Evaluasi penyusunan anggaran satuan kerja perangkat daerah tahun anggaran 2014 studi kasus di Kecamatan Pengasih.

(1)

ABSTRAK

EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN SATUAN KERJA

PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

Studi Kasus di Kecamatan Pengasih

Nicolaus Pramudya NIM: 112114102 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi prosedur penyusunan anggaran berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah di Kecamatan Pengasih tahun anggaran 2014.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah komparasi.

Hasil penelitian ini memberi bukti bahwa prosedur penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih tahun 2014, belum mengacu secara keseluruhan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 yang berlaku. Terdapat dua komponen dari sebelas komponen hasil analisis komparasi yang temuannya berbeda dengan pedoman.


(2)

ABSTRACT

THE EVALUATION OF REGIONAL WORK UNIT BUDGET

PREPARATION FOR THE YEAR 2014

Case Studies in the District Pengasih

Nicolaus Pramudya NIM : 112114102 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2015

The aim of this study is to evaluate budget preparation procedure based on the regulation of the minister of home affairs (Permendagri) No. 13 of 2006 on guidelines for regional financial management at District Pengasih budget for the year 2014.

The type of this research is a case study. Data collection techniques were by interviewing and documenting. The data was analyzed by comparative methods.

The result showed that the evidence of the budget preparation procedure at District Pengasih for the year 2014, has not been referred as a whole according to the valid regulation of the minister of home affairs (Permendagri) No. 13 of 2006. There are two components of the eleven components of the results of the comparative analysis whose findings are different from the guidelines.


(3)

EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

Studi Kasus di Kecamatan Pengasih

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

NICOLAUS PRAMUDYA NIM : 112114102

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

Studi Kasus di Kecamatan Pengasih

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

NICOLAUS PRAMUDYA NIM : 112114102

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Cerdas dan Humanis” (USD)

“Mengenal diri sendiri merupakan awal dari perbaikan diri” (Pepatah Spanyol)

“Bentangkan layar yang kita atur, dan bukan arah angin yang menentukan kemana arah kita”

(Ella Wheeler Wilcox)

Just Do It (Nike)

Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu membrikan berkat. Orang tua, saudara, teman dan sahabat yang tak pernah lelah selalu memberikan dukungan doa demi keberhasilan penulis.


(8)

(9)

(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan memberikan Karunia-Nya pada setiap langkah dalam mengerjakan skrips ini.

2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku dosen pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Josephine Wuri, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang telah

banyak membantu membimbing selama proses perkuliahan.

5. Kepala Kecamatan Pengasih yang telah memberikan ijin kepada Penulis untuk melakukan penelitian.

6. Bapak Eko, Ibu Suwarni dan Bapak Warsidi yang telah bersedia meluangkan waktu untuk wawancara dan mencari data yang dibutuhkan.

7. Drs. RPA. Wahyu Dwiyoga, M.Eng. dan Dra. Elisabet Rita N sebagai orang tua serta Cristian Pramudita, S.Kom dan Vincentius Pramudaya sebagai Big Brother yang selalu mendukung dan mengingatkan saya dalam penyusun skripsi ini.


(11)

viii

8. Monika Febrianti yang selalu mendukung dan membantu penulisan dalam menyelesaikan skrips ini.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan, Angela, Maurits, Dani, Mario, Muhti, Suster Lucia, Igna, Putra, Berto, Libert, Jefri, Dedi, Tika, Cecil, Rina, Hana, Lolita, Effi, Vita, Heru, dan teman-teman AKT C lainnya terimakasih banyak pertemanan untuk pelajaran hidup, persaudaraan dan petualangan yang terlalu indah.

10. Keluarga Divisi Keamanan Insadha 2012, 2013 dan 2014: Nandus, Acong, Ony, Ade, Koido, Felix, Titok, Akim, Himawan, Ganang, Dimas, Yoga, Adven, Anton, Dona, Desi, Elin, Hari, dan Keluarga Keamanan Insadha lainnya yang luar biasa persaudaraan dan kerjasamanya, terimakasih untuk semuanya.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas dukungan yang besar kepada penulis baik secara langsung atau tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Juli 2015


(12)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN LEMBAR PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACK ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Keuangan Daerah ... 7

B. Akuntansi Keuangan Daerah... 7

C. Anggaran 1. Pengertian Anggaran ... 9

2. Fungsi Anggaran ... 9


(13)

x

D. Tahapan Prosedur Penyusunan Anggaran Satuan

Kerja Perangkat Daerah ... 12

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

A. Jenis Penelitian ... 19

B. Tempat dan Waktu Penetilian ... 19

C. Subjek Dan Objek Penetilian ... 19

D. Teknik Pengumpulan Data ... 20

E. Sumber Data ... 20

F. Teknik Analisis Data ... 21

BAB IV GAMBARAN UMUM INSTANSI ... 24

A. Sejarah Singkat Kecamatan Pengasih Kulon Progo ... 24

B. Letak dan Lokasi Kecamatan Pengasih ... 25

C. Visi dan Misi Kecamatan Pengasih ... 25

D. Tujuan dan Sasaran Kecamatan Pengasih ... 26

E. Struktur Organisasi Kecamatan Pengasih ... 28

F. Tugas dan Fungsi dari Struktur Organisasi Kecamatan Pengasih ... 29

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Deskripsi Data ... 36

B. Analisis Data ... 37

C. Pembahasan ... 64

BAB VI PENUTUP ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Keterbatasan Penelitian ... 69

C. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(14)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Perbandingan penyusunan RKPD yang di lakukan oleh kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri yang berlaku... 38

Tabel 5.2 Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan

Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku ... 40

Tabel 5.3 Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS oleh kepala daerah kepada DPRD menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

yang berlaku ... 42

Tabel 5.4 Perbandingan kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD atas rancangan KUA dan rancangan PPAS menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

yang berlaku ... 45

Tabel 5.5 Perbandingan penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri yang berlaku... 46

Tabel 5.6 Perbandingan penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan rancangan Perda tentang APBD menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang

berlaku ... 48

Tabel 5.7 Perbandingan penyampaian rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD menurut kecamatan dengan ketentuan


(15)

xii

Tabel 5.8 Perbandingan pengambilan persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan

Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku ... 56

Tabel 5.9 Perbandingan menyampaikan rancangan Perda tentang APBD dan rancangan Perkada tentang Penjabaran APBD kepada gubernur untuk dievaluasi menurut kecamatan dengan ketentuan

berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku ... 58

Tabel 5.10 Perbandingan hasil evaluasi rancangan Perda tentang APBD dan rancangan Perkada tentang Penjabaran APBD menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri yang berlaku... 59

Tabel 5.11 Perbandingan penetapan Perda tentang APBD dan Perkada tentang Penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri yang berlaku... 61

Tabel 5.12Hasil komparasi prosedur penyusunan anggaran Kecamatan


(16)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(17)

xiv ABSTRAK

EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN SATUAN KERJA

PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

Studi Kasus di Kecamatan Pengasih

Nicolaus Pramudya NIM: 112114102 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi prosedur penyusunan anggaran berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah di Kecamatan Pengasih tahun anggaran 2014.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah komparasi.

Hasil penelitian ini memberi bukti bahwa prosedur penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih tahun 2014, belum mengacu secara keseluruhan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 yang berlaku. Terdapat dua komponen dari sebelas komponen hasil analisis komparasi yang temuannya berbeda dengan pedoman.


(18)

xv ABSTRACT

THE EVALUATION OF REGIONAL WORK UNIT BUDGET

PREPARATION FOR THE YEAR 2014

Case Studies in the District Pengasih

Nicolaus Pramudya NIM : 112114102 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2015

The aim of this study is to evaluate budget preparation procedure based on the regulation of the minister of home affairs (Permendagri) No. 13 of 2006 on guidelines for regional financial management at District Pengasih budget for the year 2014.

The type of this research is a case study. Data collection techniques were by interviewing and documenting. The data was analyzed by comparative methods.

The result showed that the evidence of the budget preparation procedure at District Pengasih for the year 2014, has not been referred as a whole according to the valid regulation of the minister of home affairs (Permendagri) No. 13 of 2006. There are two components of the eleven components of the results of the comparative analysis whose findings are different from the guidelines.


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akuntansi keuangan pemerintah daerah di Indonesia merupakan salah

satu bidang dalam akuntansi sektor publik yang mendapatkan perhatian besar

dari berbagai pihak, hal tersebut disebabkan oleh adanya kebijakan baru dari

pemerintah Republik Indonesia yang “mereformasikan” berbagai hal. Salah satu reformasi yang dilakukan tentang pengelolaan keuangan daerah

mengenai perlunya dilakukan otonomi daerah.

