas hasil belajar secara kuantitatif 54 Tabel 3.6 Kriteria Penilaian hasil belajar siswa 54 Tabel 3.7 Kriteria efektivitas hasil belajar secara kualitatif 54 Tabel 4.1 Analisis data observasi pertemuan pertama 65 Tabel 4.2 Analisis data observasi pertemuan kedua 66 Tabel 4.3 Analisis data observasi pertemuan ketiga 67 Tabel 4.4 Analisis data observasi pertemuan keempat 68 Tabel 4.5 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siswa 68
Tabel 4.6 Penilaian Tes Hasil Belajar 70
Tabel 4.7 Distribusi Tes Hasil Belajar 70
Tabel 4.8 Deskripsi jawaban siswa soal nomor 1 71 Tabel 4.9 Deskripsi jawaban siswa soal nomor 2 72 Tabel 4.10 Deskripsi jawaban siswa soal nomor 3 73 Tabel 4.11 Deskripsi jawaban siswa soal nomor 4 74 Tabel 4.12 Deskripsi jawaban siswa soal nomor 5 75 Tabel 4.13 Deskripsi jawaban siswa soal nomor 6 76
Tabel 4.14 Hasil Kuesioner 78
(15)
xv
Tabel 4.17 Transkrip Wawancara dengan siswa A35 87 Tabel 4.18 Transkrip Wawancara dengan siswa A38 88 Tabel 4.19 Transkrip Wawancara dengan siswa A9 90
(16)
xvi
Gambar 2.1 Persegi panjang KLMN 27
Gambar 2.2 Persegi panjang KLMN 28
Gambar 2.3 Persegi KLMN 29
Gambar 2.4 Jajargenjang 30
Gambar 2.5 Jajargenjang 30
Gambar 2.6 Pergeseran segitiga hijau pada jajar genjang 31 Gambar 2.7 Pergeseran segitiga hijau membentuk bangun persegi
Panjang 31
Gambar 2.8 Trapesium 32
Gambar 2.9 Trapesium sama kaki 32
Gambar 2.10 Proses trapesium yang diputar 180° 33 Gambar 2.11 Trapesium yang diputar akan membentuk bangun jajar
genjang. 33
Gambar 2.12 Belah ketupat ABCD 34
Gambar 2.13 Pergeseran segitiga pada belahketupat 35 Gambar 2.14 Pergeseran segitiga pada belah ketupat membentuk
persegi panjang 35
Gambar 2.15 Layang – layang ABCD 36
Gambar 2.16 Dua buah layang – layang yang berhimpit 36 Gambar 2.17 pemutaran (rotasi) segitiga hasil potongan
layang – layang 37
Gambar 2.18 pemutaran segitiga menghasilkan bangun persegi panjang 38 Gambar 5.1 Contoh kesalahan rumus luas trapesium 100
(17)
xvii
Gambar 5.3 Kesalahan siswa mencari sisa malah dikalikan 101 Gambar 5.4 Seharusnya menggunakan konsep keliling namun malah
menggunakan konsep luas 101
Gambar 5.5 Kesalahan perhitungan siswa 103
Gambar 5.6 kesalahan menyelesaikan persamaan untuk mencari nilai x 103 Gambar 5.7 Kesalahan aljabar dalam mencari nilai x 103 Gambar 5.8 Kesalahan siswa dalam menghitung, langkah mengerjakan
(18)
xviii Lampiran A
Lampiran A1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran A2 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Lampiran A3 Soal Tes Hasil Belajar Siswa
Lampiran A4 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa Lampiran A5 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran A6 Tampilan Program GeoGebra
Lampiran B
Lampiran B1 Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa Lampiran B2 Lembar Observasi Pertemuan Pertama Lampiran B3 Lembar Observasi Pertemuan Kedua Lampiran B4 Lembar Observasi Pertemuan Ketiga Lampiran B5 Lembar Observasi Pertemuan Keempat Lampiran B6 Hasil Kuesioner
(19)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran matematika di sekolah tidak luput dari adanya masalah dan hambatan – hambatan. Hambatan tersebut bisa berasal dari berbagai macam faktor, seperti metode pembelajaran yang digunakan, cara guru mengajar, maupun tidak adanya media yang membantu guru dalam menjelaskan suatu materi. Padahal matematika merupakan pelajaran yang penting. Selain karena pelajaran matematika dapat digunakan dalam pelajaran lainnya, dalam pembelajaran matematika terdapat banyak materi yang berguna dalam kehidupan sehari – hari. Luas suatu daerah merupakan salah satu konsep matematika yang sangat sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari, seperti untuk menghitung luas lahan, luas sawah, maupun luas tanah pekarangan. Hal ini menandakan bahwa konsep luas merupakan salah satu konsep yang penting untuk dimengerti dan dipahami siswa. Namun dalam kenyataannya siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep luas bangun datar tersebut. Siswa memang dapat mengerjakan soal – soal yang berhubungan dengan luas bangun datar, tetapi bila ditanya lebih lanjut tentang konsep dasar maupun diberi soal yang menuntut pemahaman konsep, kebanyakan siswa belum mengerti dan mengalami kesulitan. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, kemungkinan guru hanya langsung memberikan rumus – rumus luas
(20)
bangun datar dan langsung memberikan contoh menggunakan rumus tersebut tanpa menjelaskan bagaimana rumus itu didapatkan. Herman Hudojo pada bukunya (1988: 3) mengatakan bahwa belajar matematika adalah merupakan kegiatan mental yang tinggi karena belajar matematika itu berkenaan dengan ide – ide abstrak, yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif. Oleh karena itu dalam mempelajari konsep matematika siswa harus memahami konsep yang mendasarinya, kemudian baru mempelajari penggunaanya dalam permasalahan. Seperti halnya dalam pembelajaran konsep luas bangun datar, siswa harus benar – benar mengerti luas itu apa, siswa juga harus mendapatkan penjelasan mengenai darimana rumus luas bangun datar tersebut didapat. Sehingga siswa tidak hanya menghafal rumus saja, tetapi mengerti dan memahami konsep luas bangun datar tersebut.
Pada penelitian ini, materi yang akan digunakan adalah luas segiempat yang terdiri dari persegi panjang, persegi, jajar genjang, belah ketupat, layang – layang, dan trapesium. Setiap bangun datar memiliki sifat dan keistimewaan masing – masing, demikian juga dengan luasnya. Setiap bangun datar memiliki cara yang berbeda dalam menghitung luas daerah bangun datar tersebut. Guru hendaknya menjelaskan darimana rumus luas dan keliling segiempat tersebut didapatkan. Guru hendaknya juga memberikan soal – soal yang lebih menuntut pemahaman siswa supaya siswa lebih mudah dalam memahami konsep luas.
(21)
Permasalahan ini harus diatasi karena pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika itu sangat penting. Jika siswa hanya hafal rumusnya, tanpa memahami konsepnya bisa dikatakan mereka belum menguasai materi tersebut. Apabila konsep dasarnya belum dipahami dan dimengerti, bila pembelajaran dilanjutkan pada pembahasan yang lebih mendalam dan menuntut pemahaman konsep, siswa akan mengalami kesulitan untuk mengikutinya, apalagi untuk memahaminya. Akan lebih berbahaya lagi bila guru hanya memberikan rumus tanpa menjelaskan bagaimana konsep yang mendasarinya, karena bila ada soal – soal aplikasi yang lebih menuntut pemahaman konsep, siswa akan merasa kesulitan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Siswa akan mengalami kesulitan jika pembelajaran dilanjutkan dengan materi lain yang berhubungan dengan luas atau materi lain dengan luas bangun datar merupakan materi yang mendasarinya. Siswa pasti juga akan merasa kesulitan dalam penerapan materi tersebut dalam kehidupan sehari – hari.
