50
BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN
3.1 Latar belakang pemilihan Lokasi
Kabupaten Jember, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten
Bondowoso di utara, Kabupaten Banyuwangi di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Lumajang di barat. Posisi kabupaten Jember ada pada garis meridien
dengan lokasi koordinat 7º59’6” - 8º33’56” Lintang Selatan dan 6º27’9”-7º14’33” Bujur Timur. Luas wilayahnya 3.293,34 km persegi. luas keseluruhan dari Kota
Jember adalah 9.907,755 Ha, yang terdiri dari 3 kecamatan dan 22 kelurahan. Ketinggian 0 sampai 3.3oo meter di atas permukaan laut. Ketinggian daerah kota
kurang lebih 87 meter diatas permukaan laut. Kabupaten Jember terdiri atas 31 kecamatan. Kota Jember dahulu merupakan
kota administratif, namun sejak tahun 2001 istilah kota administratif dihapus, sehingga Kota Administratif Jember kembali menjadi bagian dari Kabupaten Jember.
Pusat regional Jember berada di kawasan timur. Kota Jember sudah banyak mengalami perkembangan, terutama pada tingkat ekonomi penduduk dan
pembangunan kota. Pemerintahan Jember terbagi menjadi tujuh Wilayah Distrik, yaitu:
Distrik Jember, meliputi onderdistrik Jember, Wirolegi dan Arjasa.
Distrik Kalisat, meliputi onderdistrik Kalisat, Ledokombo, Sumberjambe dan
Sukowono.
Distrik Rambipuji, meliputi onderdistrik Rambipuji, Panti, Mangli dan Jenggawah.
Distrik Mayang, meliputi onderdistrik Mayang, Silo, Mumbulsari dan
Tempurejo.
Distrik Tanggul meliputi onderdistrik Tanggul, Sumberbaru dan Bangsalsari.
51
Distrik Puger, meliputi onderdistrik Puger, Kasian, Kencong Gumukmas dan Umbulsari.
Distrik Wuluhan, meliputi onderdistrik Wuluhan, Ambulu dan Balung.
Sedangkan Batas-batas Kota Jember adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Arjasa
Sebelah Selatan : Kecamatan Jenggawah
Sebelah Timur : Kecamatan Pakusari.
Sebelah Barat : Kecamatan Sukorambi
Gambar 3.1 Peta Jember Sumber : RDTRK Jember
U
Gambar 3.2 Peta batas-batas kota Jember. Sumber : RDTRK Jember
52 Aspek-aspek pengembangan Kota Jember, terbagi menjadi 4 yaitu:
Jember barat
Jember bagian barat, lahan pada daerah ini digunakan sebagai fasilitas umum, permukiman penduduk, persawahan, hiburan, dan perdagangan.
Aksesibilitas dan infrastruktur jalan sudah cukup baik, dengan tingkat kemacetan dan kepadatan kendaraan termasuk kategori sedang.
Jember selatan
Pada Jember bagian selatan, sebagian besar lahan digunakan sebagai lahan persawahan, permukiman penduduk, dan fasilitas umum. Aksesibilitas
dan infrastruktur jalan dikategorikan kurang, dengan tingkat kepadatan dan kamacetan termasuk dalam ketegori sedang.
Jember Timur
Pada Jember bagian timur, merupakan Pusat regional kegiatan dari Jember. Dimana berbagai fasilitas seperti perdagangan, fasilitas umum, kantor
pemerintahan, kawasan sekolah dan Perguruan Tinggi Jember, hiburan, serta permukiman penduduk. Aksesibilitas dan infrastruktur jalan pada daerah
Jember timur sangat baik, dimana infrastruktur jalannya merupakan jalan primer utama dan sekunder. Dengan tingkat kemacetan dan kepadatan
kendaraan termasuk kategori cukup padat dan macet.
Jember Tengah Pada Jember bagian tengah, lahan yang ada sebagian besar lahannya
masih berupa persawahan dan permukiman penduduk. Selain itu pada daerah ini juga digunakan sebagai fasilitas umum seperti rumah sakit, pasar
tradisonal, Kecamatan, dan Kantor Polisi. Aksesibilitas pada daerah ini cukup baik, dengan infrastruktur jalan yang beraspal dan merupakan jalan primer.
Tingkat kepadatan dan kemacetan pada daerah ini termasuk kategori rendah.
53 Berdasarkan penggolongan dan pembagian fungsi dari masing-masing
wilayah pada Kota Jember, dan ketentuan lokasi Pusat Pelayanan lansia maka daerah yang
.
tepat yaitu berada pada daerah Jember bagian tengah. Hal tersebut berdasarkan atas pertimbangan, pergunaan lahan dan aspek-aspek lainnya.
Sedangkan Penentuan lokasi Pusat Pelayanan lansia ini berada pada distrik Wuluhan, yang berada pada desa Tulul Balung, Kecamatan Balung dekat dengan perbatasan
desa Jambearum. Pemilihan lokasi ini dengan pertimbangan karakteristik site atau kriteria yang dipakai sebagai dasar pemilihan site, yaitu :
1. Aspek Aktifitas Penghuni dan Lokasi Site Berada pada kawasan daerah dataran yang terdapat di pedesaan, sehingga
memiliki temperatur udara lebih dingin dan sejuk dengan suasana lingkungan yang masih alami, cocok bagi tempat Pusat Pelayanan Lansia. Dimana pada tempat
tersebut dapat memberikan ketenangan jiwa dan batin bagi lansia. Selain itu pada lokasi ini masih banyak terdapat lahan kosong berupa sawah, sehingga dengan
adanya lahan kosong memberikan sirkulasi angin dan udara cukup baik bagi lokasi ini.
2. Aspek Pencapaian Untuk aspek pencapaian lokasi ini, baik dari dalam maupun dari luar kota
mudah dijangkau baik dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Bagi pengunjung yang naik kendaraan umum, terdapat Terminal Tawang Alun dan Stasiun
Rambipuji yang semakin mempermudah pencapaian ke lokasi. 3. Aspek Prasarana
Tersedianya jaringan infrastruktur yang memedai seperti telpon, listrik , air bersih, pembuangan, jalan, dan sarana angkutan umum. Sumber air bersih berasal dari
PAM, PDAM, air tanah, air permukaan, air hujan. Sedangkan untuk pembuangan air kotor terdapat penampungan pembuangan air limbah, dan air hujan.
54
3.2 Penetapan Lokasi Penetapan lokasi tapak yang dipilih pada kota Jember kawasan distrik