Penelitian Terdahulu Ekonomi Makro

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Utami dan Rahayu 2003 melakukan penelitian dengan judul “Peranan Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi dan Nilai Tukar dalam Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selama Krisis Ekonomi”. Hasil penelitian membukt ikan bahwa perubahan profitabilitas, suku bunga, inflasi dan nilai tukar mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham badan usaha selama periode krisis ekonomi tahun 1997. Namun secara parsial hanya suku bunga dan nilai tukar yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham selama periode krisis ekonomi tersebut. Penelitian ini dilakukan pada 30 badan usaha dengan periode penelitian tahun 1998 sampai dengan tahun 2000. Jacob dan Harahap 2004 melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Indikator Mikro dan Makro Terhadap Nilai Buku dan Harga Pasar Saham Perusahaan”. Penelitian ini dilakukan pada 11 perusahaan perusahaan perbankan dengan menggunakan tahun penelitian 1999 sampai tahun 2002, dan menemukan bahwa aspek makro yang diwakili oleh interest rate dan inflation rate tidak begitu berpengaruh signifikan pada nilai buku dan harga pasar saham perusahaan. Budilaksono 2005 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Kepemilikan Saham Oleh Investor Asing dan SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG di Bursa Efek Jakarta BEJ”. Hasil penelitian menemukan bahwa variabel nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan SBI kurang signifikan mempengaruhi pergerakan IHSG, sedangkan Universitas Sumatera Utara variabel kepemilikan saham oleh investor asing signifikan menjelaskan pergerakan IHSG. Ada korelasi yang lemah antara nilai tukar rupiah terhadap SBI dan kepemilikan saham oleh investor asing. Penelitian ini dilakukan selama periode bulan Juni 2002 sampai dengan bulan Juni 2004 atau selama 2 tahun .

B. Ekonomi Makro

Ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan Putong, 2002:145. Aspek makro bersifat lebih luas dan tidak hanya dua unit usaha atau industri tetapi secara menyeluruh. Aspek makro khususnya interest rate juga sering digunakan untuk memprediksi harga pasar saham dan juga interest rate di masa yang akan datang, juga menjelaskan bahwa kondisi ekonomi dapat mempengaruhi harga pasar saham Jacob dan Harahap, 2004:160. Menurut Putong 2002:146, permasalahan dalam ekonomi makro secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut: 1. Masalah jangka pendek atau kadang disebut juga masalah stabilisasi. Masalah ini berhubungan dengan bagaimana men-drive perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya dalam jangka pendek bulan,tahun agar dapat terhindar dari “penyakit” ekonomi makro yang utama, yaitu inflasi yang besar dan berkepanjangan, tingkat pengangguran terbuka yang besar, dan ketimpangan dalam neraca pembayaran. 2. Masalah jangka panjang atau kadang disebut juga sebagai masalah pertumbuhan. Masalah ini berhubungan dengan bagaimana men-drive perekonomian agar tetap berada dalam kondisi keserasian antara pertumbuhan Universitas Sumatera Utara jumlah penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi dengan program penggalakkan tabungan masyarakat. Bodie, Kane, dan Marcus dalam Utami dan Rahayu, 2003:125 menyatakan ada 7 indikator makro ekonomi yang mempengaruhi perubahan harga saham, yaitu Gross Domestic Product GDP, inflasi, tingkat pengangguran, suku bunga, nilai tukar, transaksi berjalan, dan defisit anggaran. Namun tidak semua faktor tersebut dapat dipergunakan sebagai variabel penelitian, antara lain : GDP, tingkat pengangguran, transaksi berjalan, dan defisit anggaran. Oleh sebab itu, indikator makro ekonomi yang dinilai relevan adalah inflasi, nilai tukar, dan suku bunga.

C. Inflasi