Ada beberapa kemungkinan alasan yang mendasari guru hanya memberikan rumus tanpa memberikan penjelasan konsep yang mendasarinya. Kemungkinan guru mengalami kesulitan dalam menjelaskan konsep dasarnya, kemungkinan lain guru belum memahami konsep yang mendasarinya. Guru mengalami kesulitan dalam menjelaskan konsep tersebut karena segiempat merupakan benda abstrak dan tidak bisa dilihat oleh siswa. Oleh karena itu untuk mempermudah guru dalam menjelaskan konsep luas segiempat dibutuhkan suatu media yang dapat
(22)
memperlihatkan secara jelas bagaimana mendapatkan rumus luas segiempat. Karena siswa akan merasa kesulitan jika harus membayangkan benda yang abstrak tanpa melihat secara langsung. Saat ini kemajuan teknologi sangat pesat, akan lebih menarik minat siswa dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran jika digunakan media yang menarik bagi siswa. GeoGebra merupakan salah satu program yang bisa digunakan dalam komputer yang menarik bagi siswa. Selain bisa menggambarkan secara jelas penyelesaian masalah – masalah dalam matematika seperti menggambar grafik, pembuktian luas, permasalahan geometri maupun permasalahan – permasalahan lain. Program GeoGebra dapat memperlihatkan secara jelas objek – objek geometri yang bersifat abstrak, serta dapat memanipulasi, menggerakan objek geometri sesuai kebutuhan untuk membantu menjelaskan suatu konsep kepada siswa. Program yang diciptakan oleh Markus Hohenwarter pada tahun 2001/2002 ini bersifat dinamis dalam pembelajaran matematika, khususnya geometri sehingga memungkinkan siswa untuk aktif dalam membangun pemahaman konsep geometri. Program ini memungkinkan visualisasi sederhana dari konsep geometri yang rumit dan membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep tersebut menurut David Wess (2009) dalam Ignatius Candra (2012). Dengan tampilan yang variatif dan menarik, serta kemudahan dalam manipulasi berbagai objek geometri diharapkan dapat meningkatkan minat siswa sekaligus dapat membantu pemahaman konsep siswa terhadap materi yang berhubungan dengan geometri seperti luas
(23)
segiempat. Namun pemakaian media dalam pembelajaran tidaklah sembarangan, pemakaian media tersebut haruslah efektif dapat bermanfaat pada pembelajaran tersebut, bukannya malah menghambat dan mempersulit siswa. Oleh karena itu penelitian ini akan melihat keefektifan pemanfaatan program GeoGebra dalam membantu pemahaman materi luas dan keliling segiempat pada siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan serta melihat tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran.
B. Identifikasi Masalah
Materi luas segiempat merupakan salah satu konsep matematika yang cukup sulit untuk dipahami, karena selain objeknya abstrak dan sulit untuk dibayangkan, kebanyakan siswa hanya menghafalkan rumus tanpa memahami dari mana rumus tersebut didapatkan. Padahal pemahaman terhadap suatu konsep dalam pembelajaran merupakan hal yang penting. Selain berguna untuk pemahaman konsep pada materi selanjutnya yang berkaitan, juga berguna untuk menyelesaikan masalah – masalah yang menuntut pemahaman konsep. Selain itu, penerapan konsep luas dalam kehidupan sehari – hari cukup banyak, jika siswa tidak memahami konsep maka akan mengalami kesulitan dalam penerapannya. Permasalahan ini bisa terjadi karena kebanyakan guru hanya memberikan rumus luas segiempat secara langsung tanpa menjelaskan darimana rumus tersebut didapatkan. Kemungkinan guru mengalami kesulitan dalam menjelaskan konsep luas segiempat, sehingga dengan bantuan program GeoGebra
(24)
diharapakan dapat mempermudah guru menunjukan penurunan rumus luas segiempat sehingga akan membantu pemahaman siswa terhadap konsep tersebut.
C. Pembatasan Masalah
1. Subjek penelitian adalah siswa SMP PL Moyudan kelas VII A semester genap.
2. Materi yang digunakan adalah luas dan keliling segiempat.
3. Masalah yang diteliti adalah efektivitas pemanfaatan program GeoGebra dalam upaya membantu pemahaman siswa pada materi luas dan keliling segiempat.
4. Pemahaman siswa diukur dengan hasil belajar siswa dengan soal yang menuntut pemahaman konsep, kuesioner, dan wawancara.
5. Efektivitas pemanfaatan program GeoGebra ditinjau dari hasil belajar siswa dilihat dari angka nilai dan analisis pengerjaan soal siswa. 6. Tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra ditinjau
dari hasil kuesioner, observasi, dan wawancara. D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana efektivitas pemanfaatan program GeoGebra pada pembelajaran matematika dalam upaya membantu pemahaman materi luas dan keliling bangun datar segiempat pada siswa kelas VII
(25)
A SMP Pangudi Luhur Moyudan yang ditinjau dari hasil belajar siswa?
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Peneliti dapat mengetahui efektivitas pemanfaatan program GeoGebra pada pembelajaran matematika dalam upaya membantu pemahaman materi luas dan keliling bangun datar segiempat pada siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan yang ditinjau dari hasil belajar siswa.
2. Peneliti dapat mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra.
F. Pembatasan Istilah
Peneliti merasa perlu untuk memberikan penegasan istilah–istilah yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Efektivitas
Efektif berarti dapat membawa hasil, berhasil guna (usaha atau tindakan). Maka dapat dirumuskan bahwa efektivitas menunjukan berhasil tidaknya suatu usaha dalam mencapai sesuatu yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini efektivitas berarti keberhasilan pemanfaatan program GeoGebra dalam membantu pemahaman materi
(26)
luas dan keliling segiempat untuk kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan. Efektivitas pada penelitian ini akan ditinjau dari hasil belajar siswa yang dilihat dari angka nilai hasil belajar dan analisis kesalahan siswa dalam pengerjaan soal.
2. Pemahaman
Pemahaman berarti kemampuan untuk menangkap atau menguasai arti dari konsep atau materi yang dipelajari.
3. Program GeoGebra
Program GeoGebra adalah program komputer untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar.
4. Luas dan keliling
Luas daerah adalah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi daerah tersebut. Keliling adalah jumlah sisi – sisi pada bangun datar.
5. Segiempat
Bangun datar segiempat adalah bangun datar yang memiliki 4 sisi yang berupa garis lurus yang terdiri dari : persegi, persegi panjang, jajar genjang, belahketupat, layang – layang dan trapesium. 6. Bangun gabungan
Bangun gabungan adalah bangun yang terbentuk dari gabungan bangun – bangun segiempat dan segitiga.
Berdasarkan batasan istilah di atas, makna dari judul penelitian ini adalah apakah pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran
(27)
matematika dapat membantu siswa memahami materi luas dan keliling segiempat serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yaitu ketuntasan siswa dalam hasil belajar sehingga dapat dikatakan pemanfaatan program GeoGebra efektif.
G. Manfaat Penelitian
Peneliti dapat merumuskan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini dapat menunjukan pengaruh pemanfaatan media GeoGebra terhadap pembelajaran matematika, khususnya pemahaman konsep. Sehingga para pelaku pendidikan dapat memilih, menggunakan dan memanfaatkan media GeoGebra dalam materi lain. 2. Penelitian ini dapat menunjukan efektivitas pemanfaatan program
GeoGebra dalam membantu pemahaman konsep siswa terhadap materi luas dan keliling bangun datar segiempat. Sehingga apabila guru mengalami kesulitan menjelaskan konsep dapat menggunakan media yang efektif dan sesuai kebutuhan siswa.
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari enam bab, masing – masing bab memiliki sub bab dengan garis besar sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab I berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
(28)
2. Bab II Landasan Teori
Pada bab II berisikan deskripsi teori – teori yang melandasi penyusunan skripsi ini, juga menjelaskan kerangka berpikir.
3. Bab III Metode Penelitian
Pada bab III berisikan jenis penelitian yang digunakan, waktu dan tempat penelitian, subyek penelitian, obyek penelitian, bentuk data, metode dan instrumen pengumpulan data, metode analisis data, dan prosedur pelaksanaan penelitian.
4. Bab IV Pelaksanaan Penelitian, Penyajian Data, dan Analisis Data Pada bab IV berisikan pelaksanaan penelitian, penyajian data, dan analisis terhadap data – data yang didapatkan.
5. Bab V Pembahasan
Pada bab V akan membahas peran program GeoGebra dalam membantu pemahaman siswa, hasil belajar siswa dengan memanfaatkan program GeoGebra, efektivitas pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra, tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dan keterbatasan penelitian.
