kemudian membuat rentang sebanyak 3 klasifikasi, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi berdasarkan rumus:
Tabel 4 Kategorisasi Kesepian
KATEGORISASI
Rendah X
μ – 1,0σ Sedang
μ – 1,0σ ≤ X μ + 1,0σ Tinggi
μ + 1,0σ ≤ X
III. C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel III. C. 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh subjek yang dimaksud untuk diteliti. Sampel adalah bagian dari populasi, sampel juga harus memiliki sedikitnya satu sifat yang sama agar
dapat dilakukan generalisasi Hadi, 2000. Populasi dalam penelitian ini janda dengan karakteristik adalah:
a. Janda yang ditinggal mati pasangannya
b. Telah menjanda selama lebih dari 6 bulan.
Seorang janda akan merasakan grief yang sangat mendalam pada enam bulan pertama setelah kematian suaminya.
III. C. 2. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Non-Probability Incidental Sampling, yang berarti setiap anggota populasi tidak
mendapatkan kesempatan yang sama untuk dapat terpilih menjadi anggota sampel dimana pemilihan sampel dari populasi didasarkan pada faktor kebetulan dan
kemudahan dijumpainya sampel yang sesuai dengan karakteristik tertentu yang sama dengan karakteristik populasi Hadi, 2000.
Universitas Sumatera Utara
III. C. 3. Jumlah Sampel Penelitian
Suatu sampel yang baik harus memenuhi syarat bahwa ukuran ataupun besarnya memadai untuk dapat menyakinkan kestabilan ciri-cirinya. Jumlah sampel
yang dianggap memadai tergantung pada sifat populasi dan tujuan penelitian. Menurut Azwar 2005 60 orang sudah cukup banyak. Jumlah total subyek penelitian adalah 85
orang janda dan untuk untuk uji coba, diambil sampel sebanyak 32 orang.
III. D. Alat Ukur Penelitian
Dalam usaha mengumpulkan data penelitian diperlukan suatu alat ukur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan data dengan skala
atau disebut dengan metode Skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini ada dua buah skala yaitu, skala
dukungan sosial dan skala kesepian.
III. D. 1. Skala dukungan sosial
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur dukungan sosial adalah skala dukungan sosial yang dirancang sendiri oleh peneliti berdasarkan bentuk-bentuk
dukungan sosial yang dikemukakan oleh Sarafino 2002. Skala disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri dari dua kategoti aitem yaitu aitem unfavorable dan aitem
favorable, dan menyediakan empat alternatif jawaban yang terdiri dari sangat tidak setuju STS, tidak setuju TS, setuju S, sangat setuju SS. Pemberian skor untuk
skala ini bergerak dari 1 sampai 4. Bobot penilaian untuk pernyataan favorable yaitu: SS=4, S=3, TS=2, STS=1. Sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavorable
yaitu SS=1, S=2, TS=3, STS=4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5 Blue Print Skala Dukungan sosial
No Dimensi
Favorable UnFavorable
Jumlah
1. Dukungan emosional
8 8
16
2. Dukungan penghargaan
8 8
16
3. Dukungan instrumental
8 8
16
4. Dukungan informasi
8 8
16
5. Dukungan kelompok
8 8
16 Jumlah 40
40 40
Skala dukungan sosial ini disusun berdasarkan bentuk-bentuk dukungan sosial yang dikemukakan oleh Sarafino 2002 dengan distribusi aitem-aitemnya sebagai
berikut:
Tabel 6 Distribusi Aitem-aitem Skala Dukungan Sosial Sebelum Uji Coba
No Dimensi
Favorable UnFavorable
Jumlah
1. Dukungan emosional
1, 2, 21, 22, 41, 42, 61, 62 3, 4, 23, 24, 43, 44,
63, 64
16
2. Dukungan penghargaan
5, 6, 25, 26, 45, 46, 65, 66 7, 8, 27, 28, 47, 48,
67, 68
16
3. Dukungan instrumental
9, 10, 29, 30, 49, 50, 69, 70 11, 12, 31, 32, 51,
52,71, 72
16
4. Dukungan informasi
13, 14, 33, 34, 53, 54, 73, 74 15, 16, 35, 36, 55, 56,
75, 76 16
5. Dukungan kelompok
17, 18, 37, 38, 57, 58, 77, 78 19, 20, 39, 40, 59, 60,
79, 80 16
Jumlah 40 40 40
III. D. 2. Skala Kesepian