9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Ada tiga penelitian terdahulu yang dapat menunjukkan bahwa penelitian tentang Konflik Sosial Antar Tokoh Novel “Berjuta-juta dari Deli
Satoe Hikajat Koeli Contract” karya Emil W. Aulia : Suatu Pendekatan Sosiologi Sastra masih relevan untuk dilaksanakan, yaitu yang pertama
penelitian yang dilakukan oleh Maria Yulia Kusrini pada tahun 2008 dengan judul Konflik Sosial Novel Orang-Orang Malioboro Karya Eko Susanto
suatu Tinjauan Sosiologi Sastra. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan konflik soaial yang merupakan cerminan kehidupan suatu
kelompok masyarakat di suatu daerah, yaitu Malioboro. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Tri Sakti Murti Astuti pada
tahun 2010, Universitas Muhamadiyah Surakarta dengan judul Aspek Sosial dalam Kumpulan Cerpen “Protes” karya Putu Wijaya:Tinjauan Sosiologi
Sastra. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kajian struktur dalam kumpulan cerpen “Protes” karya Putu Wijaya dan memaparkan aspek
sosial yang terkandung dalam kumpulan cerpen “Protes”. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuti pada tahun 2011,
Universitas Negeri Malang dengan judul Konflik Politik dan Sosial dalam Novel De Wints Karya Afifah Afra Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konflik politik dan
10
konflik sosial yang terjadi dalam masyarakat pada novel De Wints. Konflik politik yang terjadi meliputi perebutan kekuasaan, kapitalisme, dan motif
ekonomi. Sedangkan konflik sosial meliputi permintaan kenaikan harga sewa tanah oleh pribumi dan perbedaan kelas sosial yang terjadi dalam
masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
adalah deskripsi konflik politik yang terjadi dalam novel De Wints. Konflik tersebut meliputi perebutan kekuasaan antara pihak Belanda dan kaum
pribumi dalam
menjalankan perekonomian terutama di pabrik gula,
kapitalisme yaitu kepemilikan modal, dan motif ekonomi yang menjadi dorongan terjadinya konflik politik. Selain itu konflik sosial yang berupa
permintaan kenaikan sewa tanah oleh para pribumi yang tanahnya disewa oleh pihak pabrik didominasi orang Belanda dan perbedaan kelas
sosial masyarakat baik antara pribumi dengan Belanda maupun antarpribumi itu sendiri.
B. Landasan Teori