Dalam penelitian ini, model kerja yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh dari dukungan sosial adalah model buffering hypothesis.
II. B. Kesepian II. B. 1. Pengertian Kesepian
Kesepian dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak, remaja, dewasa dini, dewasa madya, maupun pada orang yang sudah lanjut usia Weiten Lloyd, 2006.
Kesepian merupakan pengalaman subjektif dan tergantung pada setiap interpretasi individu terhadap suatu kejadian Perlman Peplau dalam Dane, Deaux,
Wrightsman, 1993. Baron Byrne 2000 mendefinisikan kesepian sebagai suatu reaksi emosional
dan kognitif karena memiliki hubungan sosial yang lebih sedikit dan kurang memuaskan dibandingkan yang diinginkannya.
Menurut Bruno dalam Dayakisni, 2003, kesepian dapat berarti suatu keadaan mental dan emosional yang terutama dicirikan oleh adanya perasaan-perasaan terasing
dan kurangnya hubungan yang bermakna dengan orang lain. Definisi yang hampir sama juga diberikan oleh Peplau Perlman dalam
Brehm, 2002 yang mengatakan bahwa kesepian itu merupakan perasaan kekurangan dan ketidakpuasan karena adanya kesenjangan antara hubungan sosial yang kita
inginkan dengan hubungan sosial yang kita miliki. Menurut Taylor, Peplau Sears 2000 kekurangan ini dapat bersifat kuantitatif, misalnya seseorang tidak memiliki
seorang temanpun ataupun sedikit teman dibandingkan yang diinginkannya. Atau kekurangan tersebut dapat bersifat kualitatif misalnya seseorang yang merasa bahwa
Universitas Sumatera Utara
hubungan sosial yang dibinanya hanya bersifat seadanya saja superficial atau dirasakan kurang memuaskan dibandingkan yang diinginkannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kesepian adalah keadaan mental dan emosional yang terutama dicirikan dengan adanya perasaan kekurangan dan ketidakpuasan karena
tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan seseorang dan terjadi kesenjangan antara hubungan sosial yang diinginkan dengan hubungan sosial yang dimiliki individu.
II. B. 2. Tipe-tipe Kesepian
Menurut Weiss dalam Weiten Llyod, 2006 ada dua tipe kesepian, yaitu: a.
Kesepian sosial Dalam kesepian sosial, seseorang merasa tidak puas dan kesepian karena mereka
tidak memiliki hubungan pertemanan ataupun kenalan. b.
Kesepian emosional Dalam kesepian emosional, seseorang merasa tidak puas dan kesepian karena
mereka tidak memiliki suatu hubungan yang mendalam dengan orang lain, atau karena tidak adanya partner intim.
Berdasarkan sifat kemenetapannya, Shaver dkk. dalam Deaux, Dane, Wrightsman, 1993 membedakan 2 tipe kesepian, yaitu:
a. Trait loneliness, yaitu kesepian yang cenderung menetap stable pattern, sedikit
berubah, dan biasanya dialami oleh orang-orang yang memiliki self-esteem yang rendah dan memiliki sedikit interaksi sosial yang berarti.
b. State loneliness, yaitu kesepian yang bersifat temporer sementara, biasanya
disebabkan oleh pengalaman-pengalaman dramatis dalam kehidupan seseorang.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan durasinya, Young dalam Weiten Llyod, 2006 membedakan kesepian menjadi 3, yaitu:
a. Transient loneliness kesepian sementara, meliputi kesepian yang singkat dan
jarang terjadi, yang dapat dirasakan oleh banyak orang ketika kehidupan sosial mereka tidak memiliki alas an yang adekuat.
b. Transitional loneliness kesepian transisi, terjadi ketika seseorang yang telah
puas pada hubungan sosialnya yang sebelumnya menjadi kesepian setelah mengalami kerusakan dalam jaringan sosialnya karena kematian orang yang
dicintai, perceraian, atau pindah ke daerah yang baru. c.
Chronic loneliness kesepian menahun, merupakan suatu kondisi yang menyerang orang-orang yang tidak bisa puas terhadap jaringan interpersonalnya
selama bertahun-tahun. Pada seorang janda yang ditinggal mati pasangannya, yang terjadi adalah
kesepian emosional karena suami yang menjadi partner intimnya tidak ada lagi, dimana kesepian tersebut bersifat temporer dan berdasarkan durasinya maka kesepian yang
dialaminya adalah kesepian transisi. Sears et al. 1999 mengatakan bahwa kesepian akibat berpisah dengan orang yang kita cintai dapat membangun suatu reaksi emosional
seperti kesedihan, kekecewaan, bahkan rasa geram yang membuat seseorang marah pada lingkungan dan juga pada dirinya sendiri.
II. B. 3. Penyebab Kesepian