Transisi elektron n → σ Transisi elektron π → π Transisi elektron σ → σ

σ Antibonding π Antibonding E n nonbonding π Bonding σ Bonding Gambar 3. Diagram tingkat energi elektron molekul Skoog, 1985 1. Transisi elektron n → π Transisi jenis ini meliputi transisi elektron-elektron heteroatom tak berikatan ke orbital antibonding π seperti Nitrogen, Sulfur, Oksigen, dan Halogen. Serapan ini terjadi pada panjang gelombang yang panjang dan intensitasnya rendah Sastrohamidjojo, 2001.

2. Transisi elektron n → σ

Senyawa-senyawa jenuh yang mengandung heteroatom seperti Nitrogen, Sulfur, Oksigen, dan Halogen yang memiliki nonbonding elektron elektron yang tidak berikatan di samping elektron σ. Elektron nonbonding ini dapat dipromosikan, pada panjang gelombang yang sangat pendek ke keadaan antibonding σ. Transisi ini terjadi panjang gelombang di bawah 200 nm Christian, 2003. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Transisi elektron π → π

Transisi ini terjadi pada elektron di orbital π, yaitu pada ikatan rangkap dua dan rangkap tiga. Eksitasi ini paling mudah terbaca dan bertanggung jawab terhadap spektra elektronik dalam daerah UV dan tampak Christian, 2003.

