Rasio Keuangan Landasan Teori

22 obligasi lebih kecil dari pada suku bunga pasar, obligasi akan dijual dengan suatu diskonto atau potongan harga. Premi atau diskonto merupakan jumlah yang akan menyesuaikan suku bunga ditetapkan dengan suku bunga pasar bagi obligasi bersangkutan. Dengan demikian, suku bunga ditetapkan yang disesuaikan untuk premi atau diskonto atas pembelian obligasi memberikan tingkat pengembalian rate of return yang sebenarnya atas obligasi yang dinekal sebagai hasil atau suku bunga efektif yield or effective interest rate. Penurunan suku bunga pasat sesudah penerbitan obligasi akan mengakibatkan kenaikan nilai pasar obligasi dan sebaliknya, kenaikan suku bunga pasar akan mengakibatkan penurunan nilai pasar obligasi tersbeut. Harga pasar obligasi pada setiap saat dapat ditentukan dengan mendiskontokan nilai jatuh tempo dan setiap pembayaran bunga yang masih harus dilakukan dengan suku bunga efektif untuk hutang yang serupa pada tanggal tersebut. Skousen, 1995:52

2.2.2. Rasio Keuangan

2.2.2.1.Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasilperbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan berarti. Misalnya antara hutang dan modal, antara kas dan total asset, antara harga pokok produksi denga total penjualan, dan sebagainya. Teknik ini sangat lazim digunakan para analisisa keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan 23 analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Rasio keungan itu bisa banayk sekali. Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu denganyang lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita dapat menilai secara cepat hubungan antara pos tadi dan dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga kit adapat memperoleh informasi dan memberikan penilainan Harahap, 2001:297. 2.2.2.2.Keunggulan Rasio Keuangan Menurut Harahap 2001:298, Analisa rasio ini memiliki keunggulan dibandingkan teknik analisa lainnya. Keunggulan tersebut adalah : 1. Rasio merupakan angka-angka atau iktisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. 2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. 3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain. 4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model-model pengambilan keputusan dan model prediksi Z score. 5. Menstandarisir size perusahaan. 24 6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau ”time series. 7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. 2.2.2.3.Keterbatasan Analisa Rasio Disamping keungulan yang dimiliki analisa rasio, teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu pengunaannya agar kita tidak salah dalam penggunaanya agar tidak salah dalam pengunaannya Harahap, 2001:298. Adapun keterbatasan analisa rasio itu adalah : 1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya. 2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik ini seperti : a. Banyak perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan jugment yang dapat dinilai bias atau subyektif . b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan cost bukan harga pasar. c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio. 25 d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda. 3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio. 4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron. 5. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karena jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan. 2.2.2.4.Jenis Rasio Jenis – jenis rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Harahap, 2001:301-311:

2.2.2.4.1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos- posaktiva lancardan hutang lancar. Yang termasuk dalam rasio likuiditas Harahap, 2001:301: 1. Rasio Lancar Rasio ini menunjukkan sejuah mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini 26 dibuat dalam bentuk berapa kali atau dalam bentuk persentasi. Apabila rasio lancar ini 1:1 atau 100 ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada di atas 1 atau di atas 100. Artinya aktiva lancar harus jauh di atas jumlah hutang lancar. Rasio Lnacar = Lancar Hutang Lancar Aktiva 2. Rasio Cepat rasio ini menunjukkan kemmapuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga Acid Test Rasio. Angka rasio ini tidak harus 100 atau 1:1. Quick Ratio lancar hutang piutang berharga surat kas + + = 3. Rasio Kas atas Aktiva Lancar Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva lancar. Rasio Kas atas Aktiva Lancar = lancar aktiva Kas 4. Rasio Kas atas Hutang Lancar Rasio ini menunjukkan porsi kas yang dapat menutupi hutang lancar. Rasio Kas atas Aktiva Lnacar = lancar hutang lancar aktiva 27 5. Rasio Aktiva Lancar dan Total Aktiva Rasio ini menunjukkan porsi aktiva lancar atas total aktiva. Rasio Aktiva Lancar dan Total Aktiva = aktiva Total lancar aktiva 6. Aktiva Lancar dan Total Hutang Rasio ini menunjukkan porsi aktiva lancar atas total kewajiban perusahaan. Aktiva Lancar dan Total Hutang = Panjang Jangka hutang Total lancar aktiva +

2.2.2.4.2. Rasio Solvabilitas

Rasio sovabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban- kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitungdari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang. Rasio solvabilitas antara lain Harahap, 2001:303: 1. Rasio Hutang atas Modal Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semkain kecil rasio ini smekain baik. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Rasio Hutang atas Modal = equity modal hutang total 28 2. Debt Service Ratio Rasio Pelunasan Hutang Rasio ini menggambarkan sejuah mana laba setelah dikurangi bunga dan penyusutan serta biaya nonkas dapat menutupi kewajiban bunga dan pinjaman. Semkain besar rasio ini semkain besar kemampuan perusahaan menutupi hutang-hutangnya. Perusahaan yang sehat mestinya laba yang diperoleh jauh melebihi kewajiban pembayaran atau pelunasan hutang. Debt Service Ratio = pinjaman dan bunga pembayaran nonkas beban penyusutan bunga bersih laba + + + 3. Rasio Hutang atas Aktiva Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva lebih besar rasionya lebih aman solvablea juga dibaca berapa porsi hutang dibanding dengan aktiva. Supaya aman porsi hutang terhadap aktiva harus lebih kecil. Rasio Hutang atas Aktiva = aktiva total hutang total 4. Arus Kas Operasi Arus kas operasi adalah aliran kas dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Semua transaksi yang berkaitan dengan laba yang dilaporkan dalam golongan ini. Demikian juga arus kas masuk lainnya yang berasal dari kegiatan 29 operasional Harahap, 2001: 259. Yang dihitung dengan rumus www. Zenwealth.com Business Finace Online: Arus kas operasi = EBIT+Deprecation - Taxes.

