Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Siswa banyak mengenal peristiwa fisika dalam kehidupan sehari- hari. Sebelum mengikuti pembelajaran di sekolah siswa sudah memiliki konsep awal tentang fisika yang mereka kembangkan lewat pengalaman hidup mereka sehari-hari. Menurut Van Den Berg 1991 siswa yang memasuki kelas, sudah penuh dengan prakonsepsi atau praanggapan mengenai alam dan fisika. Setiap konsep yang dimiliki siswa tidak berdiri sendiri melainkan saling berhubungan dengan konsep-konsep yang lain. Konsep awal yang mereka punyai tersebut terkadang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah. Menurut Van Den Berg 1991 konsepsi siswa yang bertentangan dengan konsep para fisikawan disebut miskonsepsi. Menurut Suparno 2005 miskonsepsi atau salah pengertian adalah konsep awal siswa yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah. Van Den Berg menjelaskan bahwa miskonsepsi adalah pola berfikir yang konsisten pada suatu situasi atau masalah yang berbeda-beda tetapi pola berfikir itu salah atau dengan kata lain konsepsi siswa bertentangan dengan konsep fisikawan, biasanya menyangkut hubungan antarkonsep Maulana, 2010. Menurut Suparno 2005 miskonsepsi yang terjadi pada diri siswa dapat disebabkan oleh miskonsepsi siswa sendiri, miskonsepsi guru karena tidak menguasai bahan, buku teks, konteks, dan cara mengajar guru. Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa kekeliruan siswa dengan fisika ternyata memiliki pola tertentu. Kebanyakan siswa juga secara konsisten mengembangkan konsep fisika yang salah secara terus menerus tanpa mereka sadari. Ada salah pengertian atau miskonsepsi dalam diri siswa yang terkadang tidak disadari oleh guru, bahkan oleh siswa sendiri. Marshal dan Gilmour menyatakan bahwa pengertian yang berbeda dari kata-kata antara siswa dan guru juga dapat menyebabkan terjadinya miskonsepsi Suparno, 2005. Hal ini juga menyebabkan terjadinya kesenjangan antara apa yang disampaikan guru, dengan apa yang ada dalam pemikiran siswa, akibatnya siswa akan sulit menerima konsep baru yang disampaikan guru. Menurut Van Den Berg 1991 mekanika adalah sub-bidang fisika yang sering dianggap paling penting dan kebanyakan soal-soal tentang mekanika dapat dipacahkan dengan beberapa hukum saja yaitu; Hukum Newton I, II, dan III dan Hukum Gravitasi Newton. Tetapi meskipun hanya mengenai beberapa hal tersebut saja, sangat sulit bagi siswa untuk mengerti mekanika. Di Kutai Barat sendiri belum ada riset atau penelitian mengenai miskonsepsi dalam bidang fisika, baik itu mendeteksi adanya miskonsepsi, penyebab, maupun cara mengatasi miskonsepsi. Untuk mengatasi miskonsepsi terlebih dahulu harus dilakukan pendeteksian terhadap miskonsepsi itu sendiri. Berdasarkan uraian di atas peneliti berniat untuk menyelidiki pemahaman dan miskonsepsi tentang gerak dan gaya pada siswa SMA Negeri di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.

B. Rumusan Masalah