Pembuatan Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah Sterilisasi Alat dan Bahan

dimasukkan ke dalam oven pada suhu 60 – 70 °C untuk mengurangi kandungan air, dengan demikian reaksi enzimatis dapat diminimalkan dan menjamin agar kualitasnya tetap baik. Simplisia yag sudah kering diserbuk dengan blender dan diayak dengan ayakan 0,75 mm untuk memperkecil ukuran partikel. Dalam bentuk serbuk, luas permukaan partikel yang dapat kontak langsung dengan cairan penyari menjadi lebih besar sehingga kandungan kimia yang terkandung dapat tersari secara maksimal.

C. Pembuatan Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah

Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Seratus gram serbuk sirih merah direndam dengan cairan penyari etanol 70. Pemilihan etanol sebagai cairan penyari didasarkan pada kandungan senyawa yang ada dalam daun sirih merah yaitu flavonoid, alkaloid, polifenolat, minyak atsiri dan tanin yang dapat larut ke dalam etanol. Selain itu, etanol sebagai cairan penyari dikarenakan etanol merupakan pelarut universal. Beberapa kelebihan etanol antara lain lebih selektif, kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20 keatas, tidak beracun, netral, absorbsinya baik, etanol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan, panas ya ng digunakan untuk pemekatan lebih sedikit. Penyarian simplisia daun sirih merah menggunakan metode maserasi Beberapa kelebihan dari metode maserasi adalah cara pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan. Selain itu metode maserasi tidak menggunakan pemanasan sehingga senyawa-senyawa yang tidak tahan panas tinggi dapat terhindar dari kerusakan. Maserasi dilakukan dalam bejana tertutup agar etanol PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tidak menguap karena etanol mudah menguap pada suhu kamar dan mencega h masuknya kontaminan dari luar. Pada proses maserasi, serbuk daun sirih merah direndam selama 3x24 jam sambil sesekali diaduk. Perendaman dimaksudkan agar susunan sel sampel akan dapat larut dalam cairan penyari. Sedangkan pengadukan bertujuan agar penyari dapat mengalir secara berulang-ulang ke dalam serbuk halus sehingga memungkinkan adanya interaksi antara penyari dengan serbuk. Pada umumnya larutnya zat aktif akan terjadi apabila penyari menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang berisi zat aktif yang dapat larut dalam penyari. Zat aktif dapat keluar dari rongga sel kemungkinan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam dan di luar sel.

D. Sterilisasi Alat dan Bahan

Sterilisasi bertujuan untuk menghilangkan kontaminasi mikroorganisme dari alat yang akan digunakan dalam penelitian ini. Proses sterilisasi sangat penting dalam penelitian ini karena objek penelitian merupakan sel yang sangat rentan terhadap adanya kontaminan sehingga dengan adanya kontaminan akan mempengaruhi kematian sel. Oleh karena itu alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian ini harus disterilkan terlebih dahulu untuk menghilangkan semua pengotor dan kontaminan yang bisa mengganggu pada saat penelitian. Alat-alat tersebut dicuci sampai bersih, dikeringkan dan dibungkus dengan kertas payung kemudian disterilisasi. Sterilisasi dilakukan dengan autoklaf selama kurang lebih 20 menit dengan suhu 121 C dan tekanan 2,05 abs bar. Prinsip kerja dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI autoklaf ialah sterilisasi dengan uap bertekanan yaitu dengan menaikkan tekanan hingga suhu tinggi sehingga terbentuk uap air panas. Uap air panas tersebut akan membunuh mikroorganisme dengan menyebabkan terjadinya koagulasi dan denaturasi protein pada mikroorganisme.

E. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah