Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

sosial, tempat untuk mencurahkan isi hati, mencari sosok pelindung, dan memilih pasangan hidup. Berdasarkan penjelasan oleh beberapa tokoh di atas mengenai berpacaran, dapat disimpulkan bahwa berpacaran ialah dua orang individu yang berlawanan jenis, memiliki cinta-kasih yang di landasi oleh rasa senang, perhatian dan melibatkan perasaan, serta memiliki tujuan untuk dapat saling menyatu, saling memahami, dan saling mengerti antar pribadi.

2. Jenis Berpacaran

Atmowiloto dalam Mudjijanti, 2010 mengemukakan dua jenis pacaran, yaitu: a Pacaran sehat Merupakan hubungan pertemanan yang saling mendukung, menghargai, menghormati, mempengaruhi dalam tindakan positif, memberikan semangat, dan saling menguntungkan. b Pacaran tidak sehat Merupakan hubungan pertemanan atau persahabatan yang hanya mencari keuntungan, tidak ada tanggung jawab, kurang menghargai teman, hanya sebagai suatu kesenangan saja, melanggar batas-batas yang aman. Jadi, berpacaran yang sehat adalah hubungan berpacaran pada kedua individu yang saling mendukung, menghormati, menghargai, dan memberi saling memberi tindakan positif. Sedangkan berpacaran tidak sehat adalah berpacaran yang tidak saling menghargai dan merugikan salah satu pihaknya. Pacaran tidak sehat juga meliputi kissing, necking, petting dan intercourse Dr Irawan, 2010 dalam Pujiati.

B. Premarital SexIntercourse

1. Pengertian Premarital SexIntercourse

Pengertian pranikah premarital menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “pra” berarti “sebelum”, sedangkan “nikah” berarti perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami istri dengan resmi. Secara umum “pranikah” didefinisikan sebagai hal yang terjadi sebelum adanya perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami istri dengan resmi. Di Indonesia, hubungan seksual sexual intercourse hanya dapat dilakukan oleh pasangan yang telah sah dalam ikatan perkawinan Silvia, 2009. Menurut Maryatun, perilaku seksual merupakan perilaku yang didasari oleh dorongan seksual atau kegiatan mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku. Definisi lain dikemukakan oleh Setiawan 2008 yang menyatakan bahwa perilaku seksual pranikah merupakan segala bentuk perilaku yang didasari oleh dorongan seksual dan berhubungan dengan fungsi reproduksi atau yang merangsang sensasi pada reseptor-reseptor yang terletak pada atau di sekitar organ-organ reproduksi dan daerah-daerah erogen untuk mendapatkan kenikmatan atau kesenangan seksual yang dilakukan oleh seorang laki-laki dan seorang perempuan sebelum adanya ikatan atau perjanjian sebagai suami istri secara resmi dan tidak adanya keinginankomitmen untuk membentuk sebuah keluarga. Kemudian menurut Banun Setyorogo 2013, perilaku seksual pranikah adalah kegiatan seksual yang melibatkan dua orang yang saling menyukai atau saling mencintai yang dilakukan sebelum perkawinan. Berdsarkan penjelasan di atas, maka dapat dismpulkan bahwa premarital sex intercourse ialah aktivitas yang didukung oleh adanya dorongan seksual yang melibatkan dua orang yang saling menyukai atau mencintai tanpa ikatan pernikahan.

2. Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Premarital Sex Intercourse

Aktivitas seksual secara umum dibagi atas: Arausal Perangsangan, Intromission Senggama dan Resulation Pemulihan. Fase-fase tersebut memberi efek perubahan hemodinamik, respirasi, dan elektrokardiografik yang berbeda Kusmana, 2008.Faktor-faktor penyebab munculnya perilaku seks pranikah beradasarkan hasil penelitian diantaranya adalah pertama, kegagalan fungsi keluarga, hal ini memicu mereka untuk berperilaku bebas bahkan melanggar norma sekalipun, karena merasa tidak ada yang peduli atau mencegah hal tersebut. Kedua, pengaruh media, hal tersebut menunjukkan bahwa media sangat berpengaruh terhadap perilaku seks pranikah.