menganggap dirinya tidak layak dan tidak pantas untuk dicintai Brehm, 2002.Individu yang mengalami kesepian memiliki pandangan negatif terhadap
depresi yang mereka rasakan, menyalahkan diri sendiri atas hubungan sosial yang buruk, dan berbagai hal yang berada di luar kendali Anderson
Snoggrass, dalam Myers, 1999. c.
Memiliki sikap negatif terhadap orang lain Orang yang kesepian menilai orang lain secara negatif Jones dkk. dalam
Brehm, 2002. Mereka sangat tidak menyukai orang lain Rubenstein Shaver dalam Brehm, 2002; tidak percaya pada orang lain Vaux dalam Brehm, 2002;
menginterpretasikan tindakan dan perhatian orang lain secara negatif Hanley- Dunn dkk. dalam Brehm, 2002; dan memiliki sikap bermusuhan Check dkk.
dalam Brehm, 2002. d.
Pasif dan tidak responsif ketika bersama orang lain Ketika berbicara dengan orang asing, orang yang kesepian lebih banyak
membicarakan dirinya sendiri dan menaruh sedikit ketertarikan terhadap lawan bicaranya Jones dalam Myers, 1999.
II. B. 7. Dampak Kesepian
Kesepian yang dialami oleh seseorang akan menyebabkan orang yang kesepian ini akan menerima orang lain dalam cara yang negatif Jones, Wittenberg,
Reis, dalam Myers, 1999. Pandangan negatif ini nantinya akan mempengaruhi keyakinan individu yang mengalami kesepian tersebut dan menyebabkan hilangnya
kepercayaan sosial serta menjadi pesimis terhadap orang lain yang mana hal itu justru akan menghambat individu itu dalam mengurangi kesepian mereka Myers, 1999.
Universitas Sumatera Utara
Rock, Spitzberg, Hurt dalam Myers, 1999 menyatakan individu yang mengalami kesepian selalu merasa kesulitan dalam memperkenalkan diri, membuat panggilan
telepon, dan berpartisipasi dalam kelompok. Individu yang mengalami kesepian juga cenderung menjadi self-concious dan memiliki self-esteem yang rendah Cheek,
Melcior, Vaux dalam Myers, 1999. Saat mereka berbicara dengan orang lain, individu yang kesepian cenderung lebih banyak membicarakan diri mereka sendiri dan
menaruh sedikit ketertarikan terhadap lawan bicaranya. Setelah pembicaraan selesai kenalan baru tersebut akan memberikan kesan yang negatif terhadap individu yang
mengalami kesepian ini Jones dalam Myers, 1999.
II. C. Janda II. C. 1. Definisi Janda
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Chulsum dan Novia 2006 memberikan definisi tentang janda yaitu seorang wanita yang diceraikan atau ditinggal
mati suaminya. Masa menjanda ini merupakan masa yang umumnya dialami oleh wanita. Ada
beberapa hal yang menyebabkannya, yaitu Ollenburger Moore, 1996: a.
Wanita hidup lebih lama daripada pria b.
Wanita umumnya menikahi pria yang lebih tua dari mereka sendiri c.
Laki-laki tua lebih mungkin menikah kembali daripada wanita tua d.
Adanya norma-norma sosial yang kuat yang menentang wanita tua menikahi pria muda, dan juga norma-norma yang menetang wanita tua menikah lagi.
Selain itu, Belsky 1997 menambahkan penyebab masa menjanda merupakan masalah umum yang dialami perempuan adalah karena wanita yang telah menjanda
Universitas Sumatera Utara
cenderung tidak menikah lagi karena merasa bahwa mereka tidak akan pernah menemukan lagi orang yang sebaik suaminya dulu.
II. C. 2. Masalah yang Dihadapi Janda yang Ditinggal Mati Pasangannya