Langkah-langkah Pemecahan Masalah METODE PENELITIAN

5. Penentuan Alokasi Customer ke dalam tiap alat angkut Penentuan alokasi customer ke dalam tiap alat angkut didasarkan pada penghematan jarak dan disesuaikan dengan kapasitas tiap armada yang ada. 6. Penentuan Rute atau Jalur Distribusi Penentuan rute atau jalur distribusi dilakukan dengan menggunakan metode Nearest Neighbour. 7. Perhitungan Biaya Transportasi Sebelum dan Sesudah Penerapan Metode Savings Matrix. 8. Mengevaluasi Biaya yang Dikeluarkan Perusahaan Sebelum dan Sesudah menggunakan Metode Savings Matrix. 9. Merekomendasikan Jalur Distribusi yang Menghasilkan Biaya Transportasi yang terkecil dan diperoleh keuntungan yang optimum.

3.5 Langkah-langkah Pemecahan Masalah

Langkah-langkah pemecahan masalah diperlukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian agar proses penelitian dapat berjalan secara sestematis dan terarah. Adapun langkah-langkah pemecahan masalah yang dilakukan dapat dilihat pada gambar 3.1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tidak Mulai Studi Lapangan Studi Literatur Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Identifikasi Variabel - Variabel Bebas - Variabel Terikat Pengumpulan Data - Data permintaan - Data biaya - Data jarak Peramalan Permintaan masing-masing cutomer Metode peramalan Time series Perhitungan MSE dari tiap metode Metode dengan nilai MSE terkecil A B C Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Biaya transportasi setelah penerapan metode biaya transportasi awal Gambar 3.1 Langkah – Langkah Pemecahan Masalah ya Penentuan alokasi ke tiap alat angkut Kesimpulan dan Saran Selesai Penentuan Hasil Distribusi Perhitungan biaya transportasi Biaya transportasi awal Hasil dan Pembahasan Ya Tidak Tidak C A B Hasil Peramalan Pembuatan Matriks jarak Perhitungan saving matriks Jarak rute usulan Jarak rute awal Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penjelasan Langkah – Langkah Pemecahan Masalah :

1. Mulai

Langkah awal penelitian dalam menentukan topik permasalahn

2. Studi lapangan

Studi lapangan dilakukan dengan maksud dapat mengetahui kondisi nyata obyek yang akan diteliti. Hal ini untuk menghindari terjadinya ketidaksesuaian antara tujuan peneliti dengan kondisi obyek penelitian.

3. Studi literatur

Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan penelitian beberapa literatur diperlukan guna memperdalam teori sebagai bahan dasar penelitian. Literatur diperoleh dari berbagai sumber antara lain dari perpustakaan maupun perusahaan dan studi penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik permasalahan sebelumnya. Studi ini berhubungan dengan pemilihan metode pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini.

4. Perumusan masalah

Perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana mengoptimalkan rute pendistribusian produk kepada customer agar dapat meminimumkan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ? Untuk menjawab persoalan diatas maka digunakan metode Savings Matrix di CV. Sari Jaya Mandiri.

5. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah merencanakan rute yang harus ditempuh tiap kendaraan berdasarkan kapasitasnya untuk megoptimalkan total jarak tempuh, merencanakan penugasan kendaraan dalam pendistribusian produk serta Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mendapatkan penghematan biaya transportasi setelah menggunakan metode Savings Matrix.

6. Identifikasi Variabel

Mengidentifikasi semua variabel yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

7. Pengumpulan data

Dalam pencarian data diperlukan sumber data yang benar-benar akurat. Sumber data yang dimaksud adalah subyek atau dari mana data itu diperoleh. Pengumpulan data ini dilakukan dengan bantuan staf-stafpegawai CV. Sari Jaya Mandiri. Pengumpulan data-data yang dibutuhkan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut : a. Data permintaan tiap customer. b. Data jarak yaitu data jarak dari distributor ke masing-masing customer dan data jarak antara customer satu dengan kota customer yang lain. c. Data transportasi yaitu data alat angkut.

8. Peramalan permintaan masing-masing

customer Peramalan permintaan dilakukan dengan bantuan progam WinQSB untuk mengetahui rata-rata permintaan tiap periode pada masing-masing customer berdasarkan data permintaan masa lalu.

9. Metode peramalan time series

Peramalan dilakukan dengan cara menggunakan beberapa motode peramalan time series. Metode yang digunakan adalah metode :  Double Exponential Smoothing  Moving Average Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Simple Average

10. Perhitungan

Mean Square of Error MSE. Dari masing-masing metode tersebut dihitung nilai MSE yang mempunyai nilai terkecil kemudian direkomendasikan untuk permintaan masing-masing kota gudang untuk beberapa periode mendatang.

