Efisiensi Penjadwalan Jalur Distribusi Penelitian Terdahulu

4. Hubungan permanen antara dua variabel. 5. Hubungan antara tujuan dengan cara. Buku ajar Metodologi Penelitian, 13-14

2.6 Efisiensi Penjadwalan Jalur Distribusi

Penjadwalan yang efisien dan penyusunan rute yang baik dapat menghemat waktu pengiriman bagi kendaraan, dan hasilnya jumlah biaya operasi dapat berkurang. Untuk mencapai tingkat susunan rute dan jadwal perjalanan yang lebih baik bagi kendaraan ialah dengan menggunakan sistem peta jalan atau jarak lokasi customer dengan menggunakan skala perbandingan. Perencanaan rute merupakan bagian penting untuk mencapai angkutan produk perusahaan dengan biaya minimal. Setiap kendaraan yang meninggalkan lokasi pabrik harus mnegikuti rute yang sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan sebelumnya. Agar menghasilkan efisiensi biaya dalam jumlah yang besar. Kendaraan tidak saja harus siap dimuati, tetapi juga siap diservis, pengisian bahan bakar, sehingga pengemudi dan kendaraa harus dijauhkan dari kemungkinan kecelakaan. Dengan mempertimbangkan kemungkinan- kemungkinan yang akan terjadi maka kita dapat melakukan penjadwalan yang efisien dan pengiriman barang yang optimal. Dapat dikatakan bahwa Penjadwalan yang efisien dan pengiriman barang yang optimal jika dapat mengurangi pemborosan dalam segi waktu, jarak, dan tenaga sehingga mendapatkan biaya transportasi yang lebih efisien serta produk yang dikirim tepat waktu dan dalam kondisi baik. Hadinoto, 1996: 112-113. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.7 Aplikasi Rute Jalur Distribusi Setelah Dilakukan Penentuan Alokasi Customer

Ke Tiap Alat Angkut - Iterasi 2: Dari saving matriks, diperoleh penghematan tertinggi sebesar 1389,02 = C12,C13 dengan mengkombinasikan rute untuk customer 12 dan customer 13 dalam satu rute, yaitu rute A. Selanjutnya dilakukan pengecekan apakah pengkombinasian tersebut layak dilakukan atau tidak, layak dilakukan jika total order size kurang dari kapasitas truk. Beban untuk rute A = order size custr 12 + order size custr 13 = 9 + 32 = 41 71 layak dst - Iterasi 6 : Penghematan tertinggi selanjutnya yaitu 1233,3 = SC12,C14, 1233,34 = SC13,C14 , 1230,62 = S C14,C16 tetapi karena sudah masuk rute A, maka dicari penghematan tertinggi selanjutnya yaitu 1162,7 = SC11,C13, sehingga pada tahap ini dilakukan pengecekan apakah customer 11 dapat ditambahkan pada rute A. Beban untuk rute A=order size custr.12 + custr.13 + custr.16 + custr. 15 + custr. 14 + custr. 11 = 9 + 32 + 10 + 10 + 9 + 44 = 114 71 tidak layak. Dari iterasi di atas kemudian diperoleh empat 4 rute yaitu : • rute A : {12, 13, 16, 15, 14 }, • rute B : {11, 10 }, • rute C : {9, 8, 7, 6, 5 }, dan • rute D : {3, 4, 2, 1} yang berarti pabrik membutuhkan 4 truk. Truk pertama akan mengirimkan atau melayani produk ke customer 12, 13, 16, 15, 14, truk kedua melayani customer Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 11, 10, truk ketiga melayani customer 9, 8, 7, 6, 5, dan truk keempat melayani customer3,4,2,1.

2.7.1 Pengurutan rute pengiriman dengan prosedur Nearest Neighbour

Untuk Rute B {11, 10} • Iterasi 1: Awal perjalanan dimulai dari DC dengan total jarak = 0 - Dengan menuju ke customer 11 maka perjalanan bertambah jarak 582,99 - Dengan menuju ke customer 10 maka perjalanan bertambah jarak 575,87 Dengan menggunakan prosedur nearest neighbour, maka diperoleh solusi pada iterasi 1 adalah menuju customer 10. • Iterasi 2 : Perjalanan dari DC ke customer 10 dilanjutkan menuju customer terdekat berikutnya yaitu customer 11. - Dengan menuju ke customer 11 maka perjalanan bertambah jarak 7,57 sehingga diperoleh solusi DC-C10-C11-DC dengan panjang : = 575,87 + 7,57 + 582,99 = 1166,43 dan seterusnya sampai rute D mendapatkan pengurutan rute pengiriman dengan menggunakan prosedur Nearest Neighbour.

2.7.2 rute pengiriman sesuai prosedur Nearest Neighbour

• Rute A : DC-C14-C15-C16-C12-C13-DC atau Pabrik, PT.Pindodeli , PT.Conitex Sonoco, PT.Paul Buana, PT.Bintang Abadi, PT.IKPP Serang, Pabrik. Dengan panjang perjalanan 1411,54 km • Rute B : DC-C10-C11-DC atau Pabrik, PT.Agung Abadi , PT.Alkindo, Pabrik Dengan panjang perjalanan 1166,43 km. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. • Rute C : DC-C5-C6-C7-C8-C9-DC atau Pabrik, PT.Surya Zig-Zag, PT.Taman Sriwedari, PT.Surya Pamenang, PT.Surya Bentata, PT.Purinusa , Pabrik. Dengan panjang perjalanan 612,02 km • Rute D : DC-C1-C2 -C3 -C4 -DC atau Pabrik, PT.Bentoel, PT.KSI , PT.Kedawung, PT.Wong Hendri, Pabrik. Dengan panjang perjalanan 188,93 km.

2.7.3 Penghitungan Biaya Transportasi Sebelum dan Sesudah Penerapan Metode

Saving Matriks • Sebelum Biaya tenaga kerja = Rp. 20.000 hari. Biaya bahan bakar = jarak tempuh x 14 lt x harga bahan bakar. - Rute 1 = 89 x 14 x Rp. 4300,- = Rp. 95.675,00 - Rute 2 = 183,74 x 14 x Rp.4300,- = Rp. 197.520,5 - Rute 3 = 203,12 x 14 x Rp.4300,- = Rp. 218.354,00 - Rute 4 = 557,18 x 14 x Rp.4300,- = Rp. 598.968,5 - Rute 5= 1166,43 x 14 xRp.4300,- = Rp. 1.253.912,25 - Rute 6= 1492,06 x 14 xRp.4300,- = Rp. 1.603.964,5 - Rute 7= 1378,08 x 14 xRp.4300,- = Rp. 1.481.350,00 Biaya total = Total biaya tenaga kerja + Total biaya bahan bakar + Biaya retribusi = Rp. 280.000,- + Rp. 5.449.744,75 + Rp. 600.000,- = Rp. 6.329.744,75 hari Hari kerja dalam 1 bulan = 25 hari, maka : Biaya total 1 bulan = Rp. 5.449.744,75 x 25 = Rp. 158.243.618,8 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. • Sesudah Sesudah penerapan metode saving matriks, maka didapatkan rute baru yaitu : - Rute A = 1411,54 x 14 x Rp.4300,- = Rp. 1.517.405,5 - Rute B = 1166,43 x 14 x Rp.4300,- = Rp. 1.253.912,25 - Rute C = 612,02 x 14 x Rp. 4300,- = Rp. 657.921,5 - Rute D = 188,93 x 14 x Rp. 4300,- = Rp. 203.099,75 Biaya total = Total biaya tenaga kerja + Total biaya bahan bakar + Biaya retribusi = Rp. 200.000,- + Rp. 3.632.339,- + Rp. 600.000,- = Rp. 4.432.339,- hari Hari kerja dalam 1 bulan = 25 hari, maka : Biaya total 1 bulan = Rp. 4.432.339,- x 25 = Rp. 110.808.475,- Jurnal Program Studi MMT-ITS 2008 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.8 Penelitian Terdahulu

1. Verliana Septian, 2008 : PENJADWALAN DISTRIBUSI KARUNG DENGAN MENENTUKAN JALUR DISTRIBUSI OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI PERSERO PK. ROSELLA BARU SURABAYA a. Permasalahan : Bagaimana menentukan rute pendistribusian produk kepada konsumen agar memperpendek jarak dan meminimasi jarak dan meminimasi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. b. Hasil Akhir : Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : Jalur atau rute distribusi yang diperoleh untuk melayani permintaan karung goni berdasarkan kapsitas alat angkut dengan penerapan metode Savings Matrix , yaitu : o dari Pabrik - PT. Srikandi Ratu – PT. Asikin – CV. KHS – Pabrik dengan total jarak perjalanan 656,539 km dan Armada yang digunakan 1 buah truk gandeng dengan jasa sewa serta jadwal pengiriman produk antara Tanggal 15-20 tiap bulan. o dari Pabrik - PTPN IX – Pabrik dengan total jarak perjalanan 428,439 km dan Armada yang digunakan 1 buah truk gandeng dengan jasa sewa serta jadwal pengiriman antara Tanggal 21-25 tiap bulan. o dari Pabrik - UD. Laksana – PT. Temporejo – Pabrik dengan total jarak perjalanan 290,983 km dan Armada yang digunakan 1 buah truk gandeng dengan jasa sewa serta jadwal pengiriman antara Tanggal 21- 25 tiap bulan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. o dari Pabrik – PT. Perhutani – Pabrik dengan total jarak perjalanan 144,68 km dan Armada yang digunakan 1 buah truk gandeng dengan jasa sewa serta jadwal pengiriman antara Tanggal 10-15 tiap bulan. o dari Pabrik – PT. Alcon – CV. Wahyu – PT Indonesia Tri Sembilan – Pabrik dengan total jarak perjalanan 94,01 km dan Armada yang digunakan 1 buah truk tronton milik sendiri serta Jadwal pengiriman antara Tanggal 15-25 tiap bulan. o Pabrik – PT. Wonosari Jaya – PT. Bisi – Pabrik dengan total jarak perjalanan 82,475 km dan Armada yang digunakan 1 buah truk tronton milik sendiri serta Jadwal pengiriman antara Tanggal 01-10 tiap bulan. o dari Pabrik – PT. Teja Seakawan – CV. Borneo – Pabrik dengan total jarak perjalanan 31,645 km dan Armada yang digunakan 1 buah pick up milik sendiri serta Jadwal pengiriman antara Tanggal 21- 25 tiap bulan. o dari Pabrik - CV. Afandi Tata Tjin - Pabrik dengan total jarak perjalanan 9,838 km dan Armada yang digunakan 1 buah pick up milik sendiri serta Jadwal pengiriman antara Tanggal 1-6 tiap Penghematan jarak dan efisiensi biaya distribusi dengan penerapan metode Savings Matrix , yaitu : Penghematan Jarak Dari Tabel 4.30 Rute awal dan Total jarak Tempuh dan Tabel 4.31 Rute baru dan Total jarak Tempuh diperoleh penghematan rute dari 12 rute menjadi 8 rute dan penghematan total jarak tempuh dari 2421,679 km menjadi 1738,706 km dengan penghematan sebesar 682,973 km atau sebesar 24,20 . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penghematan Biaya Transportasi efisiensi biaya Dari Tabel 4.32 Biaya Transportasi Sebelum Penerapan Metode Savings Matrix diperoleh total biaya transportasi pada rute awal sebesar Rp. 20.365.233,45 dan Tabel 4.33 Biaya Transportasi Sesudah Penerapan Metode Savings Matrix diperoleh total biaya transportasi pada rute baru sebesar Rp. 14.351.031,1 sehingga diperoleh penghematan Biaya Transportasi dari Rp. 20.365.233,45 menjadi Rp. 14.351.031,1 dengan penghematan sebesar Rp. 6.014.202,35 km atau penghematan Biaya Transportasi sebesar 29,53 . 2. Onny S 2006 : PERANCANGAN SISTEM RUTE DISTRIBUSI DAN PENJADWALAN PENGIRIMAN BARANG DI PT. KARYA MANDIRI KENCANA SURABAYA. a. Permasalahan : PT. Karya Mandiri Kencana, distributor produk tinta yang memiliki jaringan pendistribusian produk yang sangat kompleks dan luas di seluruh Jawa Timur, permasalahan perencanaan rute dan jadwal pengiriman barang merupakan permasalahan operasional yang harus dihadapi. Dengan menggunakan Metode Savings Matrik, dapat ditentukan suatu rute yang optimal sehingga dapat meminimalkan biaya dan waktu pengiriman. Rute dan penjadwalan ini disusun dengan mengeliminasi total perjalanan, yaitu berapa jarak dan biaya perjalanan dengan tetap memenuhi permintaan pelanggan. b. Hasil Akhir Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Rute A : Truck 1DC – BJ – AC – AE – BM – AZ – BV – AX – BS – DC dengan total muatan sebesar 770 kg dan jarak tempuh 44 km, sehingga biaya yang timbul sebesar 3.28. Rute B : Truck 2 DC – AW – BI –BH– DC dengan total muatan sebesar 715 kg dan jarak tempuh 30 km, sehingga biaya yang timbul biaya pengiriman barang selama bulan Desember adalah sebesar Rp.2.658.000. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam Penelitian ini pencarian data dilakukan di CV. Sari Jaya Mandiri yang berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantoro No.8 Krian-SDA. Sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2010 sampai dengan data dari penelitian ini sudah terpenuhi.

