7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengelolaan Keuangan Daerah
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 1 ayat 6,
keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 66
Ayat 1 keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat kepada peraturan perundang-undangan,
efisien, ekonomis,
efektif, transparan
dan bertanggungjawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan, dan manfaat
untuk masyarakat. Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.
B. Akuntansi Keuangan Daerah
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standart Akuntansi Pemerintahan pasal 1, akuntansi adalah proses pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi keuangan dari suatu organisasientitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka
pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan.
Akuntansi keuangan daerah menghasilkan informasi bagi pihak intern dan ekstern pemerintah, sehingga dapat di golongkan sebagai akuntansi
manajemen dan akuntansi keuangan dengan beberapa tujuan akuntansi pemerintahan sebagai berikut Darise, 2008: 28 :
1. Pertanggungjawaban
Tujuan pertanggungjawaban memiliki arti memberikan informasi keuangan lengkap, cermat dan waktu yang tepat, yang berguna bagi pihak
yang bertanggungjawab yang berkaitan dengan operasi unit-unit pemerintahan.
2. Manajerial
Tujuan manajerial berarti bahwa akuntansi pemerintahan harus menyediakan informasi keuangan yang diperlukan untuk perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian anggaran, perumusan kebijakan, dan pengambilan keputusan, serta penilaian kinerja
pemerintah. 3.
Pengawasan Tujuan pengawasan memiliki arti bahwa akuntansi pemerintahan harus
memungkinkan terselenggarannya pemerintahan oleh aparat pengawas fungsional secara efektif dan efisien.
C. Anggaran