19 1.
Terdapat handrailling sepanjang dinding kamar dan koridor bagi alat bantu menumpu tubuh pegangan lansia saat berjalan.
2. Pemilihan material untuk finishing lantai digunakan lantai dengan permukaan
yang kasar, serta pemilihan warna kamar yang soft untuk memeberikan ketenagan saat mereka beristirahat.
Berdasarkan standart tersebut panti dikelompokkan kedalam tiga kategori, yaitu :
Kategori A Dimana pada kategori A ini kelengkapan dokumen kepemilikan dan pedoman
pelaksanaan secara benar, sarana dan prasarana yang menunjang sesuai standarisasi, pelayanan yang profesional, dan memiliki pembiayaan atau sumber
dana yang tetap.
Kategori B Dimana pada kategori B ini kelengkapan dokumen kepemilikan dan pedoman
pelaksanaan pelayanan serta pembiayaan atau sumber dana yang tetap hanya 33 sampai 66 , sarana dan prasarana yang menunjang sesuai standarisasi
namun tidak lengkap,
Kategori C Dimana kategori C setiap aspeknya, baik aspek pelayananan maupun yang
lainnya hanya kurang dari 33.
2.1.3 Studi Kasus Objek : Panti sosial Tresna Werdha PSTW Hargo Dedali
Gambar 2.11 Tampak depan Panti Hargo Dedali.
Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
20
Profil Bangunan :
Letak : JL. Manyar Kartika IX No.22-2 Surabaya
Tahun Pembangunan : 10 Nopember 1989 Luas Lahan
: 2000M² Luas Bangunan
: 1200 M² Merupakan hunian bagi para lansia di bawah tangan swasta yang telah berdiri
selama 20 tahun, lebih tepatnya pada tanggal 10 Nopember 1989. PSTW ini terletak dijalan Manyar Kartika Surabaya. Luas tanah PSTW ini mencapai 2000M² dan luas
bangunan mencapai 1200M². PSTW ini menampung lansia khusus wanita, dan mampu menampung lansia dengan kapsitas maksimal mencapai 50 orang. Sampai
saat ini yang sudah terhuni ada 30 orang. Pada bagian sisi timur bangunan lama akan didirikan bangunan baru, yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.
Mereka yang menghuni panti ini para lansia yang berusia sekitar 60 tahun keatas serta masih dalam kondisi yang sehat tanpa memiliki penyakit menular, dan
rata-rata sanak saudara mereka sibuk akan pekerjaan. Jumlah karyawan yang ada pada panti saat ini berjumlah 12 orang, termasuk tukang masak dan tukang cuci.
Fasilitas :
fasilitas-fasilitas yang tersedia pada PSTW ini terdiri dari :
1 buah aula berukuran 100 M² : Berfungsi sebagai ruang berkumpul jika ada momen-momen tertentu dan penerima tamu ataupun keluarga penghuni
PSWT.
Kantor pengelola.
Rumah hunian terdiri dari 2 massa bangunan sisi timur bagi lansia yang
sudah pikun dan yang sisi barat Belum. Tiap massa bangunan terdapat 6
Gambar 2.12 Kantor pengelola dan aula Panti hargo Dedali.
Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
21 kamar totalnya 12 kamar, dengan luas masing-masing kamar sebesar 18
M² 1 kamar berisi 4 orang .
2 buah Kamar karyawan yang menetap di panti.
2 ruang isolasi 1 untuk ruang isolasi lansia yang sakit dan 1 untuk lansia
yang telah mengalami Inkontinensia
Gambar 2.13 Kamar tidur lansia pada sisi barat.
Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
Gambar 2.17 Kamar karyawan panti hargo Dedali.
Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
Gambar 2.19 Kamar lansia yang sedang sakit.
Sumber : Dokumen Pribadi, 2009 Gambar 2.14 Korodor kamar tidur
lansia sisi barat. Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
Gambar 2.15 Kamar tidur lansia pada sisi timur.
Sumber : Dokumen Pribadi, 2009 Gambar 2.16 Korodor kamar tidur
lansia sisi barat. Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
Gambar 2.18 Sketsa tampak depan kamar karyawan
.
Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
22
Dapur dan ruang makan yang berukuran 40 M² : sebagai tempat makan bersama.
4 kamar mandi lansia yang terdapat di luar kamar.
Taman yang berada pada bagian tengah bangunan, berfungsi memberikan
sirkulasi udara bagi kamar-kamar para lansia yang berada pada bagian sisi- sisi taman.
Gambar 2.20 Kamar isolasi bagi lansia yang sudah tidak dapat menahan buang air besar dan kecil.
Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
Gambar 2.21 Ruang makan dan dapur pada panti Hargo Dedali.
Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
Gambar 2.22 Kamar mandi bagi lansia. Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
Gambar 2.23 Denah kamar mandi lansia. Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
23
Pos keamanan satpam
Gubahan Massa Bangunan :
Massa bangunan dari panti jompo ini terdiri dari 5 massa bangunan. Dimana massa bangunan paling depan merupakan massa bangunan sebagai ruang publik.
