48
Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows, dapat digambarkan kedalam
sebuah paradigma dalam bentuk diagram jalur, yang disajikan pada gambar 4.2, sebagai berikut
Gambar. 4.2 Diagram Jalur Path Analisis
= 0,449
= 0,637 = 0,319
Kinerja Kualitas X2
Kinerja Keuangan Y
Sistem Pengendalian Manajemn X1
Sumber ; Lampiran. 8 dan Lampiran. 9
Berdasarkan pada gambar 4.2. diagram jalur di atas dapat diinterprestasikan,: sebagai berikut :
1. Persamaan struktural untuk diagram jalur I :
Berdasarkan gambar 4.2. diagram jalur di atas, dapat diketahui bahwa untuk diagram jalur I, dapat diketahui nilai koefisien jalur dari
variabel Sistem Pengendalian Manajemen dengan variabel Kinerja Kualitas adalah sebesar 0,637, dan berdasarkan nilai koefisien jalur
tersebut, dapat dibentuk persamaan jalur, yaitu : X
2
= 0,637 X
1
2. Persamaan struktural untuk diagram jalur II :
Berdasarkan gambar 4.2. diagram jalur di atas, dapat diketahui bahwa untuk diagram jalur II, dapat diketahui nilai koefisien jalur dari
variabel Sistem Pengendalian Manajemen dengan variabel Kinerja Keuangan adalah sebesar 0,449, sedangkan untuk variabel Kinerja
Kualitas dengan Kinerja Keuangan adalah sebesar 0,319.
49
Setelah diketahui nilai koefisien jalur dari masing masing variabel, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel Sistem
Pengendalian Manajemen mempunyai nilai koefisien jalur yang paling besar dengan Variabel Kinerja Keuangan dibandingkan dengan
variabel Kinerja Kualitas dan berdasarkan nilai koefisien jalur tersebut, dapat dibentuk persamaan jalur, yaitu :
Y = 0,449 X
1
+ 0,319 X
2
4.3.3. Uji Hipotesis
Dari hasil uji Analisis Pemetaan Jalur Path Analysis dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For
Windows, dapat disajikan pada tabel 4.7, yaitu sebagai berikut
Tabel 4.7 : Hasil Analisis Pemetaan Jalur Path Analysis
Diagram Jalur I Diagram Jalur II
Variabel Koefisien
K1 Sig
Koefisien K2
Sig K1 x K2
Kinerja Kualitas X
2
2,750 0,001
Sistem Pengendalian Manjemen X
1
2,478 0,020 3,563 0,001 8,829
Sumber ; Lampiran. 8 dan Lampiran. 9
Berdasarkan dari tabel 4.7, dapat diinterprestasikan, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk Variabel Sistem Pengendalian Manajemen X
1
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai koefisien jalur dari variabel Sistem Pengendalian Manajemen dengan variabel
Kinerja Kualitas adalah sebesar 2,478, dengan taraf signifikan 0,020 lebih kecil dari 0,05, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,
maka hal ini menunjukkan adanya pengaruh langsung signifikan dan positif Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Kinerja Kualitas
50
Sedangkan nilai koefisien jalur dari variabel Sistem Pengendalian Manajemen dengan variabel Kinerja Keuangan adalah
sebesar 3,563, dengan taraf signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini
menunjukkan adanya pengaruh langsung signifikan dan positif variabel Sistem Pengendalian Manajemen terhadap variabel Kinerja Keuangan,
sehingga hipotesis 1 teruji kebenarannya. Dari tabel 4.7 di atas juga dapat diketahui bahwa variabel
Sistem Pengendalian Manajemen mempunyai pengaruh tidak langsung signifikan terhadap Kinerja Keuangan, dengan melalui Kinerja
Kualitas, yaitu sebesar 2,478 X 3,563 = 8,829, hal ini berarti bahwa variabel Sistem Pengendalian Manajemen mempunyai pengaruh tidak
langsung signifikan terhadap Kinerja Keuangan, dengan melalui Kinerja Kualitas yaitu sebesar 5,403, sehingga hipotesis 2 teruji
kebenarannya..
2. Untuk Variabel Kinerja Kualitas X
2
Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa nilai koefisien jalur dari variabel Kinerja Kualitas dengan variabel Kinerja Keuangan
adalah sebesar 3,563, dengan taraf signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini
menunjukkan adanya pengaruh variabel Kinerja Kualitas terhadap variabel Kinerja Keuangan, sehingga hipotesis 3 teruji kebenarannya.
51
4.4. Pembahasan
4.4.1. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh langsung dan tidak langsung dengan melalui Kinerja Kualitas Sistem
Pengendalian Manajemen terhadap Kinerja Keuangan, hal ini menunjukan bahwa perubahan yang terjadi pada Sistem Pengendalian Manajemen baik
secara langung dan tidak langsung dengan melalui Kinerja Kualitas akan mempengaruhi kinerja keuangan, hal ini membuktikan bahwa Sistem
pengendalian dalam suatu organisasi mencakup pengendalian manajemen maupun proses-proses pengendalian dan perencanaan lainnya. Dalam suatu
organisasi, para manajer dan karyawan harus dimotivasi dan diarahkan untuk melakukan apa yang diinginkan pimpinan dan akan dikoreksi apabila
terdapat penyimpangan terhadap tujuan manajemen Kegiatan-kegiatan dalam Sistem Pengendalian Manajemen ini akan dilaksanakan diseluruh
tingkatan dalam organisasi, Pengendalian manajemen lebih diarahkan kepada proses memotivasi dan memberi semangat kepada para anggota
organisasi untuk melaksanakan kegiatan organisasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Proses pengendalian tersebut, akan melibatkan
komunikasi informal dan interaksi antara manajer dengan karyawan. Pada perusahaan yang berorientasi mencapai kinerja kualitas sebagai factor
strategis untuk mencapai keunggulan bersaing, komponen sistem pengendalian manajemen, seperti: sasaran kualitas quality goals, umpan
balik kualitas feedback quality dan kualitas yang dihubungkan dengan intensif atau yang disebut dengan quality intensive, diharapkan dapat