E. Keputusan  Pembelian
1. Pengertian  Keputusan  Pembelian
Menurut  Schiffman  dan  Kanuk  2007  keputusan  adalah  seleksi  terhadap  dua pilihan  atau  lebih.  Pilihan  alternatif  harus  tersedia  bagi  seseorang  ketika
mengambil  keputusan.  Jika  seseorang  mempunyai  pilihan  antara  melakukan pembelian  atau  tidak  melakukan  pembelian,  pilihan  antara  merek  x  dan  y,  maka
seseorang  berada  dalam  posisi  untuk  mengambil  keputusan.  Sebaliknya,  jika konsumen  tidak  memiliki  alternatif  untuk  memilih  dan  benar-benar  terpaksa
melakukan  pembelian  tertentu  maka itu  bukan  merupakan  suatu  keputusan. Keputusan  pembelian  adalah  keputusan  mengenai  apa  yang  akan  dibeli,
apakah  membeli  atau  tidak,  kapan  membeli,  dimana  membeli,  dan  bagaimana cara membelinya  Sumarwan,  2011.
2. Proses Pengambilan  Keputusan  Pembelian
Proses  pengambilan  keputusan  pembelian  terdiri  dari  tiga  tahap  yaitu  tahap masukan
input
, tahap  proses, dan tahap  keluaran
output
. a.
Tahap  Masukan Tahap  masukan  adalah  tahap  yang  mempengaruhi  pengenalan  konsumen
terhadap  kebutuhan  atas  produk,  dan  terdiri  dari  dua  sumber  informasi  utama yaitu  usaha  promosi  perusahaan  produk  itu  sendiri,  harga,  promosi,  dan
dimana  produk  tersebut  dijual,  dan  pengaruh  sosio-budaya  dari  luar konsumen  keluarga,  teman,  tetangga,  sumber  informal  dan  non-komersial
lain,  dan  kelas  sosial.  Dampak  kumulatif  dari  setiap  usaha  pemasaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perusahaan,  pengaruh  keluarga,  teman-teman,  tetangga  dan  tata  perilaku masyarakat  yang  ada,  semuanya  merupakan  masukan  yang  mungkin
mempengaruhi apa
yang dibeli
konsumen dan
bagaimana mereka
menggunakan  apa yang  mereka  beli. b.
Tahap  Proses Tahap  proses  adalah  tahap  dimana  seorang  konsumen  menentukan  pilihan
barang  atau  jasa  yang  akan  dibeli.  Berbagai  faktor  psikologis  yang  melekat pada  setiap  individu  motivasi,  persepsi,  pengetahuan,  kepribadian,  dan  sikap
mempengaruhi  cara  masukan  dari  luar  pada  tahap  masukan,  dan  kemudian mempengaruhi
pengenalan konsumen
terhadap kebutuhan,
pencarian informasi  sebelum  pembelian,  dan  evaluasi  terhadap  berbagai  alternatif.
Berikut  adalah  tiga  tahap  proses  pengambilan  keputusan  pembelian konsumen:
1 Penelitian  Sebelum  Pembelian
Menurut  Schiffman  dan  Kanuk  2007,  penelitian  sebelum  pembelian dapat  dipenuhi  dengan  membeli  dan  mengkonsumsi  suatu  produk.  Ingatan
kepada  pengalaman  yang  lalu  dapat  memberikan  informasi  yang  memadai kepada  konsumen  untuk  melakukan  pilihan  sekarang  ini,  dimulai  ketika
konsumen  merasakan  adanya  kebutuhan.  Sebaliknya,  apabila  konsumen tidak  mempunyai  pengalaman  sebelumnya,  ia  mungkin  harus  melakukan
penelitian  yang  mendalam  mengenai  keadaan  di  luar  dirinya  untuk memperoleh  informasi  yang  berguna  sebagai  dasar  pemilihan.  Konsumen
biasanya  mencoba  mengingat  pengaruh  psikologis  sebelum  mencari berbagai
sumber informasi
eksternal mengenai
kebutuhan yang
berhubungan  dengan  konsumsi  tertentu.  Pengalaman  yang  lalu  dianggap sebagai  sumber  informasi  internal.  Semakin  besar  kaitannya  dengan
pengalaman  yang  lalu,  semakin  sedikit  informasi  luar  yang  mungkin dibutuhkan  konsumen  untuk  mencapai  keputusan.