6. Bab VI Penutup
(29)
11 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perbahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap. Para ahli mendefinisikan belajar sebagai berikut :
a. W. H. Burton (1984) dalam Siregar (2011)
Dalam The Guidance of learning Activities, mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya.
b. Singer (1968) dalam Siregar (2011)
Mendefinisikan belajar sebagai perubahan perilaku yang relatif tetap yang disebabkan praktik atau pengalaman yang sampai dalam situasi tertentu.
(30)
c. Gagne (1977) dalam Siregar (2011)
Belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang betujuan atau direncanakan. Pengalaman diperoleh individu dalam interaksinya dengan lingkungan, baik yang tidak direncanakan maupun yang direncanakan, sehingga menghasilkan perubahan yang bersifat relatif menetap.
Sehingga dapat disimpulkan belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang didalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek – aspek tersebut adalah : (1) bertambahnya jumlah pengetahuan, (2) adanya kemampuan mengingat dan memproduksi, (3) ada penerapan pengetahuan, (4) menyimpulkan makna, (5) menafsirkan dan mengaitkan dengan realitas, dan (6) adanya perubahan sebagai pribadi (Siregar, 2011 : 4).
Dengan demikian, setidaknya belajar mempunyai ciri – ciri sebagai berikut:
a) Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun nilai dan sikap (afektif)
b) Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau dapat disimpan.
c) Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.
(31)
d) Perubahan tidak semata – mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan atau pengaruh obat – obatan.
2. Taksonomi Bloom
Benyamin S Bloom adalah ahli pendidikan yang terkenal sebagai pencetus konsep taksonomi belajar. Taksonomi belajar adalah pengelompokan tujuan belajar berdasarkan ranah belajar. Menurut Bloom ada 3 ranah belajar yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik (Siregar :2011). Pada kawasan kognitif ini, Bloom membagi dan menyusun secara hierarkis tingkat hasil belajar kognitif mulai dari paling rendah dan sederhana yaitu pengetahuan sampai yang paling tinggi dan kompleks yaitu evaluasi (Purwanto, 2009:50). Makin tinggi tingkat mempersyaratkan penguasaan tingkat sebelumnya. Keenam tingkat tersebut adalah sebagai berikut :
a) Pengetahuan (C1)
Kemampuan ini merupakan kemampuan memanggil kembali fakta yang disimpan dalam otak digunakan untuk merespon suatu masalah.
b) Pemahaman (C2)
Kemampuan ini merupakan kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari.
(32)
c) Aplikasi atau penerapan (C3)
Kemampuan ini merupakan kemampuan kognitif untuk memahami aturan, rumus, hukum, dan sebagainya dan digunakan untuk memecahkan masalah.
d) Analisis (C4)
Kemampuan ini merupakan kemampuan memahami sesuatu dengan menguraikan suatu kesatuan ke dalam bagian – bagian sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik.
e) Sintesis (C5)
Kemampuan ini merupakan kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru.
f) Evaluasi (C6)
Kemampuan ini merupakan kemampuan membuat penilaian dan mengambil keputusan dari hasil penilaiannya.
3. Pengertian Matematika
Menurut Marpaung (1995), matematika adalah suatu ilmu yang obyeknya bersifat abstrak, tidak dapat diamati dengan indera manusia. Obyeknya hanya ada di alam pikiran. Konsep – konsep matematika semuanya merupakan hasil rekayasa mental yang terjadi melalui proses abstraksi, idealisasi, deduksi, dan sebagainya, dan oleh karenanya sifatnya abstrak. Hanya representasi obyek matematika yang bisa diamati. Misalnya, kita tidak pernah melihat bangun – bangun datar seperti
(33)
segiempat, segitiga, dan sebagainya. Kita hanya bisa melihat gambar ataupun model yang merepresentasikan bangun – bangun datar tersebut.
Oleh karena matematika bersifat abstrak, dalam mempelejarinya, terutama yang berhubungan dengan geometri memerlukan bantuan media seperti gambar, model, maupun media – media lain yang mempermudah siswa dalam membayangkannya. Demikian juga dalam penelitian ini, akan mempelajari luas dan keliling segiempat yang merupakan materi yang termasuk dalam geometri. Dalam mempelajari luas dan keliling bangun datar diperlukan media yang membantu siswa membayangkan bangun – bangun datar tersebut dalam mencari luas dan kelilingnya. Maka akan digunakan program GeoGebra yang dapat memvisualisasikan bengun – bangun geometri dengan jelas dan kita dapat memanipulasinya sesuai dengan kebutuhan untuk membantu siswa memahami konsep luas dan keliling segiempat.
4. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan utama yang dilaksanakan di sekolah. Pembelajaran merupakan sebuah proses belajar yang merupakan interaksi antara siswa dan guru, yang bertujuan untuk medapatkan ilmu pengetahuan. Gagne (1977) dalam Siregar (2011) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa – peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang sifatnya internal. Lebih lanjut Gagne (1985) dalam Siregar (2011) mengemukakan definisi pembelajaran yang lebih lengkap. Pembelajaran dimaksudkan
(34)
untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam peristiwa belajar.
Sedangkan Wina (2009:26) mengartikan bahwa pembelajaran merupakan proses kerjasama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana, dan sumber belajar sebagai suatu upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Sebagai suatu proses kerjasama, pembelajaran tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama – sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses kerjasama antara guru dan siswa yang didalamnya terjadi interaksi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa yang telah dirancang oleh guru dengan tujuan untuk menciptakan proses belajar pada diri siswa.
5. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku akibat siswa memiliki penguasaan terhadap materi pengajaran yang disampaikan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Purwanto, 2009 :46). Hasil belajar perlu dievaluasi untuk melihat kembali apakah tujuan yang
(35)
ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran berlangsung efektif untuk mencapai tujuan (Purwanto, 2009:47).
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang ada dalam diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kemampuan, motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, kondisi fisik dan psikis. Salah satu faktor lingkungan yang paling dominan adalah kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran (Robertus dan Kosasih, 2007:50). Oleh karena itu strategi maupun rencana dalam pembelajaran harus disiapkan dengan baik supaya dapat menciptakan pembelajaran yang berkualitas dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pada penelitian ini, pembelajaran yang akan dilaksanakan memanfaatkan program GeoGebra. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektif tidaknya pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra dalam membantu pemahaman siswa pada materi luas dan keliling segiempat. Oleh karena itu untuk melihat keefektifan pembelajaran akan meninjau dari hasil belajar siswa, meskipun juga harus memperhatikan hasil observasi, wawancara, dan kuesioner.
(36)
6. Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas guru didefinisikan sebagai suatu ukuran keberhasilan guru mengajarkan suatu mata pelajaran kepada siswa, menurut Marpaung (1995 : 22). Sedangkan menurut Kartika Budi (2001 : 48), suatu strategi dikatakan efektif bila dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran dapat dikatakan efektif bila dalam pembelajaran tersebut dapat melibatkan siswa secara aktif dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Efektivitas dinyatakan dengan hasil (outcome) yang dicapai siswa. Hasil itu dapat bersifat kuantitatif, contohnya kemajuan dalam prestasi, peningkatan hasil belajar siswa, keberhasilan siswa mencapai KKM, dan sebagainya. Namun efektifias juga dapat bersifat kualitatif, seperti kemampuan berpendapat, keberanian menyatakan ide, perubahan sikap, maupun dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Efektivitas secara kualitatif dapat dilihat saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar perlu dievaluasi untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran berlangsung efektif untuk mencapai tujuan (Purwanto, 2009:47). Sehingga dalam penelitian ini, efektivitas akan lebih ditinjau dari hasil belajar siswa.
7. Pemahaman
Memahami adalah mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar guru
(37)
dalam pembelajaran (Anderson, 2010:43). Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari (Winkel, 2004:274). Dalam pembalajaran, siswa dianggap dapat mengkonstruksi makna mereka sendiri berdasarkan pengetahuan mereka sebelumnya. Siswa mengikuti pembelajaran dengan membawa pengetahuan yang luas, tujuan, dan pengalaman mereka sendiri, dan mereka menggunakan semua ini untuk memahami informasi – informasi yang mereka jumpai. Siswa dikatakan mamahami bila mereka dapat mengkonstruksi makna dari pesan – pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan, ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer (Anderson, 2010:105). Proses kognitif dalam kategori memahami adalah menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan.
