Kekerasan Berpacaran Pada Remaja Pelaku PremaritalSex

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah ketertarikan yang spesifik terhadap suatu hubungan sosial yang berkaitan dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan Flick, 2002, dalam Gunawan, 2013 yang bertujuan untuk melihat dan memahami subjek dan objek penelitian yang meliputi orang, lembaga berdasarkan fakta yang tampil secara apa adanya Gunawan, 2013. Dengan metode ini peneliti dapat melihat dan memahami gambaran mengenai aktualisasi, realitas sosial, dan persepsi sasaran penelitian.

B. Fokus Penelitian

Fokus peneletian ini adalah mendalami alasan dan bentuk kekerasan yang terjadi di dalam hubungan berpacaran pada pasangan yang telah melakukan sex intercourse pra-nikah.

C. Informan Penelitian

Penelitian ini bertujuan menggali alasan dan bentuk kekerasan berpacaran yang terjadi pada pelaku sex intercourse pra-nikah. Peneliti menggunakan metode non-random sampling atau non-probability sampling dengan teknik purposive sampling yang memungkinkan peneliti untuk dapat memilih informan penelitian berdasarkan pertimbangan atau ciri-ciri khusus yang lebih spesifik, yang dimiliki oleh informan tersebut. Peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling, dimana peneliti meminta referensi pada informan pertama atau sebelumnyaCreswell, 2012. Penelitian akan dilakukan kepada orang-orang dengan kriteria atau ciri- ciri sebagai berikut: 1. Informan penelitian berada dalam rentang usia 16-24 tahun. 2. Informan penelitian pernah melakukan sex intercoursedengan pasangannya pacar Peneliti akan mengambil sampel sebanyak tigaorang wanita dan tiga orang laki-laki,atau sama dengan enam orang informan.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Wawancara didefinisikan sebagai suatu diskusi antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu dengan mengajukan pertanyaan mengenai fakta, kepercayaan dan perspektif seseorang terhadap fakta, perasaan, perilaku saat ini dan masa lalu, standar normatif, serta mengapa seseorang melakukan tindakan tertentu. Wawancara juga dapat digunakan sebagai alat re-checking, atau pengecekan terhadap informasi yang telah diperoleh sebelumnya Kahn Cannell, dalam Sarosa, 2012. Peneliti akan melakukan jenis wawancara mendalam in-depth interview terhadap informanyang pernah berpacaran dan melakukan hubungan premarital sex intercourse. Wawancara ini bersifat terbuka dengan pertanyaan-pertanyaan yang open-ended serta tidak terfokuspada struktur. Setiap informan akan diwawancarai lebih dari satu kali dengan tujuan mendapatkan deskripsi yang lebih mendalam. Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 1. Pedoman Wawancara 1. Apakah saat ini Anda sedang menjalin hubungan berpacaran? 2. Apakah orang tua Anda mengetahui bahwa Anda berpacaran? 3. Berapa lama Anda telah berpacaran? 4. Bagaimana gaya berpacaran Anda? sehat atau tidak 5. Jika tidak, apakah Anda merasa nyaman dengan kondisi berpacaran Anda? 6. Apakah pacar Anda pernah melakukan kekerasan terhadap anda? 7. Seperti apa bentuk kekerasan yang pacar anda lakukan? 8. Apa yang menyebabkan kekerasan tersebut terjadi? 9. Apakah Anda telah melakukan sex intercourse dengan pacar Anda? 10. Bagaimana perasaan Anda setelah melakukan sex intercourse dengan pacar Anda? 11. Apa yang ditimbulkan sex intercourse didalam hubungan Anda?

E. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan sebuah proses berkelanjutan continuous yang membutuhkan refleksi terus-menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan analitis, dan menulis catatan singkat sepanjang penelitian Creswell, 2012. Penelitian ini menggunakan interpretative phenomenology analysis atau analisis fenomenologi interpretatif sebagai metode analisis data, yang terangkum dalam tiga tahap, yaitu Smith, 2009: 1 Membaca keseluruhan transkrip atau verbatim wawancara dan kemudian mencari tema-tema dalam setiap kasus.Pada tahap ini, peneliti membuat tabel yang terdiri dari tiga kolom yang secara berurutan digunakan untuk menuliskan transkrip wawancara, komentar atau merangkum transkrip wawancara, dan judul-judul tema atau frase-frase singkat yang muncul pada transkrip wawancara. 2 Mengkaitkan dan mencari hubungan dari setiap tema dengan cara: a. Mengurutkan tema secara kronologis berdasarkan kemunculan dalam transkrip verbatim. b. Mencari hubungan antar tema dan mengelompokkan tema-tema yang serupa dengan mengurutkan tema secara analitis maupun teoritis. c. Memeriksa transkrip wawancara dan tema-tema yang sudah dibuat secara menyeluruh. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Membuat tabel tema yang disusun secara koheren dan mengidentifikasi beberapa kelompok tema-tema yang sudah dibuat, kemudian memberi nama pada kategori tema. 3 Melanjutkan membuat analisis pada kasus-kasus selanjutnya.

F. Uji Kredibilitas Data

Uji kredibilitas data atau uji validitas datadilakukan sebagai upaya pemeriksaan terhadap akurasi hasil penelitian. Penelitian ini menggunakanmember checkingsebagai teknik uji kredibilitas data denganmembawa kembali laporan akhir pada partisipan berupa deskripsi- deskripsi atau tema-tema spesifik yang sebelumnya telah disimpulkan peneliti untuk mengecek keakuratan deskripsi atau tema-tema tersebut. Teknik ini juga memberikan kesempatan pada partisipan untuk berkomentar tentang hasil penelitian dan memungkinkan peneliti untuk melakukan wawancara tindak lanjut dengan para partisipan Creswell, 2012.