Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 31 .0000000 .29016123 .107 .071 -.107 .597 .868 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Residual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Sumber : Lampiran 7 Berdasarkan hasil pengujian ini dapat diketahui bahwa nilai statistic Kolmogorov – Smirnov yang diperoleh mempunyai taraf signifikan yang lebih besar dari 0.05 yaitu sebesar 0.868. Hal ini membuktikan bahwa semua variabel yang diteliti berdistribusi normal, sehingga pengujian dengan menggunakan statistik parametrik atau dalam hal ini regresi linier berganda layak untuk dilakukan.

4.4. Uji Asumsi Klasik

4.4.1. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas menunjukkan adanya hubungan linier yang sempurna antara variabel - variabel bebas dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak mengandung multikolinieritas. Pendeteksian ada tidaknya multikolinieritas menggunakan nilai tolerance dan nilai variance inflation factor VIF. Apabila nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10, maka tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi Ghozali, 2005: 91-92. Hasil pengujian memperoleh nilai tolerence dan VIF seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 4.11: Hasil Uji Multikolinieritas Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF semuanya kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan tidak mengindikasikan adanya multikolinieritas atau asumsi tidak terjadi multikolinieritas terpenuhi.

4.4.2. Uji Autokorelasi

Autokorelasi menunjukkan dalam sebuah regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Pendeteksian autokorelasi dalam penelitian ini tidak dilakukan karena gejala autokorelasi biasanya terjadi pada data time series, sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section data yang diambil pada saat kuesioner disebar. Variabel Bebas Tolerance VIF Pemahaman Wajib Pajak X 1 0.482 2.074 Kesadaran wajib Pajak X 2 0.482 2.074

4.4.3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menunjukkan dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan metode korelasi Rank Spearman, yaitu dengan mengkorelasikan residual dengan seluruh variabel bebas. Apabila nilai signifikansi korelasi Rank Spearman yang dihasilkan 0.05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Wahana Komputer, 2005: 60. Berikut hasil uji heteroskedastisitas untuk masing-masing variabel bebas: Tabel 4.12: Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 8 Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi korelasi Rank Spearman untuk variabel pemahaman wajib pajak dan kesadaran wajib pajak, semuanya lebih besar dari 0.05, yang berarti tidak terdapat korelasi antara residual dengan variabel bebasnya. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas terpenuhi. Variabel Bebas Correlastion Coefficient Nilai Signifikansi Pemahaman Wajib Pajak X 1 -0.010 0.479 Kesadaran Wajib Pajak X 2 0.041 0.412

4.5. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, SANKSI WAJIB PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Sanksi Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Dan Sikap Rasional Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Stu

0 8 16

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Ngadiluwih Kota Kediri).

0 0 107

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto).

0 0 117

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto).

0 1 109

PENGARUH PEMAHAMAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Pada Komite Pengusaha Alas Kaki di Kota Mojokerto).

0 0 80

PENGARUH PEMAHAMAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus pada Komite Pengusaha Alas Kaki Kota Mojokerto).

0 0 80

PENGARUH PEMAHAMAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus pada Komite Pengusaha Alas Kaki Kota Mojokerto) SKRIPSI

0 1 24

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto)

0 0 22

PENGARUH PEMAHAMAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus pada Komite Pengusaha Alas Kaki Kota Mojokerto)

0 0 23

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto) SKRIPSI

0 0 24