Menafsirkan terjadi ketika siswa dapat mengubah informasi dari bentuk satu ke bentuk lain. Mencontohkan terjadi ketika siswa memberikan contoh tentang konsep atau prinsip umum. Mengklasifikasikan terjadi ketika siswa mengetahui bahwa sesuatu (misalnya suatu contoh) termasuk dalam kategori tertentu (misalnya konsep atau prinsip). Merangkum terjadi ketika siswa mengemukakan suatu kalimat yang merepresentasikan informasi yang diterima atau mengabstrasikan sebuah tema. Proses menyimpulkan menyertakan proses menemukan pola sejumlah contoh. Proses mambandingkan melibatkan
(38)
proses mendeteksi persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah, situasi, san lain - lain. Proses menjelaskan terjadi ketika siswa dapat membuat dan menggunakan model sebab akibat dalam sebuah sistem. Proses – proses kognitif dalam kategori memahami diatas dapat terlihat dari hasil belajar siswa dengan ditinjau dari pengerjaan soal siswa.
8. Pemanfaatan media komputer dalam pembelajaran
Pada suatu pembelajaran di kelas, khusunya pembelajaran matematika, terkadang guru mengalami kesulitan dalam menjelaskan suatu konsep kepada siswanya. Kemungkinan, kesulitan yang dialami guru dikarenakan matematika sifatnya abstrak sehingga siswa harus membayangkannya untuk dapat memahaminya, oleh karena itu dibutuhkan suatu media atau perantara yang mampu mengambarkan, melambangkan, memperlihatkan kepada siswa untuk membantu pemahaman siswa terhadap matematika.
Media berasal dari kata latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar. Lesle J. Briggs (1979) dalam Wina (2009: 204), menyatakan bahwa media adalah alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Rossi dan Breidle (1966) dalam Wina(2009:204), mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan. Namun demikian, media bukan berupa alat dan bahan saja, tetapi hal – hal
(39)
lain yang memungkinkan siswa mendapatkan pengetahuan. Menurut Gerlach dalam Wina (2009), secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Selain itu ada yang mengartikan media pembelajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware adalah alat – alat yang dapat mengantar pesan seperti Over Head, Projector, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangkan software adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau buku dan bahan – bahan cerakan lainnya, cerita yang terkandung dalam film atau materi yan disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram, dan lain sebagainya.
Pada zaman yang sudah berkembang pesat teknologinya seperti saat ini harus diimbangi dengan berkembangnya pemanfaatan media dalam pembelajaran. Salah satu media yang sering digunakan adalah komputer. Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, serta merupakan mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit (Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2011 : 76). Pemanfatan komputer untuk pendidikan yang dikenal dinamakan pembelajaran dengan bantuan komputer (CAI : Computer Assisted Instruction).
(40)
Komputer sebagai alat bantu pembelajaran (CAI), mempunyai sejumlah keuntungan :
a. Dapat membantu murid dan guru dalam pembelajaran.
b. Memiliki banyak kemampuan yang dapat dimanfaatkan segera seperti membuat hitungan atau memproduksi grafik, gambaran, dan memberikan bermacam – macam informasi yang tak mungkin dikuasai oleh manusia manapun.
c. Sangat fleksibel dalam mengajar dan dapat diatur menurut keinginan pengajar.
d. CAI dan mengajar oleh guru saling melengkapi. (Nasution, 2005:110).
Selain itu kita dapat menggunakan program – program yang ada dalam komputer untuk membantu pembelajaran. Ditambah lagi saat ini banyak bermunculan program - program yang diciptakan untuk membantu pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika. Program - program ini diciptakan dengan tujuan membantu guru dalam menjelaskan konsep matematika yang abstrak sekaligus membantu siswa dalam memahami konsep matematika tersebut. Dengan pemakaian program dalam komputer pada pembelajaran juga akan meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran. Seperti pada penelitian ini, akan menggunakan program GeoGebra yang diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi luas dan keliling segiempat.
(41)
9. Program GeoGebra
Penggunaan software komputer sebagai media dalam pembelajaran sudah banyak dilakukan oleh banyak guru untuk membantu menjelaskan materi kepada siswa. Salah satunya adalah GeoGebra. GeoGebra dikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada tahun 2001. Menurut Hohenwarter (2008), GeoGebra adalah program komputer untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar. Program ini dapat dimanfaatkan secara bebas yang dapat diunduh dari
www.geogebra.com. Sehingga sampai saat ini guru maupun murid dapat dengan bebas dan mudah mengakses program ini. Software ini juga bisa digunakan oleh siswa maupun guru dengan menginstal pada komputer pribadi masing – masing. Sehingga software ini dapat digunakan kapanpun dan dimanapun oleh guru maupun siswa. Program ini bersifat dinamis dalam pembelajaran matematika, khususnya geometri sehingga memungkinkan siswa untuk aktif dalam membangun pemahaman konsep geometri. Program ini memungkinkan visualisasi sederhana dari konsep geometri yang rumit dan membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep tersebut menurut David Wess (2009) dalam Ignatius Candra (2012)
Beberapa pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :
a. Dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat dan teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka.
(42)
b. Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri.
c. Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar.
d. Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukkan sifatsifat yang berlaku pada suatu objek geometri.
Menurut Hohenwarter & Fuchs (2004), GeoGebra sangat bermanfaat sebagai media pembelajaran matematika dengan beragam aktivitas sebagai berikut :
a. Sebagai media demonstrasi dan visualisasi
Dalam hal ini, dalam pembelajaran yang bersifat tradisional, guru memanfaatkan GeoGebra untuk mendemonstrasikan dan memvisualisasikan konsep-konsep matematika tertentu.
b. Sebagai alat bantu konstruksi
Dalam hal ini GeoGebra digunakan untuk memvisualisasikan konstruksi konsep matematika tertentu, misalnya mengkonstruksi lingkaran dalam maupun lingkaran luar segitiga, atau garis singgung.
(43)
c. Sebagai alat bantu proses penemuan
Dalam hal ini GeoGebra digunakan sebagai alat bantu bagi siswa untuk menemukan suatu konsep matematis, misalnya tempat kedudukan titik-titik atau karakteristik parabola.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa Program GeoGebra dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika. Dengan beragam fasilitasnya, GeoGebra dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika untuk mendemonstrasikan atau memvisualisasikan konsep matematis serta sebagai alat bantu untuk mengkonstruksi konsep-konsep matematis. Tampilan dan menu – menu dalam program GeoGebra akan dijelaskan dalam Lampiran A6.
10.Luas dan Keliling Segiempat
Luas daerah adalah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi daerah tersebut. Menurut Sally (2011:113), Luas adalah ukuran dari besarnya daerah pada bidang datar. Keliling bangun datar adalah jumlah sisi – sisi dari bangun datar tersebut.
Menurut (Sally:2011) poligon yang memiliki empat sisi adalah segiempat. Segiempat terdiri dari : trapesium, jajar genjang, layang – layang, persegi panjang, belahketupat, dan persegi. Trapesium adalah segiempat yang sepasang sisi yang berhadapan sejajar (Wirasto:1979). Jajar genjang adalah segiempat dengan sisi – sisi yang berhadapan sejajar (Sally:2011). Kemudian Wirasto (1979) mendefinisikan bangun datar
(44)
yang termasuk segiempat yang lain sebagai berikut : layang – layang adalah segiempat yang dua sisinya yang berdekatan sama panjang sedangkan dua sisinya yang lain juga sama panjang, persegi panjang adalah jajar genjang yang salah satu sudutnya siku – siku atau persegi panjang adalah segiempat yang yang keempat sudutnya siku – siku, belah ketupat adalah jajar genjang yang dua sisinya yang berdekatan sama panjang atau belah ketupat adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang, persegi adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang dan keempat sudutnya siku – siku atau persegi adalah belah ketupat yang salah satu sudutnya siku – siku atau persegi adalah persegi panjang yang sisi – sisinya yang berdekatan sama panjang. Dibawah ini klasifikasi dari segiempat:
Sumber : Wirasto (1979) Trapesium
Segiempat
Layang - layang
Jajar genjang
Belah ketupat Persegi panjang
(45)
K L
N M
Berikut ini penjelasan mengenai penurunan rumus luas dan keliling bangun datar segiempat:
1) Persegi panjang
Gambar 2.1 Persegi panjang KLMN
Gambar di atas menunjukkan persegi panjang KLMN dengan sisi-sisinya KL, LM, MN, dan KN. Keliling suatu bangun datar adalah jumlah semua panjang sisi-sisinya. Tampak bahwa panjang KL = NM = 5 satuan panjang dan panjang LM = KN = 3 satuan panjang.
