Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akuntansi keuangan pemerintah daerah di Indonesia merupakan salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik yang mendapatkan perhatian besar dari berbagai pihak, hal tersebut disebabkan oleh adanya kebijakan baru dari pemerintah Republik I ndonesia yang “mereformasikan” berbagai hal. Salah satu reformasi yang dilakukan tentang pengelolaan keuangan daerah mengenai perlunya dilakukan otonomi daerah. Otonomi daerah adalah wewenang yang dimiliki daerah otonom untuk mengatur dan mengurus masyarakat menurut kehendak sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Halim, 2007: 1. Pertimbangan yang mendasari perlunya diselenggarakan otonomi daerah adalah perkembangan kondisi di dalam negeri. Kondisi di dalam negeri mengindikasikan bahwa rakyat menghendaki keterbukaan dan kemandirian desentralisasi. Sejalan dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah maka dilakukan pengelolaan keuangan daerah pada tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah yaitu Kecamatan. Kecamatan yang baik merupakan isu yang mengemuka dalam pengelolaan keuangan daerah dewasa ini sejalan dengan penyelenggaraan otonomi daerah. Atas dasar tekad dan semangat untuk mewujudkan Good Government Governance ini maka beban dan tanggungjawab kecamatan semakin berat serta aparatur yang selalu dituntut oleh masyarakat untuk mewujudkan administrasi negara yang mendukung kelancaran dan keterpaduan dalam pelaksaan tugas dan fungsi untuk penyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat. Dalam pemenuhan atas tuntutan masyarakat tersebut, maka diperlukan pengembangan dan penetapan sistem serta rencana kerja yang cepat, tepat, jelas dan nyata serta dapat dipertanggungjawabkan. Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang di ukur dalam satuan moneter standar, yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program Mulyadi, 2001: 488. Pengembangan dan penerapan sistem serta rencana kerja dapat dilakukan dengan adanya anggaran untuk memenuhi tuntutan masyarakat, namun keterbatasan tersedianya dana yang terbatas dan pemrioritasan dalam pengalokasian dana untuk beberapa program kerja sulit di tentukan, sehingga membuat pengalokasian harus dilakukan secara berhati-hati dan bertanggungjawab agar dana yang terbatas dapat dimanfaatkan secara efektif dan dapat memberi hasil yang baik. Sebagai pemerintah yang memberikan pelayanan bagi masyarakat umum, pengelolaan keuangan melalui anggaran sangat penting dilakukan kecamatan agar anggaran yang ditetapkan untuk membiayai semua kebutuhan program yang dijalankan serta realisasinya dapat sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. Namun apabila terjadi kesalahan dalam prosedur penyusunan anggaran dengan pedomannya, sehingga memungkinkan terjadi kecurangan atau kepentingan pribadi atau kelompok dalam pemanfaatan pengalokasian dana ketika prosedur penyusunan anggaran, hal ini dapat memunculkan awal permasalahan serius pada anggaran serta ketika anggaran akan direalisasikan. Anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen dan kebijakan ekonomi. Sebagai instrument kebijakan ekonomi, anggaran berfungsi mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Dalam upaya meluruskan kembali tujuan dan fungsi anggaran tersebut perlu dilakukan pengaturan secara jelas peran DPRD, pemerintah daerah, dan aparatur negara dalam proses penyusunan dan penetapan anggaran dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai penjabaran aturan pokok yang telah di tetapkan dalam UUD 1945. Dari hal itu evaluasi penyusunan anggaran dapat menjadikan evaluasi serta investigasi ketika mencari sebab dan peran setiap penyusun dari permasalahan anggaran dan pembelajaran menyusun anggaran diperiode berikutnya.

B. Rumusan Masalah