11. Hasil peramalan

Setelah perhitungan forcest error maka ditentukan dan dikelompokkan hasil peramalan yang mempunyai nilai terkecil.

12. Pembuatan matriks jarak

Menghitung jarak antara distributor dengan gudang dan jarak antar gudang dengan gudang lain kemudian ditabelkan dalam bentuk matriks jarak.

13. Perhitungan

Savings Matrix Setelah menghitung matriks jarak kemudian menghitung Savings Matrix dengan melakukan perhitungan besarnya penghematan masing-masing customer dan kemudian ditabelkan dalam bentuk Saving Matrix.

14. Penentuan alokasi

customer ke dalam tiap alat angkut Penentuan alokasi customer ke tiap angkut atau rute harus bisa memaksimalkan penghematan. Yaitu dengan melakukan pencarian solusi dilakukan dengan prosedur iterative yang pertama tiap konsumen dialokasikan pada alat angkutrute yang berbeda-beda, kedua yaitu rute selanjutnya dapat digabungkan pada satu rutekendaraan dengan didasarkan pada penghematan yang paling tinggi yang bisa diperoleh. Selanjutnya dilakukan pengecekan apakah pengkombinasian tersebut layak atau tidak. Dikatakan layak jika total pengiriman yang harus dilalui melalui rute tersebut tidak melebihi kapasitas kendaraan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15. Penentuan rutejalur distribusi

Penentuan rute dilakukan melalui beberapa iterasi. a. Iterasi 1, tiap customer dialokasikan pada rute yang terpisah. b. Iterasi 2, dari matriks penghematan atau savings matrix, dicari penghematan tertinggi dan nilai tersebut terletak pada customer berapa, kemudian kombinasikan kedua rute dari customer tersebut menjadi satu rute. Selanjutnya dilakukan pengecekan apakah pengkombinasian tersebut layak atau tidak, layak dilakukan jika total order size kurang dari kapasitas alat angkut Pick Up. Metodeprosedur untuk penentuan urutan gudang dalam satu rute adalah dengan menggunakan prosedur Nearest Neighbour yaitu :  Rute perjalanan dibuat dengan menambahkan customer terdekat dari titik terkhir yang dikunjungi oleh kendaraan. Iterasi dimulai dari DC kemudian perjalanan dilakukan menuju ke customer yang paling dekat dengan DC, dan seterusnya.

16. Penghitungan biaya transportasi sebelum dan sesudah penerapan metode

Savings Matrix Biaya transportasi dihitung berdasarkan biaya tenaga kerja, biaya bahan bakar, dan biaya retribusi selama perjalanan berdasarkan rute yang dilalui sebelum dan sesudah penerapan metode Savings Matrix. Biaya transportasi awal dihitung berdasarkan data alat angkut dan biaya transportasi awal, kemudian mengevaluasi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebelum dan sesudah penggunaan metode Saving Matrix. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17. Analisa dan Pembahasan

Setelah perhitungan biaya transportasi langkah berikutnya adalah menganalisis perbandingan sebelum dan sesudah perhitungan dengan menggunakan savings matrix.

18. Rekomendasi Rute Distribusi

Merekomendasikan jalur distribusi yang menghasilkan biaya transportasi yang terkecil agar diperoleh keuntungan yang optimum.

19. Kesimpulan dan Saran

Berisikan tentang kesimpulan apakah dengan menerapkan metode Savings Matrix akan mengurangi biaya transportasi serta saran untuk perusahaan agar mempertimbangkan untuk menggunakan metode ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.6 Langkah-langkah Metode Peramalan

Dokumen yang terkait

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT UNTUK MEMINIMASI BIAYA DISTRIBUSI PRODUK DI CV. AGRISETA MANDIRI BATU, MALANG

1 44 1

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI ROKOK KRETEK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA TRANSPORTASI DI PR. BERKAH NALAMI, PONOROGO.

2 8 110

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI FILTER ROKOK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA DISTRIBUSI DI PT. FILTRONA INDONESIA, SIDOARJO.

0 0 89

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK KE KONSUMEN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PG CANDI BARU SIDOARJO.

0 0 100

MENGOPTIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI PRODUK ‘ X ‘ DENGAN METODE SAVING MATRIKS.

0 0 8

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. CAHAYA SEJAHTERA SENTOSA BLITAR.

0 8 201

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI TRIPLEK/PLYWOOD KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. ARIA DUTA PANEL SURABAYA.

1 10 120

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. CAHAYA SEJAHTERA SENTOSA BLITAR

0 1 20

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI ROKOK KRETEK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA TRANSPORTASI DI PR. BERKAH NALAMI, PONOROGO

0 0 21

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI FILTER ROKOK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA DISTRIBUSI DI PT. FILTRONA INDONESIA, SIDOARJO

0 1 8