Keliling KLMN = KL + LM + MN + NK
= (5 + 3 + 5 + 3) satuan panjang = 16 satuan panjang
Selanjutnya, garis KL disebut panjang (p) dan KN disebut lebar (l). Secara umum dapat disimpulkan bahwa keliling persegi panjang dengan panjang p dan lebar l adalah
(46)
Luas persegi panjang dapat dicari dengan menghitung banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi persegi panjang tersebut. Bila dihitung secara manual jumlahnya ada 15 persegi satuan.
Lihat gambar dibawah ini :
Gambar 2.2 Persegi panjang KLMN
Pada gambar diatas, pada garis KL memuat 5 persegi satuan, dan pada garis KN memuat 3 persegi satuan. KL mewakili panjang dari persegi panjang dan KN mewakili lebarnya. Untuk menghitung banyaknya persgi satuan berlaku sifat perkalian yaitu
L = banyaknya persegi satuan pada sisi KL x banyaknya persegi satuan pada sisi KN
L = 5 x 3
L = 15 satuan luas , Sehingga dapat kita rumuskan bahwa luas persegi panjang adalah
L = p x l
K L
(47)
2) Persegi
Gambar 2.3 persegi KLMN
Gambar di atas menunjukkan bangun persegi KLMN dengan panjang sisi KL = 4 satuan.
Keliling KLMN = KL + LM + MN + NK = (4 + 4 + 4 + 4) satuan = 16 satuan panjang
Selanjutnya, panjang KL = LM = MN = NK disebut sisi (s). Jadi, secara umum keliling persegi dengan panjang sisi s adalah
K = 4s
Untuk menentukan luasnya sama seperti pada persegi panjang. Karena persegi adalah persegi panjang dengan semua sisinya sama, sehingga luasnya adalah sisi x sisi.
L = KL x KN, atau L = s x s
L M N
(48)
3) Jajargenjang
Gambar 2.4 jajargenjang
Telah kita ketahui bahwa keliling adalah jumlah panjang semua sisi – sisi bangun datar. Maka keliling jajargenjang adalah jumlah semua sisi – sisinya. Untuk mencari luas jajargenjang kita melakukan langkah sebagai berikut :
- Potong jajar genjang menurut garis tinggi seperti gambar di bawah ini:
(49)
- Geser potongan segitiga hijau kekanan seperti gambar di bawah ini :
Gambar 2.6 Pergeseran segitiga hijau pada jajar genjang
- Dari pergeseran segitiga hijau tersebut akan membentuk bangun persegi panjang dengan panjangnya adalah alas dari jajar genjang dan lebarnya adalah tinggi dari jajar genjang.
Luas jajar genjang = alas x tinggi
(50)
4) Trapesium
Gambar 2.8 Trapesium
Keliling trapesium ditentukan dengan cara yang sama seperti menentukan keliling bangun datar yang lain, yaitu dengan menjumlahkan panjang sisi-sisi yang membatasi trapesium.
Untuk mencari luas trapesium dapat ditemukan dengan langkah seperti dibawah ini :
- Perhatikan trapesium sama kaki di bawah ini:
(51)
- Putar trapesium sama kaki 180°
Gambar 2.10 proses trapesium yang diputar 180°
- Setelah diputar hasilnya seperti di bawah ini :
Gambar 2.11 trapesium yang diputar akan membentuk bangun jajar genjang.
- Bangun yang terbentuk dari proses diatas adalah jajargenjang dengan alasnya adalah sisi a ditambah sisi b dan dengan tingginya
(52)
adalah tinggi trapesium. Luas jajar genjang tersebut adalah (a + b) x t. Karena jajargenjang terbentuk dari dua buah trapesium, maka luas trapesiumnya adalah �=1
2 ( + ) ×
5) Belah ketupat
Gambar 2.12 Belah ketupat ABCD
Keliling belah ketupat ditentukan dengan cara yang sama seperti menentukan keliling bangun datar yang lain, yaitu dengan menjumlahkan panjang sisi-sisi yang membatasi belahketupat. Maka dapat dirumuskan keliling = jumlah sisi belah ketupat.
Luas belahketupat didapatkan dengan langkah berikut :
a) Potong dan geser segitiga ABE dan segitiga ADE seperti gambar dibawah ini :
C
D
A
B E
d2
d1
C
D
A
B E
(53)
Gambar 2.13 Pergeseran segitiga pada belahketupat
b) Sehingga akan menhasilkan bangun persegi panjang dengan panjang
2 dan lebarnya 1 2 1.
Gambar 2.14 Pergeseran segitiga pada belah ketupat membentuk persegi panjang
Maka luas belah ketupat sama dengan luas persegi panjang diatas. Maka dapat dirumuskan luas belah ketupat adalah
�= 1
2 1× 2
D
C
(54)
6) Layang – layang
Gambar 2.15 Layang – layang ABCD
Keliling layang - layang ditentukan dengan cara yang sama seperti menentukan keliling bangun datar yang lain, yaitu dengan menjumlahkan panjang sisi-sisi yang membatasi layang – layang. Maka dapat dirumuskan keliling = jumlah sisi belah layang – layang
Sedangkan untuk mendapatkan luas layang – layang dengan mengikuti langkah berikut :
a) Layang – layang ABCD merupakan 2 buah layang – layang dengan layan – layang A ditempelkan tepat ke layang – layang B sehingga titik – titik yang bersesuaian saling berhimpit dan kemudian diberi nama titik A, B, C, dan D. Kemudian layang - layang dipotong menjadi 4 segitiga seperti gambar dibawah ini :
(55)
b) Putar segitiga ACE dan CDE dengan pusat rotasinya titik tengah dari sisi miring masing – masing segitiga.
Gambar 2.17 Pemutaran (rotasi) segitiga hasil potongan layang - layang c) Demkian juga segitiga ABE dan segitiga BDE, putar dengan pusat
(56)
Gambar 2.18 Pemutaran segitiga menghasilkan bangun persegi panjang d) Sehingga akan menghasilkan bangun persegi panjang seperti
gambar diatas dengan panjang 1 dan lebar 1, maka luas layang – layang adalah 1
2 dari luas persegi panjang tersebut karena persegi panjag tersebut terbentuk dari 2 buah layang – layang. Maka dapat dirumuskan �= 1
2 � � � � � �� �= 1
2( 1× 2)
B. Kerangka Berfikir
Pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan guru bergantung pada tingkat kesulitan materi, metode guru dalam mengajar, diri siswa sendiri dan adanya bantuan media untuk mempermudah pemahaman siswa. Pada penelitian ini akan dilaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra. Program yang diciptakan oleh Markus Hohenwarter
(57)
pada tahun 2001/2002 ini bersifat dinamis dalam pembelajaran matematika, khususnya geometri sehingga memungkinkan siswa untuk aktif dalam membangun pemahaman konsep geometri. Program ini memungkinkan visualisasi sederhana dari konsep geometri yang rumit dan membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep tersebut. Menurut Hohenwarter & Fuchs (2004), program GeoGebra dapat dimanfaatkan untuk mendemonstrasikan dan memvisualisasikan konsep-konsep matematika tertentu dan juga dapat digunakan sebagai alat bantu bagi siswa untuk menemukan suatu konsep matematis. Sehingga berdasarkan hal tersebut diatas, pembelajaran yang akan dilaksanakan pada penelitian ini memanfaatkan program GeoGebra untuk mendemonstrasikan dan memvisualisasikan langkah – langkah dalam menemukan rumus luas dan keliling segiempat, sehingga siswa dapat menemukan sendiri konsep luas dan keliling segiempat. Dengan menemukan sendiri rumus luas dan keliling segiempat, siswa akan lebih menguasai dan memahami konsep tersebut. Kemudian peneliti akan melaksanakan tes hasil belajar siswa pada akhir penelitian. Dari hasil belajar siswa akan ditinjau efektivitas pemanfaatan program GeoGebra dalam upaya membantu pemahaman materi luas dan keliling segiempat pada siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan, tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra dapat dilihat dari hasil kuesioner dan wawancara.
