Keterangan empiris TINJAUAN PUSTAKA

Metode analisis dibedakan menjadi empat kategori menurut The United States Pharmacopea USP 2005, yaitu:

1. Kategori I

Mencakup metode-metode analisis kuantitatif, untuk menetapkan kadar komponen utama bahan obat atau zat aktif dalam sediaan farmasi.

2. Kategori II

Mencakup metode-metode analisis kualitatif dan kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis impurities cemaran ataupun degradation compounds dalam sediaan farmasi.

3. Kategori III

Mencakup metode-metode analisis yang digunakan untuk menentukan karakteristik penampilan suatu sediaan farmasi. 4. Kategori IV tes identifikasi Tabel II. Parameter validitas metode yang dipersyaratkan untuk setiap kategori Anonim, 2005 Kategori 2 Parameter analisis Kategori 1 Kuantitatif Kualitatif Kategori 3 Kategori 4 Akurasi Ya Ya Tidak Presisi Ya Ya Tidak Ya Tidak LOD Tidak Tidak Ya Ya LOQ Tidak Ya Tidak Tidak Linearitas Ya Ya Tidak Tidak Range Ya Ya Tidak = Mungkin tidak diperlukan tergantung sifat spesifik tes

G. Keterangan empiris

Siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat masih digunakan sebagai obat anti-histamin, keduanya dapat ditetapkan kadarnya menggunakan spektrofotometri ultraviolet UV. Baik siproheptadin HCl maupun ketotifen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fumarat larut dalam alkohol, sehingga akan sangat sulit dipisahkan secara konvensional. Secara teoritis siproheptadin HCl memiliki serapan maksimum pada panjang gelombang 286 nm, sedangkan ketotifen fumarat pada 297 nm. Dengan adanya serapan maksimum pada panjang gelombang yang berdekatan tersebut memungkinkan terjadinya spektra yang tumpang tindih. Sehingga untuk penetapan kadar kedua senyawa dalam campuran dapat dilakukan secara spektrofotometri ultraviolet UV, salah satunya menggunakan aplikasi derivatif. Validitas suatu metode dapat dilihat dari akurasi, presisi, linearitas, LOD dan LOQ. Suatu metode dikatakan valid apabila menghasilkan akurasi pada rentang 90-110 dan presisi kurang dari 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental deskriptif karena tidak ada subjek uji yang dimanipulasi atau dikenai perlakuan. B. Definisi Operasional 1. Spektrofotometri derivatif merupakan metode manipulatif terhadap spektra pada spektrofotometri ultraviolet dan tampak. Pada metode derivatif, plot absorban versus panjang gelombang ditransformasikan menjadi plot d dA vs λ untuk derivat pertama, dan d 2 A dλ 2 vs λ untuk derivat kedua.

2. Panjang gelombang zero crossing merupakan panjang gelombang yang

memberikan amplitudo nol pada spektra derivatif.

3. Amplitudo merupakan laju perubahan serapan terhadap panjang gelombang

d n A dλ n , diturunkan dari hukum Lambert-Beer, memiliki hubungan yang linear terhadap konsentrasi.

4. Campuran siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat yang digunakan memiliki

perbandingan 2:1, seperti komposisi dalam pulveres yang diproduksi oleh Rumah Sakit X di Yogyakarta. Kadar yang dipakai menggunakan satuan ppm.

5. Pengukuran siproheptadin HCl dilakukan pada zero crossing ketotifen fumarat

dan pengukuran ketotifen fumarat dilakukan pada zero crossing siproheptadin HCl PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI