Subjek Penelitian Alat Pengumpulan Data

Tabel 2. Blue print Skala Perceived Restorativeness Scale PRS Komponen Item Proporsi Jumlah Being Away 1,2 11,8 2 Fascination 3,4,5,6,7,8 35,3 6 Coherence Extent 9,10,11,12 23,6 4 Compatibility 13,14,15,16,17 29,4 5 Total 100 17 2. Attention Network Test ANT Penelitian menggunakan metode pengambilan data berupa tes atensi yaitu dengan menggunakan Attention Network Test ANT version 1.3.0. Attention Network Test dibuat oleh J. Fan, B. D. McCandilss, T. Sommer, A. Raz, M. I. Posner yang berasal dari Amerika Serikat. ANT dibuat pada tahun 2002. ANT dapat diprogram pada komputer yang sudah diinstal aplikasi Java Environment 1.2 sehingga ANT dapat dijalankan. ANT mengukur tiga fungsi atensi yaitu fungsi alerting , orienting , dan executive control . Berdasarkan definisinya tes adalah salah satu dari jenis asesmen yang menggunakan serangkaian prosedur yang terstandar untuk memperoleh informasi dan mengubah informasi tersebut dalam serangkaian skor Supratiknya, 2014. Banyak penelitian tentang atensi atau gangguan psikologi yang menggunakan ANT sebagai alat untuk mengukur atensi. ANT dapat diakses melalui situs http:www.sacklerinstitute.orgusersjin.fan . Attention Network Test merupakan kombinasi antara flanker task atau tugas yang melibatkan anak panah ke kanan dan ke kiri Eriksen Eriksen dalam MacLeod dkk., 2010; Fan dkk., 2002 dengan cued reaction time task Posner dalam MacLeod dkk., 2010; Fan dkk., 2002. Beberapa peneliti tertarik untuk menggunakan Attention Network Test untuk memeriksa perbedaan jaringan dalam otak berdasarkan masing-masing fungsi atensi MacLeod dkk., 2010. Gambar 2. Proses Eksperimen dalam Attention Network Test ANT. Pada kolom sebelah kanan merupakan jenis cue atau tanda dan jenis target yang akan muncul dalam satu kali percobaan. Pada kolom sebelah kiri merupakan rentang waktu antara fiksasi atau keadaan tanpa cue dan target hingga muncul target dalam satuan milidetik. Diadaptasi dari MacLeod dkk, 2010. Appraising the ANT : Psychometric and Theoretical Consideration of the Attention Network Test. Neuropsychology 24 5 . 637-651. Masing-masing fungsi atensi memiliki perhitungan yang berbeda-beda. Hasil perhitungan dalam ANT berupa milidetik. Perhitungan dilakukan secara otomatis oleh program ANT. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3. Dasar perhitungan dari tiga fungsi Atensi dalam Attention Network Test ANT. Diadaptasi dari Fan, J., McCandliss, B. D., Fossella, J., Flombaum, J. I., Posner, M. I. 2005. The activation of attentional networks. NeuroImage 26 . 471-479. Program Attention Network Test ANT digunakan karena memiliki efisiensi waktu dan cukup mudah dilakukan karena memanfaatkan sistem komputer. ANT telah diprogam sebagai alat tes dengan kelengkapan seperti mengisi identitas, adanya instruksi secera keseluruhan tentang isi tes, dan instruksi saat pergantian blok. Namun, karena instruksi berbahasa inggris, peneliti mengubah instruksi tersebut dalam Bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan untuk membantu subjek memahami isi tes sehingga dapat mendukung nilai validitas dalam penelitian ini. ANT memiliki empat blok. Satu blok untuk tahap percobaan dan tiga blok lainnya adalah blok eksperimen. Pada blok percobaan subjek dapat mengetahui apakah ia merespon dengan benar correct , salah incorrect , atau tidak merespon no response sehingga subjek dapat memahami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI instruksi tes. Untuk tiga blok lainnya subjek tidak dapat mengetahui apakah ia dapat menjawab dengan benar atau salah atau tidak merespon. Tes ini dilakukan selama 30 menit dengan total 288 percobaan dalam sekali pengetesan. 288 percobaan ini terdiri dari 96 target congruent , 96 target incongruent , 72 spatial cue , 72 center cue , 72 no cue, 72 double cue , dan 96 netral Beman dkk., 2008.

H. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas

Instrumen yang mampu menghasilkan data akurat sesuai dengan tujuan pengukurannya, diperlukan suatu proses pengujian validitas Azwar, 2012. Kesesuaian tujuan pengukuran instrumen dengan dasar konstruk teoritik merupakan upaya terbentuknya suatu instrumen yang valid Azwar, 2012. Pada penelitian ini peneliti akan menguji validitas Perceived Restorativeness Scale PRS yang diadaptasi dengan tujuan untuk melihat sejauh mana kesesuaian skala PRS dalam mengukur persepsi seseorang terhadap suatu lingkungan. Uji validitas juga akan dilakukan pada Attention Network Test ANT dengan tujuan melihat kesesuaian isi dari alat tes atensi dalam mengukur tingkat atensi seseorang. a. Validitas Perceived Restorativeness Scale PRS Metode penerjemahan skala dalam penelitian ini adalah back- translation . Back-translation merupakan pengambilan tata cara dalam bahasa tertentu, kemudian diterjemahkan dalam bahasa lain dan meminta orang lain untuk menerjemahkan ke dalam bahasa yang asli Masumoto Juang, 2008. Metode ini digunakan untuk menekan adanya bias akibat perbedaan budaya Matsumoto Juang, 2008. Tahap pertama skala PRS dalam Bahasa Inggris diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Proses penerjemahan bahasa dilakukan dengan menggunakan jasa penerjemah dari Lembaga Bahasa LIA. Tahap kedua, peneliti menerjemahkan kembali back-translation skala PRS versi Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris. Back- translation juga menggunakan jasa penerjemah yang sama yaitu Lembaga Bahasa LIA. Tahap ketiga adalah membandingkan skala PRS yang asli dalam Bahasa Inggris dengan skala PRS setelah melalui tahap back-translation dalam Bahasa Inggris juga. Proses ini dilakukan dengan menggunakan jasa seorang native speaker untuk melihat generalisasi konsep dan bahasa dari kedua budaya decentring Matsumoto Juang, 2008. Native Speaker dalam penelitian ini adalah William seorang mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis dari Groningen University , Belanda Setelah ketiga tahap tersebut dilakukan, peneliti melakukan validasi oleh dosen pembimbing. Setelah melakukan validasi tersebut, peneliti akan melakukan uji coba skala pada kriteria subjek yang telah ditentukan yaitu mahasiswa yang memasuki usia 18-25 tahun atau golongan dewasa awal. Uji coba skala dilakukan untuk melihat pemahaman dan kesesuaian kalimat pada item yang digunakan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI skala PRS. Evaluasi hasil uji coba skala akan diperbaiki. Kemudian skala yang telah memasuki tahap akhir akan digunakan sebagai alat untuk mengambil data. b. Validitas Attention Network Test ANT Pada alat ukur ANT, peneliti juga menggunakan metode back- translation. Metode back translation digunakan untuk menerjemahkan instruksi pada alat ukur ANT yang menggunakan Bahasa Inggris . Setelah melewati ketiga tahap tersebut, peneliti melakukan validasi terhadap instruksi dengan dosen pembimbing. Tahap yang terakhir peneliti melakukan uji coba instruksi dengan melakukan pengetesan ANT pada kriteria subjek yang telah ditentukan, yaitu mahasiswa yang berusia 18-25 tahun. Selain validitas isi, peneliti juga melakukan validitas tampang terhadap ANT seperti yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Validitas tampang pada alat ukur ANT dapat dikatakan baik, karena adanya gabungan antara flanker task atau berbagai jenis anak panah yang muncul Eriksen Eriksen, 1974 dalam MacLeod dkk, 2010 dan waktu reaksi dari tanda bintang atau cue Posner, 1980. Keduanya merupakan kombinasi yang sesuai untuk memeriksa sistem atensi. Performa saat mengerjakan tugas menggambarkan pergerakan dari tiga sistem syaraf pada otak juga terlihat melalui Functional Magnetic Resonance Imaging FMRI Fan, McCandilss, Fossella, Flombaum Posner, 2005. Attention Network Test ANT digunakan untuk mengukur atensi seseorang berdasarkan tiga fungsi atensi, yaitu alerting , orienting, dan executive control . Fungsi alerting berkaitan dengan kesiagaan seseorang. Pada penelitian sebelumnya, seseorang yang jauh lebih muda 18-21 tahun memiliki fungsi alerting yang lebih baik dibandingkan seseorang yang lebih tua 61-87 tahun Jennings dkk., 2007. Dalam penelitian ini, peneliti memilih subjek dengan usia 18-25 tahun sehingga cenderung memiliki kesiagaan yang baik. Jenis tugas dalam ANT yang berkaitan dengan fungsi alerting adalah kecepatan seseorang dalam merespon panah  atau  di atas atau di bawah tanda + tanpa adanya tanda petunjuk atau . Fungsi orienting lebih kepada kemampuan seseorang dalam mengalokasikan perhatian terhadap rangsangan stimulus yang ada di lingkungan. Kemampuan ini membuat seseorang menghasilkan gerakan mata. Aktivitas pada fungsi orienting digunakan dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Dalam ANT, fungsi orienting meliputi kemampuan seseorang dalam memilih anak panah  atau  di atas atau di bawah yang sebelumnya muncul petunjuk tanda bintang di tengah tanda plus + . Terakhir fungsi executive control , fungsi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu konflik. Fungsi executive control membutuhkan paling banyak usaha menta. Fungsi execituve control digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama ketika sedang mengahadapi konflik. Fungsi executive control dalam ANT meliputi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI seseorang dalam memilih satu anak panah  yang sejajar dengan tanda plus + baik yang sebelumnya didahului oleh tanda bintang atau tidak.

2. Reliabilitas

Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang bersifat reliabel, yaitu menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran kecil Azwar, 2012. Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi atau kestabilan dari hasil pengukuran ketika dilakukan pengetesan berulang Reksoatmodjo, 2009. Pendekatan tes ulang tes-retest merupakan salah satu metode yang sering digunakan untuk mengukur reliabilitas Azwar, 2012. Metode ini dilakukan dengan cara mencobakan instrumen dan responden yang sama untuk beberapa kali dalam waktu yang berbeda Sugiyono, 2008 atau mencari nilai Chronbach’s Alpha α. Berikut akan dijelaskan reliabilitas dari Perceived Restorativeness Scale PRS dan Attention Network Test ANT. a. Reliabilitas Perceived Restorativeness Scale PRS Penelitian ini akan menggunakan teknik Chronbach’s Alpha untuk melihat konsistensi antar item. Koefisien nilai reliabilitas berada pada rentang 0 hingga 1,00. Jika nilai koefisien Chronbach’s Alpha α mendekati nilai satu maka skala tersebut memiliki nilai reliabilitas yang sangat baik Riadi, 2015. Pada penelitian sebelumnya, didapatkan Chronbach’s Alpha α sebesar 0,75 Hartig dkk., 1997. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa item-item dalam PRS memiliki nilai reliabilitas yang baik. Meskipun dalam penelitian sebelumnya diketahui memiliki nilai reliabilitas yang baik, peneliti melakukan pengujian kembali untuk mencari nilai reliabilitas dalam PRS dengan mencari Chronbach’s Alpha α. Dari hasil pengujian nilai reliabilitas Chronbach’s Alpha α menggunakan SPSS for window version 16.0 oleh peneliti, didapatkan nilai reliabilitas skala PRS sebesar 0,895. Hasil tersebut menunjukkan bahwa skala PRS yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai reliabilitas yang baik. Tabel 3. Reliabilitas Perceived Restorativeness Scale PRS versi adaptasi b. Reliabilitas Attention Network Test ANT Pada penelitian sebelumnnya, Attention Network Test memiliki nilai reliabilitas yang baik pada tiga fungsi atensi yaitu alerting , orienting , dan executive control dengan jumlah subjek 40 yang dilakukan pada dua sesi atau metode test-retest sebesar 0,87. Pada penjabarannya, fungsi alerting memiliki nilai reliabilitas paling rendah yaitu 0,52 kemudian fungsi orienting memiliki nilai reliabilitas 0,61 dan fungsi executive control memiliki nilai reliabilitas yang paling tinggi yaitu 0,77 Fan dkk., 2002. Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items 0.895 17