penjualan saham. Tingkat suku bunga yang ideal adalah jika besarnya berada di bawah kisaran angka 10. Hal ini berarti tingkat keuntungan yang diharapkan
dari adanya investasi akan menurun dengan cepat jika tingkat bunga meningkat, sehingga bagi para pelaku ekonomi semakin rendah tingkat suku
bunga adalah semakin naik Haryanto dan Riyatno, 2007. b.
Dasar Hukum Penerbitan SBI Surat keputusan Direksi BI No. 3167KEPDIR tanggal 23 Juli 1998 tentang
penerbitan dan perdagangan Sertifikat Bank Indonesia serta intervensi Rupiah.
F. Harga Saham
Menurut Buku Panduan Investasi di Pasar Modal Indonesia tahun 2003 dalam Haryanto dan Riyatno, 2007:26, saham adalah sertifikat yang
menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Harga sebuah saham sangat
dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran. Pada saat permintaan saham meningkat, maka harga saham tersebut akan cenderung meningkat, sebaliknya
pada saat banyak pemilik saham menjual saham yang dimilikinya, maka harga saham tersebut cenderung akan mengalami penurunan Anoraga, 2001:59
Harga saham adalah harga suatu saham yang diperdagangkan di bursa. Harga saham sering dicatat berdasarkan perdagangan terakhir pada hari bursa
sehingga sering disebut harga penutupan closing price. Oleh karena itu harga saham diukur dari harga resmi berdasarkan transaksi penutupan terakhir pada hari
bursa. Market Price merupakan harga pada saat riil dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar
Universitas Sumatera Utara
yang sedang berlangsung. Harga pembukaan bursa merupakan harga pada saat penutupan closing price sebelumnya.
Harga sebuah saham dapat berubah atau berfluktuasi dengan cepat bahkan dalam hitungan menit maupun hitungan detik. Hal tersebut diakibatkan karena
banyaknya pesanan yang dimasukkan ke JATS Jakarta Automated Trading System. Pada perdagangan Bursa Efek Indonesia terdapat lebih 400 terminal
komputer di mana para floor trader dapat memasukkan pesanan yang diterimanya dari nasabah. Pada monitor-monitor yang memantau perdagangan saham, terdapat
beberapa istilah harga saham yaitu Darmadji dan Herdy, 2006:131: a.
Previous Price menunjukkan harga pada penutupan hari sebelumnya. b.
Open atau Opening Price menunjukkan harga pertama kali pada saat pembukaan, yaitu pada jam 09.30 WIB.
c. High atau Highest Price menunjukkan harga tertinggi atas suatu saham yang
terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut. d.
Low atau Lowest Price menunjukkan harga terendah atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.
e. Last Price menunjukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.
f. Change menunjukkan selisih antara harga pembukaan dengan harga terakhir
yang terjadi. g.
Close atau Closing Price menunjukkan harga penutupan suatu saham, yang ditentukan pada akhir perdagangan yaitu jam 16.00 WIB.
Faktor-faktor yang dapat menentukan harga saham sebuah perusahaan yaitu Manurung dan Rahardja, 2004:96:
Universitas Sumatera Utara
a. Faktor-faktor ekonomi
Faktor-faktor ekonomi yang paling diperhatikan dalam penentuan harga saham adalah perkembangan tingkat bunga dan nilai tukar. Jika dianggap tingkat
inflasi akan rendah, maka diperkirakan bank sentral tidak akan menaikkan tingkat bunga nominal dan hal itu dapat membuat harga saham stabil atau
meningkat. Perubahan nilai tukar akan mempengaruhi perkembangan ekspor- impor dan tentunya mempengaruhi kinerja perusahaan. Jika kinerja perusahaan
semakin baik, maka harga saham akan semakin mahal. b.
Faktor-faktor pasar Faktor-faktor pasar adalah faktor-faktor yang terkait dengan aktivitas di pasar
saham, yaitu: 1
Efek Januari January Effect, pada bulan Januari aktivitas perdagangan saham masih baru dimulai dan hal ini mendorong para manajer portofolio
untuk membeli saham-saham yang risikonya lebih kecil. Untuk itu mereka akan lebih menyukai membeli saham-saham perusahaan yang relatif lebih
stabil. Hal ini akan mendorong naiknya harga saham perusahaan- perusahaan yang dianggap stabil.
2 Tren trend, sebenarnya tren perkembangan pergerakan harga saham
bukan faktor fundamental penentu harga saham, tetapi tren dapat menentukan persepsi tentang harga saham suatu perusahaan sehingga
berpengaruh terhadap penentuan harga saham. c.
Karakteristik perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Harga saham tidak hanya ditentukan oleh kondisi ekonomi makro dan pasar saham, tetapi juga kondisi atau karakteristik perusahaan itu sendiri.
1 Perubahan Kebijakan Deviden. Hal ini dapat menyebabkan persepsi
terhadap perusahaan berubah yang menyebabkan harga saham berubah. Perusahaan yang menaikkan dividen dinilai kondisi keuangannya semakin
baik. Sebaliknya, perusahaan yang menurunkan dividen kondisi keuangannya dinilai memburuk. Ada kalanya, perusahaan menurunkan
dividen karena ingin meningkatkan investasi. Hal ini dapat saja membuat pandangan terhadap perusahaan semakin baik. Hanya saja, bila penurunan
dividen sangat besar, perusahaan akan kehilangan daya tariknya, sehingga harga saham akan turun.
2 Penawaran dan Pembelian Kembali Saham. Peningkatan jumlah saham
yang ditawarkan dapat ditafsirkan bahwa bagi perusahaan penerbit saham, nilai sahamnya terlalu tinggi overvalued, sehingga lebih menguntungkan
jika terus menjual sahamnya. Akan tetapi, langkah ini bagi investor dapat merupakan sinyal negatif tentang perkembangan perusahaan. Sebaliknya
perusahaan yang membeli kembali sahamnya berpandangan saham tersebut dinilai terlalu rendah undervalued. Hal ini merupakan sinyal
positif bagi para investor untuk membeli saham perusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Bursa Efek Indonesia BEI
Pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912
di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada
beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan
kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan
sebagimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada
tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:
1. 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia
oleh Pemerintah Hindia Belanda. 2.
1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
Universitas Sumatera Utara