2 Penilaian  Alternatif
Ketika  menilai  berbagai  alternatif  potensial,  para  konsumen  cenderung menggunakan  dua  macam  informasi  yaitu  dasar  merek  yang  akan  mereka
rencanakan  untuk  dipilih  dan  kriteria  yang  akan  mereka  pergunakan  untuk menilai  setiap  merek.  Dalam  konteks  pengambilan  keputusan  pembelian
konsumen,  rangkaian  merek  yang  diminati  mengacu  pada  merek-merek khusus  yang  dipertimbangkan  konsumen  dalam  melakukan  pembelian
dalam  kategori  produk  tertentu.  Kriteria  yang  digunakan  konsumen  untuk menilai  merek  yang  merupakan  rangkaian  merek  yang  diminati  biasanya
dinyatakan  dari  sudut  sifat-sifat  merek  yang  penting.  Beberapa  contoh  sifat merek  tersebut  adalah  harga  produk,  tipe  tampilan  produk,  ketahanan
produk,  lamanya  garansi,  dan  berbagai  kriteria  produk  berdasarkan  jenis dan fungsinya.
c. Tahap  Keluaran
Tahap  keluaran  dalam  proses  pengambilan  keputusan  konsumen  terdiri dari  dua  macam  kegiatan  yaitu  perilaku  membeli  dan  evaluasi  setelah
membeli. 1
Perilaku  Pembelian Konsumen  melakukan  tiga  tipe  pembelian  yaitu  pembelian  percobaan,
pembelian  ulang,  dan  pembelian  komitmen  jangka  panjang.  Ketika konsumen  membeli  suatu  produk  atau  merek  untuk  pertama  kalinya  dengan
jumlah  yang  lebih  sedikit  dari  biasanya,  pembelian  ini  dianggap  sebagai percobaan.  Percobaan  merupakan  tahap  perilaku  pembelian  yang  bersifat
penjajakan,  dimana  konsumen  berusaha  menilai  suatu  produk  melalui pemakaian  langsung.  Jika  suatu  merek  baru  dalam  kategori  produk  yang
sudah  mapan  dan  berdasarkan  percobaan  dirasakan  memuaskan  atau  lebih baik  dari  pada  merek-merek  lain,  konsumen  mungkin  mengulangi
pembelian.  Pembelian  ulang  biasanya  menandakan  bahwa  produk memenuhi  persetujuan  konsumen,  dan  bahwa  ia  bersedia  memakainya  lagi
dan  dalam  jumlah  yang  lebih  besar.  Percobaan  produk  tidak  mungkin  selalu dilakukan.  Pada  produk  yang  tahan  lama,  konsumen  biasanya  beralih
secara  langsung  dari  penilaian  terhadap  komitmen  jangka  panjang  melalui pembelian,  tanpa kesempatan  untuk  percobaan  yang  sesungguhnya.
2 Penilaian  Pasca Pembelian
Ketika  konsumen  menggunakan  sebuah  produk,  terutama  selama pembelian  percobaan,  mereka  menilai  kinerja  produk  tersebut  menurut
berbagai  harapan  mereka.  Ada  tiga  hasil  penilaian  yang  mungkin  timbul yaitu
kinerja yang
sesungguhnya sesuai
dengan harapan
yang menimbulkan  perasaan  netral,  kinerja  melebihi  harapan  yang  menimbulkan
kepuasan,  dan  kinerja  dibawah  harapan  yang  menimbulkan  ketidakpuasan. Jika  produk  atau  merek  tertentu  berfungsi  sesuai  dengan  harapan,
konsumen  mungkin  akan  membelinya  lagi.  Tetapi  jika  kinerja  produk mengecewakan  atau  tidak  memenuhi  harapan,  mereka  akan  mencari
alternatif  yang  lebih  sesuai. F. Keluarga
Keluarga  adalah  dua  orang  atau  lebih  yang  dikaitkan  oleh  hubungan  darah, perkawinan,  atau  adopsi  yang  tinggal  bersama-sama  Schiffman  dan  Kanuk,  2007.
