dilakukan negara kepada masyarakat, serta penyuluhan yang dilakukan oleh Ditjen Pajak mengenai Peraturan Daerah Perda kepada semua wajib
pajak khususnya mengenai pentingnya pajak dan pentingnya partisipasi masyarakat dalam membayar pajak, selain itu responden menjawab cukup
penting dengan pernyataan bahwa sistem pajak yang berlaku saat ini adalah self assessment system yaitu wajib pajak menghitung, melaporkan
dan membayar pajaknya sendiri cukup penting untuk dilakukan, kemudian apabila Ditjen Pajak memberikan pengetahuan dan informasi tentang pajak
agar Wajib Pajak bisa melakukan perhitungan dan pembayaran dengan benar dan tepat waktu responden menjawab penting, kemudian responden
juga memberi jawaban penting untuk mengetahui informasi mengenai cara – cara pengisian SPT Surat Pemberitahuan untuk melaporkan
perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang dan diadakan pembukuan atau akuntansi yang merupakan salah satu sarana informasi
bagi wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan besarnya pajak yang terutang melalui SPT Surat
Pemberitahuan, serta juga menyatakan penting dalam memahami Undang – Undang pajak agar dapat melaksanakan kewajiban dengan benar dan
memahami peraturan yang berlaku agar dapat meminimalisasikan adanya kemungkinan kesalahan dalam perhitungan, pelaporan dan pembayaran
pajak terutang.
4.2.2. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Kesadaran Wajib Pajak X
2
Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai variabel kesadaran wajib pajak:
Tabel 4.2: Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Variabel Kesadaran Wajib Pajak X
2
Skor Item
1 2 3 4 5
Total 0 4 22 5 31
X2.1 0,0 0,0 12,9 71,0 16,1 100,0
0 4 21 6 31 X2.2
0,0 0,0 12,9 67,7 19,4 100,0 0 8 20 3 31
X2.3 0,0 0,0 25,8 64,5 9,7 100,0
0 0 1 15 15 31 X2.4
0,0 0,0 3,2 48,4 48,4 100,0 0 7 23 1 31
X2.5 0,0 0,0 22,6 74,2 3,2 100,0
0 0 14 17 0 31 X2.6
0,0 0,0 45,2 54,8 0,0 100,0 0 1 12 18 0 31
X2.7 0,0 3,2 38,7 58,1 0,0 100,0
0 1 26 4 31 X2.8
0,0 0,0 3,2 83,9 12,9 100,0 Rata –
rata 0,0 0,4 20,6 65,3 13,7 Sumber : Lampiran 3B
Berdasarkan tabel di atas, diketahui mayoritas jawaban responden terhadap kedelapan item pertanyaan variabel kesadaran wajib pajak adalah
pada skor 4 yaitu sebesar 65,39. Hal ini berarti responden setuju bahwa pajak harus dibayar karena digunakan pemerintah sebagai pendapatan
negara, serta harus bayar pajak tepat waktu dan tepat jumlah untuk pengoptimalan pembiayaan pembangunan dan pajak harus dibayar karena
merupakan kewajiban kita sebagai warga negara. Selain itu responden juga menyatakan setuju dengan pernyataan pajak yang disetorkan digunakan
untuk membiayai pembangunan yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat dan responden memenuhi kewajiban pajak tanpa paksaan,
kemudian menurut responden juga memberikan respon yang cepat mengenai sanksi yang diberikan oleh Ditjen Pajak, serta pengenaan sanksi
denda administrasi pajak harus ditetapkan secara tegas kepada semua Wajib Pajak yang melakukan penyimpangan dan sanksi sangat diperlukan
agar tercipta kedisiplinan dan kesadaran dalam memenuhi kewajibannya.
4.2.3. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Kepatuhan wajib Pajak Y
Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai variabel kepatuhan wajib pajak :
Tabel 4.3: Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Y
Skor Item
1 2 3 4 5 Total
3 25 3 0 0 31
Y1 9,7 80,6 9,7 0,0 0,0
100,0 0 2 13
15 1
31 Y2
0,0 6,5 41,9 48,4
3,2 100,0
0 0 20 11
31 Y3
0,0 0,0 64,5 35,5
0,0 100,0
1 30 0 0 0 31
Y4 3,2 96,8 0,0 0,0 0,0
100,0 4 27 0 0 0
31 Y5
12,9 87,1 0,0 0,0 0,0 100,0
16 15 0 0 0 31 Y6
51,6 48,4 0,0 0,0 0,0 100,0
1 29 1 0 0 31
Y7 3,2 93,5 3,2 0,0 0,0
100,0 24 7 0 0 0
31 Y8
77,4 22,6 0,0 0,0 0,0 100,0
0 20 10 1 0 31
Y9 0,0 64,5 32,3 3,2 0,0
100,0 Y10
19 12 0 0 0 31
61,3 38,7 0,0 0,0 0,0 100,0
Rata – rata 26,2
56,5 12,5
4,8 0,0
Sumber : Lampiran 3C Berdasarkan tabel di atas, diketahui mayoritas jawaban responden
terhadap kesepuluh item pertanyaan variabel kepatuhan wajib pajak adalah pada skor 1 yaitu sebesar 26,2 dan pada skor 2 yaitu sebesar 56,5. Hal
ini menunjukkan bahwa menurut responden mereka hampir tidak pernah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB dan hampir
selalu menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil SKPN, serta mereka hampir tidak pernah menerima Surat Tagihan Pajak STP, sedangkan
Ditjen Pajak melakukan penyidikan terhadap pajak perusahaan pernah dilakukan, kemudian responden juga pernah terlambat dalam
menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT tepat waktu dan hampir tidak pernah mendapatkan Surat Peringatan atau Surat teguran yang merupakan
awal tindakan pelaksanaan penagihan pajak, serta pernah tidak mengisi SPT yang telah diberikan, kemudian menurut mereka juga tidak pernah
menerima Surat Ketetapan Lebih Bayar dan mereka pernah melakukan pembayaran sebelum 30 hari sejak Surat Ketetapan Pajak SKP, serta
mereka tidak pernah menerima Surat teguran atau sejenisnya dari Ditjen Pajak.
4.3 Uji Kualitas Data 4.3.1. Uji