12
informasi dari dokumen elektronik yang ditampilkan pada secarik kertas atau buku catatan dan mencetak printing.
Dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 4 menyebutkan bahwa Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Elektronik dilaksanakan dengan tujuan
untuk:
a. mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi
dunia; b.
mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat; meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pelayanan publik; c.
membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan Teknologi
Informasi seoptimal mungkin dan bertanggung jawab;
d. dan memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan
penyelenggara Teknologi Informasi.
2.3 Frekuensi Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektornik
Frekuensi pemanfaatan sumber daya informasi elektronik maksudnya proses, tindakan yang dilakukan dalam memanfaatkan sumber daya informasi elektronik
yang digunakan. Informasi yang digunakan sudah memiliki nilai guna.
Setiap pengguna perpustakaan memiliki frekuensi dalam memanfaatkan sumber daya informasi
elektronik yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada kebutuhan informasi, waktu dan kesempatan yang mereka miliki. Oleh karena itu, frekuensi pemanfaatan sumber daya
informasi elektronik merupakan indikator untuk mengetahui sejauh mana pengguna memanfaatkan sumber daya informasi elektronik pada perpustakaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005 menyebutkan bahwa frekuensi mengandung arti yaitu “kekerapan p. 245”. Frekuensi pemanfaatan koleksi berarti
memiliki makna kekerapan penggunaan koleksi oleh pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Semakin sering suatu koleksi perpustakaan digunakan, hal itu
menandakan bahwa informasi yang tersedia dalam koleksi tersebut benar-benar bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.
Ketersediaan koleksi elektronik pada perpustakaan perguruan tinggi juga mempengaruhi tingkat kunjungan pengguna ke sebuah perpustakaan tergantung
Universitas Sumatera Utara
13
bagaimana perpustakaan mampu memberikan informasi yang relevan kepada penggunanya. Semakin baik perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi
penggunanya maka semakin sering pengguna tersebut datang ke perpustakaan karena mereka merasa informasi yang mereka butuhkan tersedia pada perpustakaan tersebut.
2.4 Sumber Daya Informasi Elektronik
Ketersedian sumberdaya informasi merupakan faktor penting dalam sevitas akademik yang mendukung sarana edukasi, penelitian masyarakat perguruan tinggi.
Akan tetapi bila kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya informasi tersebut tidak dimiliki maka sumberdaya informasi akan menjadi sesuatu tidak berdaya.
Untuk itulah literasi informasi menjadi sesuatu yang urgen. Menurut Hasugian 2009 “Urgensi literasi informasi tidak hanya mahasiswa melainkan untuk seluruh sivitas
akademika termasuk dosen, laboran, dan staf lainnya. Maka untuk literasi perilaku pencarian informasi semakin berkembang dalam pencariannya dari media tercetak
berubah ke media elektronik dalam pencariannya p. 202. Setiap sistem terautomasi membutuhkan suatu informasi yang tersimpan
yang dapat digunakan untuk masukan atau keluaran. Sumberdaya informasi terbesar yang terdapat di suatu perpustakaan adalah koleksi perpustakaan. Data bibliografis,
indeks, abstrak dan catalog adalah juga sebagai sumber daya jika digunakan sebagai masukan kedalam suatu sistem. Database atau file yang digunakan sebagai sumber
daya oleh sistem termasuk file peminjam, file transaksi, file pemasok supplier bahan pustaka, file anggaran. Perkembangan zaman terjadi perubahan dalam pengelolaan
sumber daya informasi di perpustakaan. Berbagai sumber daya informasi berbasis kertas paper-based yang selama ini menjadi primadona perpustakaan tradisional
sekarang telah banyak tersedia dalam format elektronik Hasugian, 2008: 12. Brophy dkk 2000 menyatakan bahwa:
“Sumber daya informasi elektronik adalah “every document in electronic form which needs special equipment to be used. Electronic resources include digital
documents, electronic serials, databases, patents in electronic form and networked audiovisual documents p. 5”.
Universitas Sumatera Utara
14
Pendapat di atas dapat diartikan bahwa sumber daya informasi elektronik adalah setiap dokumen dalam bentuk elektronik yang membutuhkan peralatan khusus
untuk menggunakannya yang meliputi dokumen digital, terbitan berseri elektronik, database pangkalan data, hak paten dalam format elektronik dan dokumen
jaringan kerja audiovisual.
Menurut Yusuf, Pawit M 2010 bahwa yang termasuk sumber daya informasi elektronik yaitu :
1. Koleksi Media Elektornik
Yang dimaksudkan di sini ialah jenis koleksi yang bukan hasil cetakan, melainkan dari teknologi elektronik. Di samping merupakan produk-produk
teknologi elektronik karena memang segala proses berjalannnya memerlukan arus listrik yang terkenal sering dijadikan sebagai media komunikasi dan
pendidikan di dunia pendidikan dan instruksional, ialah media pandang dengar audiovisual. Koleksi media pandang dengar di sini dimaksudkan
segala bahan koleksi perpustakaan yang cara memanfaatkannya menggunakan unsur pandang dan dengar. Memang ada yang penggunaanya dengan cara
pandang dengar saja seperti mikrofis dan mikrorider, dan juga pemanfaatannya hanya menggunakan unsur dengar saja seperti audio dan
radio. Bebrapa contoh yang tergolong jenis media pandang dengar, baik yang hanya menggunakan unsure dengar saja, pandang saja, atau gabungan
keduanya:
a. Audirecord: termasuk rekaman suara jenis seperti piring-piringan hitam,
pita suara tape, dan kawat suara wire. b.
Microform: termasuk aperature card kartu berlubang, microfilm, mikrofis dan mikrorider.
c. Videorecord: termasuk video cassette dan videodisc.
d. Picture: termasuk fotokopi, lukisan asli, reproduksi lukisan yang dicetak,
reproduksi lukisan dengan tangan, seni grafis. 2.
Komputer Kemampuan komputer yaitu menyimpan, mengolah, dan kemudian
mengeluarkannya kembali sejumlah data yang sangat besar itulah yang mirip dengan proses kegiatan yang ada di perpustakaan. Semua kegiatan
penelusuran informasi di perpustakaan, dapat memanfaatkan jasa komputer sehingga kegiatan pelayanannya berlangsung dengan lebih cepat. Kehadiran
komputer di perpustakaan yang telah lebih maju seperti perpustakaan- perpustakaan perguruan tinggi tertentu dan sejumlah perpustakaan khusus,
sangat besar gunanya, terutama untuk menunjang kelancaran pelayanan dengan menggunakan sistem jaringan informasi antara perpustakaan.
Informasi yang dapat disimpan dalam komputer bias bermacam-macam, bergantung pada kehendak penyimpanannya. Dari informasi biasa hingga
Universitas Sumatera Utara
15
kepada informasi ilmiah yang rumit-rumit yang banyak dibutuhkan oleh dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Kumpulan informasi dalam jumlah yang
sangat besar di simpan dalam komputer, diatur sedemikian rupa sehingga dapat diperluas atau dikembangkan cakupannya, diubah, diperbahurui, dan
dikeluarkan dipanggil kembali dalam waktu yang singkat, di dunia informasi dan perpustakaan database. Secara konvensional dapat membedakan program-
program softwere komputer dalam kelompok seperti :
a. program pengolahan kata word processor
b. program pengolahan data database
3. Koleksi Media Internet dan Penelusuran Informasi
Keberadaan internet di perpustakaan sangat diperlukan meskipun internet bukan berupa media yang dapat dipegang secara langsung seperti halnya
media komunikasi yang dikelola sebuah perpustakaan, namun dalam internet tersimpan informasi dan sumber-sumber informasi yang relatif tak terbatas.
Informasi yang berkembang tiap waktu, bahkan sekarang lebih dari satu biliun halaman web yang ada di internet. Sebagai media global, internet praktis
membuka hampir semua jenis informasi yang pernah direkam, baik informasi yang berbasis teks, gambar, grafis, table ataupun jenis informasi digital
lainnya. Jenis informasi yang disajikan ole sebuah perpustakaan melalui intenet dalam bentuk indeks situs. Disebut indeks, sebab fungsinya masih
diperlukan pencarian lebih lanjut terhadap subjek-subjek atau topic yang relevan. Beberapa nama mesin pencarian informasi search egine yang telah
terkenal dan sangat membantu ketika sedang browsing atau surfing di internet antara lain: Google, AltaVista, Yahoo, dan Lycos. Di dunia perpustakaan
secara manual, logika pencarian informasi dikenal dengan indexing pengindeksaan dank arena yang dicari ialah subjek, maka dikenal dengan
nama pengindeksaan subjek p. 195.
Dari penjelasan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sumberdaya informasi elektronik merupakan sarana media dan mendukung pelayanan
perpustakaan dalam pencarian informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna dalam kegunaannya dalam penelusuran baik kegunaannya berbasis kreasi maupun
edukasi.
Universitas Sumatera Utara
16
2.5 E-Journal