Otonomi daerah adalah wewenang yang dimiliki daerah otonom untuk

mengatur dan mengurus masyarakat menurut kehendak sendiri berdasarkan

aspirasi masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku (Halim, 2007: 1). Pertimbangan yang mendasari perlunya

diselenggarakan otonomi daerah adalah perkembangan kondisi di dalam

negeri. Kondisi di dalam negeri mengindikasikan bahwa rakyat menghendaki

keterbukaan dan kemandirian (desentralisasi). Sejalan dengan diterbitkannya

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah maka dilakukan pengelolaan keuangan daerah

pada tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah yaitu Kecamatan.

Kecamatan yang baik merupakan isu yang mengemuka dalam

pengelolaan keuangan daerah dewasa ini sejalan dengan penyelenggaraan


(20)

Government Governance ini maka beban dan tanggungjawab kecamatan

semakin berat serta aparatur yang selalu dituntut oleh masyarakat untuk

mewujudkan administrasi negara yang mendukung kelancaran dan

keterpaduan dalam pelaksaan tugas dan fungsi untuk penyelenggarakan

pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat. Dalam pemenuhan

atas tuntutan masyarakat tersebut, maka diperlukan pengembangan dan

penetapan sistem serta rencana kerja yang cepat, tepat, jelas dan nyata serta

dapat dipertanggungjawabkan.

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara

kuantitatif, yang di ukur dalam satuan moneter standar, yang mencakup

jangka waktu satu tahun. Anggaran suatu rencana kerja jangka pendek yang

disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam

proses penyusunan program (Mulyadi, 2001: 488). Pengembangan dan

penerapan sistem serta rencana kerja dapat dilakukan dengan adanya anggaran

untuk memenuhi tuntutan masyarakat, namun keterbatasan tersedianya dana

yang terbatas dan pemrioritasan dalam pengalokasian dana untuk beberapa

program kerja sulit di tentukan, sehingga membuat pengalokasian harus

dilakukan secara berhati-hati dan bertanggungjawab agar dana yang terbatas

dapat dimanfaatkan secara efektif dan dapat memberi hasil yang baik.

Sebagai pemerintah yang memberikan pelayanan bagi masyarakat

umum, pengelolaan keuangan melalui anggaran sangat penting dilakukan


(21)

program yang dijalankan serta realisasinya dapat sesuai dengan anggaran yang

ditetapkan. Namun apabila terjadi kesalahan dalam prosedur penyusunan

anggaran dengan pedomannya, sehingga memungkinkan terjadi kecurangan

atau kepentingan pribadi atau kelompok dalam pemanfaatan pengalokasian

dana ketika prosedur penyusunan anggaran, hal ini dapat memunculkan awal

permasalahan serius pada anggaran serta ketika anggaran akan direalisasikan.

Anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen dan kebijakan

ekonomi. Sebagai instrument kebijakan ekonomi, anggaran berfungsi

mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta pemerataan

pendapatan dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Dalam upaya

meluruskan kembali tujuan dan fungsi anggaran tersebut perlu dilakukan

pengaturan secara jelas peran DPRD, pemerintah daerah, dan aparatur negara

dalam proses penyusunan dan penetapan anggaran dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagai penjabaran aturan pokok yang telah di tetapkan

dalam UUD 1945. Dari hal itu evaluasi penyusunan anggaran dapat

menjadikan evaluasi serta investigasi ketika mencari sebab dan peran setiap

penyusun dari permasalahan anggaran dan pembelajaran menyusun anggaran


(22)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

Apakah prosedur penyusunan pada anggaran tahun 2014 di Kecamatan

Pengasih sudah mengacu dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah tahapan prosedur

penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih tahun 2014 sudah

mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Kecamatan Pengasih

Sebagai masukan yang bermanfaat bagi pengelola keuangan kecamatan

untuk mengetahui kelemahan dan kebaikan dalam proses penyusunan

anggaran di periode yang telah berlalu, serta untuk menjadi dasar

perbaikan-perbaikan yang mungkin diperlukan dalam penyusunan


(23)

efisiensi dalam penyusunan anggaran pada setiap periode sesuai dengan

pedoman yang wajib diikuti dan dipatuhi.

2. Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai proses penyusunan

anggaran berkaitan dengan pedoman pada peraturan-peraturan yang telah

ditentukan dan wajib diikuti dalam aplikasinya pada sebuah kecamatan.

3. Masyarakat umun

Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa maupun masyarakat yang

membutuhkan untuk menjadi acuan karya ilmiah nantinya dan

pengetahuan proses penyusunan pelaksanaan anggaran bagi masyarakat di

Pengasih.

E. Sistematika Penulisan

Bab I : Penduluan

Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan

Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi berbagai teori-teori yang digunakan sebagai dasar


(24)

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini mengemukakan tentang metode penelitian yang digunakan

penulis. Dimana hal terkait dengan jenis penelitian, tempat

penelitian, objek penelitian, metode dan teknik pengumpulan data,

dan analisis data yang akan digunakan dalam penelitian.

Bab IV: Gambaran Umum Instansi

Bab ini diuraikan tentang gambaran umum mengenai lembaga

pemerintahan yang menjadi sampel penelitian.

Bab V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini di jelaskan pembahasan serta analisis yang digunakan untuk

menjawab rumusan masalah, langkah-langkah pengujian dan

pembahasan hasil pengujian dengan metode yang telah ditentukan.

Bab VI: Penutup

Bab ini dijelaskan kesimpulan penelitian, keterbatasan penulisan dan


(25)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengelolaan Keuangan Daerah

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13

tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 1 ayat 6,

keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk

didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan

kewajiban daerah tersebut. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 66

Ayat 1 keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat kepada peraturan

perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan

bertanggungjawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan, dan manfaat

untuk masyarakat. Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan

yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,

pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.

B. Akuntansi Keuangan Daerah

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standart

Akuntansi Pemerintahan pasal 1, akuntansi adalah proses pengidentifikasian,

pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari

suatu organisasi/entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka


(26)

Akuntansi keuangan daerah menghasilkan informasi bagi pihak intern

dan ekstern pemerintah, sehingga dapat di golongkan sebagai akuntansi

manajemen dan akuntansi keuangan dengan beberapa tujuan akuntansi

pemerintahan sebagai berikut ( Darise, 2008: 28) :

1. Pertanggungjawaban

Tujuan pertanggungjawaban memiliki arti memberikan informasi

keuangan lengkap, cermat dan waktu yang tepat, yang berguna bagi pihak

yang bertanggungjawab yang berkaitan dengan operasi unit-unit

pemerintahan.

2. Manajerial

Tujuan manajerial berarti bahwa akuntansi pemerintahan harus

menyediakan informasi keuangan yang diperlukan untuk perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian anggaran,

perumusan kebijakan, dan pengambilan keputusan, serta penilaian kinerja

pemerintah.

3. Pengawasan

Tujuan pengawasan memiliki arti bahwa akuntansi pemerintahan harus

memungkinkan terselenggarannya pemerintahan oleh aparat pengawas


(27)

C. Anggaran

1. Pengertian Anggaran

Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik

yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran

(budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi

yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan

umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan

dalam satuan barang/jasa. Anggaran merupakan alat manajemen dalam

mencapai tujuan (Nafarin, 2007: 11).

2. Fungsi Anggaran

Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan,

dalam upayanya untuk mencapai tujuan tersebut anggaran memiliki fungsi

dan kegunaan sebagai berikut (Munandar, 2007: 10) :

a. Sebagai pedoman kerja

Anggaran sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus

memberikan tugas dan target-target yang harus dicapai oleh para

karyawan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang.

b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja

Anggaran berfungsi sebagai alat manajemen untuk mengkoordinasikan

kerja seluruh bagian dalam perusahaan, agar saling menunjang, saling


(28)

ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan menjadi

lebih terjamin.

c. Sebagai alat evaluasi (pengawasan) kerja

Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur, sebagaian alat pembanding

untuk menilai realisasi kegiatan perusahaan nanti. Ini berarti bahwa

anggaran berfungsi sebagai alat manajemen untuk menilai kinerja para

karyawan dalam menjalankan tugas dan kewajiban yang telah

dibebankan kepada mereka. Dengan membandingkan antara apa yang

tertuang didalam anggaran, dengan apa yang telah dicapai oleh

realisasi kerja karyawan, dapat dinilai apakah perusahaan telah sukses

bekerja, ataukah kurang sukses bekerja.

3. Tujuan dan Manfaat Anggaran

Anggaran diperlukan karena ada tujuan dan manfaatnya. Anggaran

merupakan alat manajemen yang sangat bermanfaat bagi manjemen dalam

melaksanakan dan mengendalikan organisasi agar tujuan organisasi

tercapai secara efisien dan efektif. Menurut Nafarin (2007: 19), tujuan dan

manfaat anggaran sebagai berikut:

a. Tujuan anggaran

1) Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber

dan investasi dana.


(29)

3) Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi

dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan.

4) Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai

hasil yang maksimal.

5) Menyempurnakan rencana yang telah disususn karena dengan

anggaran menjadi lebih jelas dan nyata terlihat.

6) Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan

yang berkaitan dengan keuangan.

b. Manfaat anggaran

1) Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.

2) Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan

karyawan.

3) Dapat memotivasi karyawan.

4) Menimbulkan tanggugjawab tertentu pada karyawan.

5) Menghindari pemborosan dan pembiayaan yang kurang perlu.

6) Sumber daya dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.


(30)

D. Tahapan Prosedur Penyusunan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, tahapan

prosedur penyusunan pada anggaran satuan kerja perangkt daerah sebagai

berikut:

a. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 81 dan 82, penyusunan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai berikut :

Untuk menyusun Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD),

pemerintah daerah menyusun RKPD yang merupakan penjabaran dari

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan

menggunakan bahan dari Rencana Kerja (Renja) SKPD untuk jangka

waktu 1 (satu) tahun yang mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah.

Penyusunan RKPD diselesaikan paling lambat akhir bulan mei sebelum

tahun anggaran berkenaan dan ditetapkan dengan peraturan kepala

daerah.

b. Penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan rancangan

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) oleh Ketua Tim

Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kepada kepala daerah.

Penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS menurut


(31)

Dalam menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAS, kepala

daerah dibantu oleh TAPD yang dipimpin oleh sekretaris daerah.

Rancangan KUA dan rancangan PPAS yang telah disusun disampaikan

oleh sekretaris daerah selaku ketua TAPD kepada kepala daerah, paling

lambat pada minggu pertama bulan Juni.

c. Penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan rancangan

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) oleh kepala daerah

kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS oleh kepala daerah

kepada DPRD menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 87 sebagai

berikut:

Rancangan KUA dan rancangan PPAS disampaikan kepala daerah

kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni tahun anggaran

berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan rancangan

APBD tahun anggaran berikutnya. Pembahasan dilakukan oleh TAPD

bersama Badan Anggaran DPRD. Rancangan KUA dan rancangan PPAS

yang telah dibahas selanjutnya disepakati menjadi KUA dan PPAS paling

lambat akhir bulan Juli tahun anggaran berjalan.

d. Kesepakatan antara kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) atas penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA)


(32)

Kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD atas rancangan KUA dan

rancangan PPAS menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 88

sebagai berikut:

Rancangan KUA dan rancangan PPAS yang telah disepakati

kemudian dituangkan ke dalam Nota Kesepakatan yang ditandatangani

bersama antara kepala daerah dengan pimpinan DPRD dalam waktu

bersamaan.

e. Penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) perihal Pedoman

penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

(RKA-SKPD).

Penerbitan SE KDH perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD menurut

Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 89 sebagai berikut:

Berdasarkan Nota Kesepakatan, TAPD menyiapkan rancangan

Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) tentang pedoman penyusunan

RKA-SKPD sebagai acuan kepala SKPD dalam menyusun RKA-SKPD.

SE KDH perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD diterbitkan paling

lambat awal bulan agustus tahun anggaran berjalan.

f. Penyusunan dan pembahasan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah (RKA-SKPD) serta penyusunan rancangan Peraturan


(33)

Penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD serta penyusunan rancangan

Perda tentang APBD menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal

90,91,92,94 dan 100 sebagai berikut:

Berdasarkan pedoman penyusunan RKA-SKPD, kepala SKPD

menyusun RKA-SKPD. RKA-SKPD disusun dengan menggunakan

pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah daerah,

penganggaran terpadu dan penganggaran berdasarkan prestasi kerja.

Pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah dilaksanakan dengan

menyusun prakiraan maju. Prakiraan maju berisi perkiraan kebutuhan

anggaran untuk program dan kegiatan yang direncanakan dalam tahun

anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan. Pendekatan

penganggaran terpadu dilakukan dengan memadukan seluruh proses

perencanaan dan penganggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan di

lingkungan SKPD untuk menghasilkan dokumen rencana kerja dan

anggaran. Pendekatan penganggaran berdasarkan prestasi kerja dilakukan

dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran

yang diharapkan dari kegiatan dan hasil serta manfaat yang diharapkan

termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.

RKA-SKPD memuat rencana pendapatan, rencana belanja untuk

masing-masing program dan kegiatan, serta rencana pembiayaan untuk

tahun yang direncanakan dirinci sampai dengan rincian objek pendapatan,


(34)

RKA-SKPD juga memuat informasi tentang urusan pemerintahan daerah,

organisasi, standar biaya, prestasi kerja yang akan dicapai dari program

dan kegiatan.

RKA-SKPD yang telah disusun oleh SKPD disampaikan kepada

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) untuk dibahas lebih lanjut

oleh TAPD. Pembahasan oleh TAPD dilakukan evaluasi untuk di telaah.

RKA-SKPD yang telah di telaah dan disempurnakan oleh kepala

SKPD disampaikan kepada PPKD kembali sebagai bahan penyusunan

rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan rancangan Peraturan

Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD.

g. Penyampaian rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD kepada

DPRD.

Penyampaian rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD menurut

Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 103 dan 104 sebagai berikut:

Rancangan Perda tentang APBD yang telah disusun oleh Pejabat

Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) disampaikan kepada kepala daerah.

Rancangan Perda tentang APBD sebelum disampaikan kepada DPRD

disosialisasikan kepada masyarakat. Sosialisasi rancangan Perda tentang

APBD bersifat memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban

pemerintah daerah serta masyarakat dalam pelaksanaan APBD tahun


(35)

APBD dilaksanakan oleh sekretaris daerah selaku koordinator

pengelolaan keuangan daerah.

h. Pengambilan persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah

Pengambilan persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah menurut

Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 105 sebagai berikut:

Persetujuan bersama antara kepala daerah dan DPRD terhadap

rancangan Perda tentang APBD ditandatangani oleh kepala daerah dan

pimpinan DPRD paling lama 1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran

berakhir. Atas dasar persetujuan bersama, kepala daerah menyiapkan

rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD.

i. Menyampaikan rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD dan

rancangan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) tentang Penjabaran APBD

kepada gubernur untuk dievaluasi

Menyampaikan rancangan Perda tentang APBD dan rancangan Perkada

tentang Penjabaran APBD kepada gubernur untuk dievaluasi menurut

Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 110 dan 111 sebagai berikut:

Rancangan Peraturan Daerah kabupaten/kota tentang APBD yang

telah disetujui bersama DPRD dan rancangan Peraturan Bupati/Walikota

tentang Penjabaran APBD sebelum ditetapkan oleh bupati/walikota

disampaikan kepada gubernur untuk dievaluasi.

j. Hasil evaluasi rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD dan


(36)

Hasil evaluasi rancangan Perda tentang APBD dan rancangan Perkada

tentang Penjabaran APBD menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal

111 sebagai berikut:

Hasil evaluasi dituangkan dalam keputusan gubernur dan

disampaikan kepada bupati/walikota. Apabila gubernur menetapkan

pernyataan hasil evaluasi atas rancangan Perda tentang APBD dan

rancangan Perkada tentang Penjabaran APBD sudah sesuai dengan

kepentingan umum dan peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi,

bupati/walikota menetapkan rancangan dimaksud menjadi Peraturan

Daerah dan Peraturan Bupati/Walikota.

k. Penetapan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD dan Peraturan Kepala

Daerah (Perkada) tentang Penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi.

Penetapan Perda tentang APBD dan Perkada tentang Penjabaran APBD

sesuai dengan hasil evaluasi menurut Permendagri No.13 tahun 2006

pasal 116 sebagai berikut:

Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan rancangan

Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD yang telah dievaluasi

ditetapkan oleh kepala daerah menjadi Peraturan Daerah tentang APBD

dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD. Penetapan

rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah

tentang Penjabaran APBD dilakukan paling lambat tanggal 31 Desember


(37)

19 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus pada

Kecamatan Pengasih, Kulon Progo dengan mengumpulkan data dan informasi

yang dibutuhkan dalam metode penelitian lapangan. Penelitian ini dipusatkan

pengevaluasian prosedur penyusunan pada anggaran tahun 2014 dengan

berpedoman Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sehingga

kesimpulan dari hasil penelitian hanya bermanfaat bagi Kecamatan Pengasih,

Kulon Progo.

