sindroma nyeri kronik, dan perilaku depresi atau ancaman bunuh diri. Mendatu dalam Jessica, 2007 menjelaskan bahwa bentuk dampak
psikologis dari korban kekerasan yang dialami saat berpacaran adalah harga diri rendah minder, depresi, stress pasca trauma, bunuh diri,
penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.
Safitri 2013 mengungkapkan dampak-dampak kekerasan dalam berpacaran yaitu: 1 dampak psikologis yaitu: korban
mengalami depresi, stres ; 2 dampak fisik yaitu: lebam, lecet, patah tulang, dan memar; 3 dampak seksual yaitu: mengalami traumatik,
cemas, takut dan sering kali mengalami disorganisasi. Berdasarkan penjelasan di atas, kekerasan berpacaran yang
terjadi pada hubungan berpacaran dapat menimbulkan dampak secara psikologis, fisik, maupun sosial pada korbannya.
D. Remaja
Masa transisi perkembangan seorang individu dari masa kanak- kanak menuju dewasa dikenal dengan sebutan masa remaja. Muss
mendefinisikan remaja adolescence berasal dari kata latin yang artinya “tumbuh” ke arah kematangan dalam Sarwono, 2007. Remaja ialah
individu yang berada dalam kurun usia 11-24 tahun Sarwono, 2007. Menurut World Health Organization dalam Sarwono, 2007, remaja
adalah suatu masa ketika individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya hingga mencapai
kematangan seksual,
serta masa
dimana individu
mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi
dewasa dan terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
G. Stanley dalam Santrock, 2012 menggambarkan remaja sebagai masa yang bergolak dan diwarnai dengan konflik serta perubahan suasana
hati mood dengan istilah “badai-dan-stres storm-and-stress”.
Perkembangan di masa remaja diwarnai oleh interaksi genetik, biologis, lingkungan, dan sosial. Santrock 2012 berpendapat bahwa pada masa
remaja relasi dengan kawan-kawan akan semakin akrab, sehingga pada masa ini remaja juga akan mengalami masa berpacaran maupun eksplorasi
seksual dan kemungkinan melakukan hubungan seksual. Santrock 2012 memaparkan beberapa perubahan fisik pada remaja, yaitu :
a Pubertas puberty
Pubertas ialah sebuah periode kematangan fisik yang berlangsung cepat dan melibatkan hormonal dan tubuh yang berlangsung di masa
remaja. Perubahan yang sangat mencolok terdapatnya tanda-tanda kematangan seksual serta pertumbuhan tinggi dan berat tubuh.
Perkembangan karakteristik pubertas pada remaja laki-laki terjadi pada meningkatnya ukuran penis dans testis, keluarnya rambut kemaluan
yang lurus, perubahan sedikit pada suara, ejakulasi pertama terkadang terjadi ketika melakukan masturbasi dan mimpi basah, munculnya
rambut kemaluan yang kaku, terjadinya pertumbuhan maksimal, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI