Tahapan Prosedur Penyusunan Anggaran Satuan Kerja Perangkat

D. Tahapan Prosedur Penyusunan Anggaran Satuan Kerja Perangkat

Daerah Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, tahapan prosedur penyusunan pada anggaran satuan kerja perangkt daerah sebagai berikut:

a. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD

Menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 81 dan 82, penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD sebagai berikut : Untuk menyusun Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah APBD, pemerintah daerah menyusun RKPD yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD dengan menggunakan bahan dari Rencana Kerja Renja SKPD untuk jangka waktu 1 satu tahun yang mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah. Penyusunan RKPD diselesaikan paling lambat akhir bulan mei sebelum tahun anggaran berkenaan dan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah. b. Penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD KUA dan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara PPAS oleh Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah TAPD kepada kepala daerah. Penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 84, 85 dan 86 sebagai berikut: Dalam menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAS, kepala daerah dibantu oleh TAPD yang dipimpin oleh sekretaris daerah. Rancangan KUA dan rancangan PPAS yang telah disusun disampaikan oleh sekretaris daerah selaku ketua TAPD kepada kepala daerah, paling lambat pada minggu pertama bulan Juni. c. Penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD KUA dan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara PPAS oleh kepala daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD. Penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS oleh kepala daerah kepada DPRD menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 87 sebagai berikut: Rancangan KUA dan rancangan PPAS disampaikan kepala daerah kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni tahun anggaran berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan rancangan APBD tahun anggaran berikutnya. Pembahasan dilakukan oleh TAPD bersama Badan Anggaran DPRD. Rancangan KUA dan rancangan PPAS yang telah dibahas selanjutnya disepakati menjadi KUA dan PPAS paling lambat akhir bulan Juli tahun anggaran berjalan. d. Kesepakatan antara kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD atas penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD KUA dan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara PPAS. Kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD atas rancangan KUA dan rancangan PPAS menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 88 sebagai berikut: Rancangan KUA dan rancangan PPAS yang telah disepakati kemudian dituangkan ke dalam Nota Kesepakatan yang ditandatangani bersama antara kepala daerah dengan pimpinan DPRD dalam waktu bersamaan. e. Penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah SE KDH perihal Pedoman penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah RKA-SKPD. Penerbitan SE KDH perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 89 sebagai berikut: Berdasarkan Nota Kesepakatan, TAPD menyiapkan rancangan Surat Edaran Kepala Daerah SE KDH tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD sebagai acuan kepala SKPD dalam menyusun RKA-SKPD. SE KDH perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD diterbitkan paling lambat awal bulan agustus tahun anggaran berjalan. f. Penyusunan dan pembahasan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah RKA-SKPD serta penyusunan rancangan Peraturan Daerah Perda tentang APBD. Penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD serta penyusunan rancangan Perda tentang APBD menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 90,91,92,94 dan 100 sebagai berikut: Berdasarkan pedoman penyusunan RKA-SKPD, kepala SKPD menyusun RKA-SKPD. RKA-SKPD disusun dengan menggunakan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah daerah, penganggaran terpadu dan penganggaran berdasarkan prestasi kerja. Pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah dilaksanakan dengan menyusun prakiraan maju. Prakiraan maju berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan yang direncanakan dalam tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan. Pendekatan penganggaran terpadu dilakukan dengan memadukan seluruh proses perencanaan dan penganggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan di lingkungan SKPD untuk menghasilkan dokumen rencana kerja dan anggaran. Pendekatan penganggaran berdasarkan prestasi kerja dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran yang diharapkan dari kegiatan dan hasil serta manfaat yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut. RKA-SKPD memuat rencana pendapatan, rencana belanja untuk masing-masing program dan kegiatan, serta rencana pembiayaan untuk tahun yang direncanakan dirinci sampai dengan rincian objek pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta prakiraan maju untuk tahun berikutnya. RKA-SKPD juga memuat informasi tentang urusan pemerintahan daerah, organisasi, standar biaya, prestasi kerja yang akan dicapai dari program dan kegiatan. RKA-SKPD yang telah disusun oleh SKPD disampaikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah PPKD untuk dibahas lebih lanjut oleh TAPD. Pembahasan oleh TAPD dilakukan evaluasi untuk di telaah. RKA-SKPD yang telah di telaah dan disempurnakan oleh kepala SKPD disampaikan kepada PPKD kembali sebagai bahan penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD. g. Penyampaian rancangan Peraturan Daerah Perda tentang APBD kepada DPRD. Penyampaian rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 103 dan 104 sebagai berikut: Rancangan Perda tentang APBD yang telah disusun oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah PPKD disampaikan kepada kepala daerah. Rancangan Perda tentang APBD sebelum disampaikan kepada DPRD disosialisasikan kepada masyarakat. Sosialisasi rancangan Perda tentang APBD bersifat memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban pemerintah daerah serta masyarakat dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran yang direncanakan. Penyebarluasan rancangan Perda tentang APBD dilaksanakan oleh sekretaris daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah. h. Pengambilan persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah Pengambilan persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 105 sebagai berikut: Persetujuan bersama antara kepala daerah dan DPRD terhadap rancangan Perda tentang APBD ditandatangani oleh kepala daerah dan pimpinan DPRD paling lama 1 satu bulan sebelum tahun anggaran berakhir. Atas dasar persetujuan bersama, kepala daerah menyiapkan rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD. i. Menyampaikan rancangan Peraturan Daerah Perda tentang APBD dan rancangan Peraturan Kepala Daerah Perkada tentang Penjabaran APBD kepada gubernur untuk dievaluasi Menyampaikan rancangan Perda tentang APBD dan rancangan Perkada tentang Penjabaran APBD kepada gubernur untuk dievaluasi menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 110 dan 111 sebagai berikut: Rancangan Peraturan Daerah kabupatenkota tentang APBD yang telah disetujui bersama DPRD dan rancangan Peraturan BupatiWalikota tentang Penjabaran APBD sebelum ditetapkan oleh bupatiwalikota disampaikan kepada gubernur untuk dievaluasi. j. Hasil evaluasi rancangan Peraturan Daerah Perda tentang APBD dan rancangan Peraturan Kepala Derah Perkada tentang Penjabaran APBD. Hasil evaluasi rancangan Perda tentang APBD dan rancangan Perkada tentang Penjabaran APBD menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 111 sebagai berikut: Hasil evaluasi dituangkan dalam keputusan gubernur dan disampaikan kepada bupatiwalikota. Apabila gubernur menetapkan pernyataan hasil evaluasi atas rancangan Perda tentang APBD dan rancangan Perkada tentang Penjabaran APBD sudah sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi, bupatiwalikota menetapkan rancangan dimaksud menjadi Peraturan Daerah dan Peraturan BupatiWalikota. k. Penetapan Peraturan Daerah Perda tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah Perkada tentang Penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi. Penetapan Perda tentang APBD dan Perkada tentang Penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 116 sebagai berikut: Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD yang telah dievaluasi ditetapkan oleh kepala daerah menjadi Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD. Penetapan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD dilakukan paling lambat tanggal 31 Desember tahunanggaransebelumnya. 19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus pada Kecamatan Pengasih, Kulon Progo dengan mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam metode penelitian lapangan. Penelitian ini dipusatkan pengevaluasian prosedur penyusunan pada anggaran tahun 2014 dengan berpedoman Peraturan Menteri Dalam Negeri Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sehingga kesimpulan dari hasil penelitian hanya bermanfaat bagi Kecamatan Pengasih, Kulon Progo.

B. Tempat dan Waktu Peneltian

1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Pengasih, Kulon Progo. 2. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan bulan Mei 2015 – Juni 2015.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan bagian anggaran. Dalam hal ini yang