Kemungkinan pertama Kemungkinan kedua Kemungkinan ketiga

sehingga dapat dihitung kadar-kadar masing-masing campuran zat secara serentak atau salah satu komponen dalam campurannya dengan komponen lainnya Mulja dan Suharman, 1995. Pemilihan metode analisis multikomponen didasarkan pada profil kurva serapan masing-masing komponen. Ada tiga kemungkinan profil spektra serapan yang diperoleh dari suatu larutan yang mengandung dua komponen penyerap.

1. Kemungkinan pertama

Spektra tidak saling tumpah tindih atau dimungkinkan untuk menemukan panjang gelombang saat X menyerap dan Y tidak menyerap λ1 serta panjang gelombang saat Y menyerap dan X tidak λ2. Oleh sebab itu, komponen X dan Y masing-masing dapat diukur pada panjang gelombang tersebut Day and Underwood, 1996. Spektra ini terlihat pada gambar berikut: X Y S e r a p a n λ1 λ2 Panjang gelombang Gambar 6. Spektra serapan yang pada panjang gelombang terjadinya serapan maksimum masing-masing komponen tidak saling tumpang tindih Day and Underwood, 1996 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Kemungkinan kedua

Spektra yang tumpang tindih satu daerah, seperti pada gambar berikut: S X Y e r a p a n λ1 λ2 Panjang gelombang Gambar 7. Spektra serapan tumpang tindih satu daerah Day and Underwood, 1996 Y tidak mengganggu pengukuran X pada λ1, X menyerap cukup banyak bersamaan dengan Y pada λ2. Konsentrasi Y dihitung dari serapannya pada λ2 yang dapat diperoleh dengan mengurangkan serapan terukur dengan sumbangan serapan larutan X pada λ2 yang dihitung dari serapan molar yang telah diketahui sebelumnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Kemungkinan ketiga

Spektra tumpang tindih dua daerah pada gambar berikut : A c λ 2 A c λ 1 A Y λ 2 Y A X λ 1 X A X λ 2 A Y λ 1 Gambar 8. Spektra serapan tumpang tindih dua daerah Skoog et al., 1994 Persamaan simultan untuk spektra tumpang tindih dua daerah: Pada λ 1 : A 1 λ 1 = ε 1 λ 1 b C 1 dan A II λ1 = ε 1I λ 1 b C 1I A λ 1 = A I λ 1 + A II λ 1 = ε 1 λ 1 b C 1 + ε 1 λ 1 b C 1I Pada λ 2 : A 1 λ 2 = ε 1 λ 2 b C 1 dan A II λ1 = ε 1I λ 2 b C 1I A λ 2 = A I λ 2 + A II λ 2 = ε 1 λ 1 b C 1 + ε 1I λ 2 b C 1I Keterangan: A λ 1 dan A λ 2 = serapan campuran pada λ 1 dan λ 2 A 1 λ 1 dan A 1 λ 2 = serapan komponen I dalam campuran pada λ 1 dan λ 2 A II λ 1 dan A II λ 2 = serapan komponen II dalam campuran pada λ 1 dan λ 2 ε 1 λ 1 , ε 1 λ 2 , ε 1I λ 1 , ε 1I λ 2 = serapan molar komponen I dan II pada λ 1 dan λ 2 C I dan C II = konsentrasi componen I dan II dalam campuran Serapan molar ditentukan dengan menentukan spektra serapan dari tiap komponen secara terpisah dalam larutan yang telah diketahui konsentrasinya. Kemudian dua konsentrasi yang tidak diketahui ditetapkan dengan menyelesaikan persamaan simultan yang diperoleh dari pengukuran serapan pada dua panjang gelombang yang berbeda Sastrohamidjojo, 2001. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Spektrofotometri Derivatif