(58)
40 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Efektivitas pemanfaatan GeoGebra dalam membantu pemahaman siswa terhadap materi ditinjau dari hasil belajar siswa yang dilihat dari angka nilai hasil belajar dan analisis kesalahan siswa dalam pengerjaan soal. Sedangkan tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran dilihat dari hasil kuesioner dan wawancara. Oleh karena itu penelitian ini akan menggunakan jenis penilitian kuantitatif dan penelitian kualitatif - deskriptif. Penelitian kuantitatif akan melihat keefektifan pemanfaatan program GeoGebra dengan meninjau dari hasil belajar siswa.
Sedangkan untuk penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2008:4) sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Maka dalam penelitian ini, penelitian kualitatif akan melihat tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra pada pembelajaran matematika. Data – data penelitian kualitatif akan ditinjau dari hasil kuesioner dan wawancara dengan siswa. Sehingga diharapkan dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif dapat melihat efektivitas pemanfaatan program GeoGebra pada pembelajaran matematika dalam upaya membantu pemahaman materi luas dan keliling segiempat untuk siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan dan
(59)
melihat tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran matematika.
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap pada bulan mei 2013, dengan menyesuaikan jam pelajaran matematika siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan.
2. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Moyudan yang beralamat di Mergan, Sumberarum, Moyudan, Sleman, Yogyakarta. C. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek penelitian ini Subyek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan. Sebenarnya jumlah siswa di kelas VII A sebanyak 38 siswa, namun siswa A2 (siswa nomor absen 2) tidak mengikuti 3 kali pertemuan pembelajaran dan tidak mengikuti tes hasil belajar siswa, maka subjek penelitian yang dipakai adalah 37 siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2012/2013, dengan kehidupan ekonomi orangtua yang kompleks namun mayoritas menengah kebawah. Kemampuan akademis siswa ada yang beberapa menonjol namun mayoritas menengah kebawah.
D. Obyek Penelitian
Obyek dari penelitian ini adalah keefektifan pemanfaatan program GeoGebra pada pembelajaran matematika dalam upaya membantu
(60)
pemahaman materi luas dan keliling segiempat untuk siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2012/2013.
E. Bentuk Data
1. Data Proses Pembelajaran
Data proses pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra pada topik bahasan luas dan keliling segiempat ini berupa lembar observasi, kuesioner, dan hasil wawancara dengan siswa yang kemudian akan digunakan untuk melihat tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra.
2. Data Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa ini berupa hasil tes evaluasi siswa yang dilaksanakan setelah materi yang diberikan selesai. Ulangan harian siswa ini berisikan soal – soal berbentuk uraian yang tingkatannya sama atau melebihi tingkatan pemahaman (C2) menurut taksonomi bloom. Sehingga apabila siswa mampu mengerjakan soal tersebut menunjukan siswa memahami soal dan materi yang terkait. Soal – soal ini disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai pada pembelajaran ini. Data hasil belajar siswa ini akan digunakan untuk meninjau keefektifan pemanfaatan program GeoGebra dalam membantu pemahaman siswa pada pembelajaran topik bahasan luas dan keliling segiempat.
(61)
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi dalam penelitian ini akan dilaksanakan oleh observer saat pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra berlangsung. Kegiatan observasi menurut Sarwono (2006:224) meliputi melakukan pencatatan secara sistematis kejadian – kejadian, perilaku, obyek – obyek yang dilihat dan hal – hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Tujuan dilaksanakannya observasi ini untuk mencatat segala hal yang terjadi saat pembelajaran, seperti mendiskripsikan langkah – langkah berlangsungnya pembelajaran, kendala – kendala yang dialami saat pembelajaran, peran aktif siswa, serta kejadian – kejadian penting lainnya yang berlangsung saat pembelajaran.
b. Tes hasil belajar
Tes hasil belajar ini dilaksanakan setelah pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra telah selesai materinya. Tes hasil belajar mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru dan dipelajari siswa (Purwanto, 2009 :56). Tes ini berbentuk soal uraian yang dibuat berdasarkan indikator – indikator yang akan dicapai. Soal – soal dalam tes hasil belajar ini memuat soal – soal yang tingkatannya sama atau
(62)
melebihi tingkat pemahaman (C2) menurut taksonomi bloom dan akan lebih menekankan aspek pemahaman siswa terhadap materi karena tidak lepas dari tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan pemanfaatan program GeoGebra dalam upaya membantu pemahaman siswa terhadap materi luas dan keliling segiempat. KKM untuk pembelajaran matematika di SMP PL Moyudan adalah 66.
c. Kuesioner
Kuesioner ini akan diberikan kepada siswa setelah materi yang diberikan selesai dan siswa sudah mengikuti tes hasil belajar siswa. Kuesioner ini berisikan pertanyaan – pertanyaan yang mengharapkan jawaban siswa mengenai tanggapan atau respon mereka terhadap pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra, kendala – kendala yang mereka alami, dan pengaruh program GeoGebra terhadap pemahaman mereka terhadap materi. d. Wawancara
Wawancara akan dilakukan setelah tes selesai dan siswa sudah mengisi kuesioner. Peneliti akan memilih 5 siswa untuk diwawancara. Pemilihan siswa berdasarkan hasil tes, peneliti akan memilih 2 siswa dengan skor tertinggi, 2 siswa dengan skor terendah dan 1 siswa dengan skor sedang. Sehingga mewakili seluruh tingkatan nilai siswa. Wawancara ini akan menanyakan bagaimana pemahaman siswa terhadap materi, serta strategi
(63)
mereka dalam mengerjakan soal tes hasil belajar siswa. Kemudian peneliti juga akan menanyakan kesulitan maupun kendala apa yang mereka alami dalam mengerjakan soal – soal tes hasil belajar siswa, Serta menanyakan peran program GeoGebra terhadap pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan.
2. Instrumen Penelitian a. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP ini dirancang sebanyak 5 kali pertemuan dengan setiap jam pembelajaran mempunyai waktu 40 menit. RPP ini digunakan peneliti sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. RPP yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran A2.
b. Instrumen Penelitian 1) Peneliti
Peneliti merupakan instrumen karena peneliti sekaligus sebagai perencana,pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan pada akhirnya menjadi pelapor penelitiannya (Lexy J. Moleong 2007: 168)
2) Lembar Observasi
Lembar observasi ini digunakan untuk mencatat kejadian – kejadian selama proses pembelajaran dengan program GeoGebra berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh observer tanpa adanya manipulasi data dan
(64)
dengan mencatat hal – hal yang sesungguhnya terjadi. Berikut ini adalah kisi – kisi lembar observasi :
Tabel 3.1 Kisi – kisi lembar observasi
No Tahapan Pembelajaran Ya Tidak Keterangan
1. Pendahuluan
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Guru memberikan apersepsi
- Guru memberikan motivasi kepada siswa
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
- Guru memberikan materi dengan
menggunakan program GeoGebra.
