20
4 Rumitan
Rumitan atau komplikasi merupakan tahapan ketika suasana semakin panas karena konflik semakin mendekati puncaknya.
5 Klimaks
Klimaks atau titik puncak cerita. Bagian ini merupakan tahapan ketika pertentangan yang terjadi mencapai titik optimalnya.
Peristiwa dalam tahap ini merupakan pengubah nasib tokoh. Bagian ini, terutama dipandang dari segi tanggapan emosional pembaca,
menimbulkan puncak ketegangan. 6
Leraian Leraian adalah bagian struktur alur sesudah tercapai klimaks
dan krisis, merupakan peristiwa yang menunjukkan perkembangan lakuan ke arah selesaian. Dalam tahap ini kadar pertentangan
mereda. 7
Penyelesaian Penyelesaian merupakan bagian akhir alur cerita. Dalam
tahap ini biasanya rahasia atau kesalahpahaman yang bertalian
dengan alur cerita terjelaskan.
3. Pengertian Konflik Sosial
Konflik sosial social conflict, yaitu konflik antar manusia. Perbedaan pendapat, kepentingan atau tujuan merupakan sumber
21
terjadinya konflik semacam ini. Setiap hari kita melihat atau mengalami sendiri konflik semacam ini Likumahua, 2001:82.
Konflik merupakan satu elemen yang sangat vital di dalam karya sastra. Di samping menggambarkan konflik, karya sastra juga terkadang
membahas solusi dari konflik tersebut bagaimana pengarang, melalui tokoh-tokoh atau peristiwa-peristiwa di dalam karyanya menyelesaikan
konflik dan mengungkapkan efeknya terhadap penyelesaian seluruh masalah yang dibahas dalam karya tersebut = resolution atau
denouement. Jadi suatu karya sastra membentuk, membahas, dan menyelesaikan konflik sebagai suatu cermin kehidupan nyata manusia
yang dapat diambil manfaat dan kemungkinan mengalami konflik yang sama Likumahua, 2001:83.
Menurut Nurgiyantoro, 1995 : 122 Konflik conflict, yang notabene adalah kejadian yang tergolong penting jadi ia akan berupa
peristiwa fungsional yang utama atau kernel, merupakan unsur esensial dalam pengembangan plot. Pengembangan plot sebuah karya naratif akan
dipengaruhi untuk tidak dikatakan: ditentukan oleh wujud dan isi konflik, bangunan konflik yang ditampilkan. Kemampuan pengarang untuk
memilih dan membangun konflik melalui berbagai peristiwa baik aksi maupun kejadian akan sangat menetukan kadar kemenarikan, kadar
suspense, cerita yang dihasilkan.
22
4. Pengertian Novel
Novel adalah suatu karangan atau karya sastra yang lebih pendek daripada roman, tetapi jauh lebih panjang daripada cerita pendek, yang
isinya hanya mengungkapkan suatu kejadian yang penting, menarik dari kehidupan seseorang dari suatu episode kehidupan seseorang. Secara
singkat dan pokok-pokok saja. Juga perwatakan pelaku-pelakunya digambarkan secara garis besar saja, tidak sampai pada masalah sekecil-
kecilnya. Dan kejadian yang digambarkan itu mengandung suatu konflik jiwa yang mengakibatkan adanya perubahan nasib Santosa dan
Wahyuningtyas, 2010:46. Sementara itu, menurut W. Kramer dalam bukunya Inleiding tot de
Stilistiche interpretasi van Literaire kunst mengatakan bahwa wujud novel ialah konsentrasi, pemusatan kehidupan dalam suatu saat dalam suatu
krisis yang menentukan. Novel menyajikan kehidupan itu sendiri. Sebagian besar terdiri atas
kenyataan sosial, walaupun karya sastra juga meniru alam dan kehidupan subjektivitas manusia Wellek dan Warren, 1990:12 dalam Santosa dan
Wahyuningtyas, 2010: 47. Sumardjo, 1981:12 dalam Santosa dan Wahyuningtyas, 2010:47
mengatakan novel adalah produk masyarakat. Novel berada di masyarakat karena novel dibentukoleh anggota masyarakat berdasarkan desakan-
desakan emosional atau rasional dalam masyarakat Faruk 1999:29 menyatakan bahwa novel adalah cerita tentang suatu pencarian yang
23
tergradasi akan nilai-nilai otentik yang dilakukan oleh seorang hero yang problematik dalam suatu dunia yang juga terdegradasi. Jadi jelas bahwa
kesusastraan dapat dipelajari dari disiplin ilmu sosial juga.
5. Kajian Struktural