2.2.2.4.3. Rasio Rentabilitas Profitabilitas

Rasio rentabilitas atau juga disebut profitabilitas ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga operating rasio. Yang termasuk rasio profitabilitas antara lain Harahap, 2001:304: 1. Margin Laba Angka dalam rasio margi laba menunjukkan seberapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Margin Laba = penjualan bersih pendapatan 2. Asset Turn Over Return on Asset Rasio ini menggambarkan perputaraan aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba. 30 Asset Turn Over = aktiva total bersih penjualan 3. Return on Investement Return on Equity Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih laba diukur dari modal pemilik. Semakin besar rasio ini semakin bagus. Return on Investement = equity modal rata - rata bersih laba , atau Return on Equity = Equity Income Net Jumingan, 2008:245 4. Return On Total Asset Asio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Return On Total Asset = aset total rata - rata bersih laba 5. Basic Earning Power Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. Semakin besar rasio semkain baik. Basic Earning Power = aktiva total pajak dan bunga sebelum laba 6. Earning Per Share Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham menghasilkan laba. 31 Earning Per Share = saham jumlah n bersanguta saham bagian laba 7. Contribution Margin Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba yang akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lainnya. Dengan pengetahui atas rasio ini dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba. Contribution Margin = penjualan kotor laba

2.2.2.4.4. Rasio Leverage

Rasio ini menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkanoleh modal equity. Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal lebih besar dari hutang. Rasio ini bisa juga diangggap bagian dari rasio solvabilitas. Yang termasuk dalam rasio leverage adalah Arifin, 2071:34: 1. Total Debt To Equity Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk kesleuruhan kewajiban atau hutang. Total Debt To Equity Ratio = sendiri modal jumlah panjang jangka kewajiban lancar kewajiban + 32 2. Total Debt to Total Asset Rasio ini digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban atau hutang. Total Debt to Total Asset = aktiva jumlah panjang jangka kewajiban lancar kewajiban + 3. Long Term Debt to Equity Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang. Long Term Liabilities = sediri modal panjang jangka kewajiban 4. Tangibles Assets Debt Coverage Rasio ini digunakan untuk mengukur besar aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin setiap rupiah kewajiban jangka panjang. Tangibles Assets Debt Coverage = panjang jangka kewajiban lancar kewajiban - tangibles - aktiva jumlah 5. Times Interest Earned Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur besar jaminan keuntungan yang digunakan untuk membayar bunga kewajiban jangka panjang. Times Interest Earned Ratio = panjang jangka kewajiban bunga EBIT

2.2.2.4.5. Rasio Produktivitas

Jika perusahaan ingin dinilai dari segi produktivitas unit- unitnya maka bisa dihitung rasio produktivitas. Rasio ini menunjukkan 33 tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai. Yang temrasuk dalam rasio produktivitas adalah Harahap, 2001:308 1. Inventory Turn Over Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus prpduksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. Inventory Turn Over = barang persediaan rata - rata penjualan pokok harga 2. Receivable Turn Over Rasio ini menunjukkan berapa cepat penagihan piutang. Semakin besar semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat. Receivable Turn Over = piutang rata - rata bersih kredit penjualan 3. Fixed Asset Turn Over Rasio ini menunjukkan berapa kali nilai aktiva berputar bila diukur dari volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini smekain baik. Artinya kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi. Fixed Asset Turn Over = bersih tetap aktiva penjualan 4. Total Asset Turn Over Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. 34 Total Asset Turn Over = asset total Penjualan 5. Periode Penagihan Piutang Rasio ini menunjukkan berapa lama perusahaan melakukan penagihan piutang. Semakin pendek periodenya semakin baik. Rasio ini sejalan dengan informasi yang digambarkan receivable turn over. Periode Penagihan Piutang = hari per penjualan rata - rata piutang

2.2.3. Kemampuan Rasio Leverage, Likuditas, Solvabilitas, Profitabilitas

Dokumen yang terkait

Peranan Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Perusahaan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. Bank Panin Cabang Pemuda Medan

2 59 88

Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Bank, Umur Listing, dan Keputusan Auditor terhadap Internet Financial Reporting pada Perbankan yang terdaftar di BEI

3 23 114

Pencapaian Rasio Profitabilitas Melalui Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas dan Rasio Solvabilitas pada Perusahaan Sub Sektor Otomotif dan Komponennya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 1

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 25 130

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012).

0 0 126

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

PENGARUH RASIOLIKUIDITAS, RASIO PRODUKTIVITAS, RASIO PROFITABILITAS, DAN RASIO SOLVABILITAS TERHADAP PERINGKAT SUKUK

0 2 10

SKRIPSI PENGARUH RASIO LIKUDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14

RASIO LIKUIDITAS, PRODUKTIVITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN DALAM MEMPREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

ANALISIS RASIO LEVERAGE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO PRODUKTIVITAS DALAM MEMPREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 32