B. Tempat dan Waktu Peneltian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Pengasih, Kulon Progo.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan bulan Mei 2015 – Juni 2015.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang bertindak sebagai pemberi


(38)

menjadi subjek penelitian adalah Kepala Kecamatan, Sekretaris Camat,

Kassubbag Keuangan dan Kasubbag Umum Kecamatan Pengasih.

Objek penelitian yang diteliti adalah informasi prosedur penyusunan

pada anggaran dan data prosedur penyusunan anggaran di Kecamatan

Pengasih tahun anggaran 2014, Surat Edaran (SE), Peraturan Daerah,

Peraturan Bupati dan dokumen lainnya mengenai aktivitas anggaran dan

pelaksanaanya.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara

langsung dengan pihak-pihak terkait untuk memperoleh informasi

mengenai yang diteliti.

2. Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen

berkaitan dengan proses penyusunan anggaran tahun periode 2014 serta

dokumen lainya yang berkaiatan tentang prosedur penyusunan anggaran,

selain itu data mengenai gambaran Kecamatan Pengasih.

E. Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data


(39)

bendahara/keuangan, bidang administrasi, sekretaris kecamatan serta

pihak-pihak lainya yang berhubungan. Data sekunder diperoleh dari pengumpulan

data dokumen Surat Edaran (SE), Peraturan Daerah, Peraturan Bupati serta

sejarah singkat kecamatan, struktur organisasi dan lainya yang dimiliki

kecamatan diperoleh dari berbagai literature atau sumber kepustakaan yang

dianggap relevan dengan penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data menggunakan metode komparasi yakni membandingkan

tahapan prosedur penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih dan

tahapan prosedur penyusunan anggaran menurut Peraturan Menteri Dalam

Negeri (Permendagri) yang berlaku No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah. Penelitian komparasi akan dapat menemukan

temuan-temuan tentang tahapan prosedur penyusunan anggaran, tentang

proses, tentang kerja, dokumen dan lainya. Langkah-langkah teknis analisis

data untuk menjawab rumusan masalah yang digunakan adalah:

1. Membandingkan antara tahapan prosedur penyusunan pada anggaran di

kecamatan dengan tahapan prosedur penyusunan menurut Permendagri

No.13 Tahun 2006. Komponen yang di bandingkan yaitu:

a. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

b. Penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan


(40)

Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kepada kepala

daerah.

c. Penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan

rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) oleh

kepala daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

d. Kesepakatan antara kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) atas penyampaian rancangan Kebijakan Umum

APBD (KUA) dan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran

Sementara (PPAS).

e. Penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) perihal Pedoman

penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

(RKA-SKPD).

f. Penyusunan dan pembahasan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah (RKA-SKPD) serta penyusunan rancangan

Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD.

g. Penyampaian rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD

kepada DPRD.

h. Pengambilan persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah.

i. Menyampaikan rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD

dan rancangan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) tentang Penjabaran


(41)

j. Hasil evaluasi rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD dan

rancangan Perkepala Derah (Perkada) tentang Penjabaran APBD.

k. Penetapan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD dan Peraturan

Kepala Daerah (Perkada) tentang Penjabaran APBD sesuai dengan

hasil evaluasi.

2. Menarik kesimpulan secara umum dengan kriteria apakah prosedur

penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih semua komponen

tahapan prosedur penyusunan sudah mengacu pada Peraturan Menteri


(42)

24 BAB IV

GAMBARAN UMUM INSTANSI

A. Sejarah Singkat Kecamatan Pengasih Kulon Progo

Kecamatan Pengasih merupakan kantor instansi pemerintahan

Kabupaten kulon Progo yang beralamat di Jalan Purbowinoto No.6, Pengasih,

Kulon Progo. Kantor Kecamatan Pengasih tersebut merupakan aset cagar

budaya yang memiliki nilai historis karena Kecamatan Pengasih menempati

bekas perkantoran Ibukota Kabupaten Kulonprogo dahulunya. Dalam

perkembangangan pemerintahan di kabupaten tersebut terdapat Kebijakan

otonomi daerah dalam Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, implementasi kebijakan tersebut menyangkut

kedudukan, tugas pokok dan fungsi kecamatan, sehingga terjadi perubahan

status kecamatan menjadi perangkat daerah dalam kerangka asas

desentralisasi dan dipimpin oleh camat. Sebagai perangkat daerah, camat

dalam menjalankan tugasnya mendapat pelimpahan kewenangan dari dan

bertanggung jawab kepada bupati/wali kota serta kecamatan mendapatkan

pelimpahan kewenangan yang bermakna urusan pelayanan masyarakat. Selain

itu kecamatan juga mengemban penyelenggaraan tugas-tugas umum


(43)

B. Letak dan Lokasi Kecamatan Pengasih

Secara geografis Kecamatan Pengasih terletak di tengah-tengah

Kabupaten Kulon Progo, yaitu di Jalan Purbowinoto No.6, Pengasih. Dengan

luas wilayah 61.644,6850 Ha, sebagian berupa perbukitan, ketinggian pusat

pemerintahan 18 m diatas permukaan laut, suhu maksimum 37 derajat Celcius

dan minimum 33 derajat Celcius.

Batas-batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Girimulyo dan Nanggulan

2. Sebelah Timur : Kecamatan Sentolo

3. Sebelah Barat : Kecamatan Kokap dan Temon

4. Sebelah Selatan : Kecamatan Wates dan Panjatan

Kecamatan Pengasih terdiri dari 7 desa yaitu : Desa Tawangsari, Desa

Karangsari, Desa Kedungsari, Desa Margosari, Desa Pengasih, Desa

Sendangsari, dan Desa Sidomulyo. Jumlah pedukuhan ada 78 pedukuhan.

C. Visi dan Misi Kecamatan Pengasih

1. Visi Kecamatan Pengasih

Berdasarkan kondisi masyarakat Kecamatan Pengasih saat ini,

permasalahan dan yang di hadapi di masa depan, serta dengan

memperhitungkan faktor strategis dan potensi yang di miliki masyarakat,

pemangku kepentingan serta pemerintah maka Visi SKPD Kecamatan


(44)

"PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA, PROFESIONAL DAN RESPONSIF MENUJU GOOD GOVERNANCE PADA KANTOR KECAMATAN PENGASIH"

2. Misi Kecamatan Pengasih

a. Meningkatkan pelayanan yang prima kepada masyarakat

b. Mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan desa

c. Melaksanakan penerapan dan penegakan peraturan

perundang-undanga

d. Menerapkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan dan

berwibawa

e. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat

D. Tujuan dan Sasaran Kecamatan Pengasih

1. Tujuan Kecamatan Pengasih

Berdasarkan visi dan misi tersebut maka tujuan yang akan dicapai

adalah sebagai berikut :

a. Mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan, berwibawa

yang ditunjukkan dengan meningkatnya kinerja pemerintahan dan

kualitas aparatur.

b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan

yang mampu mengidentifikasi potensi yang dimiliki dan masalah yang

dihadapi, dan serta mampu membangun dirinya sendiri dan


(45)

Cara-cara yang ditempuh Kecamatan Pengasih untuk mewujudkan

tujuan yang akan dicapai dengan strategi sebagai berikut :

a. Pendidikan dan latihan

b. Studi banding

c. Pembinaan SDM

d. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan desa

Arah yang di ambil untuk mencapai tujuan antara lain :

a. Penempatan aparat sesuai keahliannya

b. Pemberian kesempatan belajar

c. Studi banding

d. Pembinaan aparat kecamatan secara berkala

e. Peningkatan sarana dan prasarana kerja

f. Peningkatan kesejahteraan aparat

g. Pembinaan pemerintahan desa secara berkala 2. Sasaran Kecamatan Pengasih

Sasaran yang ingin dicapai Kantor Kecamatan Pengasih adalah :

a. Terwujudnya peningkatan kinerja pemerintahan dan kualitas aparatur

pemerintah dan desa sesuai dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang

baik, bersih, transparan, berwibawa untuk menyelenggarakan publik


(46)

b. Terwujudnya peningkatan pemberdayaan masyarakat dan desa dalam

mengelola potensi dan tantangan yang dihadapi.

