B. 6. Karakteristik Orang yang Kesepian

d. Menyalahkan diri Merupakan suatu keadaan dimana individu menyalahkan dirinya sendiri, mengutuk dan mencela dirinya sendiri atas peristiwa atau kejadian yang dialami karena dia tidak mampu menyelesaikannya. Menyalahkan diri ini ditandai dengan merasa tidak menarik, benci pada dirinya, merasa bodoh, malu, tidak aman. Dari tabel di bawah ini akan terlihat perasaan-perasaan yang spesifik yang dirasakan ketika seseorang kesepian. Tabel 2 Perasaan Ketika Kesepian Putus asa Depresi Impatient boredom Menyalahkan diri Putus asa Sedih Tidak sabar Merasa tidak menarik Tidak berdaya Tertekan Bosan Benci pada dirinya Takut Merasa hampa Ingin berada di tempat lain Merasa bodoh Tanpa pengharapan Terisolasi Gelisah Malu Terbuang Menyesali diri Marah Tidak aman Terancam Melankolik Sulit berkonsentrasi Terasing Ingin bersama orang yang spesial Sumber: diadaptasi dari Intimate Relationship hal. 399 oleh Sharon S. Brehm, New York:McGraw-Hill,Inc.

II. B. 6. Karakteristik Orang yang Kesepian

Myers 1999 menyatakan orang yang mengalami kesepian secara kronis akan kelihatan mengalami kegagalan diri dalam kognisi sosial dan perilaku sosial. Selain itu, individu yang mengalami kesepian memiliki pandangan negatif terhadap depresi yang Universitas Sumatera Utara mereka rasakan, menyalahkan diri sendiri atas hubungan sosial yang buruk, dan berbagai hal yang berada di luar kendali Anderson Snoggrass, dalam Myers, 1999. Orang yang merasa kesepian selalu kesulitan dalam memperkenalkan diri, membuat panggilan telepon, dan berpartisipasi dalam kelompok Rock, Spitzberg, Hurt dalam Myers, 1999. Orang yang kesepian cenderung menjadi self-conscious dan memiliki self-esteem yang rendah Cheek, Melcior, Vaux dalam Myers, 1999. Ketika berbicara dengan orang asing, orang yang kesepian lebih banyak membicarakan dirinya sendiri dan menaruh sedikit ketertarikan terhadap lawan bicaranya Jones dalam Myers, 1999. Orang yang kesepian cenderung pemalu, self-conscious, introvert, tidak asertif, dan memiliki self-esteem yang rendah Jones dalam Saks Krupart, 1998. Dari beberapa pendapat tokoh tentang karakteristik orang kesepian, Brehm 2002 menyimpulkan ada empat karakteristik orang-orang kesepian, yaitu: a. Merasa tidak nyaman dalam situasi-situasi sosial Orang yang kesepian merasa tidak nyaman dalam situasi-situasi sosial Vaux dalam Brehm, 2002, kesulitan dalam menikmati suatu pesta, sulit bergabung dengan kelompok Horowitz French dalam Saks Krupat, 1998. Taylor, Peplau, dan Sears 2000 mengatakan bahwa kesepian dapat berkisar dari perasaan ketidaknyamanan yang ringan sampai yang berat. b. Membuat atribusi internal yang stabil terhadap kejadian dan perasaan yang tidak menyenangkan Jenis atribusi internal yang stabil menggambarkan bahwa orang-orang yang depresi menganggap dialah penyebab kesengsaraan yang dirasakannya dan hal tersebut tidak dapat diubah. Atribusi ini menghalangi seseorang untuk bertemu dengan orang lain dan menjalin pertemanan. Orang yang kesepian cenderung Universitas Sumatera Utara menganggap dirinya tidak layak dan tidak pantas untuk dicintai Brehm, 2002.Individu yang mengalami kesepian memiliki pandangan negatif terhadap depresi yang mereka rasakan, menyalahkan diri sendiri atas hubungan sosial yang buruk, dan berbagai hal yang berada di luar kendali Anderson Snoggrass, dalam Myers, 1999. c. Memiliki sikap negatif terhadap orang lain Orang yang kesepian menilai orang lain secara negatif Jones dkk. dalam Brehm, 2002. Mereka sangat tidak menyukai orang lain Rubenstein Shaver dalam Brehm, 2002; tidak percaya pada orang lain Vaux dalam Brehm, 2002; menginterpretasikan tindakan dan perhatian orang lain secara negatif Hanley- Dunn dkk. dalam Brehm, 2002; dan memiliki sikap bermusuhan Check dkk. dalam Brehm, 2002. d. Pasif dan tidak responsif ketika bersama orang lain Ketika berbicara dengan orang asing, orang yang kesepian lebih banyak membicarakan dirinya sendiri dan menaruh sedikit ketertarikan terhadap lawan bicaranya Jones dalam Myers, 1999.

II. B. 7. Dampak Kesepian