- Siswa memperhatikan penjelasan dari guru Elaborasi
- Guru memberikan beberapa contoh soal, dan
diselesaikan dengan bantuan program
GeoGebra
- Guru memberikan soal latihan kepada siswa
untuk dikerjakan siswa
Konfirmasi
- Siswa mengerjakan soal latihan secara
individu
- Guru berkeliling untuk mengajukan
pertanyaan dan memberi bantuan kepada siswa jika diperlukan
3. Penutup
Siswa diajak untuk berefleksi tentang kegiatan pembelajaran pada pertemuan tersebut serta mengambil kesimpulan
3) Tes Hasil Belajar
Karena tujuan penelitian ini lebih ditekankan untuk membantu pemahaman siswa terhadap materi luas dan keliling segiempat, maka tes hasil belajar siswa berisikan soal – soal yang lebih menekankan pemahaman siswa dan tingkatannya sama atau melebihi tingkatan pemahaman (C2) menurut taksonomi bloom, hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan
(65)
program GeoGebra dapat membantu pemahaman materi. Tes hasil belajar juga akan digunakan peneliti untuk meninjau sejauh mana efektivitas pemanfaatan program GeoGebra dalam membantu pemahaman materi dalam pembelajaran matematika. Berikut ini kisi – kisi soal tes hasil belajar siswa :
Tabel 3.2 Kisi – kisi tes hasil belajar siswa Kompetensi
Dasar
Indikator Tipe Soal
Nomor Soal Menghitung keliling
dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
a. Menurunkan rumus luas dan
keliling bangun segiempat.
b. menghitung luas segiempat dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
c. Menghitung keliling segiempat
dan menggunakannya dalam pemecahan masalah C4 C3 C3 C4 C3 C4 C3 C3 C4 6 1 3 4 5 6 1 2 6 4) Kuesioner
Kuesioner ini digunakan peneliti untuk melihat bagaimana tanggapan, respon siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran, sekaligus untuk mengetahui keefektifan pemanfaatan program Geogebra dalam pembelajaran. Kuesioner ini akan diberikan kepada siswa setelah siswa selesai
(66)
mengerjakan tes hasil belajar siswa. Berikut ini adalah kisi – kisi kuesioner yang akan diberikan kepada siswa :
Tabel 3.3 Kisi – kisi kuesioner
Variabel Dimensi Materi Nomor
soal Proses dan Hasil Belajar Peran GeoGebra dalam membantu pemahaman
a. Membantu pemahaman penurunan
luas dan keliling segiempat
b. Membantu pemahaman dalam
menghitung luas dan keliling bangun gabungan
3
4
Tanggapan siswa
c. Kesan terhadap pembelajaran
dengan memanfaatkan program
GeoGebra
d. Sudah pernah mengikuti
pembelajaran dengan program
GeoGebra atau belum
e. Memilih pembelajaran dengan
program GeoGebra atau
konvensional
1,6
2
5
5) Wawancara
Wawancara ini digunakan untuk mengetahui respon atau tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran matematika materi luas dan keliling segiempat. Peneliti akan menanyakan tanggapan siswa hal – hal yang berhubungan dengan pemahaman siswa terhadap materi, kesulitan – kesulitan yang dialami siswa, dan pengaruh program GeoGebra dalam pembelajaran. Peneliti akan membandingkan jawaban siswa pada tes hasil belajar dengan jawaban kuesioner dan dengan
(67)
jawaban siswa saat wawancara untuk melihat pemahaman siswa terhadap materi luas dan keliling segiempat.
3. Validasi Instrumen
Dalam sebuah penelitian, validitas merupakan fundamen dasar dalam mengembangkan dan mengevaluasi suatu tes. Validitas merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran skor tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes (Djemari, 2007:16). Menurut Cronbach melalui Djemari (2007:17), dalam proses validasi, sebetulnya kita tidak melakukan validasi tes tetapi melakukan validasi terhadap interpretasi data yang diperoleh melalui prosedur tertentu. Ketepatan interpretasi atau penafsiran hasil suatu tes berdasarkan bukti – bukti yang mendukung. Bukti validitas diperoleh melalui akumulasi bukti – bukti yang mendukung penafsiran skor suatu tes.
berdasarkan dengan tujuan penggunaan tes, ada empat bukti validitas, yaitu bukti berdasarkan isi tes, bukti berdasarkan proses respon, bukti berdasarkan struktur internal, dan bukti berdasarkan hubungan terhadap variabel lain. Pada penelitian ini menggunakan bukti validitas berdasarkan isi tes. Bukti validitas isi dapat diperoleh dari suatu analisis hubungan antara isi tes dan apa yang ingin diukur. Bukti validitas berdasarkan isi tes atau instrumen dilakukan oleh panel pakar. Panel pakar dilakukan oleh Ibu Theresia Sri Rahayu, S. Pd. selaku guru matematika kelas VII SMP PL Moyudan dan Dr. M. Andy Rudhito selaku dosen pembimbing. Hasil validasi oleh pakar ini akan
(68)
menunjukkan bahwa isi tes dan instrumen yang akan digunakan sesuai dengan materi yang ingin diukur atau diujikan.
G. Metode Analisis Data
1. Analisis Data Proses Pembelajaran a. Data Observasi
Data observasi ini didapatkan dengan mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung oleh observer. Data yang didapatkan akan digunakan untuk melihat bagaimana pemanfaatan progam GeoGebra dalam pembelajaran, bagaimana tanggapan dan keaktifan siswa saat pembelajaran, bagaimana kendala – kendala yang dialami siswa saat pembelajaran berlangsung. Data observasi yang terdapat dalam lembar observasi akan dianalisis dan dideskripsikan sehingga dapat dilihat bagaimana proses pembelajaran berlangsung.
b. Data kuesioner
Kuesioner yang dipersiapkan peneliti menanyakan tanggapan siswa terhadap materi yang diberikan, terhadap proses pembelajaran, dan terhadap pemanfaatan program GeoGebra. Data – data yang didapatkan akan dikumpulkan kemudian dianalisis dengan melihat persentase jawaban mereka, berapa persen yang masih merasa kesulitan dengan materi? Berapa persen yang merasa terbantu dengan pemanfaatan program GeoGebra? Kemudian disimpulkan untuk mendukung data yang didapatkan dari tes hasil
(69)
belajar siswa. Hasil kuesioner akan digunakan untuk melihat tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dan untuk meninjau kembali pemahaman siswa terhadap materi.
c. Data wawancara
Data yang didapatkan dari wawancara ini akan digunakan untuk melihat respon siswa terhadap proses pembelajaran serta tes hasil belajar siswa. Respon siswa akan terlihat dengan melihat tanggapan mereka tentang pemanfaatan program GeoGebra selama pembelajaran, kendala – kendala yang mereka alami saat pembelajaran, serta apa yang siswa harapkan dengan pembelajaran matematika selanjutnya. Dengan melakukan wawancara mengenai tes hasil belajar siswa, peneliti akan melihat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan untuk mendukung data dari tes hasil belajar siswa. Hasil wawancara juga akan digunakan untuk melihat tanggapan siswa terhadap pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran. Adapun langkah analisis data wawancara adalah sebagai berikut :
1) Mendeskripsikan semua yang terjadi dalam wawancara, membuat transkripsinya, menceritakan semua gerak – gerik siswa yang menunjukan pemahaman, serta menceritakan yang terjadi dengan sejujurnya dan apa adanya.
(70)
2) Menganalisis transkripsi hasil wawancara untuk melihat respon siswa terhadap proses pembelajaran dan melihat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.
2. Analisis data hasil belajar siswa.
Data hasil belajar siswa ini diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Tes hasil belajar siswa ini terdiri dari 6 soal uraian yang lebih menekankan pada pemahaman siswa. Tiap soal mendapatkan skor maksimal 10. Pedoman penilaian tes hasil belajar siswa adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Tes Hasil Belajar Siswa No
Soal
Ketentuan Penilaian Skor Skor Maksimum
1 1a. Menghitung luas dengan benar 1
10
1a. Menghitung keliling dengan benar 1
1b. Menghitung luas dengan benar 1
1b. Menghitung keliling dengan benar 1
1c. Menghitung luas dengan benar 1,5
1d. Menghitung luas dengan benar 1,5
1e. Menghitung luas dengan benar 1,5
1f. Menghitung luas dengan benar 1,5
Benar rumusnya namun salah perhitungan 0,5
2 Benar dalam menjawab soal 10
10 Langkah pengerjaan benar namun salah hitung pada
tahapan akhir
8 Langkah pengerjaan benar namun salah hitung pada langkah pengerjaan
6
Mengerjakan namun salah konsep 4
Tidak mengerjakan sama sekali 0
3 Benar dalam menjawab soal 10
10 Langkah pengerjaan benar namun salah
perhitungan akhir
9 Alur pengerjaan benar, namun salah pengertian
pada tahapan akhir
7 Alur pengerjaan benar, namun salah rumus dalam
tahapan awal
5
Mengerjakan setengah jalan 4
Tidak mengerjakan sama sekali 0
4 Benar dalam menjawab soal 10
10 Dapat menemukan nilai �, tapi salah dalam
perhitungan saat menggunakan nilai � pada akhir
(71)
No Soal
Ketentuan Penilaian Skor Skor Maksimum Dapat menemukan nilai �, tapi salah dalam
menggunakan nilai �
5 Dapat menemukan nilai �, tapi tidak selesai
mengerjakan soal
4 Benar membuat persamaan, tapi salah dalam
mencari x
3
Salah konsep atau tidak memahami soal 2
Tidak mengerjakan soal 0
5 Benar dalam mengerjakan soal 10
10
Langkah benar, salah dalam perhitungan 7
Memahami soal, namun salah rumus belah ketupat 5
Setengah jalan, belum selesai 4
Tidak mengerjakan soal 0
6 Benar dalam mengerjakan soal 10
10
Luas benar, namun keliling salah hitung 6
Luas benar, namun tidak mengerjakan keliling 5
Luas salah perhitungan, keliling salah konsep 4
Luas salah perhitungan, keliling tidak mengerjakan 3
Luas tidak mengerjakan, keliling salah perhitungan 2
Tidak mengerjakan soal 0
Skor Maksimum 60
Nilai Siswa= ℎ �� � �
6
Nilai – nilai siswa selanjutnya akan dianalisis berdasarkan KKM dari mata pelajaran matematika yang telah ditentukan oleh sekolah. Nilai siswa yang mencapai ≥ 66 dinyatakan tuntas.