E. Struktur Organisasi Kecamatan Pengasih

Struktur Organisasi Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo

Gambar 4.1: Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Pengasih, Kulon Progo (Sumber: Kecamatan Pengasih)

Camat

Kelompok Jabatan Fungsional

Sekretaris Kecamatan

Kepala Sub Bag Keuangan Kepala

Sub Bag Umum

Seksi Kesejahte

raan Sosial

Seksi Perekono mian dan Pembangu

nan

Seksi Pemerin

tahan

Seksi Dikbud pora

Seksi Ketentraman

dan Ketertiban

Umum

Kelurahan Desa


(47)

F. Tugas dan Fungsi dari Struktur Organisasi Kecamatan Pengasih

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2008 tentang

Kecamatan, kedudukan Kecamatan adalah sebagai perangkat daerah

kabupaten/kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai

wilayah kerja tertentu yang dipimpin oleh Camat dan bertanggung jawab

kepada bupati/walikota melalui sekretaris daerah. Camat menyelenggarakan

tugas umum pemerintahan meliputi :

1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan di tingkat Kecamatan;

6. Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan/atau Kelurahan;

7. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Desa atau


(48)

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 6

Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan,

dalam rangka pelaksanaan tugas dan kewenangan kecamatan, Camat dibantu

oleh Perangkat Kecamatan yang terdiri dari Sekretariat, Seksi-seksi dan

kelompok-kelompok jabatan fungsional tertentu yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Camat. Sekretariat dipimpin oleh seorang

Sekretaris, Seksi-seksi terdiri dari Seksi Pemerintahan, Seksi Ketentraman dan

Ketertiban Umum, Seksi Perekonomian dan Pembangunan, Seksi Pendidikan

Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga serta Seksi Kesejahteraan Sosial.

Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu dikoordinir oleh seorang Tenaga

Fungsional Tertentu senior.

Tugas-tugas dari masing-masing Perangkat Kecamatan lebih rinci

diatur diatur dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 102 Tahun 2008

tentang uraian tugas pada unsur organisasi terendah Kecamatan. Uraian tugas

masing-masing seksi adalah sebagai berikut :

1. Sekretariat

a. Melaksanakan Urusan Umum;

b. Melaksanakan kegiatan keuangan;

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Camat berkaitan dengan


(49)

Sub Bagian Umum tugasnya meliputi :

a. Menyusun program kerja Sekretariat dan Kecamatan;

b. Menyusun dan mengendalikan program kerja kecamatan ;

c. Melaksanakan koordinasi di bidang ketatausahaan dengan instansi

Vertikal, Lembaga Non Pemerintah, Pemerintah Desa dan Perangkat

Daerah;

d. Menyelenggarakan urusan rumah tangga.

e. Menyiapkan bahan penyusunan stratejik kecamatan

f. Menyiapkan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP)

g. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, kearsipan kepustakaan,

penyajian data, dokumentasi, dan informasi

h. Melaksanakan fungsi kehumasan kecamatan

i. Menginventarisasi dan mengatur penggunaan, pemeliharaan dan

pengurusan barang inventaris

j. Melaksanakan perencanaan, pengadaan, pemeliharaan dan usul

penghapusan sarana dan prasarana kecamatan

k. Menyusun laporan pengeloaan barang

l. Melaksanakan penerimaan, pengiriman dan pengamanan berita sandi

dan telekomunikasi

m. Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia bidang


(50)

n. Melaksanakan pengelolaan bahan bakar dan pelumas

o. Melaksanakan administrasi dan menyiapkan sarana perjalanan dinas

p. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian kecamatan dan sekretaris

desa

q. Melaksanakan pengelolaan presensi pegawai

r. Melaksanakan pembinaan/pengelolaan tata usaha kepegawaian yang

meliputi pembuatan daftar nominatife pegawai, file kepegawaian,

Daftar Penilaian Pekerjaan (DP3), Daftar Urut Kepangkatan (DUK),

buku-buku penjagaan seperti : kenaikan pangkat, kenaikan berkala,

pensiun, kartu hukuman disiplin dan lain-lain

s. Menyiapkan usulan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi

Pegawai Negeri Sipil (PNS), kenaikan pangkat, penempatan dalam

jabatan, mutasi, cuti, bebas tugas, pensiun, perubahan gaji dan

hukuman disiplin

t. Memproses cuti tahunan, cuti hamil, cuti bersalin, cuti alasan

penting, cuti diluar tanggung jawab negara dan cuti sakit bagi PNS di

kecamatan

u. Menyiapkan bahan pembinaan disiplin pegawai

v. Memproses penerbitan kenaikan gaji berkala bagi PNS Kecamatan

w. Menyiapkan bahan penjatuhan disiplin tingkat ringan bagi PNS di


(51)

x. Menyiapkan bahan pengusulan kesejahteraan pegawai yang meliputi

pemberian tanda jasa, Tabungan Asuransi Pensiun (Taspen),

Asuransi Kesehatan (Askes), Tabungan Perumahan (Taperum), Kartu

Pegawai (Karpeg), Kartu Isteri/Kartu Suami (Karis/Karsu), serta hal

lain yang berhubungan dengan kesejahteraan pegawai

y. Mengusulkan kursus, tugas belajar pendidikan dan pelatihan, dan

lainlain yamg berhubungan dengan peningkatan mutu serta

kemampuan pegawai;

z. Mengusulkan rencana kebutuhan pegawai

aa. Memberikan rekomendasi penempatan dan pemindahan PNSD

dilingkup kecamatan

Sub Bagian Keuangan tugasnya meliputi :

a. Menyusun program kerja Sub Bagian

b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan memproses

Dokumen Pelaksaan Anggaran (DPA)serta Dokumen Pelaksanaan

Perubahan Anggaran (DPPA)

c. Menyelenggarakan verifikasi surat pertanggungjawaban (SPJ) dari

Kuasa Pengguna Anggaran

d. Melaksanakan pembukuan penerimaan dan pengeluaran gaji pegawai

e. Membantu meneliti surat permintaan pembayaran langsung (SPP-LS)


(52)

pengeluaran yang diketahui/disetujui oleh Pejabat Pelaksana Teknis

Kegiatan (PPTK)

f. Membantu meneliti kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran Uang

Persediaan (SPP-UP), Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang

Persediaan (SPP-GU), Surat Permintaan Tambahan Uang Persediaan

(SPP-TU) dan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS),

gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diajukan

bendahara pengeluaran

g. Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan kecamatan

h. Mengkoordinasikan bendahara pengeluaran dalam mengelola

administrasi keuangan.

i. Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan anggaran/

Keuangan Kecamatan

j. Melaksanakan fasilitasi, optimalisasi Pemungutan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB)

k. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian

2. Seksi Pemerintahan

Seksi Pemerintahan mempunyai tugas menyelenggarakan, memfasilitasi,

dan melaksanakan pembinaan pemerintahan umum, pemerintahan desa,

administrasi kependudukan, pertanahan dan melaksanakan kegiatan di


(53)

3. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas

menyelenggarakan, memfasilitasi dan melaksanakan pembinaan

keamanan dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat.

4. Seksi Perekonomian dan Pembangunan

Seksi Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas

menyelenggarakan, memfasilitasi dan melaksanakan pembinaan,

pembangunan, sarana dan prasarana fisik pertanian dan kelautan,

perekonomian dan lingkungan hidup.

5. Seksi Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga

Seksi Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga mempunyai tugas

menyelenggarakan, memfasilitasi, dan melaksanakan pembinaan

pendidikan, kebudayaan, kepariwisataan, generasi muda dan olahraga.

6. Seksi Kesejahteraan Sosial

Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan

memfasilitasi, dan melaksanakan pembinaan bidang kesehatan, keluarga

berencana, ketenagakerjaan, sosial, dan pemberdayaan perempuan serta


(54)

36 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Pengasih adalah untuk

menilai apakah prosedur penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih

tersebut secara keseluruhan sudah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam

Negeri (Permendagri) No.13 Tahun 2006 yang berlaku di Indonesia.

Data prosedur penyusunan pada anggaran yang diperoleh dari

Kecamatan Pengasih adalah melalui wawancara kepada pihak Kecamatan

Pengasih. Wawancara dilakukan dengan mempersiapkan

pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu, setelah pertanyaan-pertanyaan siap selanjutnya penulis

melakukan wawancara kepada sekretaris camat sebagai bagian dari Tim

Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Kassubbag Keuangan dan

Kasubbag Umum Kecamatan Pengasih sebagai penyusun Rencana Kerja

Anggaran (RKA) Kecamatan Pengasih. Setelah diperoleh data prosedur

penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih selanjutnya penulis

melakukan pengujian data dengan mengkomparasikan prosedur penyusunan

pada anggaran di Kecamatan Pengasih dengan prosedur penyusunan anggaran

berdasarkan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku.

Prosedur penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih mengacu

pada Rencana Strategi (Renstra) yang berisikan rencana pembangunan jangka


(55)

pendek untuk 1 tahun. Dalam prosedur penyusunan pada anggaran di

Kecamatan Pengasih, prosedur yang dilakukan merupakan bagian dalam

prosedur penyusunan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sehingga nantinya anggaran

Kecamatan Pengasih bersama anggaran Satuan Kerja Perangkat daerah

(SKPD) lainya diproses hingga disahkan dalam bentuk APBD Kabupaten

Kulon Progo.