4. Transisi elektron σ → σ

Transisi ini memberikan energi yang terbesar dan terjadi pada daerah ultraviolet jauh yang diberikan oleh ikatan tunggal, sebagai contoh pada alkana. . Tingkat energi yang dibutuhkan untuk eksitasi sangat besar Mulja dan Suharman, 1995. Transisi elektronik yang berguna dalam penelitian adalah transisi π → π dan n → π karena memberikan spektra pada 200-700 nm. Kedua transisi ini membutuhkan adanya kromofor dalam struktur molekulnya, yaitu suatu gugus fungsional tidak jenuh yang meyediakan orbital π yang dapat meyerap pada daerah ultraviolet Skoog, 1985. Selain kromofor, dikenal juga istilah auksokrom. Auksokrom merupakan gugus jenuh yang bila terikat pada kromofor mengubah panjang gelombang dan intensitas serapan maksimum, cirinya adalah heteroatom yang langsung terikat pada kromofor Sastrohamidjojo, 2001. Gugus auksokrom paling sedikit memiliki sepasang elektron bebas yang dapat berinteraksi dengan elektron π, misalnya -OH, -NH 2 Skoog, 1985. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sistem kromofor siproheptadin HCl adalah sebagai berikut: Gambar 4. Sistem kromofor dari siproheptadin HCl Sistem kromofor dan auksokrom ketotifen fumarat adalah sebagai berikut: Gambar 5. Sistem kromofor dan auksokrom dari ketotifen fumarat Keterangan = ------------- dan ------------ : kromofor ------------- : auksokrom Spektrofotometri UV-Vis dapat melakukan penentuan terhadap sampel yang berupa larutan, gas atau uap Mulja dan Suharman, 1995. Pengaruh pelarut dan substitusi gugus dapat menggeser intensitas dan panjang gelombang. Pergeseran menuju panjang gelombang yang lebih panjang disebut sebagai pergeseran batokromik, sedangkan pergeseran menuju panjang gelombang yang lebih pendek disebut pergeseran hipsokromik. Pergeseran intensitas menuju intensitas yang lebih besar disebut pergeseran hiperkromik, sedangkan pergeseran menuju intensitas yang lebih kecil disebut hipokromik Sastrohamidjojo, 2001. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Mulya dan Suharman, untuk sampel yang berupa larutan perlu diperhatikan beberapa persyaratan pelarut yang dipakai, antara lain : 1. Pelarut yang dipakai tidak mengandung sistem ikatan rangkap terkonjugasi pada struktur molekulnya dan tidak berwarna. 2. Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang dianalisis. 3. Kemurniannya harus tinggi atau derajat unutk analisis. Pelarut yang sering digunakan pada umumnya dalam analisis Spektrofotometri UV-Vis adalah air, etanol, sikloheksan, dan isopropanol. Namun demikian perlu diperhatikan serapan pelarut yang dipakai di daerah UV-Vis penggal UV = UV cut off Mulja dan Suharman, 1995. Tabel 1. Pelarut untuk daerah ultraviolet dan daerah tampak Day and Underwood, 1996 Spektrofotometri dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. Transisi elektron ditentukan oleh konfigurasi elektron dari molekul yang bersangkutan, maka transisi ditentukan oleh struktur molekul. Sehingga molekul yang berbeda struktur akan memiliki level energi yang berbeda dan setiap jenis molekul menyerap radiasi pada daerah spektra tertentu. Hal inilah yang menjadi dasar analisis kualitatif dengan metode spektrofotometri. Banyaknya cahaya yang diserap pada panjang gelombang tertentu sesuai dengan jumlah molekul yang ada. Jenis pelarut UV cut off nm Jenis pelarut UV cut off nm Air Metanol Sikloheksana Heksana Dietil eter p-Dioksan Etanol 190 210 210 210 220 220 220 Kloroform Karbon tetraklorida Benzena Toluena Piridina Aseton Karbon disulfida 250 265 280 285 305 330 380 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hal inilah yang menjadi dasar analisis kuantitatif dengan metode spektrofotometri Willard, Merrit, Dean, Settle, 1988. Analisis dengan spektrofotometri UV-Vis selalu melibatkan pembacaan serapan radiasi elektromagnetik oleh molekul atau radiasi elektromagnetik yang diteruskan. Keduanya dikenal sebagai serapan A tanpa satuan dan transmitan dengan satuan persen T. Apabila suatu suatu radiasi elektromagnetik dikenakan kepada suatu larutan dengan intensitas radiasi yang datang I , maka sebagian radiasi tersebut akan diteruskan I t , diapantulkan I r dan diabsorpsi I a , sehingga : I = I r + I a + I t 1 Harga I r ± 4 dengan demikian dapat diabaikan karena pengerjaan dengan metode spektrofotometri UV-Vis dipakai larutan pembanding sehingga : I = I a + I t 2 Bouguer, Lambert dan Beer membuat formula secara matematik hubungan antara transmitan T atau serapan A terhadap intensitas radiasi atau konsentrasi zat yang dianalisis dan panjang sel. Bila konsentrasi c dinyatakan dalam molliter, dan panjang sel b dinyatakan dalam cm, persamaan menjadi: c b T A . . 1 log = = 3 Istilah didefinisikan sebagai daya serap molar. Bila c dinyatakan dalam gramliter, persamaan menjadi: c b a A . . = 4 Mulja dan Suharman, 1995 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Serapan jenis didefinisikan sebagai serapan dari larutan 1 zat terlarut dalam sel dengan ketebalan 1 cm dan diberi lambang A 1cm, 1 Anonim, 1995. Menurut Rohman 2007, hubungan antara ε dengan E 1cm 1 yaitu: = E 1cm 1 x BM 10 5 Harga ε bergantung pada luas penampang senyawa yang terkena radiasi a dan probabilitas terjadinya transisi energi yang diserap p. Hubungan ε dan variabel tersebut adalah sebagai berikut : ε = k.p.a 5 Keterangan : ε = daya serap molar k = suatu tetapan 10 20 atau 8,7 10 19 p = probabilitas 0-1 a = area molekul sasaran, untuk molekul zat organik a = 10A 2 Transisi elektronik yang diperbolehkan allowed transition adalah transisi elektronik yang memberikan harga ε 10 4 atau harga p = 0,1–1. Sedangkan untuk harga ε 10 3 atau harga p 0,01 merupakan transisi yang terlarang for bidden transition. Secara umum dapat dikatakan bahwa harga sangat mempengaruhi puncak spektra suatu zat. Rincian harga ε terhadap puncak spektra adalah sebagai berikut : 1-10 : sangat lemah; 10-10 2 : lemah; 10 2 -10 3 : sedang; 10 3 -10 4 : kuat; 10 4 -10 5 : sangat kuat Mulja dan Suharman, 1995.

D. Analisis Multikomponen secara Spektrofotometri Ultraviolet UV