4. Cara Mengajar Menurut Suparno metode mengajar guru yang hanya menekankan satu
segi  saja  dari  konsep  yang  digeluti,  meskipun  membantu  siswa menangkap  bahan,  sering  mempunyai  dampak  jelek  yaitu
memunculkan  miskonsepsi  Suparno,  2005.  Miskonsepsi  pada  siswa karena  cara  mengajar  guru  biasanya  disebabkan  guru  hanya  ceramah
dan  menulis  atau  guru  sering  langsung  menjelaskan  ke  bentuk matematika serta tidak memeriksa PR siswa.
5. Buku Teks Miskonsepsi  yang  dialami  oleh  siswa  karena  buku  teks
biasanya  disebabkan  kesalahan  konsep  yang  tertulis  di  dalam  buku atau buku teks yang kurang teliti dalam menyusun baik gambar, tabel
maupun  konstanta  sehingga  membuat  siswa  menjadi  bingung  dan memunculkan miskonsepsi Suparno, 2005.
C. Cara  Mendeteksi dan Mengatasi Miskonsepsi
Sebelum  kita  membantu  menangani  miskonsepsi  yang  dimiliki siswa, kiranya perlu kita mengetahui terlebih dahulu miskonsepsi apa yang
dipunyai  siswa  dan  dari  mana  mereka  mendapatkannya.Setelah menemukan  penyebabnya  barulah  dicari  tindakan  untuk mengatasinya
Suparno, 2005. Untuk mendeteksi adanya miskonsepsi beberapa peneliti menggunakan  pertanyaan  pilihan  ganda  digabung  dengan  alasan  yang
sudah tertentu. Dalam model tersebut siswa tidak dibebaskan memberikan alasan atas suatu jawaban, tetapi siwa diminta untuk memilih alasan yang
telah  diberikan.  Model  ini  dipilih  karena  akan  memudahkan  dalam menganalisa  meskipun  memiliki  kelemahan  yaitu  alasan  siswa  yang
sesungguhnya tidak terungkap Suparno, 2005. Ada  beberapa  cara  yang  dapat  dilakukan  untuk mengatasi
miskonsepsi  apabila  miskonsepsi  disebabkan  oleh  siswa  sendiri, diantaranya  dengan  menghadapkan  siswa  pada  suatu  kenyataan  dan
peristiwa  anomali  serta  mengajari  siswa  sesuai  dengan  level perkembangan  mulai  dengan  yang  konkret  baru  kemudian  yang  abstrak.
Untuk  miskonsepsi  yang  disebabkan  oleh  guru,  maka  guru  harus  belajar lagi  sehingga  sungguh-sungguh  menguasai  bahan  dan  memberi  waktu
siswa  untuk  mengungkapkan  gagasan  secara  lisan  atau  tertulis  serta membangun relasi yang baik dengan siswa Suparno, 2005.
Apabila  miskonsepsi  terjadi  karena  buku  teks  maka  guru  perlu mengkoreksi  dengan  teliti  buku  tersebut  dan  memperbaiki  konsep  yang
salah serta memberikan pembelajaran yang sesuai dengan level siswa.
D. Miskonsepsi Mekanika
Mekanika adalah studi mengenai gerak benda, konsep-konsep gaya dan  energi  yang  berhubungan  membentuk  suatu  bidang  kajian  fisika
Giancoli,  2001,  dan  sering  dianggap  merupakan  sub-bidang  fisika  yang paling penting baik dari segi penerapannya dalam teknik, maupun dari segi
kesempurnaaan sebagai  contoh ilmu fisika dan dasar fisika lainnya  Van Den Berg dan Van Klinken, 1991. Kebanyakan soal-soal Mekanika dapat
dipecahkan  dengan  beberapa  hukum  saja  yaitu;  Hukum  Newton  I,II,III, dan  Hukum  Gravitasi  Newton  Van  Den  Berg  dan  Van  Klinken,  1991.
Tetapi meskipun demikian, berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa siswa tetap banyak yang mengalami miskonsepsi dalam bidang mekanika.
Dalam  tabel  2.1  berikut  akan  ditunjukan  beberapa  contoh miskonsepsi yang terdapat pada diri siswa SMA Suparno, 2005 :
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Miskonsepsi Fisika Pokok Bahasan Mekanika
pada Level SMA NO
Miskonsepsi 1
Gaya  adalah  sifat  dari  benda.  Benda  memiliki  gaya  dan  bila kehilangan gaya benda akan berhenti bergerak
2 Ketika sebuah benda diam berati tidak ada gaya yang bekerja pada
benda tersebut 3
Benda  yang  massanya  lebih  besar  akan  jatuh  lebih  cepat dibandingkan benda yang massanya lebih kecil
4 Gaya  diperlukan  untuk  menjaga  benda  bergerak  dengan  kecepatan
tetap. 5
Jarak dan perpindahan adalah sinonim atau kedua hal yang sama
E. Konsep Gerak dan Gaya