Gambar 5.1: Alur proses penyusunan anggaran Kecamatan Pengasih Sumber : Kecamatan Pengasih

B. Analisis Data

Untuk menyelesaikan rumusan masalah terkait prosedur penyusunan

anggaran Kecamatan Pengasih, penulis akan membandingkan prosedur


(56)

Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku. Langkah-langkah yang

dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Membandingkan tahapan prosedur penyusunan pada anggaran di

Kecamatan Pengasih dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

(Permendagri) yang berlaku. Komponen yang di bandingkan :

a. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Perbandingan penyusunan RKPD oleh pemerintahan daerah

dan Kecamatan Pengasih dengan ketentuan berdasarkan Peraturan

Menteri Dalam Negeri yang berlaku dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.1: Perbandingan penyusunan RKPD oleh pemerintahan daerah dan kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku.

Tahapan Penyusunan anggaran di

Kecamatan Pengasih Penyusunan anggaran berdasarkan Permendagri Temuan Penyusun -an RKPD Camat menyusun Rencana Strategi (Renstra SKPD) sesuai dengan tugas dan fungsi Kecamatan Pengasih, dan berpedoman kepada RPJMD. Selanjutnya Kecamatan Pengasih menjabarkan Renstra Kecamatan tersebut menjadi rancangan awal Rencana Kerja (Renja). Selanjutnya Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah (Bappeda) menyiapkan Pemerintah daerah menyusun RKPD yang merupakan penjabaran dari RPJMD dengan menggunakan bahan dari Renja SKPD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang mengacu kepada Rencana Kerja Terdapat kesesuaian prosedur yang dilakukan yaitu Bappeda menyiapkan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran dari RPJMD dengan menggunakan bahan dari


(57)

Tabel 5.1: Perbandingan penyusunan RKPD oleh Pemerintahan Daerah dan dilakukan Kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku. (Lanjutan)

Tahapan Penyusunan anggaran di

Kecamatan Pengasih Penyusunan anggaran berdasarkan Permendagri Temuan Penyusun -an RKPD

rancangan awal Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran dari RPJMD dengan menggunakan bahan dari rancangan awal Renja SKPD yang berada di Kabupaten Kulon Progo.

Selanjutnya dilakukakan Musyawarah rencana pembangunan

(Musrenbang) tingkat desa, kecamatan, forum SKPD dan Musrembang Kabupaten, hingga akhirnya menjadi rancangan akhir RKPD. Selanjutnya RKPD ini di acu oleh Kecamatan Pengasih untuk menyusun Renja kecamatan dan RKPD ditetapkan dengan Peraturan Bupati No.15 Tahun 2013 tanggal 13 mei 2013 tentang RKPD Tahun Anggaran 2014

Pemerintah. Penyusunan RKPD diselesaikan paling lambat akhir bulan Mei sebelum tahun anggaran berkenaan dan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah. rancangan awal Renja SKPD, selanjutnya dilakukan musrenbang pada tiap tingkatan pemerintahan yang akhirnya menjadi RKPD dan di acu kecamatan serta ditetapkan sebelum akhir bulan.

Dari penyusunan RKPD poin a di kecamatan telah mengacu

dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku,


(58)

menggunakan bahan dari Renja SKPD dan ditetapkan dengan

Peraturan Bupati No.15 Tahun 2013 pada tanggal 13 Mei 2013

sebelum akhir mei.

b. Penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) oleh Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kepada kepala daerah.

Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan rancangan

PPAS menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan

Menteri Dalam Negeri yang berlaku dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2: Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku. Tahapan Penyusunan anggaran di Kecamatan Pengasih Penyusunan anggaran berdasarkan Permendagri Temuan Penyampai-an rancangan KUA dan rancangan PPAS oleh Ketua TAPD kepada kepala daerah Camat menyerahkan Rencana Kerja (Renja) ke Bappeda. Selanjutnya Bappeda melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) mengevaluasi untuk memeriksa apakah Renja Kecamatan Pengasih dan Renja SKPD sudah Dalam menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAS, kepala daerah dibantu oleh TAPD yang dipimpin oleh sekretaris daerah. Rancangan KUA dan rancangan PPAS Terdapat ketidaksesuaian dalam prosedur yang dilakukan yaitu penyampaian rancangan KUA dan PPAS hanya dilakukan prosedur penyampaian rancangan KUA saja, hal ini


(59)

Tabel 5.2: Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS menurut Kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku. (Lanjutan)

Tahapan Penyusunan anggaran di

Kecamatan Pengasih Penyusunan anggaran berdasarkan Permendagri Temuan Penyampai-an rancangan KUA dan rancangan PPAS oleh Ketua TAPD kepada kepala daerah

mengacu terhadap RKPD. Anggota TAPD terdiri dari perwakilan masing-masing SKPD, Bappeda dan Sekretaris Daerah. Dalam hal ini Sekretaris Kecamatan Pengasih masuk dalam TAPD. Setelah dievaluasi Renja kecamatan bersama Renja SKPD lainnya oleh bupati dibantu TAPD digunakan untuk menyusun

rancangan KUA sebagai pedoman menyusun program dan kegiatan Kecamatan pengasih dan SKPD lainya. Setelah rancangan KUA disusun, sekretaris daerah selaku pimpinan TAPD menyampaikan kepada bupati. Dalam hal ini penulis tidak

mendapatkan data informasi tanggal penyampaian rancangan KUA yang dilakukakan pimpinan TAPD. yang telah disusun disampaikan oleh sekretaris daerah selaku ketua TAPD kepada kepala daerah, paling. lambat pada minggu pertama bulan Juni. dikarenakan nantinya rancangan KUA yang disahkan menjadi KUA kemudian baru dapat dibuat rancangan PPAS. Dari hal ini di temukan ketidaksamaan untuk penyampaian rancangan KUA dan PPAS bersamaan.


(60)

Dari penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS oleh

ketua TAPD kepada kepala daerah poin b belum mengacu dengan

ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku, yakni

rancangan KUA yang merupakan Renja kecamatan bersama Renja

SKPD lainnya yang digunakan untuk menyusun rancangan KUA sebagai

pedoman menyusun program dan kegiatan Kecamatan pengasih dan SKPD

lainya, setelah rancangan KUA selesai di buat kemudian sekretaris

daerah selaku pimpinan TAPD menyampaikan kepada bupati. Belum

mengacu ditemukan karena penyampaian yang dilakukan kepada

bupati hanya rancangan KUA yang berisi program dan kegiatan dari

kecamatan dan SKPD lainya, sedangkan rancangan PPAS yang

merupakan prioritas program yang akan dilaksanakan dan plafon

anggaran tidak disampaikan bersamaan.

c. Penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) oleh kepala daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan rancangan

PPAS oleh kepala daerah kepada DPRD menurut kecamatan dengan

ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku


(61)

Tabel 5.3: Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS oleh kepala daerah kepada DPRD menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku.

Tahapan Penyusunan anggaran di

Kecamatan Pengasih Penyusunan anggaran berdasarkan Permendagri Temuan Penyampai-an rancangan KUA dan rancang-an PPAS oleh kepala daerah kepada DPRD

Setelah di evaluasi Renja kecamatan bersama Renja SKPD lainnya sesuai dengan RKPD selanjutnya di susun menjadi rancangan KUA oleh bupati bersama TAPD selanjutnya diserahkan kepada DPRD Kabupaten Kulon Progo untuk dasar pembahasan rancangan KUA yang dilakukan TAPD dan panitia anggaran DPRD. Setelah dibahas bersama selanjutnya rancangan KUA disepakati bersama menjadi KUA oleh panitia anggaran DPRD. Pemerintah daerah selanjutnya menyusun rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPAS). Rancangan PPAS ini disusun untuk menentukan urusan prioritas program untuk masing-masing urusan dan penyusunan plafon anggaran sementara untuk masing-masing program dan kegiatan untuk kecamatan dan

Rancangan KUA dan rancangan PPAS disampaikan kepala daerah kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni tahun anggaran berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya. Pembahasan dilakukan oleh TAPD bersama Badan Anggaran DPRD. Rancangan KUA dan rancangan PPAS yang telah dibahas selanjutnya disepakati Terdapat ketidaksesuai- an dalam prosedur yang dilakukan yaitu rancangan KUA dan PPAS tidak disampaikan bersamaan hal ini dikarenakan rancangan PPAS dapat di rancang ketika rancangan KUA telah menjadi KUA sehingga penyampaian rancanga KUA terlebih dahulu disampaikan dan di bahas lalu kemudian rancangan PPAS di buat dan

disampaikan kepada DPRD.