Dalam  arti  yang  lebih  dinamis,  para  individu  yang  merupakan  satu  keluarga  dapat digambarkan  sebagai  anggota  kelompok  sosial  yang  paling  besar  yang  hidup
bersama-sama  dan berinteraksi  untuk  memuaskan  kebutuhan  pribadi  bersama. Menurut  Engel,  Blackwell,  dan  Miniard  1994  sebuah  keluarga  bisa  berupa
keluarga  inti
nuclear  family
dan  keluarga  besar
extended  family
.  Keluarga  inti
nuclear  family
yaitu  keluarga  yang  terdiri  dari  ayah,  ibu,  dan  anak  yang  tinggal bersama.  Sedangkan  keluarga  besar
extended  family
mencakup  keluarga  inti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditambah    kerabat  lain,  seperti  kakek,  nenek,  paman  dan  bibi,  sepupu,  dan  kerabat karena  perkawinan.
Menurut  Kotler  2000  anggota  keluarga  merupakan  kelompok
primer
yang paling  berpengaruh.  Orientasi  keluarga  terdiri  dari  orang  tua.  Dari  orang  tua,
seseorang  memperoleh  suatu  orientasi  terhadap  agama,  politik,  dan  ekonomi  serta suatu  rasa  ambisi  pribadi,  penghargaan  pribadi,  dan  cinta.  Keluarga  adalah  sumber
pengaruh  sosial  terpenting  bagi  sebagian  besar  konsumen,  khususnya  bila  keluarga luas  terlibat.  Pertama,  keluarga  bertindak  sebagai  agen  sosialisasi  utama,  membantu
anggota-anggotanya  mendapatkan keahlian,  pengetahuan,
dan  sikap untuk
bertindak  sebagai  konsumen  di  pasar.  Akibatnya,  keluarga  memiliki  pengaruh  besar dan  abadi  pada  sikap  anggota-anggota  yang  lebih  muda  terhadap  berbagai  produk,
merek,  dan  toko.  Ada  kecenderungan  bahwa  banyak  produk  dan  jasa  yang  dibeli oleh  generasi  berikutnya  dipengaruhi  oleh  orang  tua  atau  bahkan  kakek-nenek
Boyd
et al
, 2000. Pentingnya  keluarga  dalam  proses  pembuatan  keputusan  pembelian  timbul
karena  beberapa  alasan,  salah  satunya  adalah  ketika  pembelian  dibuat  oleh  individu, namun  keputusan  pembelian  individu  bersangkutan  mungkin  sangat  dipengaruhi
oleh  anggota  lain  dalam  keluarganya  Engel
at  al,
1994.  Menurut  Sumarwan  2011 anggota  keluarga  saling  mempengaruhi  dalam  keputusan  pembelian  dan  konsumsi
suatu  produk.  Berikut  diuraikan  beberapa  peran  anggota  keluarga  dalam pengambilan  keputusan  pembelian:
1. Inisiator
initiator
,  adalah  seorang  anggota  keluarga  yang  memiliki  ide  atau gagasan  untuk  membeli  atau  mengonsumsi  produk  atau  merek  yang  akan  dibeli
dan dikonsumsi. 2.
Pemberi  pengaruh
influencer
,  adalah  seorang  anggota  keluarga  yang  selalu diminta  pendapatnya  mengenai  suatu  produk  atau  merek  yang  akan  dibeli  dan
dikonsumsi.  Ia  diminta  pendapatnya  mengenai  kriteria  dan  atribut  produk  yang sebaiknya  dibeli.
3. Penyaring  informasi
gate  keeper
,  adalah  seorang  anggota  keluarga  yang menyaring  semua  informasi  yang  masuk  ke  dalam  keluarga  tersebut.  Contohnya
seorang  ibu  tidak  akan  menceritakan  mainan-mainan  baru  yang  ada  di  toko kepada anak-anaknya,  agar  mereka  tidak  menjadi  konsumtif.
4. Pengambil  keputusan
decider
,  adalah  seorang  anggota  keluarga  yang  memiliki wewenang  untuk  memutuskan  apakah  membeli  suatu  produk atau  merek.
5. Pembeli
buyer
,  adalah  seorang  anggota  keluarga  yang  membeli  suatu  produk atau  yang  diberi  tugas  untuk  melakukan  pembelian  produk.
6. Pengguna
user
,  adalah  seorang  anggota  keluarga  yang  menggunakan  atau mengkonsumsi  suatu  produk atau  jasa.
G. Kelompok  Referensi