3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu indikator yang berupa variable yang ada pada metode yang digunakan dalam suatu penelitian yang kemudian dijalankan dalam penelitian tersebut. Mengacu pada judul penulisan, maka dapat diidentifikasi variabel–variabel yang berhubungan dengan permasalahan dan nantinya akan dianalisa adalah sebagai berikut :

3.2.1 . Variabel Bebas

Variabel bebas adalah Variabel yang mempengaruhi variabel terikat, meliputi : a. Biaya transportasi Variabel ini menyatakan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam setiap pengiriman dari perusahaan ke Customer dalam 1 rute. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dokumen yang terkait

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT UNTUK MEMINIMASI BIAYA DISTRIBUSI PRODUK DI CV. AGRISETA MANDIRI BATU, MALANG

1 44 1

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI ROKOK KRETEK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA TRANSPORTASI DI PR. BERKAH NALAMI, PONOROGO.

2 8 110

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI FILTER ROKOK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA DISTRIBUSI DI PT. FILTRONA INDONESIA, SIDOARJO.

0 0 89

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK KE KONSUMEN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PG CANDI BARU SIDOARJO.

0 0 100

MENGOPTIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI PRODUK ‘ X ‘ DENGAN METODE SAVING MATRIKS.

0 0 8

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. CAHAYA SEJAHTERA SENTOSA BLITAR.

0 8 201

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI TRIPLEK/PLYWOOD KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. ARIA DUTA PANEL SURABAYA.

1 10 120

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. CAHAYA SEJAHTERA SENTOSA BLITAR

0 1 20

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI ROKOK KRETEK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA TRANSPORTASI DI PR. BERKAH NALAMI, PONOROGO

0 0 21

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI FILTER ROKOK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA DISTRIBUSI DI PT. FILTRONA INDONESIA, SIDOARJO

0 1 8