(62)

Tabel 5.3: Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS oleh kepala daerah kepada DPRD menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku. (Lanjutan).

Tahapan Penyusunan anggaran di

Kecamatan Pengasih

Penyusunan anggaran berdasarkan Permendagri

Temuan

Penyampai-an

rancangan KUA dan rancang-an PPAS oleh kepala daerah kepada DPRD

SKPD lainnya. Setelah pemerintah daerah

menyusun rancangan PPAS kemudian di sampaikan kepada DPRD untuk di bahas bersama yang selanjutnya disepakati menjadi PPA. Namun penulis mendapat kendala untuk mendapatkan informasi tanggal disepakatinya KUA dan PPA.

menjadi KUA dan PPAS paling lambat akhir bulan Juli tahun anggaran berjalan.

Dari penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS oleh

kepala daerah kepada DPRD poin c belum mengacu dengan ketentuan

Peraturan Menteri dalam Negeri yang berlaku, yakni rancangan KUA

yang telah disusun selanjutnya diserahkan kepada DPRD Kabupaten

Kulon Progo untuk dasar pembahasan rancangan KUA yang dilakukan

TAPD dan panitia anggaran DPRD. Rancangan KUA disepakati

menjadi KUA. Dari hal ini ditemukan bahwa penyampaian yang

dilakukan baru tahap penyampaian rancangan KUA dan rancangan

PPAS belum dilakukan karena berdasarkan KUA yang telah


(63)

(PPAS) baru bisa dilakukan dan kemudian di sampaikan kepada

DPRD untuk di bahas bersama yang selanjutnya disepakati menjadi

PPA.

d. Kesepakatan antara kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) atas penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS).

Perbandingan kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD

atas rancangan KUA dan rancangan PPAS menurut kecamatan dengan

ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.4: Perbandingan kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD atas rancangan KUA dan rancangan PPAS menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku.

Tahapan Penyusunan anggaran di Kecamatan Pengasih Penyusunan anggaran berdasarkan Permendagri Temuan Kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD atas rancangan KUA dan rancangan PPAS

Rancangan KUA yang merupakan kebijakan yang di buat

berdasarkan rencana kerja pemerintah dimana di dalamnya termasuk rencana kerja kecamatan dan

rancangan PPAS yang merupakan program dan plafon anggaran kecamatan bersama anggaran SKPD lainya

KUA dan PPAS yang telah disepakati kemudian dituangkan ke dalam Nota Kesepakatan yang ditandatangani bersama antara kepala daerah dengan Terdapat kesesuaian prosedur yang dilakukan yaitu rancangan KUA dan PPAS yang telah dibahas dan disepakati bersama Bupati dan DPRD


(64)

Tabel 5.4: Perbandingan kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD atas rancangan KUA dan rancangan PPAS menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku. (Lanjutan).

Tahapan

Penyusunan anggaran di Kecamatan

Pengasih

Penyusunan anggaran berdasarkan Permendagri

Temuan Kesepakatan

antara kepala daerah dan DPRD atas rancangan KUA dan rancangan PPAS

yang telah disepakati bersama antara bupati dan DPRD tersebut selanjutnya di tuangkan dalam Nota Kesepakatan yang ditandatangani bersama bupati dan DPRD.

pimpinan DPRD dalam waktu

bersamaan.

kemudian ditandatangani menjadi Nota Kesepakatan.

Dari kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD atas

rancangan KUA dan rancangan PPAS poin d telah mengacu dengan

ketentuan Peraturan Menteri dalam Negeri yang berlaku, yakni KUA

dan PPAS yang telah disepakati bersama antara bupati dan DPRD

tersebut kemudian di tuangkan dalam Nota Kesepakatan yang

ditandatangani bersama bupati dan DPRD.

e. Penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) perihal pedoman penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD).

Perbandingan penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah (SE


(65)

dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang

berlaku dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.5: Perbandingan penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku.

Tahapan Penyusunan anggaran di Kecamatan Pengasih Penyusunan anggaran berdasarkan Permendagri Temuan Penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD Berdasarkan Nota Kesepakatan TAPD menyiapkan rancangan Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) tentang pedomanan penyusunan Rencana Kerja Anggaran SKPD (RKA-SKPD) untuk diterbitkan sebagai pedoman Kecamatan Pengasih dalam penyusunan RKA. Penulis tidak mendapatkan Surat Edaran tersebut di karenakan

penyimpanan dokumen yang kurang baik sehingga dokumen tidak dapat di berikan oleh kecamatan. Berdasarkan nota kesepakatan, TAPD menyiapkan rancangan Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD sebagai acuan kepala SKPD dalam menyusun RKA SKPD. Surat edaran kepala daerah perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD diterbitkan paling lambat awal bulan Agustus tahun anggaran berjalan. Terdapat kesesuaian prosedur yang dilakukan yaitu berdasarkan nota kesepakatan TAPD menyiapkan Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) untuk pedoman penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) pada kecamatan dan SKPD lainnya.

Dari penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) perihal

pedoman penyusunan RKA-SKPD poin e telah mengacu dengan

ketentuan Peraturan Menteri dalam Negeri yang berlaku, yakni


(66)

Edaran Kepala Daerah (SE KDH) tentang pedomanan penyusunana

Rencana Kerja Anggaran SKPD (RKA-SKPD) untuk diterbitkan

sebagai pedoman Kecamatan Pengasih dalam penyusunan RKA

kecamatan.

f. Penyusunan dan pembahasan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) serta penyusunan rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD.

Perbandingan penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan

rancangan Perda tentang APBD menurut kecamatan dengan ketentuan

berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.6: Perbandingan penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan rancangan Perda tentang APBD menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku.

Tahapan Penyusunan anggaran di Kecamatan Pengasih Penyusunan anggaran berdasarkan Permendagri Temuan Penyusun

-an dan pembahas an RKA-SKPD dan rancangan Perda tentang APBD Setelah menerima Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) tentang pedoman penyusunan RKA, Kecamatan Pengasih mulai menyusun RKA. RKA memuat

dokumen-dokumen perencanaan dan anggaran kecamatan yang dibuat rinci mulai dari seluruh anggaran termasuk program- Berdasarkan pedoman penyusunan RKA-SKPD, kepala SKPD menyusun SKPD. RKA-SKPD disusun dengan menggunakan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah Terdapat kesesuaian prosedur yang dilakukan yaitu RKA-SKPD disusun dengan menggunakan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah daerah, penganggaran


(67)

Tabel 5.6: Perbandingan penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan rancangan Perda tentang APBD menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku. (Lanjutan).

Tahapan Penyusunan anggaran di Kecamatan Pengasih Penyusunan anggaran berdasarkan Permendagri Temuan Penyusun

-an dan pembahas an RKA-SKPD dan rancangan Perda tentang APBD

program kerja, rincian pengeluaran untuk masing-masing jenis belanja serta jumlah total kegiatan yang akan dilaksanakan. Sebagai pengguna anggaran, Kecamatan Pengasih menyusun RKA-SKPD dengan menggunakan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah daerah dengan menyusun perkiraan maju yang memperkirakan kebutuhan anggaran program dan kegiatan yang direncanakan dalam tahun berikutnya (Tahun n+1) dari tahun yang direncanakan (Tahun n). sebagai contoh Kecamatan Pengasih pada tahun anggaran 2014 merencanakan pembangunan gedung serbaguna maka disamping

mencantumkan jumlah anggaran tahun 2014 juga mencantumkan jumlah anggaran 2015 dengan perbedaan anggaran 2015 secara global dan anggaran

daerah, penganggaran terpadu dan penganggaran berdasarkan prestasi kerja. Pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah dilaksanakan dengan menyusun prakiraan maju.Prakiraan maju berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan yang direncanakan dalam tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan. Pendekatan penganggaran terpadu dilakukan dengan memadukan seluruh proses perencanaan dan penganggaran pendapatan, belanja, dan terpadu dan penganggaran berdasarkan prestasi kerja. Pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah dilaksanakan dengan menyusun prakiraan maju. Pendekatan penganggaran terpadu dilakukan dengan memadukan seluruh proses perencanaan dan penganggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan di lingkungan SKPD untuk menghasilkan dokumen rencana kerja dan anggaran. Pendekatan penganggaran berdasarkan prestasi kerja dilakukan dengan


(68)

Tabel 5.6: Perbandingan penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan rancangan Perda tentang APBD menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku. (Lanjutan).

