Konsep dan Miskonsepsi LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep dan Miskonsepsi

1. Konsep Konsep ilmu menurut Van Den Berg dan Van Klinken adalah ide abstrak seperti gaya, tekanan, potensial, yang artinya disepakati oleh para ilmuan Van Den Berg dan Van Klinken, 1991. Konsep itu sendiri mencakup benda-benda, kejadian- kejadian, situasi-situasi, atau ciri-ciri yang memiliki ciri-ciri khas dan yang terwakili dalam setiap budaya oleh suatu tanda atau simbol. Jadi konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antara sesama manusia dan yang memungkinkan manusia berfikir Ausubel dalam Van den Berg, 1991. Menurut Van Den Berg 1991 siswa tidak memasuki pelajaran dengan kepala kosong yang dapat diisi dengan pengetahuan. Tetapi sebaliknya kepala siswa sudah penuh dengan pengalaman dan pengetahuan yang berhubungan dengan pelajaran yang diajarkan. Pada setiap bidang ilmu kebanyakan konsep memiliki arti yang jelas yang telah disepakati oleh para ahli, namun penafsiran seseorang atas konsep itu bisa berbeda-beda Labur, 2008. Penafsiran terhadap suatu konsep tertentu disebut sebagai konsepsi Van den Berg, 1991. 2. Miskonsepsi Fisika merupakan mata pelajaran yang lebih banyak memerlukan pemahaman. Hal ini dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di sekolah menengah yang dapat dijadikan sebagai modal penguasaan ilmu dan teknologi pada pendidikan selanjutnya Kurniadi, 2011. Agar penguasaan materi dapat tercapai maka siswa harus dapat memahami konsep-konsep sub pokok bahasan tertentu dalam suatu kegiatan pembelajaran. Miskonsepsi atau salah konsep adalah sesuatu yang menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima pakar dalam bidang itu. Miskonsepsi fisika dapat terjadi pada siapa saja di setiap jenjang pendidikan, baik pada siswa sekolah dasar, sekolah menengah, mahasiswa, bahkan guru ataupun dosen. Hal ini berarti bahwa meskipun dalam fisika kebanyakan konsep mempunyai arti yang jelas, bahkan yang sudah disepakati oleh para tokoh fisika, konsepsi siswa atau guru berbeda-beda Halomoan, 2006.

B. Penyebab Miskonsepsi