Defenisi Patofisiologi Varises esofagus

9 darah pasien hepatitis autoimun atau sirosis bilier primer De Franchis, 2005; Cheney et al., 2012; Wolf, 2012; Garcia-Tsao dan Wongcharatrawee, 2003; Erlingen dan Benhamou, 1999. 7,13,14,20,24 Penilaian atau klasifikasi tingkat keparahan sirosis diukur dengan menggunakan skor Child – Pugh Garcia-Tsao et al., 2007. Tabel 2.2 Klasifikasi Child – Pugh. 8 8

2.2 Varises esofagus

2.2.1 Defenisi

Penderita sirosis hati yang memiliki varises esofagus yang besar akibat hipertensi portal beresiko 25 - 35 mengalami perdarahan serta 15 - 20 beresiko kematian pada setiap episode perdarahan. Tingkat kematian bergantung kepada keadaan umum pasien dan beratnya perdarahan. 13 Varises esofagus merupakan kolateral portosistemik yang terbentuk setelah adanya dilatasi saluran pembuluh darah vena mulai dari distal esofagus akibat hipertensi portal. Varises esofagus sering terjadi pada 2 – 5 cm distal dari esofagus.

2.2.2 Patofisiologi

25 Pada sirosis, hipertensi portal terinisiasi melalui peningkatan resistensi vaskular intrahepatik dan kemudian diperberat oleh perubahan pada sirkulasi sistemik dan splanik yang meningkatkan aliran portal. Peningkatan resistensi vaskular intrahepatik tidak hanya disebabkan oleh faktor mekanikal seperti : jaringan fibrosis dan nodul - nodul regeneratif yang mendistorsi arsitektur pembuluh darah hepar, tetapi juga oleh komponen dinamis reversibel yang 10 dimediasi oleh peningkatan tonus vaskular disebabkan oleh kontraksi aktif miofibrolast di sekitar sinusoid hepatik dan dalam septa fibrous. Komponen dinamik ini menyumbang sekitar 30 pada peningkatan resistensi vaskular intrahepatik menggambarkan gangguan fungsional dari sirkulasi hepar akibat dari peningkatan produksi vasokonstriktor contoh : endotelin – 1, norepinephrin, angiotensin II, leukotriene, tromboxane A2 dan penurunan pelepasan vasodilator endogen terutama NO nitric oxide. 26,27,28,29 Sel stelata memiliki sifat kontraktil yang dapat dimodulasi oleh substansi vasoaktif antara lain NO dan endothelin yang dapat meningkatkan resitensi intrahepatik dan aliran darah tertutama pada sinusoidal. 30 Angiogenesis juga telah menunjukkan pengaruh terhadap hipertensi portal melalui studi – studi yang menggambarkan pengaturan peningkatan tekanan portal, sirkulasi hiperdinamik, neovaskularisasi splangnik, dan kolateralisasi portosistemik yang diregulasi oleh VEGF Vascular Endothelial Growth Factor dan PDGF Platelet derived Growth Factor. Pada sirosis, gradien portosistemik dinilai dengan mengukur WHVP Wedged Hepatic Venous Pressure atau pengukuran tekanan sinusoid hepar dan dikurangi dengan FHVP Free Hepatic Venous Pressure tekanan bebas vena hepatika atau tekanan vena cava inferior intraabdominal sehingga akan didapat HVPG Hepatic Venous Pressure Gradient. Nilai normal HVPG adalah 3 – 5 mmHg. 31 8,32 Nilai HVPG ≥ 10 mmHg sudah menggambarkan hipertensi portal yang signifikan secara klinis dan ≥ 12 mmHg untuk terjadinya perdarahan varises akut dan perubahan nilai HVPG yang terjadi setiap waktu memiliki nilai prediksi untuk perkembangan varises esofagogastrik, resiko perdarahan variseal, perkembangan komplikasi hipertensi portal non – variseal asites, sindrom hepatorenal, dan ensefalopati, dan mortalitas. 33,34,35,36,37 Pengukuran satu kali sangat bermanfaat dalam menentukan prognosis sirosis kompensata dan dekompensata, sedangkan pengukuran berulang sangat berguna untuk monitor respon terhadap terapi farmakologi dan progresi penyakit hati. Pada pasien sirosis didapati peningkatan resistensi intrahepatik dan peningkatan aliran darah splanik. Faktor awal yang berperan yaitu peningkatan resitensi intrahepatik sementara peningkatan aliran darah splanik meruapakan fenomena sekunder untuk mempertahankan atau memperburuk peningkata hipertensi portal dan menimbulkan keadaan 11 hiperdinamik ditandai dengan peningkatan nadi, kardiak output, dan volum plasma. 38 Gambar 2.1 Patogenesis Hipertensi Portal. 38

2.2.3 Epidemiologi