Lobby, ruang pengelola kantor, ruang penerima tamu, dan ruang serba guna terdapat pada massa bangunan ini. Sedangkan untuk fasilitas para penghuni panti
berada pada bagian samping dan belakang. Bentuk dari setiap massa bangunan pada panti ini hanya berbentuk geometri
paersegi panjang, dimana taman berada di tengah dan bangunan-bangunan lainnya mengelilinginya. Jenis pola tatanan panti ini memusat, dimana bangunan-bangunan
disekitarnya menghadap kearah taman.
Gambar 2.24 Taman yang terletak pada tengah-tengah massa banggunan di Panti Hargo Dedali.
Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
Gambar 2.25 Pos jaga keamanan. Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
24
Tampilan bangunan dan Detail khusus yang mencirikan bangunan:
Panti Hargo Dedali memiliki tampilan dengan gaya arsitektur tradisonal. Saat memasuki panti ini akan langsung terlihat penggunaan atapnya yang bergaya
tradisonal, yaitu atap khas dari Jawa Timur. Sedangkan pada tampilan fasadnya terdapat 2 jendela besar dan pintu. Sisi-sisi samping kiri dan kanan bangunan
menggunkan jendela yang berukuran lebih kecil. Pada bagian entrance terdapat selasar berfungsi sebagai penghalang sinar yang masuk ke dalam lobby kantor
pengelola.
Gambar 2.27 Tampilan Facade Panti Hargo Dedali. Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
Gambar 2.26 Sketsa tatanan massa Panti Hargo Dedali.
Sumber : Dokumen Pribadi, 2009 Keterangan :
1. Kantor pengelola
5. Ruang isolasi, dapur, dan ruang makan.
3 4. Kamar-kamar lansia. 2. Kamar-kamar karyawan dan
pengelola panti yang menginap.
5
1 4
3 2
T
aman
25
Interior Bangunan :
a. Kamar Tidur Lansia
Pada kamar tidur lansia terdapat 4 unit tempat tidur dan 2 unit lemari. Sisi-sisi antara tempat tidur terdapat meja laci dan sebuah kursi yang diletakkan pada ujung
kamar, sedangkan finising lantainya menggunakan keramik warna hitam berukuran 20 x 20 cm. Terdapat jendela besar pada bagian belakang dan depan. Sebagai
penghalang sinar matahari yang masuk kekamar digunakan tirai warna merah bermotif bunga-bunga. Pada dinding-dinding kamar tidak terdapat handrailling
sebagai pegangan lansia saat berjalan. Pintu setiap kamar lansia membuka ke arah luar.
b. Kamar Isolasi Lansia
Pada kamar isolasi lansia yang sakit, penggunaan warna dinding dan lantai sama dengan kamar tidur lansia yang sehat. Terdapat 1 buah bukaan jendela dekat
Gambar 2.29 Penataan interior kamar lansia. Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
Gambar 2.28 Denah kamar tidur lansia. Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
Gambar 2.30 Denah kamar isolasi lansia yang mengalami Inkontinensia.
Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
26 pintu masuk. Kamar isolasi ini berisi 1 tempat tidur beralaskan perlak, 1 buah lemari,
dan terdapat fasilitas tambahan yaitu TV.
Sedangkan pada kamar isolasi bagi lansia yang telah mengalami Inkontinensia, dinding kamar menggunakan material keramik dan cat. Dimana separuh bagian
bawah dinding kamar menggunakan keramik warna crem yang berukuran 20x20cm dan sebagian menggunakan cat warna putih. Pada ruangan ini terdapat 1 buah tempat
tidur dengan alas perlak diatasnya. Dan pada sisi tempat tidur terdapat jendela berukuran besar yang ditutup oleh tirai warna merah bermotif. Material lantai yang
digunakan berupa keramik warna putih berukuran 20x20cm.
c. Kamar Karyawan Kamar karyawan ini digunakan oleh karyawan ataupun pengelola yang
menginap dipanti. Pada kamar karyawan terdapat ruang tamu dan kamar tidur, ruang tamunya berisi perabot berupa 2 sofa, meja, meja lampu beserta lampu duduknya dan
TV. Sedangkan pada kamar tidurnya terdapat 2 tempat tidur, meja laci, dan lampu duduk. Kamar mandi terletak di dalam kamar.
Jendela besar terletak didekat pintu masuk ruang tamu kamar karyawan, dan sebagai penghalang cahaya matahari yang masuk ke dalam ruang digunakan tirai
Gambar 2.33 Interior kamar lansia yang sakit dan ruang isolasi lansia.
Sumber : Dokumen Pribadi, 2009 Gambar 2.32 Denah kamar isolasi lansia
yang sakit. Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
Gambar 2.31 Kamar isolasi lansia yang sakit. Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
27 transparan berenda, pada kamar karyawan. Untuk material lantai dan warna dinding
sama dengan warna yang digunakan pada kamar lansia.
Objek : Graha Werdha AUSSI
Profil Bangunan :
Letak : Bukit Cinere Indah Jawa Barat.
Luas Lahan : 6000M²
Luas Bangunan : 2000M²
Panti ini merupakan panti yang berbeda dengan panti-panti lainnya yang ada di indonesia. Panti ini menawarkan konsep yang berbeda dibandingkan kebanyakan
panti lainnya. Terdapat penjagaan pada bagian gerbang pintu masuknya. Begitu masuk
ke lobi bangunan, kesan semula sebuah panti kebanyakan perlahan-lahan mulai luntur. Suasana kemewahan yang terasa pada panti jompo ini. Selain
kemewahan, pelayanan yang diberikan bagi penghuni pantu ini spesial
.
Gambar 2.35 Graha Werdha AUSSI.
Sumber : Internet Gambar 2.34 Denah kamar karyawan
. Sumber : Dokumen Pribadi, 2009
28
Fasilitas :
Fasilitas yang tersedia pada panti jompo ini seperti layaknya pada sebuah fasilitas hotel, karena panti ini memeng ditujukan bagi kalangan kelas menengah ke
atas. Adapun fasilitas yang ada pada panti jompo ini :
Kamar tidur yang dibagi menjadi tiga kategori, yaitu : 1.
35 Kamar standart berukuran 15M² Dalam kamar dilengkapi dengan kamar mandi dengan pemanas air. Setiap
ruangnya berisi 2 orang lansia.
2. 13 Kamar VIP 20M²
Sama dengan kamar standart, namun terdapat fasilitas tambahan fasilitas berupa sofa, pendingin ruangan dan ruangan keluarga.
3. 7 Kamar VVIP 25M² Sama dengan fasilitas kamar VIP, namun terdapat tambahan fasilitas
berupa ruang santai dan meja makan serta pantri.
2. Ruang makan
3. Ruang Baca dan ruang hobi
4. Ruang berdoa
Gambar 2.36 Penataaan interior kamar jenis standart.
Sumber : Internet
Gambar 2.37 Penataan interior kamar jenis VIP. Sumber : Internet
29 5.
Ruang serbaguna 6.
Ruang pengelola 7.
Ruang perawatan kesehatan 8.
Ruang olah raga
Gubahan Massa :
Jumlah Massa pada panti jompo ini terdiri dari 1 massa bangunan, karena bagunan ini terdiri dari 4 lantai. Semua aktivitas terpusat dan diwadahi pada satu
bangunan ini saja, seperti layaknya pada hotel-hotel kebanyakan.
Tampilan dan Detail yang Mencirikan Bangunan :
Tampilan pada bangunan panti jompo ini seperti sebuah hotel, sehingga tidak mencirikan suatu bangunan panti jompo. Bangunan panti jompo ini bergaya modern
tropis, dimana disesuaikan dengan lingkungan yang terdapat di sekitarnya.
Interior Bangunan :
Penataan interior sesuai dengan konsep bangunan ini, yaitu seperti hotel. Penataan ruang tidurnya serta pemilihan perabot yang digunakan dengan warna-
warna crem semakin memberikan kesan mewah pada ruangan. Dimana perabot- perabotnya khusus didatangkan dari jepara.
Objek : Balhousie The Grange Care Home Lokasi : Balbeggie. Perth
Balhousie The Grange Care Home merupakan tempat perawatan dan
pelayanan bagi lanjut usia di luar negeri . tempat pelayanan ini memiliki suasana BANGUNAN UTAMA
Gambar 2.38 Tampilan Balhousie The Grange Care Home. Sumber : Internet
30 yang nyaman dan home sweet home sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi
lansia serta membuat mereka betah. Lingkungan sekitar dengan pepohonan di halaman belakang dan depan bangunan semakin mendukung kenyamanan
suasana.Banyak fasilitas yang tersedia disini, seperti Rehabilitation Room for pain bone, Family Lounge, Nurse Call System, Dining Room, Open Courtyard, TV Area,
42 kamar standart dan kamar residential 32, 10 kamar bagi perawat dan karyawan., ruang makan, kamar bagi mereka yang sakit, dan masih banyak yang lainnya.
Tampilan dari façade bangunan bergaya klasik, debgan pemilihan warna metrial soft pada dinding semakin memberikan ketenangan bagi penghuni panti jompo ini.
Material lantai dilapisi oleh karpet pada tiap ruangnya, sehingga para lantai menjadi tidak licin. Standart ruang atau kamar pada balhousie ini yaitu 4x3m
² , dimana untuk
ukuran kamar VIP menyesuaikan jumlah lansia tiap kamar beserta fasilitas yang tersedia pada kamar tersebut.
Gambar 2.40 Rehabilitation Room for pain bone.
Sumber : Internet
Gambar 2.42 Ruang TV Area. Sumber : Internet
Gambar 2.41 Kamar tidur bagi lansia yang sehat. Sumber : Internet
Gambar 2.39 Family Lounge bagi keluarga lansia yang datang berkunjung.
Sumber : Internet
31
2.1.4 Hasil Study Kasus