D. Hubungan Dukungan Sosial dengan Kesepian pada Janda yang Ditinggal Mati Pasangannya

bereaksi seperti merasa tidak berdaya tanpa suami, selalu larut dalam kesedihannya, merasa bahwa setelah suaminya meninggal dia tidak akan dapat lagi menjalani hidupnya, selalu membutuhkan suami untuk berbagi pekerjaan, merasa takut dan tidak mampu untuk membangun hubungan pertemanan yang baru, serta menghindari interaksi sosial setelah suaminya meninggal dunia.

II. D. Hubungan Dukungan Sosial dengan Kesepian pada Janda yang Ditinggal Mati Pasangannya

Kematian pasangan hidup biasanya tidak dapat dicegah, yang dampaknya melibatkan kehancuran ikatan yang telah lama dijalin, munculnya peran dan status baru, serta berbagai masalah lainnya. Tidak mengejutkan jika kematian pasangan dihubungkan dengan perasaan depresi, meningkatnya konsultasi medis, kasus rawat inap di rumah sakit, meningkatnya perilaku yang merusak kesehatan, seperti merokok dan minum-minum, dan meningkatnya resiko kematian pasangan yang ditinggalkan Santrock, 1995. Dayakisni 2003, mengatakan bahwa diantara orang-orang yang tidak menikah yang belum menikah, ditinggal pasangan karena bercerai dan juga karena kematian, yang paling kesepian adalah seseorang yang menjadi sendiri karena kematian pasangannya. Setelah pasangannya meninggal, seorang janda akan menghadapi beberapa dimensi masalah, yaitu masalah konsep diri, fisik, finansial, sosial, dan emosional. Ketika menghadapi masalah-masalah ini, seorang janda membutuhkan dukungan sosial yang berasal dari keluarga, teman, tetangga, maupun rekan kerja. Menurut Sarafino 2002 dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan, maupun bantuan dalam bentuk lainnya yang diterimanya individu dari orang lain ataupun dari kelompok. Universitas Sumatera Utara Ada lima bentuk dukungan sosial yang dapat diterima oleh individu, yaitu dukungan emosional, penghargaan, instrumental, informasi, dan dukungan kelompok Sarafino, 2002. Hal yang paling penting dari suatu dukungan sosial adalah individu memiliki teman berbicara, memiliki seseorang untuk memberikan nasehat, memiliki seseorang untuk menghibur dan membangkitkan semangat. Jika seorang perempuan merasa terbebani dan memikirkan suatu permasalahan, dia sangat memerlukan orang lain untuk diajak berbicara dan biasanya suamilah yang menjadi teman berbagi dan bertukar- pikiran, namun suaminya sudah meninggal. Ketiadaan suami akan menyebabkannya merasa tidak berdaya An-Nuaimi, 2005. Karena suaminya telah meninggal, seorang janda membutuhkan seseorang untuk berbagi, namun janda juga menghadapi pemasalahan dalam kehidupan sosialnya. Janda yang telah ditinggal mati pasangannya akan mengahadapi masalah sosial. Keluarga dan teman-teman biasanya selalu berada di dekat janda pada masa-masa awal setelah kematian, namun setelah itu mereka akan menjauh darinya dan kembali ke kehidupan mereka masing-masing. Mereka tidak akan selalu ada ketika dibutuhkan Brubaker dalam Papalia, Old Feldman, 2001. Dalam hubungannya dengan teman dan kenalannya, seorang janda sering tidak diikutsertakan dalam suatu kegiatan sosial oleh pasangan menikah lain karena dia dianggap sebagai ancaman oleh para istri Freeman, 1984. Hubungan dengan teman mungkin akan rusak, terutama jika hubungan itu ada karena ada kaitannya dengan pasangan yang telah meninggal Belsky, 1990, misalnya seorang janda mungkin tidak akan mengikuti lagi perkumpulan istri-istri di tempat suaminya bekerja dahulu. Perempuan yang menjanda juga mengatakan bahwa mereka sering merasa aneh dan kurang nyaman ketika berada Universitas Sumatera Utara dalam situasi dimana dia harus bersama-sama dengan orang yang berpasangan, yang menyebabkannya semakin terpisah dari lingkungan sosialnya Matlin, 2004. Orang-orang dengan dukungan sosial yang baik berkemungkinan kecil untuk bereaksi secara negatif terhadap masalah-masalah hidup dibandingkan dengan orang- orang yang mendapat dukungan sosial sangat sedikit Lahey, 2007. Dalgard dalam Plotnik, 2005 mengatakan bahwa sistem dukungan sosial yang baik, misalnya memiliki satu atau lebih teman dekat akan mengurangi efek dari kejadian yang menyebabkan seseorang stres dan meningkatkan kesehatan mental individu. Jennison dalam Plotnik, 2005 mengatakan bahwa kehadiran keluarga dan teman dapat meningkatkan kepercayaan diri individu ketika menghadapi stres sehingga dia merasa mampu untuk mengatasi masalahnya. Orang-orang yang kehilangan pasangannya berkemungkinan besar untuk melakukan perilaku tidak sehat jika dia mendapatkan sedikit dukungan. Menurut DiMatteo 1991, janda yang mendapatkan banyak dukungan akan merasa bahwa dia memiliki banyak orang yang dapat dijadikannya teman untuk berbagi sedangkan janda yang mendapatkan sedikit dukungan sosial akan merasa tidak berdaya dalam mengatasi masalahnya dan merasa tidak ada orang yang memperhatikannya sehingga dia akan merasa tidak puas atas hubungan yang dimilikinya. Baron Byrne 2000 mengatakan ketika seseorang merasa kekurangan dan tidak puas atas hubungan yang dimilikinya, dia akan kesepian. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dykstra 1995 dapat dilihat bahwa dukungan sosial merupakan faktor penting yang menentukan kesepian yang dialami oleh seseorang yang hidup tanpa pasangan. Universitas Sumatera Utara PARADIGMA BERPIKIR Keterangan: : menyebabkan : klasifikasi : butuh

II. E. Hipotesa penelitian