Kemudian akan dihitung persentase ketuntasan siswa dalam kelas tersebut dengan cara :
� ��� � � � ≥ 66
� ℎ� × 100%
Kemudian dari persentase ketuntasan hasil belajar siswa, akan digunakan untuk melihat keefektifan proses pembelajaran dengan pemanfaatan program GeoGebra. Berikut ini kriteria penilaian hasil belajar siswa, kriteria efektivitas hasil belajar secara kuantitatif dan kualitatif :
(72)
Tabel 3.5 Kriteria efektivitas hasil belajar secara kuantitatif Persentase (%) ketuntasan siswa Efektivitas
≤ 40 Sangat rendah
41 – 55 Rendah
56 – 65 Cukup
66 – 79 Tinggi
80 – 100 Sangat tinggi
( Kartika Budi, 2001 : 54 ) Tabel 3.6 Kriteria penilaian hasil belajar siswa
Tabel 3.7 kriteria efektivitas hasil belajar secara kualitatif Jumlah siswa yang memperoleh nilai Efektivitas
≥ 8 ≥ 7 ≥ 6 ≥ 5
≥ 75 % Sangat tinggi
< 75 % ≥ 75 % Tinggi
< 75 % ≥ 65 % Cukup
< 65 % ≥ 65 % Rendah
< 65 % Sangat rendah
( Kartika Budi, 2001 : 54 ) H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Penelitian akan berhasil dengan baik jika mempunyai perencanaan yang baik pula. Perencanaan penelitian ini akan digunakan sebagai acuan atau pedoman pelaksanaan penelitian di sekolah. Maka disusunlah
Interval Skor (%) Nilai
44 4
45 – 54 5
55 – 64 6
65 – 74 7
75 – 84 8
85 – 94 9
(73)
perencanaan penelitian efektivitas pemanfaatan program GeoGebra dalam upaya membantu pemahaman materi luas dan keliling segiempat pada siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan sebagai berikut:
1. Perencanaan awal
Dalam perencanaan awal ini peneliti harus menyiapkan apa saja yang diperlukan dalam penelitiannya, yaitu :
a. Menentukan dan mempersiapkan materi yang akan diajarkan. b. Membuat proposal penelitian.
c. Melakukan perijinan ke sekolah yang akan digunakan untuk penelitian.
d. Mempersiapkan media yang digunakan, yaitu dengan program GeoGebra.
e. Mempersiapkan instrumen penelitian.
f. Mempersiapkan soal – soal tes hasil belajar siswa. g. validasi instrumen dan soal tes hasil belajar siswa. h. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran 2. Pelaksanaan Penelitian
Pada pelaksanaan penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru yang langsung mengajar siswa. Kegiatan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
a. Peneliti mengajar dengan memanfaatkan program GeoGebra sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan.
(74)
b. Dibantu oleh observer, pembelajaran akan diamati dan diobservasi berdasarkan lembar observasi yang telah dipersiapkan.
c. Peneliti memberikan tes hasil belajar siswa dengan soal yang lebih menekankan pemahaman materi.
d. Peneliti memberikan kuesioner setelah pembelajaran selesai untuk melihat tanggapan dan respon siswa terhadap proses pembelajaran dengan memanfaatkan program GeoGebra.
e. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa untuk mengetahui tanggapan siswa secara langsung mengenai proses pembelajaran dan kendala – kendala yang dialami saat pembelajaran.
3. Pengolahan data dan penulisan laporan penelitian
Dengan berdasarkan data – data yang diperoleh dalam penelitian, peneliti akan mengolah atau menganalisis data tersebut, dan pada akhirnya akan diambil kesimpulan. Kemudian peneliti akan menyusun laporan penelitian yang telah dilaksanakan.
(75)
57 BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Perencanaan Pembelajaran
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengurus perijinan di SMP Pangudi Luhur Moyudan, surat perijinan dapat dilihat pada Lampiran A1. Kemudian peneliti melakukan wawancara terhadap guru, observasi terhadap pembelajaran, validasi instrumen panel pakar oleh guru dan dosen pembimbing, kemudian membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Peneliti melakukan wawancara kepada guru pada hari sabtu pada tanggal 27 april 2013 ketika guru tidak ada jadwal mengajar. Peneliti menanyakan hal – hal yang berhubungan dengan siswa – siswa kelas VII A sebagai subjek penelitian seperti kemampuan siswa dalam pelajaran matematika secara umum, tingkat ekonomi orang tua siswa, jumlah serta komposisi siswa putra dan putri, serta hal – hal lain yang berhubungan dengan subyek penelitian. Peneliti juga menanyakan KKM untuk pelajaran matematika di SMP Pangudi Luhur Moyudan.
Kemudian pada tanggal 2 mei 2013, peneliti melaksanakan observasi pada pembelajaran matematika di kelas VII A. Observasi ini bertujuan untuk melihat dan mengamati kondisi pembelajaran matematika supaya pada pelaksanaan penelitian, peneliti tahu apa yang
(76)
harus dilakukan dan penelitian yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana. Dari observasi yang dilaksanakan, peneliti mengetahui bahwa siswa di kelas VII aktif dalam menanggapi pembelajaran. Kemudian peneliti membuat soal – soal latihan serta soal tes hasil belajar siswa. Kemudian tes hasil belajar siswa dikonsultasikan kepada guru pelajaran matematika dan dosen pembimbing. Validitas instrumen dilakukan dengan panel pakar oleh ibu Theresia Sri Rahayu, S. Pd. Selaku guru bidang studi matematika di SMP Pangudi Luhur Moyudan dan Bapak Dr. M. Andy Rudhito selaku dosen pembimbing peneliti dalam penyusunan skripsi. Kemudian peneliti membuat skenario pembelajaran dalam bentuk RPP sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini dilakulan empat kali pertemuan, dengan setiap pertemuan selama dua jam pelajaran yang tiap jam pelajaran 40 menit. Kemudian setelah selesai empat kali pertemuan akan dilaksanakan tes hasil belajar siswa selama dua jam pelajaran. Soal tes hasil belajar dan kunci jawabannya dapat dilihat pada Lampiran A3 dan Lampiran A4 Peneliti juga mempersiapkan kuesioner dan wawancara yang akan dilaksanakan setelah tes hasil belajar siswa dilaksanakan. Kuesioner dan wawancara ini dilaksanakan untuk mendukung data tes hasil belajar siswa untuk mengetahui efektifitas pembelajaran dengan memanfaatkan program
(1)
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
(3)
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
(5)
61
LAMPIRAN C. Foto – foto Pembelajaran
Peneliti mengoperasikan program dari laptop
Peneliti menjelaskan materi dengan GeoGebra
Siswa mengerjakan contoh soal Perhatian dan fokus pada pelajaran
Keaktifan siswa dalam kelas Diskusi dalam mengerjakan soal latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
62
Peneliti berkeliling mengecek siswa Peneliti memberi bantuan pada siswa
Aktifnya siswa maju ke depan Antusiasme siswa maju ke depan