Tahapan Penyusunan anggaran di Kecamatan Pengasih Penyusunan anggaran berdasarkan Permendagri Temuan Penyusun

-an dan pembahas an RKA-SKPD dan rancangan Perda tentang APBD

2014 dibuat sampai rincian obyek. Pendekatan penggangaran terpadu dilakukan oleh Kecamatan Pengasih dengan memadukan seluruh proses perencanaan dan penggangaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan dilingkungan Kecamatan Pengasih untuk menghasilkan dokumen RKA, selain itu Kecamatan

Pengasih memerhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran yang di harapkan dari kegiatan dan hasil serta manfaat yang diharapkan termasuk efisien dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut. Pada RKA Kecamatan Pengasih yang memuat rencana pendapatan, rencana belanja untuk masing-masing program dan kegiatan, rencana pembiayaan serta perkiraan maju untuk tahun berikutnya yang

pembiayaan di lingkungan SKPD untuk menghasilkan dokumen rencana kerja dan anggaran. Pendekatan penganggaran berdasarkan prestasi kerja dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran yang diharapkan dari kegiatan dan hasil serta manfaat yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut. RKA-SKPD memuat rencana pendapatan, rencana belanja untuk masing-masing program dan kegiatan, serta rencana pembiayaan untuk tahun yang direncanakan dirinci sampai memperhatikan keterkaitan antara pendaan dengan keluaran yang di harapkan dari kegiatan dan hasil serta manfaat yang diharapkan termasuk efisien dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut. RKA Kecamatan Pengasih memuat rencana pendapatan, rencana belanja untuk masing-masing program dan kegiatan, serta rencana pembiayaan untuk tahun yang direncanakan dirinci sampai dengan rincian objek pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta prakiraan maju untuk


(69)

Tabel 5.6: Perbandingan penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan rancangan Perda tentang APBD menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku. (Lanjutan).

Tahapan Penyusunan anggaran di Kecamatan Pengasih Penyusunan anggaran berdasarkan Permendagri Temuan Penyusun

-an dan pembahas an RKA-SKPD dan rancangan Perda tentang APBD terinci, Kecamatan Pengasih juga memuat informasi urusan pemerintahan daerah yang memuat bidang urusan pemerintahan yang dikelola sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Pengasih sebagai pengguna

anggaran/barang yang akan dilaksanakan dalam tahun yang direncanakan. Selanjutnya

Kecamatan Pengasih memuat prestasi kerja yang hendak dicapai dengan indikator yang telah ditetapkan, tolak ukur kinerja dan target kinerja yang hendak dicapai.

RKA Kecamatan Pengasih yang telah disusun oleh

kecamatan kemudian disampaikan kepada Dinas Pajak dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) untuk selanjutnya akan dibahas oleh TAPD. Pembahasan yang dengan rincian objek pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta prakiraan maju untuk tahun berikutnya. RKA-SKPD juga memuat informasi tentang urusan pemerintahan daerah, organisasi, standar biaya, prestasi kerja yang akan dicapai dari program dan kegiatan.

RKA-SKPD yang telah disusun oleh SKPD

disampaikan kepada PPKD untuk dibahas lebih lanjut oleh TAPD. Pembahasan oleh TAPD dilakukan untuk menelaah RKA-SKPD yang telah disempurnakan oleh kepala SKPD disampaikan kepada PPKD tahun berikutnya. RKA-SKPD juga memuat informasi tentang urusan pemerintahan daerah, organisasi, standar biaya, prestasi kerja yang akan dicapai dari program dan kegiatan. RKA-SKPD yang telah disusun oleh SKPD disampaikan kepada DPDPK selaku PPKD untuk dibahas lebih lanjut oleh TAPD untuk di telaah, setelah ditelaah selanjutnya DPDPK menyusun rancangan Peraturan Daerah tentang APBD.


(70)

Tabel 5.6: Perbandingan penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan rancangan Perda tentang APBD menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku. (Lanjutan).

Tahapan Penyusunan anggaran di Kecamatan Pengasih Penyusunan anggaran berdasarkan Permendagri Temuan Penyusun

-an dan pembahas an RKA-SKPD dan rancangan Perda tentang APBD dilakukakan TAPD untuk menelaah kesesuaian anatara RKA Kecamatan Pengasih dengan KUA dan PPA. Setelah ditelaah dan sesuai, selanjutnya DPDPK menyusun rancangan Peraturan Daerah tentang APBD. sebagai bahan penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD.

Dari penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan rancangan

Perda tentang APBD poin f telah mengacu dengan ketentuan Peraturan

Menteri Dalam Negeri yang berlaku, yakni kecamatan menyusun

RKA-SKPD, dimana RKA-SKPD disusun dengan menggunakan

pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah daerah,

penganggaran terpadu dan penganggaran berdasarkan prestasi kerja.

Pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah

dilaksanakan dengan menyusun prakiraan maju. Pendekatan

penganggaran terpadu dilakukan dengan memadukan seluruh proses

perencanaan dan penganggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan

di lingkungan SKPD untuk menghasilkan dokumen rencana kerja dan


(71)

dilakukan dengan memerhatikan keterkaitan antara pendaan dengan

keluaran yang di harapkan dari kegiatan dan hasil serta manfaat yang

diharapkan termasuk efisien dalam pencapaian hasil dan keluaran

tersebut.

RKA Kecamatan Pengasih memuat rencana pendapatan,

rencana belanja untuk masing-masing program dan kegiatan, serta

rencana pembiayaan untuk tahun yang direncanakan dirinci sampai

dengan rincian objek pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta

prakiraan maju untuk tahun berikutnya. RKA-SKPD juga memuat

informasi tentang urusan pemerintahan daerah, organisasi, standar

biaya, prestasi kerja yang akan dicapai dari program dan kegiatan.

RKA-SKPD yang telah disusun oleh SKPD disampaikan

kepada Dinas Pajak dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) selaku

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) untuk dibahas lebih

lanjut oleh TAPD untuk di telaah, setelah ditelaah selanjutnya DPDPK

menyusun rancangan Peraturan Daerah tentang APBD.

g. Penyampaian rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD kepada DPRD.

Perbandingan penyampaian rancangan Perda tentang APBD

kepada DPRD oleh pemerintahan daerah menurut Kecamatan

Pengasih dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam


(1)

pada Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku sehingga dapat sesuai

secara keseluruhan dengan pedomannya tersebut.

2. Kecamatan Pengasih dapat memperbaiki penyimpanan dokumen untuk

penataan dalam mengarsipkan dokumen-dokumen agar ketika dibutukan

kembali dokumen tersebut lebih mudah di cari dan terarsip dengan baik.

3. Untuk peneliti selanjutnya agar terlebih dahulu memastikan data yang

akan digunakan dapat diperoleh secara keseluruhan dan rentang waktu

data yang diinginkan tidak terlalu jauh ketika melakukan penelitian

sehingga data dapat dilakukan analisis secara tajam dan akurat.

4. Perlunya peninjauan kembali peraturan Permendagri pada poin b dan poin

c dimana penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS kepada

kepala daerah dan DPRD dapat mempaparkan penyampaian dengan tahap

yang saling berurutan dan sistematis, sehingga rancangan KUA dan

rancangan PPAS dapat menjamin konsistensi dan percepatan pembahasan


(2)

Darise, Nurlan. 2008. Akuntansi Keuangan Daerah. PT.Indeks, Jakarta.

Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Salemba Empat, Yogyakarta.

Munandar, M. 2007. Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengoordinasian Kerja,

Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE UGM, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat , Yogyakarta.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standart Akuntansi Pemerintahan.

Rudianto. 2009. Penganggaran: Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Undang-Undang RI Nomor. 33 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah.


(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR SINGKATAN

1. APBD : Anggatan Pendapatan dan Belanja Daerah 2. Bappeda : Badan Pemerintah Daerah

3. DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 4. DPDPK : Dinas Pajak Dan Pengeloaan Keuangan 5. KDH : Kepala Daerah

6. KUA : Kebijakan Umum APBD 7. PPA : Prioritas dan Plafon Anggaran

8. PPAS : Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara 9. PPKD : Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah 10.Raperda APBD : Rancangan Peraturan Daerah APBD

11.RAPBD : Rancangan Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah 12.Renja : Rencana Kerja

13.Renstra : Rencana Strategis

14.RKA-SKPD : Rencana Kerja dan Anggaran SKPD 15.RKP : Rencana Kerja Pemerintah

16.RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah

17.RPJPD : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 18.RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 19.Permendagri : Peraturan Menteri Dalam Negeri

20.SE KDH : Surat Edaran Kepala Daerah 21.SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah 22.TAPD : Tim Anggaran Pemerintah Daerah